Kajian
Online WA Hamba الله SWT
Selasa,
14 Maret 2017
Rekapan
Grup Nanda 2
Narasumber
: Ustadzah Malik
Tema : Kajian Umum
Editor
: Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungakan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahanyaa ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangakitkan ummat
yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dlm lautan syahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangakah indahanyaa kita awali dengan
lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
PROBLEMATIKA
UMMAT
Mengapa kita
perlu untuk membahas materi problematika umat Islam. Sebenarnnya urgensi dari
materi ini adalah bagaimana agar setiap muslim memiliki kepedulian dan
perhatian terhadap masalah yang dihadapi Islam dan kaum muslimin.
Seseorang yang
tidak memiliki perhatian dan kepedulian terhadap problematika yang dihadapi
umat Islam, maka dalam sebuah riwayat disebutkan itu bukan umat Muhammad صلى الله عليه وسلم. Siapa yang
tidur di waktu malam dan tidak pernah risau dengan masalah-masalah yang
dihadapi kaum muslimin, maka hakekatnya dia itu bukan umat Muhammad صلى الله عليه وسلم. Apalagi bagi
mereka yang sudah menyandang predikat mereka itu aktivis/ kader da’wah.
Setiap kader tentunya harus memiliki perhatian yang besar terhadap problematika
umat Islam.
Problematika
atau problem merupakan kata serapan yang bermakna masalah-masalah yang belum
terpecahkan, belum ada solusinya (KBBI). Dalam pembahasan materi ini, yang
dimaksud dengan problema adalah:
kesenjangan yang terjadi antara
kondisi ideal (mitsaliyah) dan kondisi ril(waqi’iyyah). Maksudnya
adalah, adanya ketimpangan kondisi umat, dimana kondisi umat Islam sekarang ini
sangat jauh jika dibandingkan dengan kondisi ideal umat Islam seperti yang
disebutkan dalam Al-Quran dan Hadits serta realitas umat terdahulu. Realita
sekarang menunjukkan bahwa eksistensi ummat Islam seperti yang disebutkan dalam
al Qur’an dan Hadits serta realitas umat terdahulu hilang atau dengan kata
lain, umat Islam sekarang sedang terpuruk. Definisi ini akan dijadikan
barometer untuk meneropong prob. umat Islam. Karena itu secara sederhana, untuk
kita melihat problematika tersebut, kita harus mengetahui dulu konsep
ideal bagaimana kondisi ideal umat Islam ini seharusnya. Dalam Al-Quran
disebutkan kondisi ideal bagaimana kondisi umat Islam seharusnya, dimana
kondisi ideal ini telah dimiliki dan sudah dipraktekkan oleh para pendahulu
kita yaitu Rasulullah صلى الله عليه وسلمdan para sahabatnya.
Kondisi
ideal
khairu
ummah
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“kamu adalah
umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…” (Q.S. Ali ‘Imron (3):
110)
Ayat di atas
menjadi dalil mengenai kedudukan para shahabat di hadapan Allah Ta’ala. Para
mufasirin menjelaskan bahwa kataكنتم dalam ayat tersebut mengacu kepada para
shahabat. Mereka adalah Khairu ummah umat terbaik (Ali Imron:
110). Allah sudah melegitimasi kebaikan para sahabat, baik pemahaman dan
pengamalannya (paling benar pemahaman dan pengamalannya). Oleh karenanya manhaj
keislaman kita ini adalah manhaj salaf. Disebutkan 3 sifat utama yang
menyebabkan para sahabat itu dikatakan sebagai umat terbaik: [-] amar ma’ruf.
Mereka punya semangat melakukan amar ma’ruf, aktivitas mereka selalu dalam
koridor amar ma’ruf. nahi munkar. Mereka
tidak pernah senang jiwanya melihat kemungkaran, oleh karenanya mereka berusaha
untuk mencegah kemunkaran. [-] beriman kepada Allah سبحانه وتعلىTiga sifat
inilah yang menyebabkan mereka itu diakui oleh Allah sebagai umat terbaik.
ummatan
wasathan
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا
“dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu
(umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas
(perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu….”
(Q.S.
Al-Baqarah (2): 143)
Umat Islam dijadikan umat yang adil dan
pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang menyimpang
dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat.
antara dunia
dan akhirat
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“dan carilah
pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi….” (Q.S.
Al-Qashash (28): 77)
Ayat di atas
merupakan teguran, ketika ada sebagian sahabat yang lebih mengutamakan
akhiratnya dibanding kehidupan dunia. Dengan ayat tersebut Allah mengingatkan
agar menjalani kehidupan itu haruslah seimbang, pertengahan, tidak
mengutamakan salah satu di antara keduanya. Poin pentingnya adalah, Allah sudah
menegur para sahabat yang lebih mengutamakan akhiratnya – yang notabene
lebih utama daripada kehidupan dunia- lalu bagaimana dengan orang yang lebih
mendahulukan dunia? Tentu bukan hanya sekedar teguran. Pribadi sahabat mulia
‘Utsman bin Affan atau Abu Hurairah bisa menjadi contoh bagaimana sikap
pertengahan keduanya dalam kehidupan di dunia.
antara materil
(fisik) dan spiritual (ruhani)
antara
(kepentingan) pribadi dan sosial
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا….
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka….”
(Q.S. At-Tahrim (66): 6)
antara
ifrath dan tafrith
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَقَوَامًا
“dan orang-orang
yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula)
kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
(Q.S. Al-Furqan (25) :67)
ummatan
waahidatan
وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ
“Sesungguhnya
(agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan aku adalah
Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku.” (Q.S. Al-Mukminun (23): 52)
إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
“Sesungguhnya
(agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan aku adalah
Tuhanmu, Maka sembahlah aku.” (Q.S. Al-Anbiyaa (21): 92).
Maksudnya:
sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok Syari’at. Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan para
shahabatnya merupakan umat yang satu, yang solid tidak terpecah belah.
Persatuan dan kesatuan umat pada saat itu tampak dalam tiga hal berikut ini:
satu dalam
aqidah.
satu dalam
kepemimpinan, yaitu di bawah kepemimpinan Rasulullah صلى الله عليه وسلم berlanjut
pada masa Khulafa ar-Rasyidin.
satu dalam
jama’ah, saat itu tidak ada jama’ah yang masing-masing saling mengklaim diri
paling benar dan menyalahkan orang lain.
Realitas
saat ini
takhalluf
(kemunduran dan keterbelakangan)
Harus kita
akui, bahwa umat Islam sekarang sedang mengalami kemunduran di setiap bidang
kehidupan. Dalam bidang ekonomi, kita mendapati banyak negara-negara
miskin yang mayoritas warga negaranya merupakan muslim (Somalia, Sudan,
Afghanistan, Indonesia, dll). Begitu juga dalam bidang politik. Hampir dua
pertiga dari jumlah negara di dunia saat ini menjalankan sistem demokrasi yang
nota bene merupakan warisan kebudayaan Yunani. Sistem politik Islam, dianggap
tidak relevan lagi dengan zaman modern. Makanya negara-negara yang masih teguh
menjalankan sistem politik Islam, meskipun tidak ideal, ataupun negara-negara
yang ingin menerapkan syariat Islam akan selalu ditekan dan dipaksa untuk
meninggalkan sistem politik Islam. Bidang militer atau pertahanan, hampir tidak
ada negara Islam yang kekuatan militernya sanggup menyamai kekuatan militer AS,
dan para sekutunya. Tidak mengherankan jika kemudian mereka, musuh-musuh Islam,
dengan sangat mudahnya menyerang dan menghancurkan negara-negara Islam. Dalam
kebudayan, sangat jelas terasa bahwa budaya yang berkembang dan menjadi panutan
adalah budaya Barat yang bebas, permisif, dan semua istilah yang menunjukkan
keburukan yang itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Bidang-bidang lain
menunjukkan hal yang sama. Pada intinya, kondisi umat Islam sekarang sedang
mengalami kemunduran, dimana musuh-musuh Islam dengan mudahnya mencengkeram
kehidupan umat Islam. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena umat Islam sekarang:
menyeru yang
mungkar, mencegah yang ma’ruf
Umat Islam
sekarang justru berperilaku layaknya orang-orang kafir, mendorong kepada
kemungkaran, bukannya bersemangat melakukan kebaikan, dan malah
menghalang-halangi orang-orang yang ingin taat beragama. Contoh riil yang ada
sekitar kita, misalnya orang-orang yang sering muncul di TV yang mengaku
sebagai artis, penyanyi, seniman, dll., sebagian besar mereka adalah
muslim. Padahal kita tahu, apa yang mereka lakukan sangat jauh dari
Islam.
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“orang-orang munafik laki-laki dan perempuan.
sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang
Mungkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya.
mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya
orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. At-Taubah (9):
67)
Maksudnya:
Berlaku kikir
mengakal-akali
syariat
Orang-orang
alim, yang mengetahui tentang agama ini, yang harusnya membimbing umat untuk
menjalankan ajaran agamanya secara benar, justru malah memunculkan
keraguan-keraguan di tengah-tengah umat. Dengan kepintarannya, mereka
menjadikan syariat agama ini sebagai alat untuk meraih kepentingan sesaat yang
bersifat duniawi. Sebagai contoh bagaimana umat dibuat ragu dengan istilah
bunga, yang sesungguhnya itu merupakan perbuatan riba.
mengikuti
millah orang-orang kafir
Keberadaan
JIL, Ahmadiyah, Syi’ah, dan aliran-aliran sesat lainnya menunjukkan bahwa, umat
Islam mudah sekali terombang-ambing, jauh dari ajaran Islam yang lurus.
Dalam hal pola pikir, tingkah laku, berpakaian, dan lain sebagainya,
sangat sulit dibedakan dengan orang-orang kafir. Umat Islam saat ini tidak
merasa bangga dengan identitasnya sebagai muslim, bahkan dengan agamanya
sendiri. Merasa inferior di hadapan orang-orang kafir.
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ
”orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)”.
dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Q.S.
Al-Baqarah (2): 120)
meninggalkan
jihad
ridha dengan
dunia
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَ يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ »…
صحيح مسلم – (ج 4 / ص 252)
taqlid
(ikut-ikutan)
Minhajul Hayah
(Way of Life)
dalam hal
pemikiran dan ideologi
dalam hal
keyakinan dan aqidah
dalam perilaku
dalam hal
undang-undang
Tidak bisa
dipungkiri, realitas umat Islam saat ini, berada di bawah bayang-bayang
kekuasaan dan pengaruh musuh-musuh Islam. Negara-negara Islam berada dalam
cengkeraman negara-negara kafir. Kekuasaan dan pengaruh itu begitu kuatnya,
hingga memaksa umat Islam untuk mengikuti apa yang mereka kehendaki. Diperparah
dengan kondisi umat yang jauh dari agama, maka semakin kompleks masalah yang
dihadapi kaum muslimin. Apa yang datangnya dari Barat pasti dinilai baik dan
bermanfaat bagi kehidupan mereka, sedangkan yang datangnya dari Islam, mereka
anggap sudah ketinggalan zaman. Pemikiran atau ideologi kafir seperti
Kapitalisme, Marxisme, Komunisme, Konfusianisme, Pluralisme dll., ditelan
mentah-mentah.
Dalam
kehidupan bernegara, sistem yang digunakan yang datangnya dari Barat, yaitu
demokrasi. Demokrasi dengan segala turunannya dianggap sebagai jalan terbaik
yang memberikan kebaikan dan manfaat bagi seluruh rakyat. Dalam level individu,
pola pikir dan perilaku umat Islam tidak jauh berbeda dengan perilakunya orang-orang
kafir. Berpikir sebebas-bebasnya, berpakaian tapi tidak berpakaian, berbicara
seenaknya, dan apa saja yang menjadi karakteristik orang-orang kafir diikuti
oleh umat Islam.
tafarruq
(berpecah belah)
penyebab
runtuhnya khilafah Utsmani
berpecah belah
dalam pola pikir/ cara pandang
berpecah belah
dalam aqidah dan ibadah
Musibah
yang terjadi pada umat Islam selain yang telah disebutkan di atas adalah
kondisi umat yang bercerai-berai, terpecah belah. Umat Islam tidak satu suara.
Sehingga dengan mudahnya diadu domba lalu kemudian dikuasai. Sejarah
membuktikan ketika umat Islam sudah tidak lagi bersatu, khilafah Utsmani
runtuh. Jika umat Islam saat itu bersatu, negara-negara kafir seperti Jerman,
Prancis, Inggris, Rusia dll., tidak akan mudah menaklukan kekuatan
Islam. Bukannya waspada akan datangnya ancaman dari musuh, tapi malah
justru sibuk saling menyalahkan dan mengalahkan satu sama lain. Umat semakin
jauh dari ajaran Islam sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan
dibawa oleh para sahabatnya dulu, sehingga tidak heran jika muncul faham-faham
yang menyimpang baik itu dalam hal keyakinan (aqidah) maupun dalam hal ibadah.
Umat Islam terkotak-kotak ke dalam kelompok-kelompok, partai-partai,
ormas-ormas, yayasan-yayasan, dll., yang mengklaim diri paling benar.
Diperparah dengan sikap fanatik, maka umat ini semakin berpecah belah.
wallahu alam
TANYA JAWAB
-
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikloah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engakau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan
yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment