Kajian
Online Hamba Allah Ummi G-6
Hari/Tgl
: senin, 4 September 2017
Materi
: Virus Hati
Narasumber
: Ustadzah Lillah
Waktu
kajian : bada isya – selesai
Editor
: Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Tanda-Tanda
Hati Yang Sakit
Hati
yang sakit juga memiliki beberapa tanda yang dapat diketahui dengannya, di
antaranya adalah:
Tidak
mengenal Allah, tidak mencintai-Nya, tidak merindukan perjumpaan dengan-Nya,
dan tidak mau kembali ke jalan-Nya, serta lebih suka mengikuti hawa nafsu
Ia
lebih suka mendahulukan kepentingan pribadi dan syahwatnya daripada taat dan
cinta kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنتَ
تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلاً
”Sudahkan
engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya.
Apakah engkau akan menjadi pelindungnya?” (Q.S. Al-Furqan: 43)
Tidak
merasakan sakitnya hati dengan sebab luka-luka maksiat
Seperti
ungkapan pepatah, ”Luka tidak terasa sakit bagi orang mati.” Hati yang sehat
pasti merasa sakit dan tersiksa dengan perbuatan maksiat. Hal itulah yang
membuatnya tergerak untuk kembali bertaubat kepada Rabb-nya. Allah Ta’ala
berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَواْ إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ
مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat
dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga
mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).” (Q.S. Al-A’raf: 201)
Adapun
orang yang hatinya sakit, dia selalu mengikuti keburukan dengan keburukan juga.
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan, ”Itu adalah dosa di atas dosa
sehingga membuat hati menjadi buta, lalu mati.” Sementara hati yang sehat
selalu mengikuti keburukan dengan kebaikan dan mengikuti dosa dengan taubat.
Tidak
merasa sakit (tidak merasa tersiksa) dengan kebodohannya (ketidaktahuannya)
akan kebenaran. Berbeda dengan hati yang sehat, yang akan merasa sakit dengan
datang syubhat (ketidak-jelasan) pada dirinya
Seorang
ulama mengatakan, “Tidak ada dosa yang lebih buruk selain kebodohan.” Imam Sahl
pernah ditanya, “Wahai Abu Muhammad, apa yang lebih buruk daripada kebodohan?”
Ia menjawab, “Kebodohan akan kebodohan (tidak tahu bahwa dirinya bodoh).” Lalu
ada yang berkomentar, ”Dia benar, karena hal itu menutup pintu ilmu secara
total.”
Hati
yang sakit meninggalkan makanan yang bermanfaat dan memilih racun yang
berbahaya
Seperti
keengganan sebagian besar orang untuk mendengarkan Al-Quran yang dikabarkan
oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya,
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ
لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَاراً
“Dan
Kami turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Quran itu) hanya akan
menambah kerugian.”
(Q.S. Al-Isra’: 82)
Mereka
lebih mendengarkan lagu-lagu yang menimbulkan kemunafikan di dalam hati,
membangkitkan birahi dan mengandung kekufuran kepada Allah Ta’ala. Seseorang
mengerjakan perbuatan maksiat karena kecintaannya pada apa yang dibenci oleh
Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Keberanian berbuat maksiat adalah buah dari
pennyakit yang bersarang di dalam hati dan bisa memperparah penyakit yang ada
di dalam hati tersebut.
Hati
yang sakit cinta pada dunia, senang tinggal di dunia, tidak merasa asing di
dunia, dan tidak merasa rindu kepada akhirat
Allah
Ta’ala berfirman,
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا * وَالْآخِرَةُ
خَيْرٌ وَأَبْقَى
“Bahkan
kalian lebih mengutamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih
baik dan lebih kekal.”
(Q.S Al-A’laa: 16-17)
Ia
tidak pernah mengharapkan akhirat dan tidak berusaha untuk menyiapkan bekal
menuju ke sana. Ia sibuk dengan dunia dan waktunya dihabiskan untuk hal-hal
yang tidak bermanfaat bahkan untuk hal-hal yang haram.
==========
TANYA
JAWAB
T
: Bunda, kira-kira apa
obat yang manjur buat hati yang sudah terlanjur sakit seperti itu ?
J
: Harus mau menyadari
kesalahan, kemudian bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah. Perbanyak
tilawah untuk melembutkan hati. Banyak belajar dari sirah Rasulullah tentang bagaimana
mengendalikan hati.
T
: MasyaAllah, bagaimana
cara mengatasi dan mengobati hati yang sering lalai ustadzah. Ketika habis
disiram seperti ini rasa hati menggebu-gebu tapi ketika sudah beralih dengan
aktifitas rasa menggebu itu seperti luntur?
J
: Hampir sama dengan
jawaban di atas. Harus punya amalan yang menguatkan hati. Masih inget lagu
tombo ati khan? Itu 5 perkara obati hati yang sakit
T
: Nah, masalahnya kalau
hatinya sudah sakit gitu, sulit menerima masukan orang lain. Apalagi dengan yang
pernah disakiti. Bahkan kebanyakan ketika yang disakiti berhijrah lebih baik,
malah mencibir. Dikasihani malah semakin menjauh dari Alloh. Seperti itu
bagaimana bunda ?
J
: Ini yang sakit hati
mbak ajeng atau orang lain?
T
: Ijin bertanya ustadzah,
ketika diri sadar akan kebodohannya, sementara umur sudah beranjak tua,
sehingga semua urgent untuk dipelajari, lalu mana yang lebih penting untuk
didahulukan ustadzah ?
J
: Utamanya adalah tauhid
(aqidah) dan ibadah. Aqidah sebagai pondasi, dan ibadah sebagai tanda ketaatan
kita kepada Allah.
T
: Ustadzah bagaimana cara
yang ahsan untuk melunturkan hati yang keras terutama pada orang yang lebih tua
dari kita?
J
: Perkuat doa. Jaga silaturrahim
dengan mereka, tetap tunjukkan kebaikan akhlaq.
🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚
Selanjutnya,
marilah kita tutup kajian kita dengan bacaan istighfar 3x
Doa
robithoh dan kafaratul majelis
Astaghfirullahal'
adzim 3x
Do'a
Rabithah
Allahumma
innaka ta'lamu anna hadzihil qulub,
qadijtama-at
'alaa mahabbatik,
wal
taqat 'alaa tha'atik,
wa
tawahhadat 'alaa da'watik,
wa
ta ahadat ala nashrati syari'atik.
Fa
watsiqillahumma rabithataha,
wa
adim wuddaha,wahdiha subuulaha,wamla'ha binuurikal ladzi laa yakhbu,
wasy-syrah
shuduroha bi faidil imaanibik,
wa
jami' lit-tawakkuli 'alaik,
wa
ahyiha bi ma'rifatik,
wa
amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik...
Innaka
ni'mal maula wa ni'man nashiir.
Artinya
:
Ya
Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini,
telah
berkumpul karena cinta-Mu,
dan
berjumpa dalam ketaatan pada-Mu,
dan
bersatu dalam dakwah-Mu,
dan
berpadu dalam membela syariat-Mu.
Maka
ya Allah, kuatkanlah ikatannya,
dan
kekalkanlah cintanya,
dan
tunjukkanlah jalannya,
dan
penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup,
dan
lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu,
dan
indahnya takwa kepada-Mu,
dan
hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu,dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu.
Sesungguhnya
Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Aamiin...
DOA PENUTUP MAJELIS
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Subhanaka
Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu
ilaik.Artinya:“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Aamiin ya Rabb.
======================
Website:
www.hambaAllah.net
FanPage
: Kajian On line-Hamba Allah
FB
: Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment