KAJIAN ONLINE HAMBA ALLAH
Rekap materi kajian grup 23-24 Bunda.
Senin,29 Desember 2014
Tema: SI
N.sumber:Pristia wardani
Admin:Meisya/arini
Notulen:Laela/Fitri
Assalamualaikum Bunda shaliha
Saya pristia
Nama : Pristia Wardanni
Ttl: Surabaya, 13 agustus 1983
Status : menikah
Anak : dua
Domisili : merauke, papua
Pekerjaan :Pendidik
Bagimana kabarnya bunda
Dapatkah saya memulai kajian qt hari ini.
Kita mulai kajian qt hari ini dgn membaca basmalah. Bismillairrahmannirrahim
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi, bersilaturahim, saling menasehati dan mengingatkan di majlis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat.
Mudah-mudaham setiap hruf yg kita baca bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Allah Swt.
Semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada jungjunan kita Nabi Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi'in, tabiut tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikan sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik
.Di awal pengajian ini mari kita sama-sama untuk menata niat, menguatkan niat dan melandasi langkah kita dengan niat ikhlas karena Allah Swt. Pada kesempatan inipun mari kita sama-sama hadirkan hati dan pikiran untuk mencari ilmu, serta setelah berakhirnya majlis ta'lim ini senantiasa mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk dibawa kepada keuarga kita dan bisa menguatkan keimanan dan membuahkan amal shaleh.
Amin ya robbal 'alamin...
Adab Bertetangga
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa ada interaksi dengan manusia lainnya. Maka, kehadiran tetangga dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim sangat dibutuhkan. Allah Ta’ala berfirman,
ﻭَﺍﻋْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺸْﺮِﻛُﻮﺍ ﺑِﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﺑِﺎﻟْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ ﺇِﺣْﺴَﺎﻧًﺎ ﻭَﺑِﺬِﻱ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﺍﻟْﻴَﺘَﺎﻣَﻰ ﻭَﺍﻟْﻤَﺴَﺎﻛِﻴﻦِ ﻭَﺍﻟْﺠَﺎﺭِ ﺫِﻱ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﺍﻟْﺠَﺎﺭِ ﺍﻟْﺠُﻨُﺐِ
Artinya: “ Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh .” (QS. An Nisa: 36).
Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam juga bersabda,
ﻣَﺎ ﺯَﺍﻝَ ﻳُﻮﺻِﻴﻨِﻰ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﺑِﺎﻟْﺠَﺎﺭِ ﺣَﺘَّﻰ ﻇَﻨَﻨْﺖُ ﺃَﻧَّﻪُ ﺳَﻴُﻮَﺭِّﺛُﻪُ
Artinya: “ Jibril senantiasa bewasiat kepadaku agar memuliakan (berbuat baik) kepada tetangga, sampai-sampai aku mengira seseorang akan menjadi ahli waris tetangganya ” (HR. Al Bukhari no.6014).
Agama Islam menaruh perhatian yang sangat besar kepada pemeluknya dalam segala hal dan urusan. Mulai dari bangun tidur hingga akan tidur lagi, semua tidak luput dari ajarannya. Tak terkecuali dalam masalah adab. Berikut ini diantara adab-adab seorang muslim kepada tetangganya yang patut kita perhatikan.
Menghormati Tetangga dan Berperilaku Baik Terhadap Mereka
Diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , bahwasanya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻵﺧِﺮِ ﻓَﻠْﻴُﻜْﺮِﻡْ ﺟَﺎﺭَﻩُ
Artinya: “ Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya” (Muttafaq ‘alaih).
Berkata Al-Hafizh (yang artinya): “Syaikh Abu Muhammad bin Abi Jamrah mengatakan, ‘Dan terlaksananya wasiat berbuat baik kepada tetangga dengan menyampaikan beberapa bentuk perbuatan
baik kepadanya sesuai dengan kemampuan. Seperti hadiah, salam, wajah yang berseri-seri ketika bertemu, memperhatikan keadaannya, membantunya dalam hal yang ia butuhkan dan selainnya, serta menahan sesuatu yang bisa mengganggunya dengan berbagai macam cara, baik secara hissiyyah (terlihat) atau maknawi (tidak terlihat).’” ( Fathul Baari : X/456).
Kata tetangga mencangkup tetangga yang muslim dan juga yang kafir, ahli ibadah dan orang fasik, teman dan lawan, orang asing dan penduduk asli, yang memberi manfaat dan yang memberi mudharat, kerabat dekat dan bukan kerabat dekat, rumah yang paling dekat dan paling jauh. Demikian yang dikatakan oleh Ibnu Hajar rahimahullahu dalam al-Fath (X/456).
Bangunan Rumah Kita Jangan Mengganggu Tetangga
Usahakan semaksimal mungkin untuk tidak menghalangi mereka mendapatkan sinar matahari atau udara. Kita juga tidak boleh melampaui batas tanah milik tetangga kita, baik dengan merusak ataupun mengubah, karena hal tersebut dapat menyakiti perasaannya.
Dan termasuk hak-hak bertetangga adalah tidak menghalangi tetangga untuk menancapkan kayu atau meletakkannya di atas dinding untuk membangun kamar atau semisalnya. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasul kita shallallahu ‘alaihi wassallam yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ,
ﻻَ ﻳَﻤْﻨَﻊْ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺟَﺎﺭَﻩُ ﺃَﻥْ ﻳَﻐْﺮِﺯَ ﺧَﺸَﺒَﺔً ﻓِﻰ ﺟِﺪَﺍﺭِﻩِ
Artinya: “ Janganlah salah seorang di antara kalian melarang tetangganya menancapkan kayu di dinding (tembok)nya ” (HR.Bukhari (no.1609); Muslim (no.2463); dan lafazh hadits ini menurut riwayat beliau; Ahmad (no.7236); at-Tirmidzi (no.1353); Abu Dawud (no.3634); Ibnu Majah (no.2335); dan Malik (no.1462)).
Akan tetapi, diperbolehkannya menyandarkan kayu ke dinding tetangga dengan beberapa syarat, pertama , tidak merusak atau merobohkan dinding tembok; kedua , dia sangat membutuhkan untuk meletakkan kayu itu di dinding tetangganya; ketiga , tidak ada cara lain yang memungkinkan untuk membangun selain menyandarkan kepada tembok tetangga.
Apabila salah satu atau sebagian dari ketentuan di atas tidak dipenuhi maka tetangga tidak boleh memanfaatkan bangunan dan menyandarkannya kepada tembok tetangganya karena akan menimbulkan mudharat yang telah terlarang secara syari’at, “ Tidak boleh memberi bahaya dan membahayakan orang lain ” (HR. Ibnu Majah (no.2340); dan Syaikh Al-Albani menshahihkannya (no.1910,1911)).
Memelihara Hak-hak Tetangga, Terutama Tetangga yang Paling Dekat
Diantara hak tetangga yang harus kita pelihara adalah menjaga harta dan kehormatan mereka dari tangan orang jahat baik saat mereka tidak di rumah maupun di rumah, memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan, serta memalingkan mata dari keluarga mereka yang wanita dan merahasiakan aib mereka.
Adapun tetangga paling dekat memiliki hak-hak yang tidak dimiliki oleh tetangga jauh. Hal ini dikutip dari pertanyaan ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri hadiah?’ Nabi menjawab,
ﺇِﻟَﻰ ﺃَﻗْﺮَﺑِﻬِﻤَﺎ ﻣِﻨْﻚَ ﺑﺎَﺑﺎً
‘ Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu ’” (HR. Bukhari (no.6020); Ahmad (no.24895); dan Abu Dawud (no.5155)).
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam memerintahkan hal tersebut, diketahui bahwa hak tetangga yang paling dekat lebih didahulukan daripada hak tetangga yang jauh. Diantara hikmahnya adalah tetangga dekatlah yang melihat hadiah tersebut atau apa saja yang ada di dalam rumahnya, dan bisa jadi menginginkannya. Lain halnya dengan tetangga jauh. Selain itu, sesungguhnya tetangga yang dekat lebih cepat memberi pertolongan ketika terjadi perkara-perkara penting, terlebih lagi pada waktu-waktu lalai.
Demikian penjelasan Al Hafizh dalam Fathul Baari (X/361). Tidak Mengganggu Tetangga Seperti mengeraskan suara radio atau TV, melempari halaman mereka dengan kotoran, atau menutupi jalan bagi mereka. Seorang mukmin tidak dihalalkan mengganggu tetangganya dengan berbagai macam gangguan.
Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan adanya larangan dan sikap tegas bagi seseorang yang mengganggu tetangganya. Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam menggandengkan antara iman kepada Allah dan hari Akhir, menunjukkan besarnya bahaya mengganggu tetangga. Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮِ ﻓَﻠَﺎ ﻳُﺆْﺫِ ﺟَﺎﺭَﻩُ
Artinya: “ Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka janganlah dia mengganggu tetangganya ’”(HR. Bukhari (no.1609); Muslim (no.2463); dan lafazh hadits ini menurut riwayat beliau, Ahmad (no.7236); at-Tirmidzi (no.1353); Abu Dawud (no.3634); Ibnu Majah (no.2335); dan Malik (no.1462)).
Dan dalam Hadits lainnya, Abu Syuraih radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
ﻭَﺍﻟﻠَّﻪ ﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﻗِﻴﻞَ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻟَﺎ ﻳَﺄْﻣَﻦُ ﺟَﺎﺭُﻩُ ﺑَﻮَﺍﻳِﻘَﻪُ
Artinya: “ Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. “Sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yang tetangganya tidak aman dari
keburukannya ” (HR. Bukhari (no.6016)).
Dalam riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
ﻟَﺎ ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﻳَﺄْﻣَﻦُ ﺟَﺎﺭُﻩُ ﺑَﻮَﺍﺋِﻘَﻪُ
Artinya: “ Tidak masuk surga orang yang tetangganya tidak aman dari keburukannya ” (HR. Muslim (no.46); Ahmad (no.8638); Al Bukhari (no.7818)).
Jangan Kikir untuk Memberikan Nasehat dan Saran kepada Mereka Sudah seharusnya kita mengajak mereka agar berbuat yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar dengan bijaksana (hikmah) dan nasehat baik, tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekan mereka.
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Tamim bin Aus Ad Dari radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wassallam bersabda, “ Agama itu nasehat.” Kami (para shahabat) bertanya, “Untuk siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
ﻟِﻠَّﻪِ ﻭَﻟِﻜِﺘَﺎﺑِﻪِ ﻭَﻟِﺮَﺳُﻮﻟِﻪِ ﻭَﻷَﺋِﻤَّﺔِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ﻭَﻋَﺎﻣَّﺘِﻬِﻢْ
Artinya: “ Untuk Allah, Kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin ” (HR. Muslim (no.55); Ahmad (no.16493); an-Nasa’I (no.4197); dan Abu Dawud (no.4944)).
Dan nasehat untuk seluruh kaum muslimin adalah termasuk tetangga kita. Tujuannya untuk memberikan kebaikan kepada mereka, termasuk mengajarkan dan memeperkenalkan kepada mereka perkara yang wajib, serta menunjukkan mereka kepada al-haq (kebenaran). Hal ini dijelaskan dalam Kasyful Musykil mim Hadits ash-Shahihain karya Ibnul Jauzi (IV/219).
Memberikan Makanan kepada Tetangga Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam bersabda kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu ,
ﻳَﺎ ﺃَﺑَﺎ ﺫَﺭٍّ ﺇِﺫَﺍ ﻃَﺒَﺨْﺖَ ﻣَﺮَﻗَﺔً ﻓَﺄَﻛْﺜِﺮْ ﻣَﺎﺀَﻫَﺎ ﻭَﺗَﻌَﺎﻫَﺪْ ﺟِﻴﺮَﺍﻧَﻚَ
Artinya: “ Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu ” (HR. Muslim).
Adapun tetangga yang pintunya lebih dekat dari rumah kita agar lebih didahulukan untuk diberi. Bergembira ketika Mereka Bergembira dan Berduka ketika Mereka Berduka Kita jenguk tetangga kita apabila ia sedang sakit, kita tanyakan kehadirannya apabila ia tidak ada, bersikap baik apabila kita menjumpainya, dan hendaknya sesekali kita undang mereka untuk datang ke rumah kita. Hal-hal seperti itu mudah membuat hati mereka luluh dan akan menimbulkan rasa kasih sayang kepada kita. Karena sebaik-baik manusia adalah yang akhlaknya paling baik. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam dan beliaulah manusia yang memiliki akhlak paling terpuji, “ Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya ” (HR. Bukhari (no.6035); Ahmad (no.6468); dan at-Tirmidzi (no.1975)).
Tidak Mencari-cari Kesalahan Tetangga
Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan tetangga kita. Jangan pula bahagia apabila mereka keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang kekeliruan dan kealpaan mereka.
Sabar Atas Perilaku Kurang Baik
Mereka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda (yang artinya): “ Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, … Disebutkan diantaranya: “Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah boleh kematian atau keberangkatannya ” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Ketika kita berinteraksi dengan manusia, pasti ada suatu kekurangan atau perlakuan yang kurang baik dari sebagian mereka kepada sebagian yang lainnya, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Maka orang yang terzhalimi disunnahkan menahan marah dan memaafkan orang yang menzhaliminya. Allah Ta’ala berfirman,
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺠْﺘَﻨِﺒُﻮﻥَ ﻛَﺒَﺎﺋِﺮَ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻭَﺍﻟْﻔَﻮَﺍﺣِﺶَ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎ ﻏَﻀِﺒُﻮﺍ ﻫُﻢْ ﻳَﻐْﻔِﺮُﻭﻥَ
Artinya: “ Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf ” (QS. Asy-Syuura: 37).
Dan juga Allah Ta’ala berfirman,
ﻭَﺍﻟْﻜَﺎﻇِﻤِﻴﻦَ ﺍﻟْﻐَﻴْﻆَ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻓِﻴﻦَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﺤْﺴِﻨِﻴﻦَ
Artinya:“ Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan ” (QS. Ali ‘Imran:134).
Firman Allah “ Dan orang-orang yang menahan amarahnya” yaitu apabila mereka diganggu oleh orang lain sehingga mereka marah dan hati mereka penuh dengan kekesalan yang mengharuskan mereka membalasnya dengan perkataan dan perbuatan, akan tetapi mereka tidak mengamalkan konsekuensi tabi’at manusia tersebut (tidak membalasnya). Bahkan mereka menahan amarah lalu bersabar dan tidak membalas orang yang berbuat jahat kepadanya. Wallahu musta’an
Rekapan Tanya Jawab:
mau tanya kl ada tetangga lwt. Kl mau di tegur dia cuek aja ama sy . jd sikapnya gmn ya bund .apa hrs lapang dada ya bund ..
Jawab:
Mencontoh rasulullah bunda ya
Beliau baginda rasulullah sampai diludahi pun masih di sapa
Saya jg mengalami spt itu
Alhamdulillah. Dari sapa dan menyapa trus akhirnya tetangga saya Skrg menyapa
Dan mengajak berbicara Saya ambil pikiran positif saja bun.Tiap apa yg qt lakukan dengan berhusnudzon in syaa Allah lebih berkah dan indah
Tanya:
Begini Ustadzah,, ini ttg seorang sahabat
Bila kita slalu gk pernah sebagai sahabat krn bodoh dn dia pintar
Dia slalu berpaling
Dia hanya mw yg seimbang dh kepintaran
Trus ap yg hrus kita perbuat Ustadzah
Ana bingung
Jawab:
Jangan pernah minder bunda atas keadaan bunda dibanding sahabat bunda
Afwan bunda persahabatan nya sdh lama atau baru
Tetap menyayangi sahabat bunda. Nantinya sahabat bunda akan kembali pada bunda. Karena kesederhanaan bunda
Tanya:
Ustzah saya mau bertanya. .saya punya tetangga seneengnya minjem.uang melulu tapi lama bayarnya bisa sampai bertahun2 padahal. Penghasilannya lbh besar dia pns.. sering sekali ustazah pinjamnya dlm hati saya sebenarnya enggan memberi tapi saya ngak enak sllu saya beri pinjam.walau hati ngk ikhlas. ..dia mnrt saya boros makan selalu Yg mahal2 hobi kredit jg dari kredit Yg bayar tiap hari.. tiap minggu sampai tiap bulan dia ada.. .saya sejujurnya suka sebel dia makanya Yg mahal2 sementara kita seadanya aja tapi kok dia minjem melulu..
Jawab:
Iya bunda. Mohon bunda lebih bijak menyikapi
Untuk akad peminjaman ada ya bun
Jika beliau tidak komitmen terpaksa qt harus siasati . Krn mengada adakan dan ternyata di diselewengkan niat baik qt. Akalnya yg kurang komitmen bun
T:
Kalau minjem dia selalu bilang minggu depan bayar.. tapi selalu bisa tahun depan ustaz
J:
Dan bunda trus pikirannya kemana2 mendingan tidak usah dipinjami. Krn sdh pengalaman berkali2
Malah dosa nantinya. Diam2 jengkel
Jika ragu2 untuk.meminjamkan uang .
Tanya:
bunda saya tinggal di china. tetangga sy dosen laos amrik india filipina dan myanmar.
saya suka bagi bagi makanan ke mereka. tp tdk mengharap balasan makanan dari mereka krn sy tdk tahu kehalalannya. jd sy sering memberi makanan dg tempat sekali pakai. habis itu buang.
bbrp tetangga ada yg sdh paham prinsip kami. tp ada jg yg blm paham.
nah yg sebelahan dg asrama kami adlh dosen laos(sdh berumur)pernah sy antar masakan indo,beliau suka. lalu hari berikutnya beliau kirim daging ayam dan bebek krn mengira kami tdk makan babi saja. nah pas mau menerangkan itu susah. beliaunya agak terbata bata inggris dan kami nggak bisa bahasa beliau (bahasa laos).
baiknya bgm ya ... apa klo memberi jangan makanan sajaya??
tapi klo yg amrik dia sdh faham dan klo memberi makanan bentuknya buah.
Jawab:
bisa barang..Coba bunda kasih tetangganya yg org laos itu buah.
Tanya:
Nanya bu ustadzah....dapur sy sebelah dg kamar tetangga, tiap sy masak...tetangga slalu hacim2 (apalagi masak sambel terasi..) Kadang tetangga sy kasi krn ga enak kebauan masakan mulu....tp ga tiap hari...apakah sy berdosa bu ustadzah...krn tiap hari masakan sy kecium aromanya sama tetangga..? Hehehe terima kasih sebelumnya..
Jawab:
Minta Tlg anak2 yg antar jg bisa bun Ya bisa diserang seling Memangnya masak sambelnya tiap hari ya bun
Bisa sesekali minta maaf jika kita masak atau goreng lombok
Datang ke tetangga
Datang ke tetangga dan meminta maaf atas ketidaknyamananny
Sebelum di kasih bilang saja. Maaf jika tdk enak. Begitu bun
Dengan bahasa yg santun
Bisa jg sesekali br dikasih. Namun ketika bunda bertemu tetangga terdekat utarakan permohonan maaf bunda atas ketidaknyamanannya
Baiklah kita tutup dng Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.
السَّلاَمُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment