Home » , » AQIDAH ISLAM

AQIDAH ISLAM

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Saturday, December 27, 2014

Kajian Online WA Hamba  اللَّهِ SWT 
Bunda 25 UMI

Hari tanggal : Jumat, 26 Desember 2014 
Narasumber : Ustadz Syahrawi 
Judul Kajian : Akidah Islam
Notulen : Puji Maulani Lestari


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Bismillah...
Assalaamu'alykum warohmatullaahi wabarokaatuh..

Apa kabar semangat mengkajinya umi ? Ayo jangan patah semangat untuk mengkaji, karena menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.

Semoga Allah memberi keberkahan atas segala aktivitas yang kita lakukan, moga memberikan manfaat dan menambah bobot pahala kita. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada junjungan alam, Muhammad SAW, yg syafa'atnya sangat kita nantikan kelak di yaumil.akhir.


Materi kajian kita pada hari ini adalah "Akidah Islam"
Akidah Islam adalah penutup akidah samawi (risalah langit)  yang telah dijelaskan oleh Rasulullah. Akidah Islam inilah yg memecahkan rahasia hidup dan menafsirkan kpd manusia rahasia kehidupan dan.kematian serta menjawab pertanyaan-pertanyaan abadinya, "dari mana", "kemana", dan "mengapa"?

Akidah Islam merupakan hakikat abadi yang tidak mengalami proses evolusi dan tidak pernah berubah, yaitu akidah tentang Allah, dan hubungannya dengan Alam ini, tentang alam nyata yang diperlihatkan pada manusia, dan tentang alam ghaib yang tidak diperlihatkan padanya, tentang hakikat kehidupan dan peran manusia di dalamnya serta nasib manusia setelah kehidupan manusia.

Karakteristik Akidah Islam adalah sbb :

1. Akidah yang jelas

Akidah Islam adalah akidah yang jelas dan sederhana, tidak ada kerumitan dan kesamaran padanya, yang terangkum dalam keyakinan bahwa dibalik alam yang indah, harmonis, dan teratur ini ada Dzat Tunggal yg telah menciptakan dan mengaturnya yang telah menentukan ukuran segala sesuatu padanya.


سُبْحَانَهُ ۖ بَلْ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ

Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya. (QS 2 : 116).

2. Akidah Fitrah

Akidah Islam.adalah akidah yg tdk asing dari fitrah, dan tdk bertentangan dengannya, bahkan sesuai dgn fitrah yg diibaratkan seperti sebuah kunci yg telah diplot pd gemboknya yg kokoh.


فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

3. Akidah Yang Solid (kokoh)

Akidah Islam adalah akidah solid yg baku, tdk menerima tambahan dan pengurangan serta tdk mengalami distorsi dan perubahan. Oleh itu setiap penambahan atau pemutarbalikan akan tertolak secara mentah2. Rasulullah mengatakan, " Barang siapa yg mengada-adakan dlm urusan kami sesuatu yg tdk berasal darinya maka ia tertolak)# HR. Muttafaq 'Alaih

Firman Allah: 
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّه
" Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? "
QS. Asy Syura: 21

4. Akidah Yang Argumentatif 
Akidah Islam adalah akidah yg argumentatif yg tdk.cukup.hanya sekadar menetapkan persoalan2nya dgn mengandalkan doktrin lugas dan instruksi keras sebagaimana pd akidah lain. 

قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِين

Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar"." QS An Naml: 64

5. Akidah Moderat
Akidah Islam.adalah akidah yg moderat, yg mrpkn pertengahan antara akidah orang2 yg mengingkari sgla hal metafisik (apa yg dibalik alam nyata) dr apa yg tdk terjangkau oleh indera, dan akidah orang2 yg menetapkan bhw alam ini memiliki lebih dari satu tuhan, bahkan ada golongan yg menginkarnasikan (memasukkan) roh Tuhan ke dalam diri.para raja dan penguasa. 
Firman Allah: 

قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?"

سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?"

قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?"

سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ

Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?"

قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?"

سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚ قُلْ فَأَنَّىٰ تُسْحَرُونَ

Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" QS Al Mu'minun: 84-89

Semoga kita bisa selalu menjaga kemurnian agama ini, sebab keyakinan.kita adalah bahwa  agama ini adalah agama yg hanif, bersih dr kemusyrikan. Tidak ada bentuk toleransi dlm akidah utk menyerupai akidah2 yg lain. Oleh krn itu segala bentuk simbol, ucapan, atau apapun itu yg merupakan akidah agama lain hendaknya kita hindari. 
Semoga Allah menolong kita agar tetap istiqimah dlm akidah ini. Amin.
Wallahua'alam.

Berikut pertanyaan dan jawaban mengenai materi:
Tanya: 
Mau bertanya: berbicara ttg aqidah, berkenaan dgn syiah. Kebanyakan para tokoh syiah adalah org2 intelek bhkn ulama yg bisa dikatakan sangat kaya ilmu. Tapi mengapa mereka masuk k dlm syiah yg akidahnya sdh sngat menyimpang. Apakah ini karena  Pinter yg kebelinger, atau karena blm mndapat hidayah. Atau seperti apa ustadz. Syukran.
Jawab: 
Paman Rasulullah, Abu Thalib, begitu dekatnya dengan beliau, tapi ternyata Allah tdk berkenan dan tdk membuka hatinya tunduk pada akidah Islam, pun demikian anak dan istri Nabi Nuh, mereka ikut orang kafir tenggelam dlm kedurhakaannya. Oleh krn.itu, masalah akidah adalah masalah keyakinan dlm.hati, dan 'perkenan' Allah bagi hamba utk mengambil bagian darinya. Jika hamba ingin dan berusaha utk.mengenalNya, maka Allah akan 'merangkulnya' dlm.kasih sayangNya. Demikian sebaliknya. Begitu juga orang syiah, mereka sesat krn tingkah sendiri, menjauh dr sunnah Rasul dan cara menyembahNya. Tugas kita hanya sekadar mengajak mereka.

Tanya: 
Ustad tanya...
Apa betul  setelah makan daging onta itu membatalkan wudhu...Syukron
Jawab: 
Para ulama’ berbeda pendapat mengenai hukum batalnya wudhu orang yang memakan daging unta;

1. Menurut pendapat mayoritas ulama’ memakan daging unta tidak membatalkan wudhu. Pendapat ini merupakan qoul jaded (pendapat terakhir imam Syafi’i) yang dishahihkan oleh para pengikut beliau, selain itu ini juga merupakan pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Malik. Pendapat ini juga diriwayatkan dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Ibnu Mas’ud, Ubai bin Ka’ab, Abu Tholhah, Abi Darda’, Ibnu Abbas, Amir bin Robi’ah, -radhiyallahu ‘anhum- dan masyoritas tabi’in.
Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata;

كَانَ آخِرَ الْأَمْرَيْنِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرْكُ الْوُضُوءِ مِمَّا غَيَّرَتِ النَّارُ

“Akhir kedua perkara ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah tidak berwudhu karena makan sesuatu yang disentuh api.” (Sunan Abu dawud no.192 dan Sunan Nas’I, no.185)

Dari hadits tersebut bisa dipahami bahwa semua jenis makanan yang dikonsumsi tidak membatalkan wudhu. Mesipun hadits diatas hanya menuturkan tidak wajibnya wudhu ketika mengkonsumsi makanan yang dimasak dengan api namun hukumnya berlaku secara umum untuk semua jenis makanan, termasuk daging unta. Pemahaman seperti ini diperkuat dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

الْوُضُوءُ مِمَّا يَخْرُجُ وَلَيْسَ مِمَّا يَدْخُلُ

“Wudhu’ dikerjakan karena perkara yang keluar dan bukan karena perkara yang masuk.” (Sunan Daruquthni, no.553).

2. Menurut pendapat madzhab Hanbali memakan daging unta dapat membatalkan wudhu’. Pendapat ini juga merupakan pendapat Imam Syafi’I terdahulu (qoul qodim), selain itu pendapat ini juga diriwayatkan dari Jabir bin Samuroh, Muhammad bin Ishaq, Ishaq, Abu Hutsaimah, Yahya bin Yahya dan Ibnu Mundzir. Imam Al-Khothobi menyatakan bahwa pendapat ini merupakan pendapat umumnya Ahli Hadits. Mereka mendasarkane pendapat ini pada hadits yang diriwayatkan oleh jabir bin Samuroh radhiyallahu ‘anhu, beliau mengisahkan;

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَأَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الْغَنَمِ؟ قَالَ: «إِنْ شِئْتَ فَتَوَضَّأْ، وَإِنْ شِئْتَ فَلَا تَوَضَّأْ» قَالَ أَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الْإِبِلِ؟ قَالَ: «نَعَمْ فَتَوَضَّأْ مِنْ لُحُومِ الْإِبِلِ

“Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, "Apakah kami harus berwudhu karena makan daging kambing?" Beliau menjawab, "Jika kamu berkehendak maka berwudhulah, dan jika kamu tidak berkehendak maka janganlah kamu berwudhu." Dia bertanya lagi, "Apakah harus berwudhu disebabkan (makan) daging unta?" Beliau menjawab, "Ya. Berwudhulah disebabkan (makan) daging unta.” (Shahih Muslim, no.360)

Dan hadits yang diriwayatkan oleh Usaid bin Hudhoir radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

تَوَضَّئُوْا مِنْ لُحُومِ الْإِبِلِ، وَلَا تَوَضَّئُوا مِنْ لُحُومِ الْغَنَمِ

“Berwudlulah kalian setelah memakan daging Unta, dan janganlah berwudlu setelah mengomsumsi daging kambing.” (Musnad Ahmad, no. 19096)

Imam Nawawi menyatakan, “Meskipun para pengikut (ashab) madzhab Syafi’I menyatakan bahwa pendapat ini lemah (dho’if) namun dari sudut pandang dalilnya pendapat ini merupakan pendapat yang kuat dan shahih, dan saya meyakini pendapat ini lebih unggul, Imam Baihaqi juga mengisyaratkan bahwa pendapat ini lebih unggul.”

Karena itulah para ulama’ madzhab Syafi’I menetapkan bahwa orang yang memakan daging unta disunatkan untuk mengerjakan wudhu sebagai langkah ihtiyat (berhati-hati) dan untuk menghindari perselidihan mengenai batalnya wudhu yang dikerjakan. Wallahu ‘alam.

Tanya: 
Ustad,rosulullah puasa pd hari senin kan karna itu hr kelahiran beliau.berarti sunnah kah kita berpuasa pd hari lahir/tanggal lahir kita?
Jawab: 
Sesungguhnya semua kebiasaan Rasulullah adalah tauladan bagi.umat Islam, krn Rasulullah adalah manusia mulia, yg diutus Allah utk mengajarkan agama yg hanif. Itu sebabnya kita mengenal hadist, yaitu segala perbuatan, perkataan dan kebiasaan Rasulullah.

Terkait dgn kisah mengapa ada puasa senin kamis, tentu ada sebab musababnya, yg disebut dgn asbabul wurud. 
Suatu ketika sahabat seorang sahabat bertanya kepada rasullah “ya rasullah kenapa engkau puasa pada hari senin dan kamis?” Seketika Rasulullah menjawab, “Ketahuilah, Saudaraku. Hari Senin adalah hari dimana aku diturunkan ke dunia. Hari dimana aku lahir dari rahim ibuku, pertama kalinya aku menyentuh alam ini. Aku sangat bersyukur atas kelahiranku di dunia, dan aku menunjukkan rasa syukurku dengan melaksanakan puasa pada hari itu,”
Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.”(HR. Muslim no. 1162.)

“Lalu bagaimana dengan hari Kamis, ya Rasul? Apa istimewanya hari itu?” Tanya sahabat lagi. Dengan tenang Rasulullah menjawab, “Tahukah engkau, Saudaraku? Bahwa pada hari itu (Kamis) semua amal ibadah umat manusia dikumpulkan dihadapan Allah oleh para malaikat. Tidakkah engkau merasa bahagia jika di saat amalmu sedang diperiksa, engkau sedang dalam keadaan beribadah kepadaNya?”.

Sebagaimana dalam suatu hadits di riwayatkan : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”(HR. Tirmidzi no. 747. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi (shahih dilihat dari jalur lainnya). Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1041.)
Wallahu'alam

Baiklah bunda kajian hari ini kita cukupkan sekian. Dan kita tutup dengan membaca istighfar 3x dan hamdallah.
Serta dengan
Doa Kafaratul Majelis :

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك 

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika 
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.    

​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!