السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اِنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّأتِ أعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إلا الله وَ أَشْهَدُ أَنَّ محمدا عَبْدُهُ وَ رَسُوٍلُهُ. أما بعد
Apa kabar sholihaat,
Afwan baru sampai rumah...jd baru tuing2 deh hapenya bunyi
Baik...sesuai request
mari kita mulai dgn sbh cerita
dilarang merem yah...
مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إلا الله وَ أَشْهَدُ أَنَّ محمدا عَبْدُهُ وَ رَسُوٍلُهُ. أما بعد
Apa kabar sholihaat,
Afwan baru sampai rumah...jd baru tuing2 deh hapenya bunyi
Baik...sesuai request
mari kita mulai dgn sbh cerita
dilarang merem yah...
Bermula dari sebuah kisah…..
Suatu ketika di pagi yang cerah, fajar mulai menyingsingkan sinarnya ke
seluruh alam. Dan pancaran sinar sang fajar juga turut menembus dasar
laut yang dalam. Tiba-tiba terdengar suara tangisan yang sangat mengiris
dari dasar laut itu. Ternyata ada seekor anak kerang yang sedang
terisak menangis sedih karena tubuhnya kesakitan, pasir-pasir yang ada
di dasar laut memasuki tubuhnya yang kecil dan berlendir. Anak kerang
itu terus menerus menangis dan memanggil-manggil ibunya, “ibu… ibu…
tolong aku ibu, aku tak sanggup lagi menahan sakit ini. Pasir-pasir ini
telah membuat rasa sakit di tubuhku yang kecil ini” isak sang anak
kerang pada ibunya. “Aku tak tahan lagi ibu” isaknya lagi. Sang ibu
kerang yang berada di samping anak tak kuasa melihat apa yang dirasakan
anaknya itu. Ibu kerang sangat ingin menolong anaknya, tapi itu tidak
mungkin. Karena apa yang dirasakan sang anak kerang adalah bagian dari
perjalanan hidup yang harus dihadapi oleh bangsa kerang. Itulah
ketetapan Allah SWT atas mereka. Maka sang ibu hanya bisa memberikan
semangat dengan kata-kata lembutnya agar sang anak bisa tetap bertahan.
“Wahai anakku sayang bersabarlah. Jangan kamu bersedih karena
pasir-pasir itu memasuki tubuhmu yang kecil. Bertahan dan bersabarlah
sayang. Ini adalah ketetapan Allah atas hidup yang kita jalani.7
Tahanlah rasa sakit itu dengan lendir-lendir di tubuhmu. Kelak nanti
pasir-pasir itu akan menjadi sesuatu yang bernilai darimu. Bersabarlah
sayang, bersabarlah anakku” ibu kerang terus memberikan kata-kata
penyemangat sehingga sang anak tidak lagi bersedih walaupun rasa sakit
masih belum beranjak pergi. Lama waktu berlalu, sang anak kerang
kemudian terus tumbuh menjadi besar. Tak pernah lagi terdengar isakan
tangis darinya. Di hari-hari pertumbuhannya ia selalu menyunggingkan
senyum, begitu pun ibu kerang. Hari berganti hari, anak kerang semakin
tumbuh besar. Ternyata pasir-pasir yang masuk ke dalam tubuh kerang saat
ia masih kecil kini telah menjadi mutiara yang sangat indah. Seiring
pertumbuhan kerang, pasir-pasir itu pun tumbuh menjadi mutiara yang
sangat cantik dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Itu lah sepenggal kisah yang indah. Mutiara yang dihasilkan
sang kerang adalah buah dari KESABARANnya dalam menjalani KETETAPAN
yang telah Allah SWT takdirkan bagi hidupnya. Seandainya kerang kecil
itu terus mengeluh mungkin dia akan berputus asa dan tidak mampu
menerima ketetapan Tuhan atas dirinya. Dan ibu kerang selalu memberikan
semangat agar anak kerang tetap bisa bertahan.
Selayaknya sebagai seorang hamba, kita pun diwajibkan untuk senantiasa bersabar dalam menjalankan ketetapan Allah SWT atas hidup kita. Allah SWT berfirman: “Maka bersabarlah kamu untuk menerima ketetapan TuhanMu.” (QS. Al Insan: 24)
Selayaknya sebagai seorang hamba, kita pun diwajibkan untuk senantiasa bersabar dalam menjalankan ketetapan Allah SWT atas hidup kita. Allah SWT berfirman: “Maka bersabarlah kamu untuk menerima ketetapan TuhanMu.” (QS. Al Insan: 24)
Sabar adalah kata yang tak asing lagi didengar oleh telinga
kita. Sabar berarti menahan diri. Sebagai seorang muslim kita
diwajibkan bersabar atas tiga hal. Pertama, sabar dalam menaati Allah;
Kedua, sabar dari hal-hal menggoda yang dilarang oleh Allah; Ketiga,
sabar dalam menghadapi takdir Allah yang menyakitkan. Allah SWT dalam
firman-firman-Nya banyak menyebutkan kata sabar, agar kita sebagai
makhluk-Nya yang lemah tidak mudah berputus asa jika menghadapi masalah
atau ujian. Karena masalah atau ujian yang Allah berikan adalah cara
Allah untuk mengikatkan derajat keimanan dan ketaqwaan kita pada-Nya.
Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya Kami akan benar-benar menguji
kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di
antara kamu.” (QS. Muhammad: 31)
Dalam ayat di atas Allah telah menyiratkan bahwa Dia telah
memberikan suatu ketetapan hidup bagi hamba-hambaNya berupa ujian. Dan
Allah akan melihat dan menilai bagaimana hamba-hambaNya dapat menghadapi
ujian itu dengan kesabaran, keikhlasan dan sikap tawakal, setelah ia
berikhtiar dalam menghadapi ujian tersebut. Maka bagi mereka yang dapat
bersabar dan ikhlas menjalani ketetapan Allah itu, Allah akan membalas
dengan kenikmatan yang dapat dinikmati, mungkin berupa kesenangan di
dunia maupun di akhirat nanti. Itulah kabar gembira yang dimaksud dalam
firmanNya. Allah SWT berfirman: “Dan sungguh akan kami beri cobaan
kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang
yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 155)
Berita gembira bagi mereka yang sabar dalam menghadapi cobaan yang Allah tetapkan atas diri mereka. Mereka yang menyemai sabar dalam hatinya. Mereka yang senantiasa ikhlas atas apa yang mereka jalani dalam hidup ini. Walau terkadang apa yang mereka jalani dan hadapi tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan dan jauh dari dugaan. Dari itu mereka selalu bertawakal, berserah diri kepada Allah atas apa yang telah Allah tetapkan bagi mereka.
Berita gembira bagi mereka yang sabar dalam menghadapi cobaan yang Allah tetapkan atas diri mereka. Mereka yang menyemai sabar dalam hatinya. Mereka yang senantiasa ikhlas atas apa yang mereka jalani dalam hidup ini. Walau terkadang apa yang mereka jalani dan hadapi tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan dan jauh dari dugaan. Dari itu mereka selalu bertawakal, berserah diri kepada Allah atas apa yang telah Allah tetapkan bagi mereka.
Sabar pada hakikatnya juga merupakan sebuah rezeki yang
Allah SWT anugerahkan kepada setiap hamba-Nya. Hal ini sesuai dengan apa
yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Tidak ada suatu rezeki atau
karunia yang Allah SWT berikan kepada seorang hamba yang lebih luas
baginya daripada sabar.” (HR. Al-Hakim). Sungguh beruntung hamba-hamba
Allah yang mendapatkan karunia yang begitu luas berupa sabar. Karena
Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pemberi maka menjadi hak
progresif bagi-Nya untuk memberikan karunia berupa sabar kepada
hamba-hamba pilihan yang dikasihi.
TANYA JAWAB
TANYA JAWAB
T: Dan bagi diri yang merasa aktivis dakwah, adakah sabar
telah subur tersemai dalam hari? Wahai diri, sudahkah kau tabur benih
sabar dalam hati? Sabar ketika kerja dakwah dinilai tidak maksimal.
Sabar ketika jiwa dan raga merasa lelah setelah seharian bermandi peluh
dalam menjalani amanah-amanah dakwah. Sabar ketika teman yang lain
enggan bergerak bersama. Sabar saat keluarga belum bisa memahami
aktivitas dakwah kita. Sabar saat sulit membagi waktu antara dakwah dan
keluarga, antara dakwah dan jadwal kuliah. Dan sabar-sabar lainnya di
saat setiap ujian dan cobaan senantiasa menghampiri. Adakah sabar itu
telah tertanam subur pada hati?
J: Saudaraku, betapa pun sulit dan sakitnya ujian yang Allah berikan kepada kita, yakinlah bahwa ujian itu akan memberikan kebahagiaan jika kita sabar dan ikhlas dalam menghadapinya. Yakinlah bahwa ada kekuasaan Allah atas apa yang terjadi pada diri kita. Teruslah berikhtiar, berdoa dan; tawakal padaNya. “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 153)
J: Saudaraku, betapa pun sulit dan sakitnya ujian yang Allah berikan kepada kita, yakinlah bahwa ujian itu akan memberikan kebahagiaan jika kita sabar dan ikhlas dalam menghadapinya. Yakinlah bahwa ada kekuasaan Allah atas apa yang terjadi pada diri kita. Teruslah berikhtiar, berdoa dan; tawakal padaNya. “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 153)
Jangan ragu meminta kepada Allah. Kalau pun kita tidak
meminta, sesungguhnya Allah adalah Maha Pemberi kepada hamba-hambaNya.
Karena sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maka,
raihlah kasih sayang Allah dengan sabar. Wallahu’alam Bishawab.
T: Bun mau tanya jika sseorg menikah dengan yang berbeda agama apakah bisa dikatakan takdir dari allah?
J: sesuatu yang masih bisa kita pilih, msh bisa kita ikhtiarkan, seharusnya tdk dianggap bagian takdir.
Kalau segala sesuatu yg tjd pd diri kita, trus kita pasrah dan menganggapnya sbg takdir, lantas apa gunanya doa?
T: Bun mau tanya jika sseorg menikah dengan yang berbeda agama apakah bisa dikatakan takdir dari allah?
J: sesuatu yang masih bisa kita pilih, msh bisa kita ikhtiarkan, seharusnya tdk dianggap bagian takdir.
Kalau segala sesuatu yg tjd pd diri kita, trus kita pasrah dan menganggapnya sbg takdir, lantas apa gunanya doa?
Allah sandingkan ada takdir ada doa, spy kita ttp berupaya.
Apalagi jika tahu bahwa pernikahan beda agama = zina
Sama saja meyakini takdir Allah jelek.
Na'udzu billah
T: Maaf bun tanya..masih ada kaitannya dg pertanyaan mb dyah...apakah kalo yg dtg pda qt laki2 muslim tp agamanya kurang baik qt tdk boleh menerimanya? atau itu bisa jadi ujian dari Allah ..spya qt bisa mengajk dia mjd lbh baik...terimksh
T: Bun.. maw brtanya, bila yg meninggal bunuh diri it bagaimana iaa?.. bukan takdir kan?..
T: Bukan tdk boleh, tapi yg namanya pernikahan itu mau selamanya khan?
Sama saja meyakini takdir Allah jelek.
Na'udzu billah
T: Maaf bun tanya..masih ada kaitannya dg pertanyaan mb dyah...apakah kalo yg dtg pda qt laki2 muslim tp agamanya kurang baik qt tdk boleh menerimanya? atau itu bisa jadi ujian dari Allah ..spya qt bisa mengajk dia mjd lbh baik...terimksh
T: Bun.. maw brtanya, bila yg meninggal bunuh diri it bagaimana iaa?.. bukan takdir kan?..
T: Bukan tdk boleh, tapi yg namanya pernikahan itu mau selamanya khan?
J: Kadang saat blm menikah, yg kita bayangkan hanya manis
belaka. Kita merasa bisa membimbing suami dsb, tapi nyatanya...brp byk
RT yg kandas krn suami yg tdk baik agamanya.
Nanda...kesholihan lk adl syarat utama. Sedih membayangkan
jika akhwat sholihah mdptkan lk yg tilawah sj tdk bisa, bgm membimbing
kita dan anak2?
Karakter lk adl mendominasi, merasa tahu segala, sulit lho
mbak mengajak2 suami..jgnkan utk mau mengaji, ikut ambil rapor anaknya
aja blm tentu mau...
He...iya mksh byk bun Alhmdulillah dpt pencerahan..
T: Haha .... bun menyambung pertanyaan sy d atas,maka dr itu doa dpt
merubah takdir ya bun .. takdir yg seperti apa dpt d ubah dg doa?
J: Duh, bukan banget ...
Karenanya dlm Islam bunuh diri termasuk dosa besar
J: Seluruh takdir kecuali takdir ajali yg sdh ditetapkan sjk bayi dlm kandungan
Bunda terima kasih atas ilmu yg bermanfaat ini ..
Kita tutup dg membaca alhamdulillah ..
========================
Hari/Tgl : Rabu, 1 Sept15
Group : M105
Kajian : SI (Ketetapan Tuhan)
Narasumber: Bunda Lillah
Notulen : Dyah
Group : M105
Kajian : SI (Ketetapan Tuhan)
Narasumber: Bunda Lillah
Notulen : Dyah
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT




0 komentar:
Post a Comment