Embun Pagi
Kamis, 19 November 2015
Catatan Hati Untuk Matahari Ibu
Bunda Azzam (Muwajih dan Pengurus Online Hamba Allah)
Buat 3 matahari Ibu.
Kalian tahu nak, betapa bersyukurnya ibu ketika kalian penuh sadar memahami Dien ini.
Ketika kalian paham bahwasannya untuk bisa menjadi pelaut ulung, maka ia harus berlayar di tengah samudra dan bertarung dengan gelombang yang menggulung ganas.
Melewati celah tebing karang yang begitu tegar bak pilar tak tergoyahkan dan jika kalian tak waspada maka berakhirlah ekspedisimu untuk mencapai landainya pantai.
Itulah hidup nak..
Kalian harus bertarung dengan egomu.
Mempertaruhkan waktu-waktu terbaikmu, untuk bisa memilih dan memilah apa yang seharusnya kalian lakukan.
Hidup adalah memperjuangkan cita-cita yang kalian impikan.
Hidup adalah memaknai untuk apa kalian di hadirkan ke dunia ini.
Hidup adalah untuk mengemban amanah dakwah.
Tahukah kalian nak...
Bukanlah hal mudah untuk kalian, begitu banyak kesulitan yang harus kalian selesaikan.
Ibu tahu kadang kalian lelah dan jenuh. Ingin lepas dari semua beban itu,tapi percayalah ini adalah tonggak di mana kalian harus menjejakkan kaki, meninggalkan tapak-tapak langkah meski itu perih, sakit dan penuh luka goresan berdarah.
Percayalah anakku, tak ada puncak gunung yang tinggi, jika kalian telah menginjak puncaknya, karena puncak itu, kini ada di bawah telapak kakimu.
Anakku...
Berlelah-lelahlah untuk satu perjuangan panjang meraih masa depan.
Kalian tahu nak, setiap Nabi yang diutus pada umatnya akan selalu dihadapkan pada ujian yang begitu berat, menyakitkan dan penuh kepiluan.
Apalagi kita yang tak pernah tahu ada jaminan Surga untuk akhir hidup kita nanti.
Untuk itu berjuanglah kalian, ukir masa mudamu dengan kesungguhan belajar. Ibu akan selalu ada bersama kalian.
Biarkan ibu memeluk kalian dalam lantunan doa yang tak bertepi dan dalam cinta yang tak terukur.
Hanya satu pinta ibu, menjadilah bagian dari dakwah ini.
Berkontribusilah untuk memperjuangkannya, meski itu harus syahid di jalan-Nya.
Bermimpilah bahwa kalian adalah bagian dari pemuda yang diseru oleh Nabi kalian.
Ibu akan membimbingmu menjadi laki-laki yang sadar akan tugas-tugas besar dakwah ini.
Kalian telah ibu infaqkan di jalan-NYA.
Taukah kalian nak, kesanggupan ibu menjaga kalian begitu penuh dengan keterbatasan dan kelemahan diri, tapi tidak dengan Rabb kalian.
Tetaplah semangat di jalan ini.
Ada air mata bahagia saat kalian meminta doa.
Ada cinta yang tulus saat kalian memahami satu hal tentang Dien ini.
Aku adalah ibu yang mencoba tegar mengawal kalian sampai ditepian dermaga.
Dimana dermaga itu dulu adalah tempat bersandar biduk yang kita kayuh bersama abi kalian.
Ketika sang nakhoda berpulang, maka kita akan terus berjuang sampai ditepian,
Karena ibu tahu gelombang tak pernah ingkar janji untuk menemui pantainya.
Sindangbarang 28/10/15
Saat rinduku bertaut dalam bayang-bayang matahariku.
Div BBnA-HA/A/47/19/XI/2015
==========================================
💢
Diperkenankan menshare artikel ini ke semua medsos jika dirasa bermanfaat tetapi dengan tetap mencantumkan narasumber aslinya, www.hambaAllah.net
Follow us
twitter : @kajianonline_HA
fb : KAJIAN ON LINE-HAMBA ALLAH
Web : www.hambaAllah.net
IG : @hambaallah_official
Ayo kirim karyamu
Akhwat
Tuwuh +6281290734391
Anna +6287788217444
Ikhwan
Ridho +6289623801053
Jaka +6285716479466
posted by
EmbunPagi
www.HambaAllah.net
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment