Kajian Online WA Hamba الله
SWT
Jumat, 18 November 2015
Narasumber : Ustadzah
Pristia
Rekapan Grup Nanda M108 (Riza)
Tema : Kajian Muslimah
Editor
: Rini Ismayanti
BAHAYA TABARRUJ
DAN IKHTILAT
بسم الله الر حمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله
وبركاته
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga
kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan
sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya.
Shalawat beriring salam
selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al
Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada
keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari
akhir nanti. InsyaaLlah..
Aamiin
Aamiin
Berikut ini beberapa hal
yang berkaitan dengan bahaya tabarruj dan ikhtilah bagi, diri, keluarga, dan
masyarakat.
1. Tabarruj dan
ikhtilath adalah maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya
Dan barangsiapa bermaksiat kepada Allah akan merasakan akibatnya. Sama sekali tidak akan membahayakan Allah. Rasulullah saw. bersabda,
Dan barangsiapa bermaksiat kepada Allah akan merasakan akibatnya. Sama sekali tidak akan membahayakan Allah. Rasulullah saw. bersabda,
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى، فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
“Setiap umatku akan masuk
surga kecuali yang tidak mau.” Mereka (sahabat) bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah yang tidak mau?” Beliau bersabda, “Barangsiapa taat kepadaku akan masuk surga dan
barangsiapa bermaksiat kepadaku ia orang yang tidak mau.” (H.R. Bukhari)
2. Tabarruj dan
ikhtilath termasuk dosa besar
Karena kedua hal ini merupakan sarana paling kuat terhadap perbuatan zina. Di riwayat yang shahih dari Ahmad diceritakan bahwa Umaimah binti Raqiqah datang kepada Rasulullah saw. Untuk berbaiat kepada beliau dalam membela Islam. Beliau bersabda,
Karena kedua hal ini merupakan sarana paling kuat terhadap perbuatan zina. Di riwayat yang shahih dari Ahmad diceritakan bahwa Umaimah binti Raqiqah datang kepada Rasulullah saw. Untuk berbaiat kepada beliau dalam membela Islam. Beliau bersabda,
أُبَايِعُكَ عَلَى أَنْ لاَ تُشْرِكِي بِاللهِ شَيْئًا، وَلاَ تُسْرِقِي، وَلاَ تَزْنِي، وَلاَ تَقْتُلِي وَلَدَكِ وَلاَ تَأْتِي بِبُهْتَانٍ تَفْتَرِيْنَهُ بَيْنَ يَدَيْكَ وَرِجْلَيْكِ وَلاَ تَنُوْحِي وَلاَ تَتَبَرَّجِي تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأُوْلَى
“Aku membaiatmu agar kamu
tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina, tidak
membunuh anakmu, tidak melakukan kebohongan dari hadapanmu (karena perbuatan
lisan dan kemaluan), tidak meratapi (orang mati), dan tidak tabarruj dengan tabarruj
jahiliyah pertama.” (H.R. Bukhari)
Lihatlah bagaimana
Rasulullah saw. mengaitkan antara tabarruj dan dosa-dosa besar seperti syirik,
mencuri, dan berzina.
3. Tabarruj dan
Ikhtilath mendatangkan laknat
Di Mustadrak Al-Hakim dan di Musnad Imam Ahmad dari Abdullah bin Umar Rasulullah saw bersabda,
Di Mustadrak Al-Hakim dan di Musnad Imam Ahmad dari Abdullah bin Umar Rasulullah saw bersabda,
يَقُولُ سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي رِجَالٌ يَرْكَبُونَ عَلَى السُّرُوجِ كَأَشْبَاهِ الرِّجَالِ يَنْزِلُونَ عَلَى أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ نِسَاؤُهُمْ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ عَلَى رُءُوسِهِمْ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْعِجَافِ الْعَنُوهُنَّ فَإِنَّهُنَّ مَلْعُونَاتٌ لَوْ كَانَتْ وَرَاءَكُمْ أُمَّةٌ مِنْ الْأُمَمِ لَخَدَمْنَ نِسَاؤُكُمْ نِسَاءَهُمْ كَمَا يَخْدِمْنَكُمْ نِسَاءُ الْأُمَمِ قَبْلَكُمْ
“Akan datang di akhir
umatku nanti laki-laki yang naik pelana (mewah) layaknya laki-laki yang turun
ke pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka mengenakan pakaian namun telanjang,
di kepala mereka seperti punuk unta kurus. Kutuklah wanita-wanita itu karena
sesungguhnya mereka itu terkutuk. Jika setelah kalian ada kaum, tentu
wanita-wanita kalian akan melayani wanita-wanita mereka sebagaimana
wanita-wanita kaum terdahulu melayani kalian.”
4. Tabarruj temasuk
sifat penghuni neraka
Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda,
Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan
penduduk neraka yang belum aku lihat sekarang ini. Satu kaum yang bersama
mereka cambuk-cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk memukul orang.
Wanita-wanita mereka berpakaian namun telanjang, bergaya pundak mereka dan
berpaling dari kebenaran. Kepala mereka seperti punuk unta kurus, mereka tidak
masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahal baunya tercium dari jarak
perjalanan sekian dan sekian.” (H.R. Muslim)
5. Tabarruj adalah
Kemunafikan yang akan Mendatangkan Kegelapan di hari Kiamat
Al-Baihaqi meriwayatkan sabda Rasulullah saw. dengan sanad shahih,
Al-Baihaqi meriwayatkan sabda Rasulullah saw. dengan sanad shahih,
خَيْرُ نِسَائِكُمْ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْمُوَاتِيَةُ الْمُوَاسِيَةُ إِذَا اتَّقَيْنَ اللهَ وَشَرُّ نِسَائِكُمْ اَلْمُتَبَرِّجَاتُ الْمُتَخَيِّلاَتُ وَهُنَّ الْمُنَافِقَاتُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّة َمِنْهُنَّ إِلاَّ مِثْلَ الْغُرَابِ الأَعْصَمِ
“Sebaik-baik wanita
kalian adalah yang penyayang, yang banyak melahirkan, yang cocok (dengan
suaminya) jika mereka bertakwa kepada Allah. Dan seburuk-buruk wanita adalah
yang tabarruj dan sombong. Mereka itulah orang-orang munafik. Tidak akan masuk
surga salah seorang di antara mereka kecuali seperti gagak putih.” (Baihaqi).
6. Tabarruj dan
ikhtilath menodai kehormatan keluarga dan masyarakat
Diriwayatkan dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda,
Diriwayatkan dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ رَجُلٌ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ وَعَصَى إِمَامَهُ وَمَاتَ عَاصِيًا وَأَمَةٌ أَوْ عَبْدٌ أَبَقَ فَمَاتَ وَامْرَأَةٌ غَابَ عَنْهَا زَوْجُهَا قَدْ كَفَاهَا مُؤْنَةَ الدُّنْيَا فَتَبَرَّجَتْ بَعْدَهُ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ
“Ada tiga orang yang,
kamu jangan bertanya kepada mereka: seseorang yang keluar dari jamaah dan
durhaka kepada imamnya lalu mati dalam keadaan bermaksiat, seorang budak
perempuan dan laki-laki yang berlari (dari tuannya) kemudian ia mati, dan
seorang wanita ditinggal keluar oleh suaminya dan telah dicukupi kebutuhan
dunianya lalu ia bertabarruj setelah itu. Maka jangan bertanya kepada mereka.”
(H.R. Ahmad)
7. Tabarruj adalah
sunnah Iblis
Jika menutup aurat dan berhijab serta menjaga diri dan kehormatan adalah sunnah Nabi saw. Maka tabarruj dan ikhtilath adalah sunnah Iblis, di mana sasaran godaan pertama terhadap manusia adalah agar auratnya terbuka. Allah mewanti-wanti hal ini kepada kita agar kita tidak terfitnah oleh tipu daya Iblis. Allah berfirman,
Jika menutup aurat dan berhijab serta menjaga diri dan kehormatan adalah sunnah Nabi saw. Maka tabarruj dan ikhtilath adalah sunnah Iblis, di mana sasaran godaan pertama terhadap manusia adalah agar auratnya terbuka. Allah mewanti-wanti hal ini kepada kita agar kita tidak terfitnah oleh tipu daya Iblis. Allah berfirman,
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan syetan-syetan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al-A’raf: 27).
8. Tabarruj dan
Ikhtilath adalah Permulaan Zina
Setiap kali penyimpangan terjadi akan melahirkan penyimpangan lain yang lebih besar. Ketika wanita tidak menutup auratnya dan tidak menjaga kehormatannya dengan bercampur bersama laki-laki yang bukan muhrimnya, terlebih dengan dandanan yang menyebar fitnah, rasa malu sudah sirna dan ghirah laki-laki mulai tiada, maka hal-hal haram menjadi mudah dilakukan bahkan dosa-dosa besar menjadi hal yang biasa dan wajar. Termasuk di antaranya zina. Di tengah masyarakat kita sekarang terjadi perbedaan persepsi tentang zina. Bahkan tidak ada undang-undang yang menjadikan zina sebagai kejahatan kecuali ia terkait dengan hak-hak asasi manusia.
Setiap kali penyimpangan terjadi akan melahirkan penyimpangan lain yang lebih besar. Ketika wanita tidak menutup auratnya dan tidak menjaga kehormatannya dengan bercampur bersama laki-laki yang bukan muhrimnya, terlebih dengan dandanan yang menyebar fitnah, rasa malu sudah sirna dan ghirah laki-laki mulai tiada, maka hal-hal haram menjadi mudah dilakukan bahkan dosa-dosa besar menjadi hal yang biasa dan wajar. Termasuk di antaranya zina. Di tengah masyarakat kita sekarang terjadi perbedaan persepsi tentang zina. Bahkan tidak ada undang-undang yang menjadikan zina sebagai kejahatan kecuali ia terkait dengan hak-hak asasi manusia.
9. Tabarruj dan
Ikhtilath mengundang Siksaan Allah
Di hadits riwayat Ibnu Majah Rasulullah saw bersabda,
Di hadits riwayat Ibnu Majah Rasulullah saw bersabda,
لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا
“Tidaklah nampak
kebejatan di antara kaum Luth sampai mereka terang-terangan (melakukannya)
kecuali setelah itu tersebarlah penyakit kolera dan kelaparan yang belum pernah
terjadi pada pendahulu mereka.” (Ibnu Majah).
Secara umum, kemaksiatan
kerap kali menjadi penyebab terjadinya berbagai musibah. Seperti yang Allah
sinyalir dalam Al-Qur’an,
“Dan jika kami hendak
membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup
mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan
dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan
(ketentuan kami), kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”
(Al-Isra’: 16)
Tentu saja yang akan
terkena dampaknya tidak hanya pelaku kemaksiatan, kaum mutabarrijat dan mereka
tidak ada hijab dalam hubungan antar lawan jenis. Semua orang yang
ada di sebuah komunitas akan terkena dampaknya. Maka kewajiban bagi semuanya
adalah mencegah terjadinya berbagai kemaksiatan dan kemungkaran sebisa mungkin.
Para ulama dan pemimpin
menjadi penanggung jawab utama sebelum yang lain dalam menegakkan amar ma’ruf
nahi mungkar. Abu Bakar As-Shidiq meriwayatkan bahwa ia mendengar sabda
Rasulullah saw,
إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الْمُنْكَرَ فَلَمْ يُغَيِّرُوْهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعِقَابٍ
“Jika manusia melihat
kemungkaran lalu tidak merubahnya, hampir Allah meratakan siksanya kepada
mereka semua.” (Diriwayatkan Empat Imam dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban)
Pengertian Tabarruj dan Ikhtilath
Menurut bahasa, tabarruj
adalah wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya kepada laki-laki (Ibnu
Manzhur di Lisanul Arab).
Tabarrajatil mar’ah
artinya wanita yang menampakkan kecantikannya, lehernya, dan wajahnya.
Menurut syariah,
tabarruj adalah setiap perhiasan atau kecantikan yang ditujukan wanita kepada
mata-mata orang yang bukan muhrim. Termasuk orang yang mengenakan cadar, di
mana seorang wanita membungkus wajahnya, apabila warna-warnanya mencolok dan
ditujukan agar dinikmati orang lain, ini termasuk tabarruj jahiliyah terdahulu.
Seperti yang disinyalir
ayat,
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al-Ahzab: 33)
Allah melarang para
wanita untuk tabarruj setelah memerintahkan mereka menetap di rumah. Tetapi
apabila ada keperluan yang mengharuskan mereka keluar rumah, hendaknya tidak
keluar sembari mempertontonkan keindahan dan kecantikannya kepada laki-laki
asing yang bukan muhrimnya.
Allah juga melarang
mereka melakukan tabarruj seperti tabarrujnya orang-orang jahiliyah terdahulu.
Apa maksud tabarruj jahiliyah terdahulu itu?
Mujahid berkata, “Wanita dahulu keluar dan berada di antara para laki-laki. Inilah maksud dari tabarruj jahiliyah terdahulu.”
Qatadah berkata, “Wanita dahulu kalau berjalan berlenggak-lenggok genit. Allah melarang hal ini.”
Muqatil bin Hayyan berkata, “Maksud tabarruj adalah wanita yang menanggalkan kerudungnya lalu nampaklah kalung dan lehernya. Inilah tabarruj terdahulu di mana Allah melarang wanita-wanita beriman untuk melakukannya.”
Mujahid berkata, “Wanita dahulu keluar dan berada di antara para laki-laki. Inilah maksud dari tabarruj jahiliyah terdahulu.”
Qatadah berkata, “Wanita dahulu kalau berjalan berlenggak-lenggok genit. Allah melarang hal ini.”
Muqatil bin Hayyan berkata, “Maksud tabarruj adalah wanita yang menanggalkan kerudungnya lalu nampaklah kalung dan lehernya. Inilah tabarruj terdahulu di mana Allah melarang wanita-wanita beriman untuk melakukannya.”
رَوَى اِبْنُ أَبِي نَجِيْحٍ عَن مُجَاهِد وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأُوْلَى قَالَ كَانَتِ الْمَرْأَةُ تَتَمَشَّى بَيْنَ أَيْدِي الْقَوْمِ فَذَلِكَ تَبَرُّجُ الْجَاهِلِيَّةِ
Ibnu Abu Najih
meriwayatkan dari Mujahid, “Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti
orang-orang Jahiliyah yang dahulu…” Dia (Mujahid) berkata, “Wanita dahulu berjalan-jalan di hadapan kaum
(laki-laki). Itulah tabarruj Jahiliyah.”
Ada yang mengatakan, yang dimaksud jahiliyah pertama adalah jahiliyah sebelum Islam, sedangkan jahiliyah kedua adalah umat Islam yang melakukan perbuatan jahiliyah pertama. Sedangkan pengertian ikhtilath secara bahasa adalah bercampurnya dua hal atau lebih. Ikhtilath dalam pengertian syar’i maksudnya bercampur-baurnya perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim di sebuah momen dan forum yang tidak dibenarkan oleh Islam.
Imam Abu Daud
meriwayatkan,
عَنْ حَمْزَةَ بْنِ أَبِي أُسَيْدٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَهُوَ خَارِجٌ مِنْ الْمَسْجِدِ فَاخْتَلَطَ الرِّجَالُ مَعَ النِّسَاءِ فِي الطَّرِيقِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلنِّسَاءِ اسْتَأْخِرْنَ فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْ تَحْقُقْنَ الطَّرِيقَ عَلَيْكُنَّ بِحَافَّاتِ الطَّرِيقِ فَكَانَتْ الْمَرْأَةُ تَلْتَصِقُ بِالْجِدَارِ حَتَّى إِنَّ ثَوْبَهَا لَيَتَعَلَّقُ بِالْجِدَارِ مِنْ لُصُوقِهَا بِهِ
Hamzah bin Abi Usaid Al-Anshari bahwa ia mendengar Rasulullah saw keluar rumah dari masjid. Tiba-tiba orang laki-laki dan wanita berkumpul di jalanan. Rasulullah saw berkata kepada para wanita itu, “Agar wanita di belakang saja, kalian tidak boleh berada di tengah-tengah jalan (ketika ada laki-laki) dan hendaknya kalian di pinggiran jalan.” Serta merta ada wanita yang merapat ke dinding (rumah) sampai-sampai pakaiannya tersangkut ke dinding itu karena terlalu nempel.” (Abu Daud).
Al-Qur’an memberikan arahan kepada wanita bagaimana seharusnya mereka bersikap, bersuara dan bergaul dengan lawan jenisnya. Allah berfirman,
“Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab: 32)
TANYA JAWAB
Q : Bagaimana jika
memakai celak / eye liner di sekitar mata? Apakah itu juga tabarruj? Ana perna
dengar klo memakai celak/eye liner itu sunnah?
A : Sunnah jika yg
dipakai adalah celak dari mekkah asli dari batu celak
Q : Umm hukum bulu mata
itu sbenarnya bgimana ya umm? ana pernah beberapa kali lihat ada akhwat yang tetap
memakai bulu mata terutama diacara walimahan,...jazakillah umm
A : Bulu mata juga
termasuk tabaruj. Mungkin belum tau bahwa bulu mata termasuk tabaruj. Jadi
perlu ada nya ilmu nya biar faham.
Q : Trus hukum memakai
pacar/henna di kuku itu gimana umi...itu kan membuat kuku jd cantik/indah??
A : Kalau memakai pcar
atau inai diperbolehkan asalkan yang asli dari mekkah dan berupa bubuk. Kalau yang
instan takutnya ada kadar alkhoholnya
Q : Klo eye liner
um?
A : Afwan tidak boleh
sayang. Ada alkhohol di dalamnya
Q : Afwan kan sekarang
banyak henna yang instan langsung jadi...waktu itu ana dapat dari temen yang
baru pulang umroh umi...dan ternyata di toko-toko arab daerah ana banyak yang
jual...tetapi tidak bisa dijamin kalau itu tidak mengandung alkohol ya umi??
A : Iya.
Q : Berarti kalau
walimahan berbulu mata palsu tidak boleh ya um???
A : Disarankan memakai
maskara yg halal
Q : Um, masalah ikhtilat,
misalnya kita di mushola, pertama kita sudah berada duluan di dalam, kemudian,
ikhwan masuk, dan dia mengajak tuk jamaah
Itu bagaimana um, apakah
kita menolaknya?
A : Iya
Q : Maskara yang halal seperti
merk w*rda* um?
A : Iya
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment