Kajian Online WA Hamba الله SWT
Rabu, 30 Maret 2016
Narasumber : dr.
Azizah
Rekapan Grup Bunda M110 (Mietha)
Tema : Kesehatan
Editor
: Rini Ismayanti
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga
kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan
sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya.
Shalawat beriring
salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam,
Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada
keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari
akhir nanti. InsyaAllah aamiin.
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Demam
berdarah atau demam dengue(disingkat DBD) adalah infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau/ beberapa jenis
nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue juga disebut
sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam
sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri
hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue
adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperticampak; dan
nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue
dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama
adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran
yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang
menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang
menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Terdapat empat jenis
virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus, biasanya dia
menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya akan
terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia
terkena satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah
yang serius.
Belum
ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut.
Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue. Orang-orang dapat
melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk. Para
ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi
jumlah nyamuk yang ada. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia
dapat pulih hanya dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut
masih ringan atau tidak parah. Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah,
dia mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang dimasukkan melalui vena,
menggunakan jarum dan pipa infus), atau transfusi darah(diberikan darah
dari orang lain).
Sejak 1960-an, semakin
banyak orang yang terkena demam dengue. Penyakit tersebut mulai menimbulkan
masalah di seluruh dunia sejak Perang Dunia Kedua. Penyakit ini umum
terjadi di lebih dari 110 negara. Setiap tahun, sekitar 50–100 juta orang
terkena demam dengue. Para ahli sedang mengembangkan obat-obatan untuk
menangani virus secara langsung. Masyarakat pun melakukan banyak usaha untuk
membasmi nyamuk. Deskripsi pertama dari demam dengue ditulis pada 1779. Pada
awal abad ke-20, para ilmuwan mengetahui bahwa penyakit tersebut disebabkan
oleh virus dengue, dan bahwa virus tersebut ditularkan (atau disebarkan) oleh
nyamuk.
Tanda dan gejala
Sekira 80% dari pasien
(atau 8 dari 10 pasien) yang terinfeksi virus dengue tidak menunjukkan gejala,
atau hanya menunjukkan gejala ringan (seperti demam biasa). Sekira 5% dari
orang yang terinfeksi (atau 5 dari 100) akan mengalami infeksi berat. Penyakit
tersebut bahkan mengancam jiwa sedikit dari mereka. Pada sebagian kecil
penderita ini, penyakit tersebut mengancam jiwa. Gejala akan muncul antara 3
dan 14 hari setelah seseorang terpajan virus dengue. Seringkali gejala muncul
setelah 4 hingga 7 hari. Oleh karena itu jika seseorang baru kembali dari
wilayah yang memiliki banyak kasus dengue, kemudian ia menderita demam atau
gejala lainnya setelah lebih dari 14 hari dia kembali dari wilayah tersebut,
kemungkinan penyakitnya tersebut bukan dengue.
Seringkali, apabila
anak-anak terkena demam dengue, gejala yang muncul sama dengan
gejala pilek atau gastroenteritis (atau flu perut; misalnya,
muntah-muntah dan diare). Namun, anak-anak mungkin mengalami masalah yang
parah karena demam dengue.
Laju penyakit secara klinis
Gejala klasik demam
dengue adalah demam yang terjadi secara tiba-tiba; sakit kepala (biasanya di
belakang mata); ruam; nyeri otot dan nyeri sendi. Julukan "demam
sendi" untuk penyakit ini menggambarkan betapa rasa sakit yang
ditimbulkannya dapat menjadi sangat parah. Demam dengue terjadi dalam tiga
tahap: demam, kritis, dan pemulihan.
Pada fase demam,
seseorang biasanya mengalami demam tinggi. ("Demam" berarti bahwa
seseorang mengalami demam.) Panas badan seringkali mencapai 40 derajat Celsius(104
derajat Fahrenheit). Penderita juga biasanya menderita sakit yang umum
atau sakit kepala. Fase febrile biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Pada
fase ini, sekira 50 hingga 80% pasien dengan gejala mengalami ruam. Pada
hari pertama atau kedua, ruam akan tampak seperti kulit yang terkena panas
(merah). Selanjutnya (pada hari ke-4 hingga hari ke-7), ruam tersebut akan
tampak seperti campak. Bintik merah kecil (petechiae) dapat muncul di
kulit. Bintik-bintik ini tidak hilang jika kulit ditekan. Bintik-bintik ini
disebabkan oleh pembuluh kapiler yang pecah. Penderita mungkin juga
mengalami perdarahan ringan membran mukus mulut dan hidung. Demam itu
sendiri cenderung akan berhenti (pulih) kemudian terjadi lagi selama satu atau
dua hari. Namun, pola ini berbeda-beda pada masing-masing penderita.
Pada beberapa
penderita, penyakit berkembang ke fase kritis setelah demam tinggi mereda. Fase
kritis tersebut biasanya berlangsung selama hingga 2 hari.[8] Selama fase
ini, cairan dapat menumpuk di dada danabdomen. Hal ini terjadi karena pembuluh
darah kecil bocor. Cairan tersebut akan semakin banyak, kemudian cairan
berhentibersirkulasi di dalam tubuh. Ini berarti bahwa organ-organ vital
(terpenting) tidak mendapatkan suplai darah sebanyak biasanya.[8] Karena
itu, organ-organ tersebut tidak bekerja secara normal. Penderita penyakit
tersebut juga dapat mengalami perdarahan parah (biasanya dari saluran
gastrointestinal.)
Kurang dari 5% dari
orang dengan dengue mengalami renjat peredaran darah, sindrom renjat
dengue, dan demam berdarah. Jika seseorang pernah mengidap jenis dengue yang
lain (“infeksi sekunder”), kemungkinan mereka akan mengalami masalah yang
serius.
Pada fase penyembuhan,
cairan yang keluar dari pembuluh darah diambil kembali ke dalam aliran darah. Fase
penyembuhan biasanya berlangsung selama 2 hingga 3 hari. Pasien biasanya
semakin pulih dalam tahap ini. Namun, mereka mungkin menderita gatal-gatal yang
parah dan detak jantung yang lemah. Selama fase ini, pasien dapat
mengalami kondisi kelebihan cairan (yakni terlalu banyak cairan yang diambil
kembali). Jika terkena otak, cairan tersebut dapat
menyebabkan kejang atau perubahan derajat kesadaran (yakni seseorang
yang pikirannya, kesadarannya, dan perilakunya tidak seperti biasanya).
Masalah terkait
Sesekali, dengue dapat
memengaruhi sistem lain di dalam tubuh manusia. Seseorang yang terkena dengue
dapat menderita gejalanya saja, atau disertai gejala dengue klasik juga. Tingkat
kesadaran yang menurun terjadi pada 0,5–6% dari kasus parah. Ini dapat terjadi
apabila virus dengue menyebabkan infeksi di otak. Ini juga dapat terjadi
apabila organ vital, seperti hati, tidak berfungsi dengan baik.
Kelainan neurologikal lainnya
(kelainan yang memengaruhi otak dan saraf) dilaporkan terjadi pada pasien yang
mengalami demam dengue. Misalnya, dengue dapat menyebabkan mielitis melintang
dan sindrom Guillain-Barré. Meskipun hal ini hampir tidak pernah terjadi,
dengue juga dapat mengakibatkan infeksi jantung dan gagal ginjal akut.
Penyebab
Demam dengue
disebabkan oleh virus dengue. Dalam sistem ilmiah yang menamakan dan
mengklasifikasikan virus, virus dengue tersebut merupakan bagian dari
famili Flaviviridae dan genus Flavivirus. Virus lainnya
juga merupakan bagian dari famili yang sama dan menyebabkan penyakit pada
manusia. Contohnya, virus yellow
fever, West Nile virus, St. Louis encephalitis virus, Japanese
encephalitis virus, tick-borne encephalitis virus, Kyasanur forest disease
virus, dan Omsk hemorrhagic fever
virus. Semua virus tersebut disebarkan oleh gigitan nyamuk.
Penularan
Nyamuk Aedes
aegypti menghisap darah manusia
Dengue virus
ditularkan (atau disebarkan) sebagian besar oleh nyamuk Aedes, khususnya
tipe nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup di antara garis
lintang 35° Utara dan 35° Selatan, di bawahketinggian 1000 m. Nyamuk-nyamuk
tersebut lebih sering menggigit pada siang hari. Satu gigitan dapat menginfeksi
manusia.
Terkadang, nyamuk juga
tertular dengue dari manusia. Jika nyamuk betina yang menggigit orang yang
terinfeksi, nyamuk tersebut dapat tertular virus. Mulanya virus hidup di sel
yang menuju saluran pencernaan nyamuk. Sekira 8 hingga 10 hari
berikutnya, virus menyebar kekelenjar saliva nyamuk, yang
memproduksisaliva (atau "ludah"). Ini berarti bahwa saliva yang
diproduksi oleh nyamuk tersebut terinfeksi virus dengue. Oleh karena itu ketika
nyamuk menggigit manusia, saliva yang terinfeksi tersebut masuk ke dalam tubuh
manusia dan menginfeksi orang tersebut. Virus sepertinya tidak menimbulkan
masalah pada nyamuk yang terinfeksi, yang akan terus terinfeksi sepanjang
hidupnya. Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk yang paling banyak menyebarkan
dengue. Ini karena nyamuk tersebut menyukai hidup berdekatan dengan manusia dan
makan dari manusia alih-alih dari binatang. Nyamuk ini juga suka bertelur di
wadah-wadah air yang dibuat oleh manusia.
Dengue juga dapat
disebarkan melalui produk darah yang telah terinfeksi dan melalui donasi
organ. Jika seseorang dengan denguemendonasikan darah atau organ tubuh,
yang kemudian diberikan kepada orang lain, orang tersebut dapat terkena dengue
dari darah atau organ yang didonasikan tersebut. Di beberapa negara, seperti
Singapura, dengue biasa terjadi. Di negara-negara ini, antara 1,6 dan 6
transfusi darah dari setiap 10.000 menularkan dengue. Virus dengue juga dapat
ditularkan dari ibu ke anaknya selamakehamilan atau ketika anak tersebut
dilahirkan. Dengue biasanya tidak ditularkan dengan cara-cara lain.
Risiko
Dibandingkan dengan
orang dewasa, bayi dan anak kecil yang menderita dengue lebih berisiko
mengalami infeksi yang serius. Anak-anak cenderung berisiko mengalami sakit
berat apabila mereka tergolong anak-anak yang berkecukupan gizi (jika mereka
sehat dan memakan makanan bergizi). Ini berbeda dari banyak infeksi lainnya,
yang biasanya lebih parah terjadi pada anak-anak yang termasuk
golongan kurang gizi, tidak sehat, atau tidak memakan makanan bergizi.
Perempuan lebih cenderung terserang sakit yang lebih parah daripada laki-laki. Dengue
bisa mengancam jiwa pada pasien dengan penyakit kronis (jangka panjang),
sepertidiabetes dan asma.
Diagnosis
Biasanya, profesional
pelayanan kesehatan mendiagnosis dengue dengan cara memeriksa pasien dan
menyadari bahwa gejala-gejalanya cocok dengan dengue. Profesional pelayanan
kesehatan khususnya akan dapat mendiagnosis dengue dengan cara ini di wilayah
di mana penyakit ini banyak terjadi. Namun, apabila dengue masih dalam
fase awalnya, sulit untuk membedakannya dengan infeksi virus lainnya (infeksi
yang disebabkan oleh virus). Seorang pasien mungkin menderita dengue jika dia
demam dan dua dari gejala berikut ini: mual dan muntah; ruam; generalized pains
(pain all over); jumlah sel darah putih sedikit; atau hasil tes tourniquet yang
positif. Tanda-tanda plus demam biasanya merupakan sinyal bahwa pasien tersebut
menderita dengue di wilayah di mana penyakit tersebut banyak terjadi.
Tanda peringatan
biasanya akan tampak sebelum dengue menjadi parah. Tes tourniquet berguna
apabila tes laboratoriumtidak dapat dilakukan. Untuk melakukan tes
tourniquet, profesional pelayanan kesehatan akan membebatkan alat pengukur
tekanan darah di lengan pasien selama 5 menit. Petugas kesehatan tersebut akan
menghitung bintik-bintik merah kecil di kulit pasien. Jumlah bintik yang
semakin banyak berarti bahwa orang tersebut mungkin menderita demam dengue.
Sulit membedakan demam
dengue dan chikungunya. Chikungunya adalah infeksi virus yang mirip dan
memiliki banyak gejala yang sama dengan dengue, dan terjadi di wilayah yang
sama di dunia. Dengue juga dapat memiliki gejala yang sama seperti
penyakit lainnya, seperti malaria,leptospirosis, demam tifoid,
and penyakit meningokokus. Seringkali, sebelum seseorang terdiagnosis
dengue, petugas kesehatan yang menanganinya akan melakukan tes untuk memastikan
bahwa pasien tidak mengalami satu dari kondisi-kondisi ini.
Jika seseorang
menderita dengue, perubahan paling awal yang dapat dilihat pada tes
laboratorium adalah jumlah sel darah putih yang sedikit. Jumlah platelet yang
sedikit dan asidosis metabolik juga merupakan tanda-tanda dengue. Jika
seseorang terserang dengue parah, terdapat perubahan lainnya yang dapat dilihat
jika darahnya diteliti. Dengue yang parah menyebabkan cairan keluar dari aliran
darah. Ini menyebabkan hemokonsentrasi (di mana terdapat lebih sedikit plasma –
bagian yang cair dari darah – dan lebih banyak sel darah merah di
dalam darah). Ini juga menyebabkan level albumin yang rendah di dalam darah.
Terkadang, dengue yang
parah menyebabkan efusi pleura yang besar (cairan yang bocor menumpuk di
sekitar paru-paru) atau asites (cairan menumpuk di abdomen). If these are
large enough, a health care professional may notice them when he examines the
person. Profesional pelayanan kesehatan dapat mendiagnosis shock dengue dari
awal jika dia dapat menggunakan alat ultrasound medis untuk
mendeteksi adanya cairan tersebut di dalam tubuh. Tetapi di beberapa
wilayah di mana dengue adalah penyakit yang biasa menyerang, para profesional
pelayanan kesehatan dan klinik tidak memiliki mesin ultrasound.
Klasifikasi
Pada 2009, World
Health Organization (WHO) mengklasifikasikan, atau membagi, demam dengue
ke dalam dua jenis: tanpa komplikasi dan parah. Sebelum ini, pada 1997,
WHO telah membagi penyakit tersebut ke dalam demam yang tidak terdiferensiasi
(tidak dapat digolongkan), demam dengue, dan demam berdarah. WHO memutuskan
bahwa cara lama pembagian dengue ini harus disederhanakan. Mereka juga
menetapkan bahwa cara tersebut terlalu membatasi: tidak mencakup semua cara
yang diperlihatkan pada dengue. Meskipun klasifikasi dengue telah diubah secara
resmi, klasifikasi lama tersebut masih sering digunakan.
Dalam sistem lama WHO
untuk klasifikasi, demam berdarah dibagi ke dalam empat fase, yang disebut
tingkat I–IV:
Pada Tingkat I, pasien
menderita demam. Dia mudah melebam atau memiliki hasil tes tourniquet yang
positif.Pada Tingkat II, pasien mengeluarkan darah melalui kulit dan bagian
lain tubuhnya.Pada Tingkat III, pasien menunjukkan tanda-tanda renjatan
sirkulasi.Pada Tingkat IV, pasien mengalami renjatan yang sangat parah sehingga
tekanan darah dan detak jantungnya tidak dapat dirasakan. Tingkat III dan
IV disebut "sindrom renjatan dengue."
Tes laboratorium
Demam dengue dapat
didiagnosis menggunakan pengujian laboratoriummikrobiologis. Beberapa tes
berbeda dapat dilakukan. Satu tes (isolasi virus) mengisolasi (atau memisahkan)
virus dengue dalam kultur (atau sampel) sel. Tes lainnya (deteksi asam nukleat)
mencari asam nukleat dari virus, menggunakan teknik yang
disebut reaksi rantai polimerase (PCR). Tes ketiga (deteksi antigen)
mencari antigen dari virus. Tes lainnya mencari beberapa
antibodi di dalam darah yang dibuat oleh tubuh untuk memerangi virus
dengue. Tes isolasi virus dan deteksi asam nukleus bekerja lebih baik
daripada deteksi antigen. Namun, tes ini lebih mahal, sehingga tidak tersedia
di banyak fasilitas kesehatan. Apabila dengue masih dalam tahap awal
penyakit, semua hasil tes mungkin negatif (berarti bahwa hasil tes tersebut
tidak menunjukkan bahwa pasien menderita penyakit tersebut).
Kecuali tes antibodi, tes
laboratorium hanya dapat mendiagnosis demam dengue selama fase akut (awal) dari
penyakit tersebut. Namun, tes antibodi dapat memastikan bahwa orang tersebut
menderita dengue dalam fase berikutnya dari infeksti tersebut. Tubuh membuat
antibodi yang secara khusus memerangi virus dengue setelah 5 hingga 7 hari.
Pencegahan
Terdapat dua vaksin
yang telah disetujui sebagai vaksin untuk mencegah manusia agar tidak terserang
virus dengue. Untuk mencegah infeksi, World Health Organization (WHO) menyarankan
pengendalian populasi nyamuk dan melindungi masyarakat dari gigitan nyamuk.
WHO menganjurkan
program untuk mencegah dengue (disebut program "Integrated Vector
Control") yang mencakup lima bagian yang berbeda:
Advokasi, menggerakkan
masyarakat, danlegislasi (undang-undang) harus digunakan agar
organisasi kesehatan masyarakat dan masyarakat menjadi lebih
kuat.Semua bagian masyarakat harus bekerja bersama. Ini termasuk sektor
umum (seperti pemerintah), sektor swasta (seperti bisnisperusahaan), dan
bidang perawatan kesehatan.Semua cara untuk mengendalikan penyakit harus
harus terintegrasi (atau dikumpulkan), sehingga sumber daya yang
tersedia dapat memberikan hasil yang paling besar.Keputusan harus dibuat
berdasarkan pada bukti. Ini akan membantu memastikan bahwa intervensi (tindakan
yang dilakukan untuk mengatasi dengue) berguna.Wilayah di mana dengue menjadi
masalah harus diberi bantuan, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan
mereka untuk merespon dengan baik penyakit dengan usaha mereka sendiri.
WHO juga menyarankan
beberapa tindakan khusus untuk mengendalikan dan menghindarkan gigitan nyamuk.
Cara terbaik untuk mengendalikan nyamuk “Aedes aegypti” adalah dengan
menyingkirkan habitatnya. Masyarakat harus mengosongkan wadah air yang
terbuka (sehingga nyamuk tidak dapat bertelur di dalam wadah-wadah terbuka
tersebut).Insektisida atau agen-agen pengendali biologijuga dapat
digunakan untuk mengendalikan nyamuk di wilayah-wilayah ini. Para ilmuwan
berpendapat bahwa menyemprotkan insektisida organofosfat atau piretroid tidak
membantu. Air diam (tidak mengalir) harus dibuang karena air tersebut
menarik nyamuk, dan juga karena manusia dapat terkena masalah kesehatan jika
insektisida menggenang di dalam air diam.[13] Untuk mencegah gigitan
nyamuk, orang-orang dapat memakai pakaian yang menutup kulit mereka sepenuhnya.
Mereka juga dapat menggunakan anti nyamuk (seperti semprotan nyamuk), yang
membantu menjauhkan nyamuk. (DEET paling ampuh.) Orang-orang juga dapat
menggunakan kelambu saat beristirahat.
Manajemen
Tidak ada perawatan
khusus untuk demam dengue. Orang yang berbeda memerlukan perawatan yang
berbeda pula, bergantung pada gejala mereka. Sebagian dari mereka dapat membaik
hanya dengan meminum banyak cairan di rumah, kemudian profesional pelayanan
kesehatan akan memastikan keadaan kesehatan mereka telah membaik. Sedangkan
sebagian orang memerlukan cairan infus dan transfusi darah. Profesional
pelayanan kesehatan dapat menentukan untuk merujuk pasien ke rumah sakit jika
pasien mengalami tanda-tanda peringatan serius, khususnya jika pasien tersebut
telah mengalami kondisi kesehatan kronis.
Apabila orang-orang
yang terinfeksi memerlukan cairan melalui infus, mereka biasanya memerlukan
infus hanya selama satu atau dua hari. Profesional pelayanan kesehatan
akan meningkatkan jumlah cairan yang diberikan sehingga pasien tersebut
memberikan volume tertentu urin (0,5–1 ml/kg/jam). Cairan infus juga
ditambah hingga hematokrit (jumlah iron di dalam darah) pasien dan
tanda-tanda vital pasien kembali normal. Karena risiko perdarahan,
profesional pelayanan kesehatan mencoba untuk tidak menggunakan prosedur medis
invasif seperti intubasi nasogastrik (memasukkan tube melalui hidung pasien ke
dalam perut), injeksi intramuskular (menyuntikkan obat ke dalam otot), dan
suntikan arteri (memasukkan jarum ke dalam arteri). Asetaminofen (Tylenol)
dapat diberikan untuk demam dan nyeri. Jenis obat anti-peradangan yang
dinamakan NSAID(seperti ibuprofen dan aspirin) tidak boleh digunakan karena
obat tersebut dapat memperbesar risiko perdarahan. Transfusi darah harus
dimulai lebih awal jika tanda-tanda vital pasien berubah atau tidak normal, dan
jika jumlah sel darah merahnya menurun. Jika transfusi diperlukan, pasien
harus diberi darah utuh (darah yang belum dipisah-pisahkan) atau dikemas dalam
kantung darah dalam bentuk sel darah merah. Platelet (dipisahkan dari darah
utuh) dan plasma segar yang dibekukan biasanya tidak dianjurkan.
Jika seorang pasien
dalam masa pemulihan dari dengue, dia biasanya tidak akan diberi cairan infus
lagi sehingga pasien tidak mengalami kelebihan cairan.[5] Jika kelebihan
cairan terjadi, namun tanda-tanda vitalnya masih stabil (tidak berubah), maka
ini menjadi alasan yang cukup untuk menghentikan pemberian cairan.
TANYA
JAWAB
Q : Pemberitaan di tv
saya dengar bahwa sekarang gejala dbd tidak khas lagi yang seperti
bintik-bintik merah. Pasien banyak yang demam biasa tau-tau sudah fase
kritis.apa benar bunda?
A : Bisa jadi gejala tidak khas... Karena
kadang juga tidak terlalu cermat ukh... Sebenernya sudah ada bintik-bintik
merah tapi kecil/sedikit. Dan sering terlewat... Tau-tau sudah kritis... Kadang
sudah ada mimisan dikit, gusi berdarah waktu gosok Gigi, atau BAB coklat tapi
tidak terlalu perhatian/dianggap biasa atau tidak tau kalau itu gejala yang
harus diwaspadai,,
Q : Untuk terapi
pemulihan apakh bisa hanya mengandalkan jambu biji?
A : Terapi pemulihan... Selain menggunakan
itu,, juga terapi cairan yang cukup banyak dan meningkatkan imunitas. DBD pada
prinsipnya disebabkan virus jadi terapinya adalah terapi gejala yang ada dan
pemulihan imun tubuh
Q : Diartikel dsbut
Ada dua vaksin untuk mencegah dbd oleh WHO.... Benar ya bun? Sudah ada
vaksin dbd?
A : Kalau di
artikel yang dishare tadi... Malah dijelaskan belum ada vaksin untuk mencegah
nya ukh... Mungkin beda artikel ya...
Q : Bunda... Untuk
virus dbd kan ada 4 tipe, berarti setiap kita punya peluang kena dbd 4x ya bun?
Terus di Indonesia pling banyak menyerang virus tipe DEN brp bun? Terimkasih
bunda...
A : Iya... Peluang itu selalu ada, untuk
tipe virusnya... Ini artikel yang Ana dapet ukh...
Infeksi virus dengue
merupakan suatu penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dengue. Seperti
sifat virus lainnya, Dengue membutuhkan sel inang (induk) untuk dapat hidup. Di
lingkungan luar, virus ini akan segera mati.
Virus Dengue termasuk
ke dalam genusFlavivirus, famili Flaviviridae. Terdapat 4 tipe virus ini,
yakni: DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Keempat serotipe tersebut dapat
ditemui di daerah hujan tropis seperti Indonesia.
Di antara keempat
serotipe tersebut, serotipe DEN-3 merupakan serotipe dominan dan penyebab demam
berdarah dengan derajat yang paling berat, diikuti selanjutnya oleh DEN-2.
Itulah yeng menyebabkan terdapat pasien demam berdarah dengan gejala yang
sangat cepat dan berat, tetapi terdapat juga pasien demam berdarah yang tampak
segar bugar. Malah beberapa orang tidak sadar bahwa dirinya pernah terinfeksi
virus Dengue.
Virus ini ditularkan
ke manusia melalui perantara nyamuk Aedes aegypti atau Aedes
albopictus. Virus masuk ke dalam aliran darah melalui luka akibat gigitan
nyamuk. Infeksi virus Dengue tidak dapat menular antar manusia, melalui udara
bebas, ataupun melalui pertukaran cairan.
Q : Assalamualaikum
bunda saya mau tanya mungkin di luar tema ya..
bunda ibu saya usia 45 tahun bulan lalu mengalami penebalan dinding rahim dan saya tanya mensnya sampe sekarang belum teratur satu minggu datang satu minggu engga nah yang saya tanyakan apa itu tanda mau berhenti mens atau apa ya bunda dan penyebabnya apa? bahaya kah?
bunda ibu saya usia 45 tahun bulan lalu mengalami penebalan dinding rahim dan saya tanya mensnya sampe sekarang belum teratur satu minggu datang satu minggu engga nah yang saya tanyakan apa itu tanda mau berhenti mens atau apa ya bunda dan penyebabnya apa? bahaya kah?
A : Penebalan dinding rahim... Bisa jadi ini
masa-masa pre menopause / sebab lain...sebaiknya dikonsulkan langsung ke spog
ukh..karena akan dicek lagi/di usg lagi rahimnya sehingga bisa dicari sebab
pastinya kenapa men's tidak teratur
Q : Bunda, di artikel
disebutkan bahwa "demam dengue dapat pulih hanya dengan meminum cukup
cairan selama penyakitnya masih ringan atau tidak parah." Apakah jika
diantara anggota keluarga ada yang demam meskipun belum tahu jenis demamnya,
sebaiknya hal pertama yang dilakukan adalah memenuhi cairan dalam tubuh si
penderita tersebut??
A : Bisa ukh,, dengan memperbaiki cairan
penderita,, bisa mengurangi kondisi dehidrasinya sehingga proses pemulihan bisa
lebih cepat... Karena orang yang panas,, cenderung penguapan lebih tinggi,
resiko dehidrasi lebih besar sehingga kondisi medik umum bisa kurang Bagus...
Q : Bunda yang di
maksud cairan yang cukup itu air kah?
A : Iya... Bisa air/cairan infus. Jika dengan
per oral tidak ngatasi... Harus pake infus.
Q : Dokter, afwan saya
mau tanya di luar tema. Adik saya 2 tahun ini menstruasinya tidak teratur.
Kadang 1 bulan 1x, kadang 2 bulan 1x, bahkan 3 bulan 1x. Ini penyebabnya
apa ya?? Misal stress atau asupan nutrisinya yang mempengaruhi? Haruskah segera
diperiksa ke dokter??
A : Bisa jadi ukh... Stress juga bisa
berpengaruh karena bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang bisa mempengaruhi
mens... Alangkah lebih baik jika diperiksakan aja ukh... Biar nanti ada terapi
lanjutannya... Mungkin psikisnya atau mungkin fisiknya.
Q : Dokter, mo tanya,
saya pernah baca klo nyamuk wobachia bisa mengurangi/memerangi nyamuk dengue
itu(lupa saya kapan bacanya) itu benar kah?
A : Afwan... Kalau
tentang nyamuk,, Ana masih cekak ilmunya hehe... Mungkin perlu konsul ke ahli
parasitologi ukh... Mereka mendalami masalah pernyamukan juga hehe...
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment