Embun Pagi
Ahad, 01 Mei 2016
Harapan Dan Impian
Bunda Mien (Member M110 Kajian Online HA)
Pernahkah kita tercengang saat kita mencapai sesuatu lalu ingat dan berkata, "aah.. bukankah ini impian masa kecilku". Pernahkah kita perhatikan apa yang kita alami saat ini, sebagian adalah impian yang terbersit kuat dalam khayal kita bertahun-tahun silam, ataupun kita beristigfar sebab kesulitan yang kita alami justru akibat dari kata-kata yang pernah kita keluarkan saat marah.
Ya, aku kembali ingat, sewaktu aku terpana melihat salah
seorang sepupuku mengaji dengan begitu cepatnya sehingga mulutnya
komat-kamit lucu saat melafadzkan ayat-ayat Al-Qur'an. Aku yang lugu dan
masih sulit membaca Al-Qur'an waktu itu, hanya bisa kagum dan
membayangkan betapa hebatnya aku jika bisa seperti dia, itu sudah
puluhan tahun yang lalu saat aku masih duduk di taman pengajian
anak-anak.
Tetapi, saat aku mengaji di takziah sepupuku dan banyak
anak-anak menatapku kagum karena mampu membaca cepat, aku baru ingat
impian masa kecilku saat seusia mereka kini sudah terwujud.
Impian dan harapan, sebenarnya adalah doa yang bersumber
dari perasaan terdalam kita dan esensinya impian kita adalah dorongan
kuat dari alam bawah sadar untuk hadir dalam angan masa depan kita.
Pikiran kita ibarat magnet yang akan menarik semua partikel
di alam bawah sadar kita untuk muncul menjadi kenyataan. Pikiran
positif akan menarik aura positif dan sebaliknya jika pikiran negatif
maka hatinya akan dikelilingi partikel-partikel negatif yang merusak
organ tubuhnya hingga muncul berbagai penyakit atau pada perilaku dalam
bentuk sifat buruk.
Hakikatnya impian kita adalah doa. Berhati-hatilah dengan
perasaan dan impian kita terutama saat marah, yang akan membawa kita
pada harapan yang salah dan akan kita sesali selamanya.
Apalagi jika perasaan jengkel kita keluar dalam bentuk
kata-kata negatif. Seperti "Aku benci kamu", aku malas liat wajahnya,
ceraikan saja aku jika kamu tidak mencintaiku lagi", dan masih banyak
lagi kata-kata yang tak lazim yang berakibat fatal apabila kata-kata
tersebut berubah menjadi doa dan dikabulkan Allah.
Pantaslah jika baginda nabi Rosullullah shallallahu'alaihi
wassallam bersabda “jikalau salah seorang diantara kamu marah, maka
diamlah. “ (HR. Imam Ahmad)
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah Subhanahu wata'ala
dan hari akhirat, maka berkatalah dengan perkataan yang baik atau
diamlah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
"Siapa yang menahan marahnya (padahal dia mampu utk
melakukannya), maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menahan siksa-Nya
kepada orang itu" (HR. Tirmidzi)
Sementara Allah berfirman, “Allah akan Memberi balasan kepada orang yang bersyukur.” (QS.Ali Imran: 144)
♡semoga bermanfaat, terutama untuk diriku sendiri.
Div BBnA-HA/A/141/01/V/2016
============================== =====
Diperkenankan menshare artikel ini ke semua medsos jika dirasa bermanfaat tetapi dengan tetap mencantumkan narasumber aslinya, www.hambaAllah.net
Follow us
twitter : @kajianonline_HA
fb : KAJIAN ON LINE-HAMBA ALLAH
Web : www.hambaAllah.net
IG : @hambaallah_official
Join kajian HA via telegram
klik Bit.ly/kajian_HA
fb : KAJIAN ON LINE-HAMBA ALLAH
Web : www.hambaAllah.net
IG : @hambaallah_official
Join kajian HA via telegram
klik Bit.ly/kajian_HA
Ayo kirim karyamu;
Akhwat
Tuwuh +6281290734391
Anna +6287788217444
Tuwuh +6281290734391
Anna +6287788217444
Ikhwan
Ridho +6289623801053
Jaka +6285716479466
Ridho +6289623801053
Jaka +6285716479466
posted by
EmbunPagi
www.hambaAllah.net
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment