Rekap Kajian Link Grup Bunda HA
Selasa, 27 September 2016
Narasumber : Ustadz Herman Budianto
Notulen : Grup Ummi M15
Editor : Sapta
Alhamdulillah hari ini kita berkumpul lagi untuk menyimak kajian link bersama Ustadz Herman dengan tema "Amal yg tertolak ( Hadist Arbain ke 5 ).
Semoga semua berjalan lancar dengan izin Allah.. untuk lebih hikmatnya kajian ini marilah membaca Ummul Qur'an Al Fatihah :
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ
مَـالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاك نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ
Aamiin...
Wahai saudariku janganlah melelahkan dirimu dahulu dengan banyak melakukan amal perbuatan, karena banyak sekali orang yang melakukan perbuatan, sedangkan amal tersebut sama sekali tidak memberikan apa-apa kecuali kelelahan di dunia dan dan siksa di akhirat. Oleh karena itu sebelum melangkah untuk melakukan amal perbuatan, kita harus mengetahui syarat diterimanya amal tersebut, dengan harapan amal kita bisa diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Di dalam masalah ini ada tiga syarat penting lagi agung yang perlu diketahui oleh setiap hamba yang beramal, jika tidak demikian, maka amal terebut tidak akan diterima.
Pertama, Iman Kepada Allah dengan Men-tauhid-Nya
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّـلِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّـتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلاً
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.”(QS. Al- Kahfi:107)
Tempat masuknya orang-orang kafir adalah neraka jahannam, sedangkan surga firdaus bagi mereka orang-orang yang mukmin, namun ada 2 syarat seseorang bisa memasuki surga firdaus tersebut yaitu:
1. Iman
Aqidah Islam dasarnya adalah iman kepada Allah, iman kepada para malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada para rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Dasar-dasar ini telah ditunjukkan oleh kitabullah dan sunnah rasul-Nya
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda dalam sunnahnya sebagai jawaban terhadap pertanyaan malaikat Jibril ketika bertanya tentang iman:
“Iman adalah engkau mengimani Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari kemudian, dan mengimani takdir yang baik dan yang buruk.” (HR Muslim)
2. Amal Shalih
Yaitu mencakup, pertama ikhlas karena Allah dan sesuai dengan yang diperintahkan dalam syariat Allah.
…إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ (2) أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ
“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agamya yang bersih (dari syirik).” (Az-Zumar: 2-3)
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya.” (All-Mulk : 2)
Al-Fudhail berkata: “Maksud yang lebih baik amalnya dalam ayat ini adalah yang paling ikhlas dan paling benar.” (Tafsir al-Baghawi, 8:176)
Kedua, Ikhlas karena Allah
Mungkin kita sudah bosan mendengar kata ini, seringkali kita dengar di ceramah-ceramah, namun kita tidak mengetahui makna dari ikhlas tersebut. Ikhlas adalah membersihkan segala kotoran dan sesembahan-sesembahan selain Allah dalam beribadah kepada-Nya. Yaitu beramal karena Allah tanpa berbuat riya’ dan juga tidak sum’ah.
Orang-orang bertanya: “Wahai Abu Ali, apakah amal yang paling ikhlas dan paling benar itu?”.
Dia menjawab, “Sesungguhnya jika amal itu ikhlas namun tidak benar, maka ia tidak diterima. Jika amal itu benar namun tidak ikhlas maka ia tidak akan diterima, hingga amal itu ikhlas dan benar. Yang ikhlas ialah yang dikerjakan karena Allah, dan yang benar ialah yang dikerjakan menurut As-Sunnah.” Kemudian ia membaca ayat:
فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabbnya.” (Al-Kahfi :110)
Allah juga berfirman:
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ
“Artinya : Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan?” (An-Nisa’ :125)
Menyerahkan diri kepada Allah artinya memurnikan tujuan dan amal karena Allah. Sedangkan mengerjakan kebaikan ialah mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan sunnah beliau.
Allah juga berfirman.
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
” Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan”. (Al-Furqan : 23)
Amal yang seperti debu itu adalah amal-amal yang dilandaskan bukan kepada As-Sunnah atau amal yang dimaksudkan untuk selain Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Sa’ad bin Abi Waqqash, “Sesungguhnya sekali-kali engkau tidak akan dibiarkan, hingga engkau mengerjakan suatau amal untuk mencari wajah Allah, melainkan engkau telah menambah kebaikan, derajat dan ketinggian karenanya.”
Ketiga, Sesuai dengan Ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dasar dari setiap amal adalah ikhlas dalam beramal dan jujur dalam batinnya sehingga tidak terbesit di dalam pikirannya hal-hal yang merusak amal tersebut, karena segala saesuatu hal yang kita kerjakan harus dilandasi perkara ikhlas ini. Namun, apakah hanya dengan ikhlas saja, amal kita sudah diterima oleh Allah?
Adapun pilar yang ketiga ini yaitu harus sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salla. Mayoritas di kalangan masyarakat kita, sanak saudara kita, bahkan orang tua kita melakukan amalan-amalan yang tidak dicontohkan oleh Rasululullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan parahnya lagi bisa terjerumus dalam keyirikan. Adapun hadits yang termahsyur yang menjelaskan hal ini:
Dari Ummul Mu’minin, Ummu Abdillah, Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya), maka dia tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak.”
Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar pada dalil yang syar’i yaitu yang bersumber dari Al-Qur’an dan As Sunnah maka tertolaklah amalannya. Oleh karena itu amalan yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam merupakan amalan yang sangat buruk dan merupakan salah satu dosa besar.
Wahai saudariku, agama Islam adalah agama yang berdasarkan ittiba’ (mengikuti berdasarkan dalil) bukan ibtida’ (mengada-ada suatu amal tanpa dalil) dan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah berusaha menjaganya dari sikap yang berlebih-lebihan dan mengada-ada. Dan Agama islam merupakan agama yang sempurna tidak ada kurangnya. Oleh karena itu, jangan ditambah-ditambahi ataupun dikurang-kurangi.
Itulah sekelumit tentang 3 syarat diterimanya suatu amalan. Apabila salah satunya tidak dilaksanakan, maka amalannya tertolak. Walaupun hati kita sudah ikhlas dalam mengerjakan suatu amalan, namun tidak ada dalil yang menjelaskan amalan tersebut atau tidak dicontohkan oleh Rasulullah maka amalannya menjadi tertolak. Begitupula sebaliknya, apabila kita sudah bersesuaian dengan tuntunan Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam , namun hati kita tidak ikhlas karena Allah ta’ala malah ditujukan kepada selain-Nya maka amalannya pun juga tertolak.
Wallahu a’lam.
TANYA JAWAB
T : M20
Assalamualaikum ustadz, apakah tanda-tandanya amalan diterima, mohon penjelasannya. Syukron.
J : Bila proses diatas telah dilakukan maka insya Allah amalan diterima, akan semakin semangat beramal, hati akan tenang insya Allah
T : M4
Tanya ustadz, di sekitar tetangga saya sering kali saya mendapat kan hantaran makanan selamatan karena memperingati orang meninggal. Terus terang saya senang sekali dengan hantaran tersebut, makanannya enak-enak. Selama saya tinggal di luar Jawa, hantaran seperti itu adalah sesuatu yang selalu di rindukan. Nah saya tidak pernah selamatan tetapi terkadang saya syukuran dan saya kirim ke tetangga-tetangga. Selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah juga utk membalas kebaikan para tetangga. Bolehkah seperti itu ustadz ?
J : Membuat acara syukuran dengan membagi makanan ketetangga adalah baik bunda, asalkan tidak melakukan acara-acara yang dilarang.
T : M6
Tanya ustdzz, setiap amalan yang bukan berasal dari sunnah rasulullah maka amalan itu tertolak.Yang ingin ditanyakan, bagaimana pak ustadz memandang hal-hal yang dianggap bid'ah? Dan bagaimana juga tentang bid'ah hasan dalam urusan agama apakah baik untuk diamalkan atau bagaimana ustadz?
J : Dalam
urusan agama memang amalan yg tdk ada landasan hukumnya akan tertolak
bu. Bid'ah hasanah yg diluputuskan oleh seperti Umar ra ttg tarawih
berjamaah, utsman ra adzan dua kali dan lainnya adalah punya landasan
hukum. Krn apa yg dilakukan khulafaur rasyidin adalah bagian dari sunah
juga.
T : M20
1. Assalamualaikum ustadz, bagaimana cara menata hati agar benar-benar ikhlas dalam menerima musibah, terkadang sesaat terbersit kecewa, terimakasih.
J : menata
hati agar tetap ikhlas adalah dg selalu mengingat Allah, takut akan
terhapusnya amal dan siksa dari Allah. Perbanyak istighfar mhn ampun
kpd Allah agar segera kembali ikhlas
2. Bagaimana seseorang yang berniat mengerjakan amalan sunnah, tetapi dia membatalkkan niat tesebut karena takut riya, apakah ia termasuk riya atau ikhlas?
J : meninggalkan amal karena takut riya maka itu juga riya. Maka teruslah beramal dg berusaha ikhlas
3. Apabila seseorang ingin seluruh amalannya dikerjakan dengan niat tulus, apa yang harus dilakukan? Bagaimana kita dapat senantiasa mengingat dan fokus pada tujuan ini (ikhlas dalam beramal)?
J : selalu ingat Allah, mhn kpd Allah agar dilindungi dari sifat riya dlm amal
T : M19
Assalamu'alaykum, alhamdulillah ustadz saya mau bertanya, bicara soal bid'ah sangat riskan, banyak ibadah yang tidak sesuai tuntunan terjadi di keluarga. bagaimana meluruskannya ustadz, sedangkan itu sudah menjadi tradisi turun temurun. Tolong beri kiat-kiatnya agar saya tidak merasa sendirian di lingkungan keluarga yang kental dengan tradisi. Syukron ustadz..
J : Perlu
kehati2,an dlm menyampaikan hal tsb karena sensitif. Sebaiknya diajak
mereka ikut kajian yg membahas ttg bahaya bid'ah agar mereka menjadi
lurus pemahamanya. Penjelasan akan mudah diterima bila dijelaskan oleh
orang yg dipercaya oleh mereka. Berikan juga buku2 islam yg baik shg
menguatkan aqidah, ilmu dan amal mereka. Jangan lupa terus berdoa kpd
Allah agar keluarga diberikan pemahaman islam yg baik
T : M3
Tanya ustadz,
1. contoh amalan bidah yang sering terjadi disekitar kita apa aja? Apakah
termasuk berlebihan misal di zaman rosul belum ada hape, mobil,
internet, dan sebagainya, Bagaimana pak
penjelasannya?
J : Bidah itu dalam hal ibadah bukan dalam hal hal lain. Memakai mobil, hp, internet itu bukan disebut ibadah.Contoh ibadah yg bidah misalnya peringatan meninggal 3 hari, 7 hari dll. Mengirim bunga, makanan utk orang meninggal. Mengirim sesajen dan lain-lain.
2. Kalau kita beramal dengan niatan supaya Allah membantu/melancarkan segala urusan kita, apa itu termasuk amal yang tertolak?
J : niat
ibadah agar Allah menolong kita maka boleh asalkan dilakukan dengan cara yang
sesuai syariah. Misal shadaqah, sholat tahajud, puasa sunah dan lain-lain.
3. Ustadz mau tanya kalau kita ikut pengajian tapi di dalamnya ada ritual bidah, tapi niat kita hanya mau dengar ceramahnya saja, itu gimana hukumnya?
J : bila mengetahui disana ada bidah maka harus ditinggalkan dan mencari kajian yang tidak ada bidahnya
T : M5
Tanya ustadz, ada orang yang wirid di tengah malam, seperti mendalami ilmu, supaya bisa mengobati orang atau lainnya, apaha itu di ajarkan Rasul?
J :Hal
seperti itu tdk diajarkan Rosul. Dzikir adalah utk mendekatkan diri
kepada Allah. Yg menyembuhkan adalah Allah dg cara berdoa sesuai
ajarannya
T :M10
Assalamualaikum pak ustadz, misal share artikel tentang amalan-amalan tentang dakwah. Dan artikel tersebut dapat copas dari narasumber tertentu, tapi penulis atau pengarangnya ini di hapus dan di ganti dengan nama kita. Dan kita share di Facebook atau pun yang lainnya. Apakah ini di perbolehkan, kita dapat pahala atau kita dosa/
J : Namanya jangan dirubah bu kalau hanya share. Kalau dirubah menjadi pemalsuan
T : M11
1. Tanya ustadz, Membaca barzanji sesuai sunah Rosul tidak? Di komplek saya ada majlis barzanji (kaget membaca barzanji dam tahlil) dan saya diajak ikut tapi saya masih bingung apakah hal tersebut termasuk disunahkan apa tidak? Sukron atas penjelasannya
J : Barzanji
sebenarnya nama orang. Itu kumpulan sholat, sejarah Rosulullah dan
doa2. Tidak ada sunah membacanya. Sunahnya adalah membaca sholawat seperti
yg dicontohkan Rosul dan doa2 yg baik
2. Satu lagi ustadz...
Waktu untuk melaksanakan sholat dhuha yang disunahkan Rosulullah antara jm brp sampe jam berapa? Apakah apabila mengerjakan sholat dhuha jam 7 kuran sudah bisa? Saya pernah lihat di youtube kalau antara jam 6 - 8 haram untuk melaksanakan sholat. Maaf banyak pertanyaan karena saya sangat butuh pencerahan.
J : Sholat dhuha mulai boleh dilakukan semitar 30 menit setelah matahari
terbit, waktu ideal adalah ketika matahari sudah naik setombak sekitar
jam 8.30 keatas
T : M15
Jazakallah khair, afwan pertanyaan saya tentang poin 2, amal shalih yang bagaimanakah yang dikatakn riya'? bagaimanakah kita menjelaskan kepada orang awam tentang pelaporan amal ibadah tentang riya itu supaya tidak berfikir kalau amal ibadah jelas hubungan kita pada Allah yang banyak dikatakan cukup kita sama Allah yang tahu. Sedangkan seperti saya ikut grup adalah tujuannya untuk memotivasi diri kita dan memotivasi orang lain. Mohon penjelasannya ustadz, supaya lebih rinci dan jlas tidak ada kesalahpahaman tentang riya?! syukron ustadz
J : Riya
adalah melakuan amal ibadah bukan karena Allah tetapi karena manusia. Riya
ada dalam hati dan hanya kita dan Allah yang tahu. Laporan amal bukan riya
kalau amal dilakukan karena Allah dan laporan hanya sekedar
administrasi dannmemotivasi. Pada jaman Rosul juga pernah menanyakan
amal para sahabat dan salah satunya Abu Bakar menjawab amal yg telah
dilakukannya.
T : M13 ,
1. ustadz mau nanya, apakah setiap perbuatan / pekerjaan yang kita lakukan harus kita ucapkan niat karena Allah? Bagaimana kalau lupa mengucapkan?
J : Betul harus selalu niat karena Allah, niat cukup dalam hati tdk perlu diucapkan
2. Bagaimana kalo kita sering lupa mengucap basmalah terhadap pekerjaan yang kita lakukan? Apakah pekerjaan kita akan tertolak amalnya atau bagaimana ?
J : Basmallah adalah kunci amal kita dilakukan karena Allah. Tanpa mengucap basmalah maka tdk dicatat sbg amal sholeh
3. Bagaimana kalo kita sudah meniatkan pekerjaan kita karena Alloh, tapi ditengah perjalanan kita melenceng dari jalan Allah, apakah kita berdosa? Jazakallah ustadz pencerahannya.
J : Bila
melenceng maka segera isighfar dan meluruskan niat lagi karena Allah.
Karena memang syetan berusaha menggoda manusia dari segala arah.
T : M2
Pak Ustadz, mengenai perayaan hari ulang tahun, kalau kita tidak merayakannya pada tanggal mahesi apakah boleh pada tanggal hijriyahnya? Apakah hukumnya?
J : Sebaiknya
tidak merayakan ulang tahun karena itu bukan ajaran dari Islam. Tetapi kalau
sekedar berdoa pada hari itu maka boleh tanpa merayakannya.
T : M20
1. Assalamualaikum pak ustadz, bertanya, suami saya pernah mondok, sementara saya sekolah disekolah negeri, banyak perbedaan dalam hal ibadah, suami saya sering yasinan, untuk menghormati saya ikut juga, tapi saya tambahin dengan al Kahfi, gimana ustadz, apa yang harus saya lakukan?
J : Tidak
masalah bu, boleh saja mrmbaca surat yasin karena itu juga bagian Al
Quran. Tapi kalau amalan malam jumat sunahnya adalah al kahfi tapi tidak
dilarang membaca yasin. Ada beberapa hadits tentang yasin tapi haditsnya lemah.
Sebaiknya suami diajak membaca buku yg menjelaskan tentang amalan malam jumat
yang shohih.
2. Saya mau tanya, bagaimana membiasakan ikhlas dalam memaksimalkan ibadah? Apakah kalau misalnya ingin membiasakan sedekah yang agak banyak tetapi dalam hati ada rasa berat, akan merusak pahala sedekah kita? Dan bagaimana kalau ingin membuka sedekah kita agar saudara-saudara kita merasa tergugah untuk sedekah?
J : Rasa
berat memang menunjukkan belum murni ikhlas, tapi hal itu tetap dilakukan
agar terbiasa beramal walau berat. Insya Allah kl sudah terbiasa akan
menjadi ikhlas
3. Saya mau bertanya pak ustadz, bicara soal bid'ah terkadang saya masih bingung bagaimana menanggapinya. Karena jujur walau bid'ah sudah ada sjak zaman dulu tapi rasa-rasanya boomingnya beberapa tahun belakangan ini sejak banyaknya aliran-aliran dalam islam. Nah sekarang apa-apa disebut bid'ah, saya sering sekali mendengar orang mengatakan ini bid'ah itu bid'ah. Bagaimana cara menyikapinya ustadz? Dan kemana saya harus mncari pembenaran dari stiap perkara yg banyak org mngatakan bid'ah ?Terimakasih ustadz.
J : Sebenarnya
di indonesia juga sudah lama masalah ini bunda. Misalnya jaman Imam Bonjol
maka sudah ada gerakan membersihkan bid'ah. Jaman Muhammadiyah lahir
juga memberantas bid'ah, jaman Persis lahir juga demikian dan ini terus
mengalir semakin besar karena informasi islam semakin terbuka dan mudah
diketahui oleh umat islam.
T : M9
Awalnya mengerjakan suatu amalan ibadah itu karena terpaksa dan dpaksa, terpaksa karena ingin mencari dan mendapatkan ridho-Nya, dipaksa karena kita hamba Allah yang harus patuh akan perintah-Nya. Afwan ustadz, apaila amalan ini dilakukan secara rutin dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan dan ketagihan karena bila sehari saja tidak melakukan hati terasa ada yang ganjil. Apakah ini bisa dibilang kita sudah Ikhlas ustadz? Syukron atas jawabannya.J : Itu
tanda kebaikan sudah masuk dalam hati dan menjadi kebiasaan baik. Insya
Allah kalau sudah demikian akan memudahkan beramal dengan ikhlas karena tanpa
paksaan.
T : M15
Assalamualaikum ustadz, mohon pencerahannya, karena saya masih belum paham tentang Yasinan tahlilan yang sering dilakukan ketika malam Jum'at dirumah orang yang meninggal, dalam pandangan Islam sendiri apa diperbolehkan? Jazakallah ustad.
J : Membaca
Yasin, tahlil dan doa bagi yang meninggal maka boleh asalkan dilakukan
dg ikhlas dan khusyuk. Ini adalah pendapat mahdzab syafiiyah. Tp tdk
dilakukan pada hari ke 3, 7, 40,,100 dll penentuan hari tsb bidah karena
mengikuti ajaran agama lain.
Terkadang
acara yasinan dibaca dg buru2, membayar jumlah tertentu, mrnyediaakan
makan yg sering memberatkan bahkan kadang harus berhutang agar bisa
melakukan yasinan.
Kalau
mahdzab lain maka tdk ada amalan yasinan tahlilan bagi orang meningga.
Cukup ucapan belasungkawa, doa yg bisa dilakukan kapan saja untuk yang sudah
meninggal.
T : M3
Maaf baru nyimak bunda. Klo msh boleh nanya : Amalan yg tdk berdasar sunah rasul spt debu berterbangan ( tdk diterima). Klo seseorang melalukan amalan yg tdk pernah dikerjakan Rasul tp pernah dilakukan sahabat rasul ( misal : Umar ra) itu bgmn, apakah amal tsb ditolak.? Syukron ustadz
J : Amalan para sahabat rosul khususnya khulafatul rasyidin adalah bagian dari sunah bu. Jadi boleh dilakukan
T : M14
1. Sebagai istri jikalau tau suami ingin menikah lagi atau bahkan sudah menikah sebenarnya apa langkah yang harus dilakukan? Kalau nuruti emosi pasti emosi tapi saya jujur ingin tau bagaimana langkah yang baik dalam menyikapi itu semua?
Disatu sisi kita emosi tidak bisa menerima keadaan tapi disisi lain percaya bahwa ini mungkin yang terbaik dari Allah SWT. Apa ya ustadz langkah yang baik bagi istri/pihak wanita supaya kita tidak dosa dan supaya amalan baik kita tidak tertolak apabila kita mau menerima keadaannya?Apa kita dosa jikalau melarang? Bukankah itu sunnah
J : ketika
suami poligami dan sudah melakukan dg baik yaitu menafkahi dg baik maka
tdk ada alasan utk menolaknya. Walau berat memang rasanya, para istri
Rosulpun sangat emosi ketika Rosul menikah lagi tapi tunduk karena iman.
Insya Allah begitu besarnpahala bagi istri yg ridho
2. Apakah dlm setiap setelah sholat dianjurkan membaca surah2 tertentu? Sy prnh dgr ad 5 surah yg perlu dibaca setelah sholat, diantaranya: yasin, al mulk, al waqiah dll.....gmn mnr5 ustadz ttg hal itu? Apakah itu anjuran rosul atau mazhàb apa? Dan sebaiknya kita melakukannya atau tdk? Jazakallahu khoir..
J : da
hadits shohih utk tiap malam sebelum tidur membaca surat al mulk dan
assajadah. tapi kalau membaca al waqiah yasin haditsnya lemah/dhoif
3. Assalamu'alaikum ....
Mohon pencerahanya ustad ...Di keluarga kami sering kali di undang tuk acra tahlilan orang meninggal ,apakah ad hukumnya dlm agama islam ,trus terang belum paham
J : tahlilan utk orang meninggal tdk ada dalil secara khusus. Yg biasa tahlil memakai dalil umum ttg bolehnya mendoakan yg meninggal dan menghadiahkan amal bacaan al quran bagi yg meninggal khususnya pada mahdzab syafiiyah walau.sebenarnya imam syafii sendiri menyatakan hadiah bacaan al Quran utk orang meninggal tdk sampai.
Jadi sebaiknya adaah tdk melakukan itu cukuplah pihak keluarga yg banyak mendoakan utk yg meninggal dan jg bershadaqah utk yg meninggal
Alhamdulillah...kajian hari ini telah selsai...
Jazaakumullah khayran katsiran...
Dan marilah kita sejenak berdoa sebagai penutup keberkahan kajian kita hari ini dengan membaca lafaz syukur...
Hamdalah الْحمد لّله رب الْعالميْن
Istighfar أسْتغْفر الّله الْعظيْم
Doa kafaratul majelis : سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
wassalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment