Kajian
Online WA Hamba الله SWT
Senin, 23
Januari 2017
Rekapan
Grup Nanda 2
Narasumber
: Ustadzah Eka
Tema : Kajian
Umum
Editor
: Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungakan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahanyaa ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangakitkan ummat
yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dalam lautan syahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangakah indahanyaa kita awali dengan
lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
BAGAIMANA
ISLAM MENGATUR PROSES TAARUF MENUJU PERNIKAHAN BAROKAH
Bagi
setiap aktivis da’wah, yang sudah memilih da’wah sebagai jalan hidupnya,
tentunya harus memiliki kepribadian Islamiyyah yang berbeda dengan orang-orang
yang belum tarbiyah tentunya. Salah satu akhlak (kepribadian Islami) yang harus
dimiliki setiap ikhwan atau akhwat adalah ketika memilih menikah tanpa pacaran.
Karena memang dalam Islam tidak ada konsep pacaran, dengan dalih apapun.
Misalnya, ditemani orang tualah, ditemani kakak atau adiklah sehingga tidak
berdua-duan. Semua sudah sangat jelas dalam Alqur’an surat Al Isra ayat 32 yang
artinya ”Dan janganlah kamu mendekati zina ; (zina) itu sungguh perbuatan keji,
dan suatu jalan yang buruk.”. Apalagi sudah menjadi fihtrah bagi setiap pria
pasti memiliki rasa ketertarikan pada wanita begitu pula sebaliknya. Namun
Islam memberikan panduan yang sangat jelas demi kebaikan ummatnya. Mampukah
tiap diri kita menata semua, ya perasaan cinta, kasih sayang benar-benar sesuai
dengan syari’ah? Dalam buku Manajemen Cinta karya Abdullah Nasih Ulwan, juga
disebuntukan, cinta juga harus dimanage dengan baik, terutama cinta pada Allah
SWT, Rasulullah SAW, cinta terhadap orang-orang shalih dan beriman. Jadi tidak
mengumbar cinta secara murahan atau bahkan melanggar syariat Allah SWT.
Lalu
bagaimanakah kiat-kita ta’aruf Islami yang benar agar nantinya tercipta rumah
tangga sakinah mawaddah warohmah
Melakukan Istikharoh dengan
sekhusyu-khusyunya
Setelah
ikhwan mendapatkan data dan foto, lakukanlah istikharoh dengan sebaik-baiknya,
agar Allah SWT memberikan jawaban yang terbaik. Dalam melakukan istikharoh ini,
jangan ada kecenderungan dulu pada calon yang diberikan kepada kita. Tapi
ikhlaskanlah semua hasilnya pada Allah SWT. Luruskan niat kita, bahwa kita
menikah memang ingin benar-benar membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah
warohmah. Seseorang biasanya mendapatkan sesuatu sesuai dengan apa yang
diniatkannya.
Menentukan Jadwal Pertemuan
(ta’aruf Islami)
Setelah
Ikhwan melakukan istikharoh dan adanya kemantapan hati, maka segerlah
melaporkan pada Ustadz, lalu Ustadz pun memberikan data dan foto kepada
Ustadzah (guru akhwat), dan memberikan data dan foto ikhwan tersebut kepada
Akhwat. Biasanya akhwat yang memang sudah siap, Insya Allah setelah istikharoh
juga segera melaporkan kepada Ustadzahnya. Lalu segeralah atur jadwal pertemuan
ta’aruf tersebut. Bisa dilakukan di rumah Ustadzah akhwatnya. Memang idealnya
kedua pembimbing juga hadir, sebagai tanda kasih sayang dan perhatian terhadap
mutarabbi (murid-murid). Hendaknya jadwal pertemuan disesuaikan waktunya, agar
semua bisa hadir, pilihlah hari Ahad, karena hari libur.
Gali pertanyaan
sedalam-dalamnya
Setelah
bertemu, hendaknya didampingi Ustadz dan Ustadzah, lalu saling bertanyalah
sedalam-dalamnya, ya bisa mulai dari data pribadi, keluarga, hobi, penyakit
yang diderita, visi dan misi tentang rumah tangga. Biasanya pada tahap ini,
baik ikhwan maupun akhwat agak malu-malu dan grogi, maklum tidak mengenal
sebelumnya. Tapi dengan berjalannya waktu, semua akan menjadi cair. Peran
pembimbing juga sangat dibutuhkan untuk mencairkan suasana. Jadi tidak terlihat
kaku dan terlalu serius. Dibutuhkan jiwa humoris, santai namun tetap serius.
Silakan
baik ikhwan maupun akhwat saling bertanya sedalam-dalamnya, jangan
sungkan-sungkan, pada tahap ini. Biasanya pertanyaan-pertanyaan pun akan
mengalir.
Menentukan waktu ta’aruf dengan
keluarga akhwat
Setelah
melakukan ta’aruf dan menggali pertanyaan-pertanyaan sedalam-dalamnya, dan
pihak ikhwan merasakan adanya kecocokan visi dan misi dengan sang akhwat, maka
ikhwan pun segera memutuskan untuk melakukan ta’aruf ke rumah akhwat, untuk
berkenalan dengan keluarga besarnya. Ini pun sudah diketahui oleh Ustadz maupun
Ustadzah dari kedua belah pihak. Jadi memang semua harus selalu
dikomunikasikan, agar nantinya hasilnya juga baik. Jangan berjalan sendiri.
Sebaiknya ketika datang bersilaturahim ke rumah akhwat, Ustadz pun mendampingi
ikhwan sebagai rasa sayang seorang guru terhadap muridnya. Tetapi jika memang
Ustadz sangat sibuk dan ada da’wah yang tidak bisa ditinggalkan, bisa saja
ikhwan didampingi oleh teman pengajian lainnya. Namun ingat,ikhwan jangan
datang seorang diri, untuk menghindarkan fitnah dan untuk membedakan dengan
orang lain yang terkenal di masyarakat dengan istilah ’ngapel’ (pacaran).
Hendaknya
waktu ideal untuk silaturahim ke rumah akhwat pada sore hari, biasanya lebih
santai. Tapi bisa saja diatur oleh kedua pihak, kapan waktu yang paling tepat
untuk silaturahim tersebut.
Keluarga
Ikhwan pun boleh mengundang silaturahim akhwat ke rumahnya
Dalam
hal menikah tanpa pacaran, adalah wajar jika orang tua ikhwan ingin mengenal
calon menantunya (akhwat). Maka sah-sah saja, jika orang tua ikhwan ingin berkenalan
dengan akhwat (calon menantunya). Sebaiknya ketika datang ke rumah ikhwan,
akhwat pun tidak sendirian, untuk menghindari terjadinya fitnah. Dalam hal ini
bisa saja akhwat ditemani Ustadzahnya ataupun teman pengajiannya sebagai tanda
perhatian dan kasih sayang pada mutarabbi.
Menentukan Waktu Khitbah
Setelah
terjadinya silaturahim kedua belah pihak, dan sudah ada kecocokan visi dan misi
dari ikhwan dan akhwat juga dengan keluarga besanya, maka jangalah
berlama-lama. Segeralah tentukan kapan waktu untuk mengkhitbah akhwat. Jarak
waktu antara ta’aruf dengan khitbah, sebaiknya tidak terlalu lama, karena takut
menimbulkan fitnah.
Tentukan waktu dan tempat
pernikahan
Pada
prinsipnya semua hari dan bulan dalam Islam adalah baik. Jadi hindarkanlah
mencari tanggal dan bulan baik, karena takut jatuh ke arah syirik. Lakukan
pernikahan sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW, yaitu sederhana, mengundang
anak yatim, memisahkan antara tamu pria dan wanita, pengantin wanita tidak
bertabarruj (berdandan),makanan dan minuman juga tidak berlebihan.
Semoga
dengan menjalankan kiat-kiat ta’aruf secara Islami di atas, Insya Allah akan
terbentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah…yang menjadi dambaan
setiap keluarga muslim baik di dunia maupun di akhirat.
TANYA
JAWAB
Q : Dalam tahap
menuju pernikahan yang islami. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
bolehkah akhwat meminta ikhwan tsb untuk memeriksakan secara bersama-sama
kesehatannya. Apakah syarat tsb ada dalam tahapan pernikahan?mhon penjelasannya
ustdzah
A : Bismillahirrohmanirrohim...
Bisa saja mb....
Namun tanpa itu pun
kita diminta jujur dengan kondisi yang alami terkait penyakit... Dan ingat
hasil istikhoro merupakan jawaban Alloh yang baik dan benar...takdir Alloh lah yang
menentukan... Jika ridlo itu lebih baik...
Saya mendapati banyak
sahabat yang secara medis susah mendapatkan keturunan...qadarulloh Alloh
memberikan keturunan.... Artinya walaupun begitu tidaklah kita berpatokan pada
pemeriksaan itu saja dalam melanjuntukan atau tidak proses taaruf nya...
Kembali lah pada
Alloh untuk jwbn baik nya
Wallohu'alam
bishowwab
Q : Bunda aku mau
tanya, calonku ini kerjanya jauh jadi setelah menikah nanti kami menjalani LDM.
Karena kondisini disana yang tidak memungkinkan. Bagaimana saran bunda????
A : Bismillah... Mba...atur
waktu dan kondisi untuk bisa lebih berdekatan dengan suami mb...Jika
memungkinkan memang berdekatan....sambil berdoa diberikan jalan keluar terbaik untuk
bisa dekat dengan suami
Wallohu'alam
bishowwab.
Q : Bun mau
bertanya,kalo kita dikenalkan dengan laki-laki,sebelum lebih dalam boleh kah dengan
tegas memberi tahu tentang kondisi kesehatan kita?meski bisa jadi laki-laki
mundur dan malah bikin down
A : Bismillah... Lebih
baik mb...percaya kan jodoh ada di tangan Alloh....
Jika kita jujur maka
lebih mudah menjalankan ke depan nya
Wallohu'alam.
Q : Jika kita suka padaa
orang..tapi orang itu sahabat sendiri..dan status masih sama sama sendiri, bolehkah kita saling
menanyakan tentang perasaannya ..karena kita sama-sama seperti ada rasa
suka..tapi kondisi jarak saat inilah yang buat penghalangnya..gimna
ustadzah..klo sebagai wanita tapi kita yang menanyakan duluan karena saya juga
merasa umur saya sudah gak muda??
A : Kita boleh
menawarkan diri pada orang yang sholih..jika sholih artinya baik agama
nya...diperbolehkan...
Coba mb bisa baca buku
Membumikan Harapan....tentang cara meminang...
Bisa melalui wali,
bisa langsung ter tuju pada yang dipinang melalui perantara, lewat pemimpin....
Hanya saya lebih
menyarankan mb untuk melihat lebih dalam...gali dan buka telinga lebar-lebar tentang
kondisi orang tsb...terlebih lagi agama nya....kemudian istikhoro kan secara
adil dan tanpa kecenderungan...
Semoga Alloh
mudahkan dan Alloh berikan petunjuk ..
Wallohu'alam
bishowwab
Q : Assalamualaikm
,ustadzah saya mau tanya kalau kita sedang taaruf ,boleh kan kita sebagai
akhwat maen ke rumah ikhwan untuk dikenalkan ke keluarga besar ikhwan ?
A : Bismillah... Di
atas ada mb tahapan nya..Namun tidak.boleh sendiri...dan tidak ketika ikhwannya
dirumah. Itu nama nya taaruf ke keluarga. wallohu'alam bishowwab
Q : Bunda izin
bertanya, batasnya bertaaruf berapa lama yah???
A : Bismillah...lebih
cepat lebih baik....Lazim nya 1 minggu sampai 1 bulan khitbah, kemudian
tentukan juga waktu walimah sesegera mungkin... Saya sarankan maksimal 2 bulan
..wallohu'alam bishowwab
Q : Bunda maaf mau
bertanya lagi saya pernah membaca artikel benarkah memilih lelaki itu bagaimana
dia bermudah2 bergaul dengan kawan wanita nya,meski cuma foto atau nongkrong
kawan kerjanya??
A : Bismillah...
Justru saya baru dengan...laki-laki yang sholih adalah yang menjaga diri nya dari
maksiat dan kedzaliman...menghormati wanita dan menempatkan sesuai syariah
Islam dan tahu bagaimana Islam mengatur pergaulan antara laki-laki dan
perempuan tidak hanya teori namun dalam praktik nya juga
Wallohu'alam
bishowwab.
Q : Tempo hari saya
diceritakan oleh teman saya kalo ada seorang ikhwan yang sepertinya serius
dengannya. Kebetulan dulu sempat satu SMA. Nah ikhwan ini justru malah ingin
agar teman saya menemui ibu dari si ikhwab tersebut sebelum ke tahap lebih
lanjut. Padahal yang saya tahu mereka belum sempat saling memberikan proposal/cv.
Si Ikhwan beralasan agar ibunya bisa melihat dan cocok atau tidak. Menurut
bunda gimana ya??
A : Bismillah....
Sebaik nya sebelum ke keluarga kita juga mengenal baik calon kita...alangkah
baik nya di awali dengan tukar cv dan di dampingi atau di fasilitator oleh orang
ke 3...
Wallohu'alam
bishowwab
Q : 1.)Sebelum
membawa calon ke rumah.. Kitanya terlebih dulu kenala dengan dia. Gitu kah?
2).Trus.. Ada ikhwan yang mau kenal langsung dengan
aku.. Tapi.. Aku bilang ..boleh tapi kenalan dulu dengan kakakku...Boleh kah kaya
gitu bunda? Karena takutnya aku baper..
Mau menjaga aja bunda.. Hee
3.) trus bunda kita
kan d sarankan yah nanya, nanya apa ajah ya... Nah kalau kita/ikhwan nanyakan
persyaratan misal "
Ikhwan " kamu harus
jaga penampilan yah, biasakan ke salon biar seger”
Ahkwat" kamu harus
sering-sering... Bawa aku jalan ( ngabuburit). Jangan hanya kerja trus.. Dan perjanjian ky gitu.. Dibolehin kah bunda??
Dan jika salah satu pihak tidak setuju..maka batal ta"aruf lanjut
A : 1. Ya mb...tapi
bukan dengan gaya pacaran...khalwat dan tanpa dampingan dari orang yang di
percya
2. Gpp...kan harus
ada fasilitator jangan jalan sendiri
3. Tanya hal yang penting
misal nya...
Bagaimana visi misi
menikah...apa rencana setelah menikah.... Boleh kerja atau tidak,kemudian bagaimana
rencana tempat tinggal... Kemudian riwayat penyakit baik diri maupun
keluarga... Dst
Ini akan menjadi bahan
pertimbangan....hnya ingat juga petunjuk Alloh
3. Perjanjian yang tidak
menyalahi syariat Islam in syaa Alloh gpp...selama mampu...dan ingat tidak
memberatkan dan memang bermanfaat ke depan terutama bagi agama kita
Wallohu'alam
bishowwab
Q : Bunda, sy mau
tanya. Temen saya saat ini sedang menjalani proses taaruf, sudah sampai tahap
ikhwannya datang dengan membawa ortunya untuk menyampaikn ke ortu teman saya tentang
niat.nya untk menikahi teman saya. Hanya saja dari pihak ikhwan mengajukan jadwal
menikahnya setelah lebaran. Sedang klo dhitung, itu artinya prosesnya sampai
setengah tahun dari proses taaruf. Teman saya bingung karena khawatirnya akan menimbulkan
madharat karena waktu yang cukup lama. Mau membatalkan tapi kluarga dah sama-sama
cocok. Minta solusinya bunda klo permasalahnnya seperti itu?
A : Berdoa pada
Alloh untuk dipermudah dan minta kan juga pendapat orang yang disegani keluarga
untuk membantu berbicara mb....Dan mba juga siap dengan konsekuensi jika
cepat...misal nya sederhana walimah nya dll
Wallohu'alam
bishowwab
Q : Bunda maaf mau
tanya klo umur sudah tidak muda lagi bagaimana mendapatkan jodoh bunda?
A : Bismillah....minta
lah pada Alloh dan berusaha menjadi wanita baik dan sholihah...Berprasangka
baik pada Alloh bahwa jalan ini sesungguhnya yang baik Alloh berikan ke kita mb
Q : Bagaimana
mengetahui kalo diri sudah siap menikah? Saya masih bingung, apakah saya cuma
kepengen nikah atau siap nikah.
A : Istikhoro lah ke
Alloh mb...untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk jodoh kita
Q : Bagaimana
memilih laki laki yang benar benar sholeh soalnya zaman sekarang ada yang pura
pura sholeh gitu dan kadang yang sholeh sama yang pura pura sholeh itu berbeda
A : Ini juga butuh
petunjuk Alloh mb....bersihkan hati dan aqidah.... Yakin Alloh akan beri yang
sholih ketika kitanya juga sholihah dan baik
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikloah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engakau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan
yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment