Home » , , » BAHAGIA DENGAN SHALAT

BAHAGIA DENGAN SHALAT

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Thursday, January 19, 2017

Kajian Online WA  Hamba الله SWT

Kamis, 19 Januari 2017
Rekapan Grup Nanda 1
Narasumber : Ustadzah Runie
Tema : Syakhsiyah Islamiyah
Editor : Rini Ismayanti




Dzat yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungkan-Nya...
Dzat yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya, yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untuk mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.

AlhamduliLlah... tsumma AlhamduliLlah...

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing manusia yang tenggelam dalam lautan syahwat, membangun generasi yang tertidur lelap dan menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan, kemuliaan, dan kebahagiaan.

Amma ba'd...
Ukhti fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya kita awali dengan lafadz Basmallah

Bismillahirrahmanirrahim...                        

BAHAGIA DENGAN SHALAT

Segala puji milik Allah. Hanya karena-Nya qalbu semua hamba bisa meraih khusyu’, hanya karena cinta kepada-Nya jiwa mereka mencapai kepuasan, hanya karena takut kepada-Nya airmata mereka mengalir deras, hanya dengan taufiq-Nya ilmu mereka bermanfaat, hanya karena rahmat-Nya doa mereka dikabulkan, dan hanya karena ampunan-Nya amal mereka diterima.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada sang teladang, Muhammad pembawa syafa’at, keluarganya, shahabatnya, dan kepada semua yang pengikutnya sampai hari di mana tidak berguna harta dan anak selain bagi orang yang menghadap kepada Allah dengan qalbun salim.

Dengan shalat, dapat diketahui perbedaan antara Muslim dengan non-Muslim dan dengan khusyu’, dapat dibedakan siapa yang mencintai Allah dan siapa yang tidak mencintai-Nya (Ma'rifat). Jika seseorang sudah mengenal dan mendapat nikmat cinta, komunikasi dengan yang dicintainya senantiasa dijadikan sebagai aktivitas utama. Bahkan, aktivitas lain pun akan diarahkan untuk meraih kepuasan hati dalam berkomunikasi dengan yang dicintai -nya....

Ciri seorang pecinta

"Laa khaufun 'alaihim wa lahum yahzanuun"

Ia tidak takut dan sedih dengan urusan duniawi karena ia menjaga kualitas ibadahnya.

Akhwatifillah,

a) apakah masih suka shalat dalam kondisi ngantuk?
b) apakah masih suka shalat di belakang waktu.
c) apakah saat shalat suka dalam kond menahan hal yang membatalkan shalat
d) Apakah dalam shalat kita , mulut berlafadz namun Hati berpaling?
e) apakah shalat kita sudah tuma'ninah, atau selesai dalam hitungan singkat?

#Silahkan pilih 2 Dari a-e hal yang terjadi pada diri? Jika berkenan antuna  menjawab?

1. Semua yang benar pasti baik, namun tidak semua yang baik pasti benar.Orang yang benar ibadahnya pasti terpuji akhlaknya, namun tidak semua akhlak terpuji dibentuk oleh ibadah yang benar.Orang yang baik interaksinya dengan Allah pasti baik interaksinya dengan sesama, namun tidak semua orang yang baik interaksinya dengan sesama, baik pula interaksinya dengan Allah.Orang yang mampu menunaikan shalat dengan benar pasti akan baik interaksinya dengan sesama karena shalat yang benar akan mencegah perbutan keji dan munkar. Akan tetapi, orang yang jauh dari perbuatan keji dan munkar belum tentu mampu malaksakan shalat dengan benar sebab, boleh jadi seseorang jauh dari perbuatan keji dan munkar karena faktor lain.Orang yang sudah mampu menunaikan shalat dengan benar pasti selamat dan bersih lidahnya dari perkataan yang menyakiti sesama. Orang yang senang menghina dan meremehkan sesama pasti belum benar shalatnya, meski ia rajin menunaikannya. Hal ini tidak berarti bahwa orang yang aman lidahnya dari perkataan kotor merupakan bukti ia sudah benar shalatnya sebab boleh jadi kebersihan lidah dari kotornya perkataan terjadi karena faktor lain.Jika orang yang baik akhlaknya belum tentu dikatakan shalatnya benar, maka orang yang buruk akhlaknya sangat pasti shalatnya bermasalah. Jika orang yang baik akhlaknya saja tidak patut mengaku sudah benar, apalagi orang yang buruk akhlaknya, sungguh tidak patut mengaku bahwa dirinya sudah menunaikan ibadah dengan benar, kendatipun ia meyakini bahwa ibadahnya telah memenuhi syarat dan rukun sebab benarnya ibadah tidak dapat dicapai hanya berdasar kepada syarat dan rukun, namun juga harus memerhatikan terhadap penjiwaan dan penghayatan akan hakikat ibadah itu sendiri.

Mungkin kita masih menjadikan shalat sebagai sebuah beban, Namun sesungguhnya dengan shalat lah beban kita diberikan jalan keluar yang di ridhai Nya.

QS Al Ma'un :4-5
"Celakalah orang yang shalat, yaitu orang yang Lalai dalam shalat nya"

#astaghfirullah
Sdh shalat nya msh menjadi beban, semakin merugi karena sesudah shalat tidak ada hasil apapun.

Kualitas shalat yang akhirnya tidak terjaga, misalkan dalam 1 hari ada waktu 5 shalat = 1 jam. Maka bagaimana kualitas aktivitas nya dalam 23 jam sisanya???

Orang yang shakatnya khusyuk adalah orang yang mampu berkomunikasi dengan baik ketika shalat, ia betul2 produktif berbuat kebaikan terhadap umat, karena inilah sarana untuk menggapai ridha Allah Swt..

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)

Secara khusus untuk orang-orang yang beriman, perintah menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong ditempatkan dalam rangkaian perintah dzikir dan syukur. “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah swt senantiasa bersama dengan orang-orang yang sabar“. (Al-Baqarah: 152-153). Dalam kaitan dengan dzikir, menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong adalah dzikir. Siapa yang berdzikir atau mengingat Allah dengan sabar, maka Allah akan mengingatnya dengan rahmat (pertolongan) Allah Swt.

TANYA JAWAB

Q : Saya pernah melihat orang solat sambil mengendong balita apakah itu diperbolehkan Bun..?
A : Ya diperbolehkan, jika kondisi anaknya tidak bisa tidak digendong malah akan membuat shalat nya tidak khusyuk..

Q : Apa makna dari khusyuk itu sndri bund? Terkadang masih banyak bacaan sholat yang tidak tau artinya bund, Gimana caranya supaya bisa khusyuk bund? Apakah orang yang tidak khusyuk dalam sholat itu berarti masih ada maksiat yang ia lakukan?
A : Khusyuk adalah orang yang melakukan dengan penuh pengharapan Dan penghayatan, serasa berkomunikasi langsung dengan Sang Khalik. rasakan karunia dan rahmat Allah, akan menghadirkan kekhusyukan. Pastinya saat ia tidak khusyuk, rasa-jiwa nya tidak untuk Allah. Inilah kelalaian kita, yang lemah... Perbanyak istighfar dan kuatkan tekad untuk baik dalam shalat

Q : Bund gimana kita bisa tau bahwa semua ibadah yang kita jalankan diterima ato ga nya?makasi bunda
A : Kita tidak ada yang tahu secara kualitas, hanya bisa mengukur secara kuantitas. Jadi perihal diterima atau tidak nya , dimulai dari niat kita saat beribadah, apakah untuk Allah? Apa sekedar rutinitas? Dan apa-apa yang Lain...??

Namun, efek Ibadah yang baik adalah Hari merasa lebih tenang. Hal ini bisa menjadi indikator kualitas Ibadah kita.
Wallahu'alam..

Q : Bund,  apakah sholat sunnah mampu menutupi sholat 5 waktu yang bolong2?
A : Jika kita memberikan bantuan (hutang) kepada orang lain dengan ketentuan pengembalian dalam 1 bulan. Kemudian waktu berlalu, sudah waktunya, ternyata orang yang kita bantu kasih kita hadiah (sunah), tapi tidak mengembalikan hutang (wajib). Nah akhwat, kita pribadi suka kah dengan kondisi tersebut?

Q : Bunda manakah yang dipilih, sholat berjama'ah namun tidak bisa husuk atau sholat dirumah tapi husuk??

A : Berjamaah dan khusyuk adalah point berbeda, jadi ana tidak bisa memilih. Berjamaah memberikan kita pengingatan, atas lemah nya diri; ini sebuah pembelajaran gratis, sekali mendayung, kita juga akan mendapatkan berlipat-lipat nilai dari Ibadah yang kita lakukan secara berjamaah. Adapun khusyuk adalah seberapa besar kita bisa bersyukur baik dlm keadaan lapang pun sempit, untuk bisa merasakan perhatian yang Allah berikan. Andaikan kita bisa memperoleh benang merah dari 2 point yang berbeda ini,, MasyaaAllah; bukan sekedar nilai yang berlipat, kualitas diri pun terpenuhi, Aamiin.

Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....

Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan do'a kafaratul majelis:


سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”


Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!