Kajian
Online WA Hamba الله SWT
Senin, 9
Januari 2017
Rekapan
Grup Nanda 1
Narasumber
: Ustadz Meichal Kusumadiya
Tema :
Kajian Umum
Editor
: Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungkan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat
yang telah mati, memepersatukan bangsa2 yang tercerai berai, membimbing manusia
yang tenggelam dlm lautan syahwat, membangun generasi yang tertidur lelap dan
menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan, kemuliaan, dan
kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya kita awali dengan
lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
"Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan."
(الحشر
؛
١٨)
Tahun
berganti tahun dan waktupun terus berputar lalu di setiap detik yang berlalu
ada pertanggung jawaban yang kita pikul.
Kesempatan
demi kesempatan datang tanpa bosan dalam nafas hidup kita.
Mungkin
beberapa menit lagi mata kita sudah terbelalak menghadapi sakaratul maut dan
hari esok sudah memberikan salam perpisahan untuk kita dan mungkin beberapa
hari lagi jiwa kita sudah terbujur kaku dan terbungkus kain kafan, memberikan
pesan selamat tinggal untuk orang-orang yang kita cintai.
Dua
hal yang harus kita ingat agar syahwat diri kita dapat terkikis dan terkubur
oleh waktu, yaitu pertama, interaksi kita dengan Al-Qur'an melebihi interaksi
kita dengan Dunia dan tdk melalaikan tanggung jawab kita sebagai penghuni Dunia.
Cintailah
Dunia dengan wajar tanpa berlebihan
Cintailah
Dunia dengan fitrah kita sebagai manusia
Cintailah
Dunia dengan Taqwa
Jika
ruh Qur'an kita sudah hidup maka Al-Qur'an yang akan membimbing kita selama
kita bernafas
Kedua,
sesuatu yang bisa memutus hubungan kita dengan Perhiasan fatamorgana Dunia,
yaitu kematian. Kematian adalah keniscayaan atau kepastian yang kita semua akan
mengalami nya. Suka tidak suka, biarpun dalam keadaan sehat ataupun sakit kita
akan menghadapi kematian. Lalu apa yang kita miliki untuk menghadapi dahsyat
nya sakaratul maut yang sangat mengerikan.
Dialah
الله
عزوجل
Yang Maha Mengetahui dan Maha melihat
Dialah
الله
عزوجل
Yang Maha Merajai dan Maha Menguasai
Dialah
الله
عزوجل
Yang Maha Lembut dan Maha Pengampun
masihkah
kita tak sadar dan tak berbuat untuk kebaikan diri kita atau berbuat baiklah
untuk orang yang kita Cinta, terutama IBU kita.
Jangan
buat air mata nya berderai dan jangan pernah menyakiti Hati nya karena pangkal
sebuah kejahatan selain syirik adalah Durhaka terhadap orang tua.
Janganlah
rusak waktu kita tanpa amal dan ibadah dan jangan berikan kesempatan syaithon
mempengaruhi Hati kita
"Janganlah
kamu seperti orang-orang yang lupa kepada الله،
sehingga الله menjadikan mereka lupa akan
diri sendiri. mereka itulah orang-orang Fasik."
(الحشر
؛
١٩)
Sejenaklah
kita bermuhasabah, menatap Dosa-Dosa yang sudah kita perbuat. Mungkin hajat
kita belum hadir karena masih ada kerikil-kerikil Dosa yang masih menyelimuti
diri kita. Jagalah Hati dari kedengkian dan jangan biarkan diri kita
terbelenggu dengan sifat bakhil dan ingatlah, semakin dekat interaksi kita dengan
Al-Qur'an PASTI akan datang kesakinahan dalam Hati kita.
TANYA
JAWAB
Q
: Assalamualaikum, mau bertanya diatas
disampaikan interaksi kita dengan Al-Quran melebihi interaksi kita dengan dunia
tanpa melalaikan tanggung jawab kita sebagai penghuni dunia. Bagaimana caranya,
apabila kita bekerja kurang lbh 18 Jam,. Dan sampai rumah masih banyak urusan
rumah yang harus diselesaikan dan kita juga butuh istirahat? Bagaimana
solusinya untuk menutupi kekurangannya tsb? Terimakasih
A
: Rubah konsep berfikir kita antara tentang kesibukan dan kebutuhan. Saat kita
sibuk melengkapi Dunia yang kita butuhkan maka ada kebutuhan diri kita yb harus
kita tunaikan untuk akhirat kita. Bukan berkaitan masalah waktu tetapi cara
kita meraih surga dengan waktu yang kita miliki.
Q
: Kita sering membaca qur'an tapi banyak juga dari
kita yang tidak tau makna nya, hanya sekedar membaca nya saja.. apa pahala
sama dengan mreka yang membaca qur'an serta tau makna nya ?? Syukron
A
: 1 ayat yang kita baca bisa menggugurkan 100 Dosa kecil kita dan bisa
mendatangkan ampunan dari الله
Q : Semisal kita ikut suatu komunitas yang
mengharuskan kita membaca al quran dengan target tertentu, misal kita membaca
al quran hanya untuk kebutuhan menggugurkan kewajiban di komunitas tsb bukan
karna allah bagaimana?
A : Ibadah butuh di paksa ketika kesadaran dan
kesibukkan menyelimuti diri kita.
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment