Kajian
Online WA Hamba الله SWT
Rabu, 15 Maret 2017
Rekapan
Grup Nanda 1
Narasumber
: Ustadzah Fina
Tema : Syakhsiyah Islamiyah
Editor
: Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungkan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat
yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dalam lautan syahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya kita awali dengan
lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
PROBLEMATIKA UMAT
Dilihat
dari sifatnya, problematika yang dihadapi umat Islam dewasa ini terbagi menjadi
dua yaitu problematika temporer dan kontemporer.
Problematika Temporer
Problematika
ini selalu ada dan lebih banyak disebabkan oleh faktor kejiwaan manusia yang
memiliki berbagai kecenderungan, tabiat, nafsu [kesenangan], dan hal-hal yang
bersifat insting naluriah. Semua itu adalah hal yang potensial pada diri setiap
insan, tanpa terkecuali manusia muslim. Bedanya, apakah ia mampu
mengendalikannya ataukah tidak.
Problematika Kontemporer
Kaum
muslimin dewasa ini juga menghadapi problematika kontemporer yang disebabkan
oleh pergeseran waktu, penyakit imperialisme, dan kekuatan-kekuatan yang
memusuhi Islam.
Pergeseran
waktu
Tidak
dapat dipungkiri bahwa seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula
pergeseran dan penyimpangan. Pergeseran ini sudah digambarkan oleh Rasulullah
saw. dalam nubuatnya.
Dalam
sebuah hadits beliau bersabda bahwa setelah masa kenabian akan ada khilafah
rasyidah. Setelah itu akan datang masa raja yang menggigit, masa pemerintahan
diktator. Setelah itu akan datang kembali masa kebaikan meskipun berkabut.
Pada
kesempatan lain beliau saw. bersabda bahwa akan ada penyeru-penyeru yang
mengajak ke pintu-pintu nereka.
Dalam
riwayat lain beliau mengatakan bahwa buhul-buhul Islam akan lepas satu demi
satu, yang pertama kali lepas adalah hukum, dan yang terakhir adalah shalat.
Permasalahan
temporer dan pergeseran waktu menyebabkan kaum muslimin buta terhadap Islam.
Mereka tidak mengenal Islam itu kecuali namanya saja. kalaupun mengenal, tidak
sebagaimana mestinya.
Penyakit
akibat imperialisme
Meskipun
secara fisik penjajah telah meninggalkan negeri-negeri Islam, namun mereka
tidak melepaskan begitu saja cengkeraman imperialismenya. Kuku-kuku tajam
berbisa mereka masih erat menggenggam umat Islam meskipun dalam bentuk yang
terkesan lebih santun, bermartabat, dan bersahabat. Racun mereka tetap aktif
melalui yayasan dan lembaga-lembaga kafir yang bergerak di berbagai bidang yang
biasanya berkedok dengan kegiatan-kegiatan Islami, mulai dari khitanan masal
hingga pemberian beasiswa. Hal lain yang mereka tinggalkan adalah
keterbelakangan intelektual, pola fikir yang keliru, dan pola kejiwaan yang
salah. Penyakit
ini menyebabkan musuh berkuasa dan mendominasi.
Kekuatan-kekuatan
yang memusuhi Islam
Mereka
menggunakan perencanaan yang matang, pengorganisasian yang profesional, dan
didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Dalam sebuah atsar dikatakan
bahwa kejahiliyahan yang terorganisasi akan mengalahkan kebaikan yang tidak
terorganisir. Nah, bukankah titik permasalahannya sudah jelas?
Penyakit
ini menyebabkan lahirnya jahiliyah yang terstruktur dan tertata rapi. Kebodohan
terhadap Islam, dominasi musuh, dan kejahiliyahan yang tertata rapi secara
sistematik membuktikan kebenaran hadits Nabi saw. Kondisi kaum Muslimin
sekarang menunjukkan bahwa mereka sekarang bagai buih di lautan.
Pembebasan
umat dari problematika di atas hanya dapat dilakukan dengan meningkatkan dan
menyebarkan ilmu pengetahuan, pendidikan [tarbiyah], dan jihad fii sabilillah.
TANYA
JAWAB
Q : Bagaimana sikap kita terhadap seorang muslim yang
mereka sendiri tidak mau menerapkan hukum islam (ex: dalam hal politik). Masih
berfikir pemimpin muslim itu seakan tidak penting, yang penting totalitas
kerjanya, bagaimana ustadzah?
A : Bahwa sesungguhnya perintah Allah itu sudah jelas
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam
Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan.
Sungguh, ia musuh nyata bagimu” (Q.S 2:208)
Keseluruhan artinya adalah secara syumul.
“Bahwa syumuliyatul islam berarti kesempurnaan islam
yang mencakup kesemuanya secara menyeluruh. Ajaran ini mencakup seluruh dimensi
kehidupan manusia dari pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara ;dari
sosial, ekonomi, politik, hukum, keamanan, lingkungan, pendidikan hingga
kebudayaan. Seluruh etnis manusia dari sistem hingga akhlak, dari manusia
pertama hingga manusia terakhir, dari sejak kita bangun tidur hingga kita tidur
kembali, dari kehidupan dunia hingga kehidupan akhirat. Cakupan islam dapat
kita beri makna meliputi melingkupi dimensi waktu, dimensi sistem dan dimensi
dimensi tempat." (Hasan Al Banna)
Maka ketika orang-orang yang menerapkan hukum Islam
sebagian saja..masih pilih-pilih mana yang mau dipakai mana yang tidak maka
diingatkan oleh Allah dalam surat al ma-idah berikut ini
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka
menurut apa yang diturunkan Allâh, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak
memalingkan kamu dari sebagian hukum yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika
mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah hendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan
sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah
orang-orang yang fasik. [al-Maidah /5:49]
Maka seperti yang terjadi saat ini kekacauan
dimana-mana..umat Islam berpecah belah..misal dengan kasus DKI saat ini..ada
yang bilang itu biasa aja nggak usah ikut-ikut toh kita gak rugi apa-apa..ada
yang mati-matian membela dan mengerahkan seluruh jiwa raga dan harta untuk
menyuarakan yang sesungguhnya haq menurut apa yang mereka yakini dalam perintah
Allah untuk bersikap terhadap mereka yang mengolok-olok agama Allah..dan
menjadikannya sebagai ejekan saja..
Maka solusinya satu..kembali kepada ilmu..
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allâh dan
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allâh
(al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allâh
dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya”. [an-Nisa’ /4:59]
Maka itu tugas bagi kita yang mengerti karena sungguh
Al-Qur'an itu tidak berjalan sendiri untuk "memukuli" mereka yang
dzolim.
Q : Ustadzah mau bertanya, bagaimana caranya kita
membentengi diri kita agar terhindar dari penyakit akibat imperialisme?
A : Point terakhir bahwa sarana keluar dari problem
ini adalah kembali pada Al-Qur'an dan sunnah...terus mencari ilmu dan
menyebarkannya...menyampaikan yang haq dan mencegah yang mungkar..dan yang
pasti menjadikan diri seorang yang tidak sekedar sholihah melainkan mushlih. Sholih
adalah baik untuk diri sendiri..namun mushlih adalah orang yang melakukan
perbaikan...ia sholih dan mensholihkan.ia tidak pasif tetapi aktif
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment