Rekapan Kajian Hammba Allah G2 dan G- 5 Ummahat
Materi : Orang Kaya Bisa Masuk Surga
Asatidzah : Ustadzah Lulu Muslucha
Notulen : Saydah dan Yuniboo
Editor : Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
بـــســم الـلّٰـــه الرحــمــن الرحــيــم
الــسلام علــيكم ورحمة الله وبركاته
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻬْﺪِﻳْﻪِ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ . ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ . ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﻣَﻦِ ﺍﻫْﺘَﺪَﻯ ﺑِﻬُﺪَﺍﻩُ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ .
Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat-Nya-lah pada pagi hari ini kita dapat berkumpul di grup yang mulia ini untuk menimba Ilmu dan mendekatkan diri kepada-Nya. Shalawat beriring salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabiullah Muhammad Shalallahu alaihi Wasallam . Rosul yang membawa risalah Al-Islam yang akan selalu kita nanti syafaatnya di yaumul akhir kelak
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.
بسم الله الرحمن الرحيم
حمدا وشكرا لله ....
Bunda wa ummahat shalihah. Berikut saya sampaikan materi masih ttg maal atau harta. Silahkan dibaca baik2, bila.ada pertanyaan in shaa Allah nanti.kita diskusi sama2
Orang Kaya Tidak Masuk Surga?
Dari Usamah bin Zaid –radliyallahu anhu- bahwa Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda:
قُمْتُ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَكَانَ عَامَّةَ مَنْ دَخَلَهَا الْمَسَاكِيْنُ، وَأَصْحَابُ الْجَدِّ مَحْبُوْسُوْنَ، غَيْرَ أَنَّ أَصْحَابَ النَّارِ قَدْ أُمِرَ بِهِمْ إِلَى النَّارِ.
“Saya pernah berdiri di pintu surga, ternyata umumnya orang yang memasukinya adalah orang miskin. Sementara ‘ashhab al jadd’ tertahan (masuk surga). Hanya saja, penduduk neraka sudah dimasukkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)
Siapakah ashhab al jadd yang tertahan masuk surga itu? Dalam Syarah al Nawawi atas Shahih Muslim disebutkan bahwa ‘ashhab al jadd’ adalah orang-orang yang beruntung secara materi. Yaitu orang-orang kaya, para tokoh, dan para pejabat (ashhab al wilayaat).
Mengapa mereka tertahan masuk surga?
Karena mereka menghadapi ‘hisab’ (perhitungan dan audit) atas hartanya dan segala yang dimilikinya. Dari mana didapat dan dibelanjakan untuk apa, dan bagaimana ia menggunakan jabatannya. Sedangkan orang-orang miskin mendahului mereka masuk surga, sebab mereka tidak melalui hisab itu.
Tapi, tidak semua orang kaya tertahan masuk surga, sebagaimana tidak semua orang miskin masuk surga. Karena orang-orang kaya, pejabat, dan tokoh yang durhaka kepada kepada Allah, mereka sudah dimasukkan ke dalam neraka. Demikian juga orang-orang miskin yang durhaka kepada Allah juga dimasukkan ke dalam neraka.
Hadits di atas tidak mengatakan bahwa orang kaya, tokoh, dan pejabat tidak masuk surga. Sebab, “orang-orang yang berharta dan menginfakkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Al Baqarah: 274).
Sebab, para pejabat dan pemimpin yang adil kelak mendapat naungan Allah saat tidak ada naungan kecuali dari-Nya (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Tentang hadits di atas, Al Muhallab –rahimahullah- berkata, "Yang paling banyak memasukkan ke dalam surga adalah tawadlu kepada Allah –taala. Dan yang paling menjauhkan dari surga adalah takabbur (menyombongkan diri) dengan harta dan apa yang dimilikinya. Mereka tertahan dari surga karena enggan memberikan hak-hak Allah yang seharusnya diberikan kepada orang-orang fakir. Maka, mereka tertahan guna menghadapi hisab atas keengganan itu.
Adapun mereka yang menunaikan hak-hak Allah dalam harta dan apa yang dimilikinya, mereka tidak tertahan. Mereka dimasukkan ke dalam surga, tapi jumlahnya tidak banyak. Karena harta itu ujian yang (biasanya) membuat terlena sehingga enggan menunaikan hak-hak Allah”.
Dalam ‘Umdatu al Qari disebutkan pendapat Al Dawudi –rahimahullah, "Saya berharap yang tertahan dari surga adalah ahlu al tafakhur (orang-orang yang sombong dengan harta dan apa yang dimilikinya). Karena, justru tokoh-tokoh ummat ini adalah orang-orang kaya dan disifati oleh Allah dengan ‘saabiquun’ (unggul, paling dulu beriman)
Ternyata, orang kaya juga berpeluang masuk surga.
Wallahu a`lam bisshawab
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA JAWAB
G-2 (6 Mei 2017)
Tanya : Mana yang terlebih dahulu, membantu saudara/tetangga walau dengan suatu kebutuhan yang sama?
Jawab : Kalau saudara dekat, prioritaskan saudara. Tapi kalau saudara jauh, prioritaskan tetangga. Karena tetangga adalah orang paling dekat yang ada ketika terjadi sesuatu dengan kita. Wallahu a'lam bishawab
Tanya : Padahal di dunia, kadang merasa iri dengan ashhab al wilayaat, itu salah ya? Jadi maksudnya yang kurang beruntung secara materi lebih bersyukur ?
Jawab : Iri hanya boleh pada keutamaan akhirat. Kalau pada keutamaan dunia, disarankan kita lebih banyak bersyukur. Karena iri duniawi lebih bersifat syahwati
Tanya : Afwan nanya ustadzah, bagaimana bila berbagi dengan memberikan hartanya lebih banyak ke Guru dan pesantrennya? gaji, tabungan, mobil dan rumah, daripada ke istri dan keluarganya? Serta bagaimana apabila istri dan keluarga tidak ridho, berdosakah?
Jawab :Maka infaq suami diluar keluarganya tidak boleh abaikan nafkah kepada keluarganya dan ini wajib. Tapi apabila nafkah keluarga sudah terpenuhi, hendaknya istri mensupport infaq suami. Hanya peruntukannya diupayakan yg sesuai ya. Wallahu a'lam bish shawab. Dan jika nafkah wajib tidak tertunaikan ya berdosa, urutannya kan yang wajib harus ditunaikan mendahului yang sunnah.
Tanya :Ustadzah, syarat untuk disebut orang kaya seperti apa?
Jawab : Tidak ada syarat bunda.
Tanya : Bagaimana solusinya ustadzah, karena kalau kita terus-terusan menasehati akhirnya keributan, karena suami lebih mentingin guru, dan pesantren daripada istri. Afwan, barangkali ada nasehat dan tausiahnya ustadzah?
Jawaba: Ada baiknya bunda melakukan pendekatan tidak dengan emosional. Target pahamnya jangan banyak-banyak dulu bunda. Tapi lebih dari itu semua, bunda banyakin doa utk suami. Supaya ditunjukkan yang haq adalah haq dan suami serta bunda sekeluarga diberi kekuatan untuk mengerjakan yang haq. Dan yang batil adalah batil. Dan diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk menghindarinya.
Saran saya juga hindari berbicara dengan nada menuntut. Tunjukkan rasa syukur pada setiap pemberian suami sekecil apapun itu. Dan biarkan Allah SWT yang membereskan semuanya, membuka pintu hati suami untuk menjadi lebih baik lagi.
Gaji suami ada hak istri dan keluarga. Gaji istri murni hak istri. Memang harus segera diatasi bunda, paling tidak minimal gugur kewajiban. ikhtiar untuk cegah suami berbuat dzalim. Hanya yang menguasai hati kan Allah SWT, ya kalau suami minta perlindungan kepada selain Allah SWT, kita minta sama Allah SWT saja. Sabar bunda, lagi disayang sama Allah SWT, lagi mau naik kelas.
Tanya :Apa balasan untuk orang kaya yang pelit ustadzah?
Jawab : Dosa
Tanya : Assalamualaikum wr.wb ustadzah, bagaimana hukumnya buat seorang saudara (perempuan) yang sudah mapan di minta tolong saudara kandung (laki-laki) untuk modal/usaha, suka memberi alasan ini itu, sementara saudara yang menganggur itu (belum ada kerjaan yang berjodoh) yang mengurus orangtuanya. Kalau orangtunya sedang tidak ada dana, istri adiknya yang mengeluarkan dana untuk kebutuhan tersebut. Dan memberikan ke orangtunya juga kalau di minta baru dikasih. Itu bagaimana hukumnya orang tersabut? Syukron
Jawab : Sabar.
1. Harus dibicarakan oleh seluruh anak-anaknya, siapa yang bertanggung jawab mengurus orangtua.
2. Sehingga ada kesepakatan bagaimana setiap anak berbakti pada orangtuanya
3. Anak laki-laki tersebut harus ada space waktu untuk dirinya agar sebisa mungkin mandiri
4. Karena justru anak laki-laki yang menanggung istri, anak, dan saudara perempuannya bila belum menikah dan ibunya kelak
Tanya : Assalamualaikum mau tanya ustadzah, jika ada suami dan istri dimana penghasilan istri lebih besar daripada suami sehingga semua kebutuhan rumah tangga, biaya sekolah anak dan kebutuhan lainnya dipenuhi oleh istri. Lalu bagaimana dengan kewajiban suami terhadap keluarga? Hakekatnya suami sebagai kepala rumah tangga. Afwan saya sering dicurhati teman soalnya, karena terkadang saya hanya bisa memberikan solusi sabar.
Jawab : Penghasilan suami ada bagian milik istri. Penghasilan istri mutlak milik istri. Tapi bila istri ridho, tanpa mengurangi rasa hormat pada suaminya, maka in shaa Allah penghasilan istri tersebut bernilai shadaqah. Hanya suami harus berupaya sedapat mungkin untuk penuhi kebutuhan keluarga karena justru suami nanti yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak
Tanya : Jadi kalo istrinya masih ada rasa tidak ridho berarti suami berdosa ya ustadzah?
Jawab : Tidak bisa dikatakan demikian juga ya bunda, dilihat dulu kasusnya. Kalau ternyata sebenarnya suami sudah memenuhi kebutuhan tapi istri tidak qanaah dan merasa kurang, istri jadinya dzalim kepada suami. Dan penggunaan penghasilan istri bisa jatuh pada ishraaf (berlebihan).
G-5 (24 Mei 2017)
Tanya : Tanya ustadzah, batasan orang tergolong kaya dan miskin itu seperti apa ustadzah?
Jawab : Tidak ada batasan pasti. Tergantung kelapangan dada kita. Kalau menurut PBB yang disebut miskin itu yang lantainya masih lantai tanah, yang kebutuhan sehari-harinya belum terpenuhi. Tapi.kalau dalam islam kan belum tentu yang seperti itu miskin.
Tanya : Jika ada orang yang miskin di dunia berkata makanya tidak usah kaya nanti di hisabnya lama. Bagaimana pandangan seperti ini? Sedangkan perjuangan islam pasti memerlukan biaya.
Jawab : Para sahabat Rasulullah juga tidak sedikit yg kaya
Tanya : iya ya ustadzah, kadang yang sudah mampu masih enggan untuk berinfaq, karena masih berasa belum cukup, sedangkan yang miskin selalu merasa cukup dan bersyukur.
Jawab : Kadang yang miskin juga sering mencaci kondisi, ada juga loh. Kalau bunda baca materi di atas, tidak semua orang kaya masuk neraka karena hartanya, sebagaimana tidak semua orang miskin masuk surga karena ketidakmampuan materinya
Tanya : Assalamu'alaikum wrwb ustadzah mau tanya:
- Bagaimana jika orang kaya secara materi tapi mengaku miskin dan jika ada santunan dalam bentuk apapun kekeh harus dapat, baik itu sembako, beras raskin, dan lain-lain?
- Bagaimana pandangan Islam melihat fenomena ini, sementara banyak warga yang disekitar yang memang membutuhkan yang perlu disantuni?
- Jika kita santuni orang yang kaya ini, apakah kita juga mendapat imbasnya mengingat lingkungan sangat berpengaruh dengan orang ini?
Mohon pencerahannya Ustadzah, jazakillah khairan katsir.
Jawab :
- Nah seperti ini, bisa disebut 'miskin yang dzalim'
- Bahkan kalau orang ini benar-benar kaya, zakatnya harus diambil. Kalau tidak mau serahkan kudu dipaksa, jadi jelas dalam islam bagaimana.
- Bagi yang berinfaq ya ga ada masalah. Karena dia tunaikan urusan antara dia dengan Rabbnya. Bagi orang kaya keukeh untuk ambil yang bukan haknya, dia dzalim.
Ada baiknya bila sudah diketahui oleh yang berinfak, silahkan mencari penyalur infak zakat dan shadaqah yang amanah dan terpercaya agar tidak salah sasaran.
Wallahu a'lam bish shawab
Tanya : Bagaimana dengan harta haram, orang kaya menginfakkan hartanya, apakah ada pahalanya ustadzah.?
Jawab : Harta yang diperoleh dengan cara yang jelas-jelas haram tidak akan kemudian tersucikan ketika diinfakkan. Wallahu a'lam bish shawab
Tanya : Kenapa orang miskin tidak bisa masuk surga?
Jawab : Karena bisa jadi tidak bersyukur di tiap kondisinya, tidak bersabar. Godaan orang miskin itu juga banyak. Karenanya Rasulullah saw menyampaikan bahwa kemiskinan itu lebih dekat pada kekufuran. Wallahu a'lam bish shawab
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kita akhiri majlis hari ini dengan membaca :
🔊 ucap syukur : الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
🔊 dan istighfar أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ
[In Syaaa ALlaah] إِنْ شَاءَ الله
kebersamaan ini bermanfaat dan barokah.
أٰمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
[aamiin yaa Rabbal 'aalamiiiin]
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
PENUTUP
DOA PENUTUP MAJELIS
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik. Artinya:“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Aamiin ya Rabb.
======================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment