Home » , , » Terserah Saya!!! (Perlukah Menghargai Kebebasan)

Terserah Saya!!! (Perlukah Menghargai Kebebasan)

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Wednesday, December 6, 2017


Image result for menghargai kebebasan

Notulensi Kajian Online Hamba Allah G5 & G2Hari/tgl  : Jum'at, 25 Agustus / 3 September 2017
Materi  : Terserah Saya!!! (Perlukah Menghargai Kebebasan)
Narasumber : Ustadz Dodi Abu El Jundi
Admin  : Saydah ,Nining,Hangesti
Notulen : Saydah, yunibooEditor : Sapta
--------------------------------------------

‎السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

📗 Terserah Saya!!! [Perlukah Menghargai Kebebasan]
📱 Kajian On-Line
👤 Dodi Abu El Jundi


Islam menghargai kebebasan, dalam arti yang sebenar-benarnya. Kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, kebebasan dalam mengelola harta kekayaan, kebebasan menjalankan kehidupan dan lain sebagainya.

Namun kebebasan yang dimaksud dalam Islam tentu saja kebebasan dalam standar aturan yang BENAR. Dan dipastikan bukan karena kesepakatan kebanyakan orang.

Sebagaimana kebebasan dalam hukum positif manusia, bukan kebebasan tidak tak terbatas, namun kebebasan yang tidak boleh melanggar kebebasan dan hak orang lain. Jadi kebebasan itu ada batas bukanlah tanpa batas.

Hadis dibawah ini, sungguh sangat dalam maknanya dalam frame kebebasan manusia dalam Islam. Hiduplah sesukamu, namun ingat suatu saat kita akan mati.

Ada empat ayat yang senada yang mengingatkan kebodohan orang-orang yang tenggelam di dunia, lupa akan dunia berikutnya.
‎وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلا تَعْقِلُونَ
dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka [*]. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (QS.6:32)

[*] Maksudnya: kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak kekal. janganlah orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.
‎إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala keppadamu dan Dia tidak akan memint harta-hartamu. (QS.47:36)
‎وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS.29 :64)

Hidup Di Dunia ini Sementara.

Manusia diberikan kebebasan untuk menempuh kehidupannya. Manusia dipersilahkan hidup didunia dengan caranya masing-masing. Namun ada prinsip yang harus dibangun dan disadari, bahwa “kehidupan didunia bukanlah kehidupan abadi”.

Banyak orang lupa, banyak orang terlena banyak orang tertipu dengan kehidupan dunia karena sering melupakan kematian.
‎كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan. (QS.21:35)

Sebagai ummat Islam, kita selalu diingatkan tentang kematian. Dunia ini adalah sementara, dunia ini seperti tempat persinggahan seorang musafir yang sedang menempuh perjalanan, kehidupan dunia ini sangat amat sebentar, sering-seringlah berziarah kubur sehingga kita ingat mati, begitu inti beberapa hadist nabi tentang dunia.

Apakah Islam mengatur Kebebasan Berbicara...?

Semua orang bergembira, semua orang senang, semua bahagia. Setiap orang berbas bersuara apapun. “Terserah saya mau ngomong apa saja, itu bukan urusan anda!” Katanya.  

Zaman ini adalah zaman bebas berbicara apapun. “Ini hak kami berbicara, anda ngga usah ngurusin orang lain,” teriaknya sambil melarang orang lain berbicara kebenaran.

Untuk urusan kebenaran, nanti dulu. Semua itu sama saja. Tidak ada yang absolut. Semua relatif. (All is relative). “Itu kan menurut anda!”. ‘Semua relatif’ sudah menjadi doktrin  dan dogma yang harus diimani. “Merasa benar itu hukumnya ‘haram’,” ungkapnya.

Tidak ada yang absolut. Semua bisa bisa saja. Lesbian bertakwa, Pezina berhati baik, semua bebas-bebas saja. Mendukung kesalahan sama dengan mendukung kebenaran, karena begitu menyenangkan semua pihak, kecuali pemegang teguh kebenaran.

Baik, buruk, semua sama!.
Boleh disampaikan.
Melarang menyampaikan yang buruk adalah ‘dosa besar’.
Semua orang menyalahinya, katanya “Tidak menghargai kebebasan berpendapat”.
Semua bebas berpendapat. Semua sama, tidak ada otoritas.
Yang benar sama baiknya dengan yang salah.
Eh ternyata salah, yang benar malahan jadi buruk.

Nyatanya, terjadi kontradiksi. Kalau bilang semua pendapat benar, berarti Ia harus mendukung pendapat yang bersebrangan. Tapi nyatanya, Ia menyalahkan. Bebas, tapi bebas yang sesuai pendapatnya saja.

Ada statement “Jika anda percaya pada kebebasan berbicara, anda percaya pada kebebasan berbicara untuk mendukung pendapat yang tidak anda sukai”. (If you’re in favor of freedom of speech, that means you’re in favor of freedom of speech precisely for views you despise)

Kalau berbicara atas nama moral, keadilan, norma masyarakat itu sah-sah saja.Tapi kalau bawa-bawa agama, dilarang.
Menolak penampilan artis luar negeri atas dasar norma dan adat itu halal, tapi kalau menolak karena larangan Tuhan itu haram.  
Agama di haramkan oleh para penganut kebebasan ini.  Bebas berbicara apa saja,asal jangan jangan bawa agama. Aneh!
Kebiasaan ini diperoleh dari kebiasaan orang Barat, dan anehnya kebenaran di Barat selalu berubah ubah.

Semua Hal itu akan Tercatat dan dibalas di Hari Akhir kelak.

Hidup ini sungguh sangat bernilai bagi kita. Semua yang kita kerjakan, sedikit apapun, seremeh apapun, sekecil apapun, semua ada balasannya.
‎وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ وَلا أَصْغَرَ مِنْ ذَلِكَ وَلا أَكْبَرَ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Kamu tidak berada dalam suatu Keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS.10:61).

Maka sah sah saja jika mau mengemukakan pendapat, tetapi Ingat! "Hiduplah sesukamu, namun ingat suatu saat kita akan mati."

Orang yang banyak berbicara pasti akan mendapatkan banyak kesalahan.
Semoga ucapan dan mulut kita selalu dijaga اللّهُ Ta'ala dalam bertutur kata.
Aamiin

‎والله أعلم بالصواب

==================
TANYA JAWAB






(TJ ~ G5)

T : Setuju dengan pendapat ustadz, saracen, efek panik untuk menyerang MCA. Menurut saya, pemerintah sekarang sudah gagal mengelola negara. Termasuk kebebasan mengemukakan pendapat. Apakah saracen itu bukan buatannya mereka? Sehingga seolah-olah islam itu biang onar, islam jelek, dan lain sebagainya. Bagaimana menguatkan kita agar kita bisa mengalahkan mereka? Mohon petunjuk ustadz.
J : Kelihatan dari polanya memang demikian, ngga usah takut kita kalah. Bilang aja → Hey Masalah, Aku punya Tuhan yang Maha Menyelesaikan Masalah, Allah Ta'ala.



 
T : Ini melenceng dari materi, apakah pajak itu halal atau haram ? Dan apakah sudah ada fatwanya ?
J : Pajak memang terjadi perbedaan pendapat Ulama. Tetapi sebenanrnya jika suatu negara kaya akan SDA, maka zhalim menarik pajak dari rakyat

 
T : Kembali kepada kebebasan berpendapat tadi, umat muslim kita itu banyak, tapi sedikit sekali yang paham tentang islam, kita membela khilafah, dibilang anti bhineka anti pancasila, dan lain sebagainya. Sementara ketika ada pendapat yang melenceng mereka malah mengikuti seperti bebek. Menurut ustadz, bagaimana mengatasi hal tersebut dan apa yang harus kita lakukan. Karena yang berpendapat non muslim, yang muslim ngikut saja, dibilamg diajak ke neraka malah ganti dibilang radikal. Bagaimana itu ustadz?
J : Qadarullah memang diakhir zaman ini jumlah orang munafik sebanyak orang Muslim. Ada tertulis didalam Al Quran bahwa orang munafik berlindung disetiap ketek umat Islam, artinya sama banyaknya

 
T : Masalah first travel, apakah itu bukan menyudutkan umat islam. Harusnya pemerintahan yang mayoritas muslim ikut campur tangan dalam kemudahan beribadah. Dengan adanya kasus first travel ini, saya merasa bahwa kaum muslim di indonesia ini disudutkan. Mohon pencerahannya ustadz.
J : Memang mereka mencari celah karena pelakunya muslim. Padahal ini mah murni kasus hukum. Bukan kasus agama

 
T : Maksud saya seperti ini ustadz, ok lah yang namanya muslim itu tidak bisa 1000% atau 1 juta % benar. Pasti ada saja yang salah, karena kita manusia. Ok manusianya salah, lha kasus seperti itu apa tidak menunjukan bila negara ini gagal memberikan kebebasan beribadah. Harusnya negara menanggung ibadah kita menjamin ibadah kita, bisa menunaikan rukun islam tidak hanya 1-4 tapi juga 5, baik yang miskin atau kaya. Kalau haji saja sampai antri bertahun-tahun, menunjukkan pemerintah gagal menjamin kebebasan beribadah.
J : Iya deh begitu yaa. Daripada benjol kepala nih. Memang terkesan Pemerintah memusuhi sebagian Umat Islam. Ngga usah resah, mungkin ini cara Allah untuk memisahkan yang Kaffah dan Munafik

 
T : Subhanallah materinya ustadz, mohon ijin bertanya ustadz dodi. Jika kebebasan berpendapat disama artikan sama kebebasan yang tidak sesuai norma agama (lgbt,sex bebas, dan lain-lain) hanya Islam yang mampu memfilter yang kebarat-baratan itu. Tapi kenyataannya ulama diserang, pemimpin diam. Kami sebenarnya tidak mau jadi pemirsa saja, tapi apa yang minimal harus kita lakukan, terutama dari keluarga, ustadz? afwan yang fakir ini.
J : Luruskan jika memang ada berita HOAX, dakwahi bahwa LGBT atau yang lainnya terlarang dalam Islam. LGBT dilegalkan diberbagai belahan dunia, merupakan tanda tanda akan akhir zaman. Karena pengikut Dajjal salah satunya adalah kaum LGBT.

 
T : “Terkesan Pemerintah memusuhi sebagian Umat Islam”----> afwan ustadz, maksudnya memusuhi bagaimana ya?
J : Ada sebagian ormas atau pribadi yang memang tidak diperlakukan adil dimata hukum. Semoga memang ini cara Allah untuk memisahkan yang Kaffah dan Munafik ya ustadz. Semoga kita tergolong dalam Islam yang kaffah.. aamiin. Jika negara dengan pendidikannya saja sudah disusupi, Allah pasti menjaga kemurnian Al Quran..

 
T : Kenapa LGBT getol sekarang...?
J : Karena mereka SADAR DAN PAHAM jika tidak melalui proses PENULARAN mereka tahu mereka akan punah. Karena mereka tidak akan bisa mencetak keturunan LGBT bukan...?
Bapak bapak hamil gitu....?

 
T : Ustadz, kalo imunisasi MR yang sekarang getol itu bagaimana sih? Saya masih bingung nih mo imunisasi apa tidak ? Fatwanya banyak bingits
J : Masih banyak imunisasi yang halal kok dan mubah. Ngga usah khawatir yaaa

 
T : Ustadz.. keluarga kecil saja sudah banyak pembiaran seperti suami tidak menafkahi istri, istri membiarkan suami, anak dibiarkan bebas berkeliaran seperti punk-punk, geng; banyak pasangan muda yang tidak tahu pendidikan keluarga; komunikasi kurang, pendidikan agama kurang, harusnya ibu jadi madarasah pertama keluarga ya.. tapi ibu juga jadi tulang punggung keluarga.. mohon beri kami wejangan ustadz, agar peran ibu tidak hilang ditelan kerasnya kehidupan dan derasnya arus informasi
J : Kunci dalam menghadapi dunia yang semakin keras → Ajarkan anak anak KeTauhidan yang kuat sejak dini

 
T : Ustadz..  Zaman sekarang ini sosmed lebih pengaruh di banding demo langsung..  Tapi kadang lucu tadz..  Misal nih ya..  Ada yang share berita..  Apalah misalnya..  Soal muslim..  (maaf)  di kolom komentar yang saling bully justru muslim sendiri. Berkoar tentang dalil, tentang sunnah. Kata-katanya kadang kasar banget. Padahal yang dilawan sodara muslim sendiri. Apa ini tidak buat selain muslim justru ngetawain kita?   #diliat dari profilnya kadang pakai logo agama.
J : Biarkan saja dan doakan jika yan bersangkutan dapat hidayah dikolom komentar. Lama lama malu sendiri

 
T : Ustadz, alhamdulillah anak-anak saya full asi. Nah waktu sapih ada tetangga yang bilang bunda sudah coba kolestrum sapi bagus buat kekebalan anak, saya tidak mau lah karena saya pikir sudah cukup sama asi ibunya, dan anak saya bukan anak sapi. Apa benar kolestrum sapi bagus buat anak-anak?.
J : ASI ibu yang pertama itu juga ada kolestrumnya Bunda. Makanya selalu disuruh ngisep puting ibunya kan ketika lahir.

 
T : Kolostrum ada sampai dengan 7 hari pertama kelahiran ustad ya?
J : Betul. Pancingan isapan pertama akan memancing keluar kokestrum di hari-hari berikutnya.

 
T : Tidak mau di vaksin? Di TAHNIK aja?
J : Betul pake tahnik ajaa. Sunnahnya tahnik itu dikunyah sama orang tuanya kaaan. Ada bakteri ngga dalam mulut orang tuanya? Adaaaaa.
Memberi bakteri atau virus untuk menguatkan bakteri atau virus di anak kita yang baru lahir. So... Islam sudah dari dulu leading dibandingkan dunia kesehatan sekarang. Tahnik itu mengunyah kurma sampai halus dan dioleskan dan digosok gosokkan ke dinding atas dari anak kita. Ini agar mengaktifkan system autoimun pada anak kita. Kenapa sih digosok gosok...? Karena didinding atas mulut bayi itu ada stem cell. Jika aktif dan akan membangkitkan kekebalan tubuh sang bayi. Dan disana juga terdapat sialic acid yang kudu dibangunkan. Zat ini berfungsi untuk menghalang mikroba dan mengikat virus dan bakteri.
Dan biasanya secara alami baru terbentuk di hari ke-10. Untuk mempercepat aktifnya zat itu, kita bantu dengan teknik tahnik deh. Masha Allah... keren banget kan Islam, kita disuruh lakukan Taknin untuk mempercepat munculnya *sialic acid* dalam tubuh anak kita

 
T : Maaf ustad kalau cirinya mulut itu bersih boleh untuk tahnik gimana ustad. Takutnya mulut kita tidak sebersih Rosulullah saw.?
J : Justru itu yang diharapkan. Selama sering dipakai wudhu ya bersih dan pasti ada bakteri atau virusnya. Vaksin itu kan menyuntikkan virus untuk memperkuat tubuh. Sama toh dengan Tahnik....?

 
T : Maaf ustad saya kan orang awam. Di zaman sekarang ini suka bingung dengan katanya ustad A. Haram bid'ah, kata ustad B boleh kan tujuannya untuk kebaikkan. Maaf misalnya kaya tahlilan atau maulid nabi (setahu saya itu kan tujuanya untuk mengingat Alloh, mengingat cara untuk makin mencintai rosul ) maaf jika keliru . Terus bagaimana menurut ustadz?
J : Wah. Ini bisa sampai subuh nih. Singkatnya aja yaa. Kita ambil 2 konsep besar.
Konsep IBADAH. Pada dasarnya setiap ibadah itu adalah TERLARANG sampai ada DALIL YANG MEMERINTAHKANNYA. Makanya untuk IBADAH hanya ambil apa yang dicontohkan dan diperintahkan.
Konsep MUAMALAH. Pada dasarnya setiap muamalah itu adalah BOLEH sampai ada DALIL YANG MELARANGNYA. Makanya untuk MUAMALAH hanya perhatikan apa yang dilarang saja.
Saya jabarkan yaaa. Bunda Sri...
Saking sayangnya sama Allah, Bunda mengerjakan sholat subuh 4 rakaat. Semakin banyak rakaat semakin baik menurut Bunda. Karena semakin lama berkomunikasi dengan Allah. Boleh ngga sholat subuh 4 rakaat...? Ngga ustad. Ngga boleh kaaan.Karena sholat subuh itu dicontohkan dan diperintahkan hanya 2 RAKAAT
Kita masuk kaidah kedua
Konsep *MUAMALAH*. Pada dasarnya setiap muamalah itu adalah *BOLEH* sampai ada *DALIL YANG MELARANGNYA*. Makanya untuk MUAMALAH hanya perhatikan apa yang dilarang saja.
Ada yang bilang → Jangan makan TEMPE loh itu Bid'ah. Nabi ﷺ tidak memakannya dulu
Kita urai yaa. Apakah makan itu masuk kategori ibadah atau bukan...? Pasti jawabannya BUKAN. Maka berlaku kaidah muamalah, maka apakah TEMPE ada larangannya...? Kalau ngga ada MAKAN ajaa. Bayangkan jika MAKANAN itu yang HALAL ada listnya didalam Al Quran. Maka setebel apa coba...? Maka Al Quran hanya membatasi makanan makanan dan minum2an yang HARAM dan tidak boleh dikonsumsi. Bertarinng ngga boleh

 
T : Katanya kalau untuk syiar gitu bagaimana ustad? Maaf di dalam maulid contoh nya. Kan di majlis itu di adakan pengajian sama sholawat gitu ustad? Maaf menurut saya kan tidak salah. Malah mungkin tadinya orang ngga tahu jadi tahu terus mau sholawatan  Itu gimana ustad? Maaf.
J : Apakah PENGAJIAN atau SHOLAWAT masuk dalam kategori IBADAH....? Kebanyakan orang menjawab IYA.
Maka harus dicari dalil yang memerintahkan atau contoh dari Rasulullah ﷺ
Kalau ngga ada DALILNYA, maka ngga usah dikerjakan, simple!
Apakah kita sudah mengerjakan seluruh yang WAJIB WAJIB?
Apakah kita sudah mengerjakan seluruh yang SUNNAH SUNNAH?
Apakah kita sudah mengerjakan seluruh yang dicontohkan Rasullullah?

Jika belum... kerjain itu dulu deeeh. Buat apa ngerjain yang masih kontroversi. Kan banyak ibadah wajib dan sunnah yang belum kita kerjakan. Tahnik aja belum. Umroh belum. Cara ngiket kain kafan belum. Cara mandiin mayit belum. Belajar Ruqyah Mandiri belum. Belajar Ruqyah Syariyyah belum.

 
T : Maaf ustad untuk asbabun nuzulnya isbal bagaimana ustadz ?
J : Ini ada perbedaan pendapat Ulama. Singkatnya saya bagi 3 yaa
1. Tidak Isbal
2. Isbal tanpa kesombongan
3. Berhati hati
Ini pendapat para Ulama. Apapun yang kita pilih. Maka ini ijma Ulama. Ulama salah tetap mendapatkan 1 kebaikan dan yang benar 2 kebaikan. Kita siapa...? Ulama bukan, Ustadz bukan, Kyai bukan, Hafiz bukan, Hapal hadis bukan.
Saling jelek menjelekkan sama saudara semuslim hanya gara gara isbal
Yang Isbal → jaga mulut
Yang ngga Isbal → jaga mulut

 
T : Isbal artinya ustadz?
J : Kain melebihi mata kaki. Kalau pria diatas mata kaki. Kalau wanita itu sejengkal lebih dari mata kaki.

 
T : Maaf untuk pengucapan kata maasya Alloh itu sebenarnya bagaimana ya . Maaf belum tahu ustadz.
J : Yang benar tulisannya ARAB.


T : Maksudnya pengucapannya untuk hal seperti apa gitu ustadz ?
J : Boleh Masha Allah, Boleh Masya Allah. Tergantung kebiasaan tata bahasa dinegaranya

~~~~~

(TJ ~ G2)



T : Assalamualaikum ustadz mau Tanya, bagaimana sikap kita bila ada tokoh agama yang suka mengkafirkan terhadap kelompok tertentu?
J : Contohnya siapa ke siapa...? Kalau memang yang dituduh bener-bener kafir ya tidak apa apa.  Lagipula arti kafir itu kata yang lembut → Tertutupi


T : Assalamualaikum Ustadz.. seringkali orang yang berbicara tentang kebenaran yang tidak bersumber dari agama, sangat pandai berbicara dan mempengaruhi orang lain untuk berfikir yang sama dengan dia. Bagaimana sebaiknya kita bersikap? Lelah juga berdebat dengan mereka, walaupun saya tahu tujuan akhirnya bukan berharap mereka akan taubat tapi memberitahu yang lain bahwa ini salah dan tidak boleh diikuti.
J : Inilah orang orang munafik zaman sekarang, finhansyyiah zaman sekarang. Memang mereka diberikan kemampuan ber-rotarika dengan baik dan ber-argumen dengan baik. Bahkan terkadang masuk akal dan membuat kita bingung.

Contoh : Buat Apa Allah dibela bela, Allah itu sudah Maha Besar, tidak butuh bantuan siapapun, hilang ke- Maha -annya jika manusia sok-sok an membantunya.


T : Iya ustadz, kira-kira seperti itu, bagaimana sikap kita ?
J : Menghindar saja. Doakan saja dan kemudian pergi, semoga kamu dapat hidayah.


T : Ustadz mau tanya, salahkah jika ada seorang istri yang terucap kata-kata meminta cerai dikarenakan sudah tidak sanggup lagi menghadapi suaminya yang sudah selingkuh sebanyak 3x selama pernikahan mereka?
J : Boleh dengan alasan ini jika memang suami selingkuh


T : Afwan izin tanya ustadz, "Orang yang banyak berbicara pasti akan mendapatkan banyak kesalahan". Apakah ini berlaku juga kepada seorang istri yang sering menasehati suaminya ustadz? Dalam artian sering ngomel karena ingin sang suami bisa menghargainya sebagai seorang istri. Salahkah sikap istri ini ustadz?
J : Pastinyaaa.


T : Lalu sikap kita bagaimana ustadz, agar suami lebih menghargai dan mengerti tanggung jawabnya?
J : Nasehatinya bukan seperti nasehat ke anak kita yaa. Suka tidak suka, suami adalah Pemimpin Rumah tangga. Maka nasehatilah dengan baik-baik dan menjaga adab. Banyaknya wanita dineraka bukan karena tidak mengerjakan ibadah dan amalan. Tapi karena tidak taat kepada suaminya.


T : Afwan ustadz, tidak taat disini dalam bentuk membangkang perintah suami, tapi disini kan menasehati ustadz, bukankah dalam berumah tangga itu kita saling mengingatkan ustadz bila ada yang salah/kurang lengkap? Lantas kalau menasehati suami dengan baik-baik, tidak merasa menggurui, apakah hal ini juga salah ustadz?
J : Mana yang lebih tinggi kedudukannya antara SUAMI dan ORANG TUA KANDUNG.....?


T : Kalau mengirim artikel atau video youtube ceramah yang kebetulan pas untuk "kesalahan" nya boleh ustadz?
J : Boleeh


T : Mengapa syurga dan nerakanya istri itu harus berada di suami ustadz? Bukan dari amalan-amalan yang lainnya?
J : Karena tanggung jawabnya semua disuami. Ketika biaya biaya rumah tangga, Suami yang ditanya. Ketika diajak makan makan, suami yang ditanya. Istri ngga diminta pertanggungjawabannya. Ketika dibelikan baju istri dan anak anaknya, Suami yang ditanya, Hartanya dari mana? Istri ngga diminta pertanggungjawabannya. Ketika lainnya Suami yang ditanya, Istri ngga diminta pertanggungjawabannya.
Semua beban ada disuami dan yang hisab kelak Allah loh bukan manusia. Masih mau menambah beban ke suami....? Enakan jadi istri...? Lenggang kangkung, Surga ada dirumah. Selalu bersama sang buah hati.


T : Kalau suami kasih nafkah kurang tapi kita merasa qonaah apakah suami tetap berdosa?
J : Perintahnya mengasih nafkah sesuai kemampuan suami


T : Kalau istri yang menuntut banyak apakah istri tidak dihisab ustadz?
J : Nah ini. Perhatikan juga yaa. Jangan menuntut konsumsi sekunder dan tersier. Silahkan saja jika hal yang premier. Makan, pakaian, dan tempat tinggal sesuai kemampuan suami.


T : Afwan...Kalau suaminya selingkuh, sholat pun jarang itu bagaimana ustadz?
J : Untuk kasus selingkuh boleh saja ajukan cerai jika memang ingin.


T : jika suaminya sudah wafat duluan dan istri tidak menikah lagi jadi bagaimana ustadz, pertanggung jawaban setelah itu apa masih tanggungan suami  kelak ? meski sudah wafat duluan?
J : Sampai seumur yang bersangkutan saja Bunda.


T : sisanya tanggung jawab istri yaa ustadz?
J : Tanggung jawab sendiri lebih tepatnya


T : Kalau kasus suami yang suka KDRT bagaimana ustadz?
J ; Jika bersabar lebih baik


T : Maksudnya bersabar walaupun suaminya suka pukul-pukul ustadz? Apakah bisa jadi menambah pahala dan mengurangi dosa?
J : Setiap irisan dihati akan menambahkan pahala bagi diri kita yaaa. Jangan pernah khawatir.  Kunci dari semua permasalahan selalu di bilang Allah didalam Al Quran adalah SHOLAT dan SABAR. Dua kata ini selalu berdampingan terus. Ketika sudah bingung harus berbuat apa maka ingatlah ini.


T : Jadi kalau ada orang yang menyakiti kita, kita ikhlash, sabar tapi tidak memaafkan tetap menambah pahala ya ustadz? Kalau kita maafkan berarti yang bersangkutan bebas dari dosa? Bila kita tidak memaafkan berarti dia tetap berdosa?
J : Kita memaafkan tambah besar pahalanya dan pelakunya tetap berdosaaa.


T : Apakah hal ini juga berlaku bagi kaum munafik yang pernah kita sakiti? Kita tetap berdosa?
J : Lihat kasusnya dulu


T : Ustadz kalau didepan mata ada kedzoliman kita memilih diam apakah berdosa ya? soalnya ntar kalau dibilangin, dia bilangnya terserah saya?!
J : Iya bener terserah kamu, saya hanya mengingatkan saja dan menggugurkan kewajiban saya sesama muslim. Setelah ini terserah anda kok. Gituin ajaa.


T : Assalamualaikum ustadz, Saya mau Tanya, jikalau tanpa kita inginkan tapi akhirnya kita tahu bahwa teman kantor kita itu sering selingkuh dari istrinya, selingkuhnya sampai berzina. Dalam hati ingin sekali memberitahu istrinya agar beliau sadar. Tapi saya takut, nantinya keluarga mereka berantakan. Saya tidak mau gara-gara saya keluarga mereka berantakan. Tapi membiarkan perzinaan dan perselingkuhan itu rasanya seperti berdosa. Sebaiknya saya harus apa yaa ustadz? Mohon masukannya. Jazakillah khairan.
J : Nasehati saja jika mampu kepada kedua orang tersebut. Dan jika kita berani, sampaikan juga kepada istrinya dan bilang sumbernya mohon ditutupi. Tapi info yang saya berikan mohon di cross check semdiri kebenarannya. Jangan kedepankan emosi dahulu dalam hal ini. Saya juga khawatir tidak benar.
Nasehatinya boleh sambil bercanda → Pak... inget istri dan anak anak loh. Ntar istrinya ngebales pasti nyesek kaan.
 



~~~~~~~~~~~~~~~~
Selanjutnya, marilah kita tutup kajian kita dengan bacaan istighfar 3x
Doa robithoh dan kafaratul majelis

Astaghfirullahal' adzim 3x

Do'a Rabithah
Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub,
qadijtama-at 'alaa mahabbatik,
wal taqat 'alaa tha'atik,
wa tawahhadat 'alaa da'watik,
wa ta ahadat ala nashrati syari'atik.
Fa watsiqillahumma rabithataha,
wa adim wuddaha,wahdiha subuulaha,wamla'ha binuurikal ladzi laa yakhbu,
wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik,
wa jami' lit-tawakkuli 'alaik,
wa ahyiha bi ma'rifatik,
wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik...
Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir.

Artinya :
Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini,
telah berkumpul karena cinta-Mu,
dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu,
dan bersatu dalam dakwah-Mu,
dan berpadu dalam membela syariat-Mu.
Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya,
dan kekalkanlah cintanya,
dan tunjukkanlah jalannya,
dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup,
dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu,
dan indahnya takwa kepada-Mu,
dan hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu,dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu.
Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Aamiin...    

DOA PENUTUP MAJELIS
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.Artinya:“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Aamiin ya Rabb.

======================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!