REKAP KAJIAN ONLINE HAMBA ALLAH G4
Hari/tgl : Senin 25 September 2017
Narsum: Ust. Asyari
Tema. : Tibunnabawi
Waktu : Bada ashar
Admin : Euis, Rahmi, Delia
Notulen: Laela
Editor : Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
SAKIT DALAM PANDANGAN ISLAM
SAKIT DALAM PANDANGAN ISLAM
*Asyari Suparmin MA
Sakit dalam pandangan Islam merupakan bagian dari cobaan yang mengandung banyak faedah bagi seorang muslim, namun mayoritas manusia tidak mengetahuinya.
Faedah-faedah sakit sesungguhnya adalah:
1. Sakit sebagai penebus dosa dan
kesalahan.
Sakit merupakan penebus berbagai dosa dan menghapuskan segala
kesalahan, sehingga sakit menjadi sebagai balasan keburukan dari apa yang
dilakukan hamba, lalu dihapus dari catatan amalnya hingga menjadi ringan dari
dosa-dosa. Hal itu berdasarkan dalil-dalil yang sangat banyak, di antaranya
hadits Jabir bin Abdullah r.a. sesungguhnya ia mendengar Rasulullah Saw
bersabda:
“Tidaklah sakit seorang mukmin, laki-laki dan perempuan, dan tidaklah pula dengan seorang muslim, laki-laki dan perempuan, melainkan Allah Swt menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan hal itu, sebagaimana bergugurannya dedaunan dari pohon.” (HR. Ahmad, 3/346).
2. Sakit akan mengangkat derajat dan
menambah kebaikan
Sesungguhnya sakit akan mengangkat derajat dan menambah kebaikan.
Dalil-dalil tentang hal itu diantaranya hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia
berkatasesungguhnya aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
“Tidak ada seorang muslimpun yang tertusuk duri, atau yang lebih dari itu, melainkan ditulis untuknya satu derajat dan dihapus darinya satu kesalahan” (HR. Muslim no. 2572).
3. Sakit merupakan sebab untuk mencapai
kedudukan yang tinggi
Sesungguhnya sakit merupakan sebab untuk mencapai kedudukan yang tinggi, hal itu diindikasikan oleh hadits Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya seseorang akan memperoleh kedudukan di sisi Allah Swt, ia tidaklah memperolehnya dengan amalan, Allah Swt senantiasa terus mengujinya dengan sesuatu yang tidak disukainya, hingga ia memperolehnya” (HR. al-Hakim dan ia menshahihkannya 1/495).
4. Sakit merupakan bukti bahwa Allah Swt
menghendaki kebaikan terhadap hamba-Nya
Hal itu ditunjukkan oleh hadits-hadits yang sangat banyak, diantaranya adalah:
Hadits Shuhaib bin Sinan r.a, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:
“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua perkaranya menjadi kebaikan, dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi seorang mukmin: jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan baginya, dan jika ia mendapatkan musibah, ia bersabar, maka itu menjadi kebaikan baginya” (HR. Muslim no. 2999).
Hadits Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang Allah Swt menghendaki kebaikan dengannya, niscaya Dia menimpakan musibah kepadanya” (HR. al-Bukhari No.5645).
Hadits Anas bin Malik r.a. dari Nabi Saw, beliau bersabda: “Sesungguhnya besarnya balasan disertai besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah Swt mencintai suatu kaum, Dia mencoba mereka, barangsiapa yang ridha maka untuknya keridhaan dan barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan” (HR. at-Tirmidzi no. 5645).
5. Sakit membawa kepada Muhasabah
(introspeksi diri)
Sesungguhnya sakit membawa kepada muhasabah (introspeksi diri) dan tidak sakit membuat orang terperdaya. Hukum ini berdasarkan kebiasaan, pengalaman dan realita. Sesungguhnya apabila seseorang menderita sakit, ia akan kembali kepada Rabb-nya, kembali kepada petunjuk-Nya, dan memulai untuk melakukan intropeksi terhadap dirinya sendiri atas segala kekurangan dalam ketaatan, dan menyesali tenggelamnya dia dalam nafsu syahwat, perbuatan haram serta penyebab-penyebab yang mengarah kepadanya.
6. Sakit menjadi penyebab kembalinya hamba
kepada Rabb-Nya
Bagian ini merupakan pelengkap bagian sebelumnya, cobaan merupakan
penyebab kembalinya hamba kepada Rabb mereka, yaitu pada saat Dia menghendaki
kebaikan terhadap mereka. Karena inilah, Allah Swt berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri“ (QS. Al-An’aam: 42)
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri“ (QS. Al-An’aam: 42)
Ada beberapa prinsip penting yang harus dipenuhi dalam pengobatan
islam yaitu:
1. Pelaksanaan sesuai dengan syariat islam,
“Sesungguhnya
Allah menurunkan penyakit dan obatnya. Dan dia menjadikan tiap-tiap penyakit
itu ada obatnya. Maka berobatlah, akan tetapi janganlah kamu berobat dengan
benda yang haram” (HR Abu Daud ).
Selain itu juga pengobatan yang
dilakukan harus terhindar dari unsure-unsur khurafat, tahayul dan bid’ah.
Seperti banyak banyak orang yang berobat kepada dukun dan sebagainya.
2. Meletakan keyakinan dalam hati bahwa Allah sebagai penyembuh
penyakit, sebagaimana sabda Rosulullah: “Allah lah yang
menurunkanpenyakit dan obatnya.”
3. Mengambil sebab melalui ikhtiar serta bertawakal.
تَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” ( Al-Imron: 159).
4. Mengkaji untuk mendapat yang lebih baik
Sabda Rosulullah saw:” Kamu lebih tahu
tentang urusan dunia kamu .”(HR Muslim)
5. Kualitas ( kemampuan ) Perawat ( Tasawur Islam dan Ilmu-ilmu
Perobatan)
Sabda Rosulullah saw: “Barang siapa
yang mengobati dan ia tidak pernah diketahui sbelum ini sebagai orang yang
mengetahui ilmu perobatan, maka dia akan dimintai pertanggung jawaban.” (HR
Abu Daud, Nasa’I, dan Ibnu Majah)
Thibbun Nabawi ialah pengobatan cara nabi. Ciri khas dari
pengobatan ini bersifat ilahiah dan alamiah. Sesuai dengan konsep Islam yang
bersifat fitrah, dari mulai aqidah, ibadah, muamalah demikian juga dalam
pengobatannya.
Ada tiga metode pengobatan yang diajarkan Rasulullah saw, yaitu:
Ada tiga metode pengobatan yang diajarkan Rasulullah saw, yaitu:
1. Pengobatan Ilahiah; pasien memanjatkn doa kepada Allah Swt
untuk memohon kesembuhan karena semua penyakit datangnya dari Allah Swt dan
kesembuhan semata-mata karena Allah Swt.
2. Metode ilmiah; berdasarkan ilmu pengetahuan. Pada zaman
Rasulullah saw., metode ilmiah yang terkenal adalah bekam. Bekam (al hijamah)
adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara membuang darah kotor yang
menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, membuang racun dalam tubuh yang
menjadi sumber berbagai penyakit, meluruskan tulang belakang sehingga gangguan
kesehatan dapat diminimalkan serta membersihkan dan menyeimbangkan suhu dalam
tubuh agar terjadi harmonisasi yang menyebabkan seseorang dapat hidup sehat.
Pengobatan dengan bekam kini sudah dikembangkan sesuai kemajuan teknologi dan
manfaatnya sudah diakui oleh para dokter di rumah sakit.
3. Metode alamiah; menggunakan herbal atau tanaman obat sebagai
pengobatan. Salah satu obat yang dianjurkan Rasulullah saw adalah madu.
Rasulullah saw bersabda, “Hendaklah kalian menggunakan dua macam obat, yaitu
madu dan Al Quran.”
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA JAWAB
T : Ustadz ijin bertanya, jaman sekarang ini banyak penyakit yang aneh-aneh, dikarenakan pola hidup yang berlebihan atau tidak seimbang, apakah sakit yang dikarenakan factor-faktor tersebut bisa dikatakan sakit dalam pandangan islam?
J : Sakit adalah masuk dalam wilayah
muamalah sehingga semua bisa di analisa secara islam bagaimana menghdaapi hal
tersebut
T : Yang ke 2, pengobatan yang dianjurkan
Rosululloh ada 3, bagaimana dengan pengobatan dengan metode non alamiah seperti
obat-obatan medis yang banyak unsur kimianya, bagaimana pandangan islam tentang
pengobatan metode tersebut?
J : Islam agama yang fleksibel. Selama pengobatan
dengan bahan yang halal cara yang tidak bertentangan boleh
T : afwan keluar tema, Ustadz, ana kalau habis sholat in shaa Allah selalu berusaha berdoa buat keluarga besar ana, saudara, sahabat. Tapi di kala ana di dzolimi oleh sahabat, terkadang dalam hati ana tidak ikhlas, bahkan males lagi menyebutkannya dalam doa. Bagaimana agar hati ana selalu ikhlas?
J : Segera perbaiki aqidah dan bangun ukhuwah. Ikhlaskan dan maafkan kesalahan sahabat kita. Tarik nafas dalam-dalam keluarkan perlahan sambil ucapkan Ya Allah ikhlaskan hati hamba.... lalu doakan kebaikan.
T : Ustadz, sebaiknya untuk metode pengobatan dilakukan dengan tiga metode tersebut kah? Bagaimana cara-caranya metode pengobatan ilahiah agar Allah kabulkan doa-doa mohon kesembuhan. Jazaakallah khayron ustadz.
J : Bersihkan hati dari penyakit hasat.
Iri. Dengki dan penyakit hati lainnya , maafkan semua kesalahan sahabat kita,
syukuri karunia Allah lalu istighfar dan lakukan ruqyah mandiri.
T : Tanya ustad, kalau ada orang sakit kurang lebih sudah 20 tahun yaitu lumpuh yang secara berangsur-angsur, sudah berbagai cara pengobatan baik illahiah maupun medis, kata dokter tidak ada penyakit. Sekarang orang tersebut pasrah/ikhlas menerima sakitnya dan sudah tidak berobah lagi. Apakah itu termasuk dholim pada diri sendiri? Apa harus tetap ikhtiar untuk kesembuhan? Syukron atas jawabannya.
J : Kita doakan semoga ada jalan kesembuhan
jalan terbaik. Sebaiknya tetap ikhtiar sekurangnya doa.
T : Ustadz, afwan bertanya, salah satu pengobatan dengan Al qur'an, bacaan apa saja yang harus kita baca ketika sakit?
J : Semua ayat al quran itu
syifa, sekurangnya al fatihah, annnas, al falah, dan al ikhlas, baru berdoa.
T : Bagaimana cara ngasih tau orang sepuh (mbahku) kalau shalat itu ngga bisa diwakilkan. Ngeyel banget dibilanginnya. Karena tetangganya bikin acara begitu. Bayar orang untuk mewakilkan shalat rahimahullah istrinya yang sakit-sakitan sebelum meninggal dan ngga melaksanakan shalat. Nah mbah juga mau seperti itu buat ganti shalat-shalat dia yang kelewat waktu dia ngga bisa melaksanalan shalat karena sakit.
J : Di jelaskan saja dengan sabar dasar dan
logikanya bahwa tidak ada qadha dalam sholat, kalau perlu sedekah boleh saja
tapi tidak bisa menggantikan sholat selebihnya kita doakan saja.
~~~~~~~~~~~
Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت
أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment