Rekap
Kajian Online HA Ummi G3
Hari/Tgl:
Kamis, 19 Juli 2018
Materi:
Murtad Karena Cinta
Nara
Sumber: Ustadzah Malik
Waktu
Kajian: Ba'da Ashar
Editor: Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Murtad
karena cinta, ku dengar kisah itu terulang lagi di negeriku, kali ini menimpa
seorang publik figur -semoga Allah mengembalikannya pada fitrah Islam-. Namun
hal itu tidak membuatku heran, karena dulu ada insan yang jauh lebih sholeh
darinya juga murtad karena cinta.
Dalam
kitab “At-Tadzkirah”, Imam Qurthubi menceritakan kisah tentang murtadnya
seorang yang sholeh. Beliau mengatakan: Dahulu di Mesir ada seorang hamba yang
telah mengabdikan dirinya untuk mengumandangkan adzan, raut wajahnya selalu
memancarkan cahaya ketaatan.
Suatu
hari seperti biasanya ia menaiki menara adzan untuk mengumandangkan adzan.
Tepat di bawah menara tersebut ada rumah seorang Nashrani dzimmi. Dia menengok
ke rumah itu, dan tanpa sengaja dia melihat puteri pemilik rumah tersebut dan
langsung terpesona kepadanya, diapun mengurunkan niatnya untuk mengumandangkan
adzan.
Tanpa
pikir panjang, dia turun menemui wanita tersebut dan masuk ke dalam rumahnya.
Wanita
itu bertanya kepadanya: “Ada urusan apa engkau ke sini, apa yang kau inginkan.?”.
Dia
menjawab: “Aku menginginkanmu”.
Wanita
itu bertanya lagi: “Untuk apa?”.
“Engkau
telah merampas hati dan segenap jiwaku”. Jawabnya.
Wanita
itu berkata: “Aku tidak ingin memenuhi keinginginanmu itu ditas hubungan tanpa
status”.
“Aku
ingin menikahimu”. jawabnya lagi.
Wanita
itu menimpali: “Bagaimana mungkin, kamu seorang muslim sedangkan aku seorang
Nashrani. Ayahku pasti tidak akan mau menikahkanku denganmu”.
Diluar
dugaan, laki-laki itu menjawab, “Aku akan masuk agama Nashrani”.
Wanita
itu lalu berkata: “Jika kamu melakukan hal itu, maka aku siap menikah
denganmu”.
Maka
kemudian diapun memeluk agama Nashrani dan menikah dengan wanita itu serta
tinggal bersama di rumahnya.
Pada
pertengahan hari, dia naik ke atas atap rumah, lalu terjatuh dan meninggal. Dia
meninggal tidak dalam keadaan muslim dan juga tidak sempat tinggal bersama
wanita tersebut untuk waktu yang lama.
Kisah
diatas menegaskan pada kita untuk tidak mudah tertipu dengan pemaknaan semu
soal cinta, kecantikan, atau pemaknaan lain tentang ikatan kasih yang keliru
hingga melampaui batas-batas yang telah di atur dalam agama kita yang mulia.
Kisah
itu juga seperti mengajari kita untuk tidak bangga dengan amal-amal yang sudah
kita lakukan. Kita tidak tau dengan apa Allah akan menutup cerita tentang kita.
Iya, itu karena hati manusia berada diantara dua jemari Allah. Dia
membolak-balikannya dengan kehendak-Nya. Di dalam sujudnya Rasulullah shallahu
alaihi wasallam selalu berdo’a “
“Wahai
Dzat yang membolak-balikkan hati, Tetapkanlah hatiku diatas agama-Mu”
Kita
perlu menjadikan do’a diatas sebagai bagian dari munajat kita kepada Allah.
Apalagi dizaman fitnah seperti ini, semua bisa berubah dengan cepat.
Sebagaimana tergambar dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan
malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu
sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual
agamanya dengan kesenangan dunia.” (HR. Ahmad No. 8493)
Sungguh
benar apa yang diberitakan Rasulullah -shallahu alaihi wasallam-, hari ini
dengan mudah kita melihat orang-orang yang di pagi harinya masih beriman, namun
karena kepentingan duniawi dan kenikmatan sesaat, tiba-tiba di waktu sore dia
telah menjadi kafir.
Demikian
pula ada diantara mereka yang di sore harinya masih beriman, namun entah apa
yang terjadi di malam hari, hingga tiba-tiba kita mendapatinya telah menjadi
kafir dipagi hari. Semoga Allah mengarunikan pada kita Khusnul Khtimah.
Ya
Allah.. Tetapkan hati kami dalam Iman.
_@act_elgharantaly
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA
JAWAB
T:
Mohon penjelasan bunda dengan contoh apakah yang dimaksud dengan paginya
beriman sorenya sudah kafir. Apakah dalam mengejar kesenangan dunia atau kafir
murtad seperti cerita diatas?
J:
kafir
itu artinya ingkar, terhadap ayat-ayat Allah baik kauniyah maupun qouliyah jika
yang dikerjakan berakibat mengingkari Allah maka ia kafir.
T:
Ijin bertanya bunda. Jika kita lebih mencintai suami bagaimana bunda? Terkadang
urusan rumah tangga Kita dahulukan padahal adzan sudah berlalu. Apa-apa kita
dahulukan suami daripada kena amarahnya, menjaga perasaannya, padahal harusnya
Allah didahulukan. Afwan saya yang fakir ilmu ini ustadzah.
J:
Sayang
ku, komunikasi yang baik adalah kunci dari permasalahanmu, pilih waktu-waktu yang
cantik untuk membicarakan semuanya sampaikan dengan kesantunan dan kasih sayang
juga ketulusan, ajak suami memahami dan selalu doakan ia agar mau menerima
pendapatmu, wallahu ‘alam, insyaAllah dengan ketulusan selalu ada jalan keluar.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan
membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك
أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage: Kajian On line-Hamba Allah
FB: Kajian On Line - Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment