Kajian Online WA Hamba الله Ta'ala
(Ibnu 201 & 203)
Hari/ Tanggal : Rabu, 31 Desember 2014
Narasumber : Ustadz Herman Budianto
Admin : Muhammad Rasyid Ridho
Ryanda Suvitra Hadinata
Ryanda Suvitra Hadinata
Editor : Ana Trienta
Assalamu'alaikum wr wb
I. Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.
Penguasa Romawi Julius Caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari permulaan tahun baru semenjak abad ke 46 SM. Orang Romawi mempersembahkan hari ini (1 Januari) kepada Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan (waktu). Bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yang memiliki dua wajah - sebuah wajahnya menghadap ke (masa) depan dan sebuahnya lagi menghadap ke (masa) lalu."
Dewa Janus alam mitologi Romawi Dewa Janus adalah sesembahan kaum Pagan (Penyembah Berhala) Romawi, dan pada peradaban sebelumnya di Yunani telah disembah sosok yang sama bernama Dewa Chronos.
Topi tahun baru atau Sanbenito (Spanyol : sambenito) adalah pakaian "tobat" untuk kalangan Kristen yang menyimpang dari paham gereja. Jika mereka mau kembali ke paham gereja Katolik Roma dengan memakai Sanbenito yang meliputi jubah dan topi kerucut, mereka diampuni dari inkuisisi.
Pada perkembangannya, topi Sanbenito dipaksakan pula kepada kaum Muslimin Andalusia. Ketika kaum Frank menyerang Spanyol Muslim (Andalusia), pada masa Raja Ferdinand dan Ratu Isabela (keduanya penganut Kristiani) berkuasa di Andalusia, kaum muslimin dibantai, keduanya memberi jaminan hidup kepada orang Islam dengan satu syarat, yakni keluar dari Islam.
Maka untuk membedakan mana yang sudah murtad dan mana yang belum adalah ketika seorang muslim menggunakan baju seragam dan topi berbentuk kerucut. Jadi, Sanbenito adalah sebuah tanda berupa pakaian khusus untuk membedakan mana yang sudah di-converso (murtad).
“Saat itu umat Islam di Andalusia dibantai, kecuali yang memakai Sanbenito. Itu sama artinya bersedia mengikuti agama Ratu Isabela. Topi ala Sanbenito itulah sebagai simbol orang Islam yang sudah murtad. Topi itu digunakan saat keluar rumah, termasuk ketika ke pasar. Dengan menggunakan sanbenito, mereka aman dan tidak dibunuh."
Setelah pembantaian selesai, agenda Ratu Isabela selanjutnya adalah mengejar muslim yang lari dan bersembunyi ke Amerika Selatan. Orang Islam yang tertangkap lalu diseret ke lembaga inkuisi (penyiksaan) yang dilaksanakan oleh orang gereja. Adapun pastur pertama yang ditunjuk Ferdinand dan Isabela untuk melaksanakan inkuisi adalah pastur bernama Torquemada. Ia adalah Jenderal Yahudi yang dikenal sebagai pembantai umat Islam Andalusia. Mereka yang ditangkap kemudian ada yang dibakar hidup-hidup, disiksa dengan kayu yang diruncingkan sehingga tertusuk pantatnya, dipatahkan kakinya dll. Kekejaman inkuisisi itu memang hendak membuat mati seseorang dengan secara perlahan.
III. Sejarah Terompet
Rosulullah bersabda : "Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi," (HR Abu Dawud)
Budaya meniup terompet ini merupakan budaya masyarakat Yahudi saat menyambut tahun baru bangsa mereka yang jatuh pada bulan ke tujuh pada sistem penanggalan mereka (bulan Tisyri). Walaupun setelah itu mereka merayakannya di bulan Januari sejak berkuasanya bangsa Romawi kuno atas mereka pada tahun 63 SM. Sejak itulah mereka mengikuti kalender Julian yang kemudian hari berubah menjadi kalender Masehi alias kalender Gregorian.
Pada malam tahun barunya, masyarakat Yahudi melakukan introspeksi diri dengan tradisi meniup shofar (serunai), sebuah alat musik sejenis terompet. Bunyi shofar mirip sekali dengan bunyi terompet kertas yang dibunyikan orang Indonesia di malam Tahun Baru. Oleh karena itulah, Rasulullah menolak ketika ada yang mengusulkan memakai terompet untuk memanggil kaum muslimin menjelang shalat berjama'ah. sabda beliau seperti diabadikan dalam hadits riwayat Abu Daud.
Setelah mengetahui sejarah Tahun Baru, Topi Tahun Baru dan Terompet maka sebagai umat Islam kita wajib untuk menghindarinya agar tidak terseret dalam ajaran agama lain.
Rosulullah sersabda :“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut” (HR. Abu)
Walaupun dalam hal yang mungkin dianggap kecil seperti terompet, akan tetapi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam telah mengingatkan hal ini. Karena sedikit demi sedikit, sejengkal demi sejengkal dan mulai dari hal yang kecil akan mengikuti mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim)
Berkata Sufyan Ibnu ‘Uyainah dan yang lainnya dari kalangan salaf,
“Sungguh orang yang rusak dari kalangan ulama kita, karena penyerupaannya dengan Yahudi. Dan orang yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita, karena penyerupaannya dengan Nashrani.” (Iqtidha’ Ash-Shirathil Mustaqim 1/79 Dar A’Alamil Kutub, Beirut, cet. VII, 1419 H)
Dan orang nashrani dan yahudi tidak akan ridha sampai kita mengikuti mereka. Allah Ta’ala berfirman,
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (Al-Baqarah: 120).
Semoga kita, keluarga kita dan seluruh umat Islam terhindar dari mengikuti ajaran agama lain di tahun baru ini, kita perbanyak menuntut ilmu agama, beribadah dan berdakwah untuk kemuliaan Islam dan keselamatan kita di dunia dan akhirat. aamiin
TANYA JAWAB
IBNU 201
1. Ana mau tanya. Gimana hukumnya rezeki yang di dapatkan orang orang yang membuat atau juga menjual topi dan terompet tersebut padahal beliau misalkan seorang muslim?
Jawab
Para ulama menyatakan dilarang berjualan untuk menyokong kegiatan agama lain atau menyokong kemaksiatan
»Lanjutan :
Kalau seperti natal kemarin semisal d berita seperti di istiklal halaman masjid d ijinkan untuk parkir jemaat bagaimana ustadz? Atau banser yang ikut keamanan ustadz.
Jawab
tanggung jawab masing2
2. Ustadz, bagaimana dengan tanggapan ustadz dengan tahun baru sekarang? Padahal baru beberapa hari ini ada keluarga kita kena musibah di perjalanan pesawat, bagaimana dengan orang-orang muslim yang acuh terhadap hal itu? Dan malah berfoya-foya
Jawab
Banyak sekali peringatan Allah kepada kita, orang yang beruntung adalah yang paham akan teguran Allah tersebut. Semoga yang belum terbuka hatinya akan dibukakan hatinya. Kita nasehati dan doakan
3. Ustad kalo buat acara pengajian di malam tahun baru juga salah ya? Atau kembali pada niat pengajian itu?
Jawab
kalau niatnya mengalihkan agar muslim tidak larut dalam maksiat tahun baru maka bagus
4. Malam tahun baru banyak yang begadang menunggu jam 00.00 ,bagaimna dengan online? Apakah dihukumi sama dengan mereka?
Jawab
Kita tidur saja. Kalau mau begadang untuk ibadah silakan tapi tidak usah nunggu jam 12.
IBNU 203
Tanya:
Ana mau minta sarannya ustad herman. Cara yang "anak muda banget" gitu untuk mengajak/mendakwahi seseorang agar tidak ikut-ikutan merayakan Tahun Baru ini. Gimana ya ustad ? Tolong pencerahannya ustad...
Jawab:
Untuk anak muda dibikin acara anak muda seperti naik gunung, naik sepeda, nonton film islam, training motivasi dll yang acara bukan untuk memperingati tahun baru tapi mengisi liburan
Tanya:
Mau nanya ust : Bagaimana dengan muslim yang melakukan aktivitas contoh: bakar-bakar jagung atau ayam pada malam hari tahun baru masehi? Niatnya menyambut tahun baru. Apakah termasuk mengikuti tradisi mereka? Syukron ust
Jawab:
Sebaiknya acara dialihkan sekedar kumpul-kumpul saja atau muhasabah mengisi liburan atau silahturohim jadi tidak niat tahun baru. Kalo niatnya tahun baruan maka bisa berdosa
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Moga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Amiin....
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum..
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment