Kajian Online Telegram Akhwat Hamba اَللّٰه Ta'ala 19 dan 20
Hari, tanggal: Jumat 27/12/2014
Narasumber : Ustadzah Lara
Judul kajian : Sedekah
Matery : Kajian Islam
Admin : Umi haryani
& Bunda Rahmi
Rekapan 19 & 20 Ummi Hamba Alloh SWT
Rekapan Tanya-Jawab HA 19
❓Umi : Assalamu'alaikum ustadzah...saya mau bertanya bagaimana kalau
kita mau ngasih bantuan terhadap keluarga kita sendiri dan harus berlaku
adil...baik dari pihak keluarga suami maupun keluarga istri...dan pada saat
waktu yg bersamaan dari kedua belah pihak meminta bantuan...dikeluarga istri
dan suami...keduannya orang penting...ibu mertua dan anak yatim...dan keduanya
membutuhkan bantuan kesehatan ke rumah sakit mana yg harus didahulukan
ustadzah...mohon jawabannya ustadzah...☺
❓Iis Rostika Dewi: Assalaamu'alaikuum
Bu ustadzah..sy sgt miris skali dgn melihat berita sosmed bahwa byk
sekali disalah gunakan ttg sedekah bahkan banyak yg di manipulasikan peminta
sumbangan ternyata tuk pribadi.bahkan smp memperkaya diri dr hasil sedekah dr
orang lain..stlah ada hal2 yg negatif dr itu mmbuat hati kita akan ragu tuk
berinfak yg blm mengetahui dr yayasan mana atw melihat sendiri apakah mmg betul
mereka layak disumbang..afwan jiddan bu apakah dr hal tsb perlu diperbaiki cara
pandang sy tuk menilai niat infak ini..sukron sblmnya..
Wasslmkm
❓ Erlina ODOJ: Assalammualaikum... uztadzah mau tanya.. apakah hukum
meminta minta dalm islam sedang kan dia dlm kondisi sehat.. miskin mungkin
iya.. dan dalm keadaan seperti apa islam membolehkan meminta minta..
Klw kita bersedekah pada orng non muslim adakah pahala yg kita dapat
atw itu termasuk amalan yg sia2..
Syukron uztadzah jawabanya.. jazakillah khoir😍😍😘
➡Jawaban ustadzah Lara:
➡ Ustadzah Lara 2: Wlkmslm kalau bicara tentang hukum Islam, saya
kurang paham Ummi, tetapi setahu saya tangan di atas tentu nya lebih baik dari pada yang dibawah.
Setahu saya Islam sangat menganjurkan Kita untuk berusaha, bekerja keras, bukan
me minta minta. Ini juga menyangkut kemuliaan Kita sebagai Muslim.
➡ Ustadzah Lara 2: Tentang sedekah pada non muslim setahu saya juga
termasuk dalam Ibadah, ber buat baik sesama manusia. Walau pun mungkin Kita juga
perlu punya prioritas siapa siapa yang Akan Kita berikan sedekah, jika Ada
Muslim yang membutuhkan pertolongan , bisa menjadi prioritas Kita dulu.
Wallahualam
➡ Ustadzah Lara 2: Tentang bantuan Kita untuk ortu Kita atau mertua Kita,
lebih baik didiskusikan secara bijak bersama suami. Sekali pun penghasilan
istri adalah milik istri sendiri, tentu nya sebagai Muslimah Kita berusaha
untuk berbuat Adil dalam menebar kebaikan ya Ummi. Kita hyuna Harus yakin bahwa
rejeki Kita diatur Oleh Allah, dan barang siapa yang bersedekah, sesungguhnya
Akan bertambah berkah rejekinya
➡ Ustadzah Lara 2: Terkait dengan pertanyaan sedekah yang
diselewengkan, saya forward jawaban saya di group sebelah ya bunda, agak mirip
pertanyaannya :
Inshaa Allah sedekah Kita tetap mendapat pahala ketika Kita lurus niat
nya, bukan Karena siapa yang menerima nya. Namun jika memungkinkan kondisi nya,
Kita juga perlu 'mendidik' dengan menasehati orang yang Kita beri jika Sudah
tampak Tanda kebohongan agar dia tak terjerumus dosa.
➡ Ustadzah Lara 2: Sebagai tambahan, tentu nya Kita juga perlu mencari
tahu dan menyeleksi pihak mana yang memang perlu
Diprioritaskan untuk Diberi sedekah ya bunda
➡ Ustadzah Lara 2: Maaf bunda, saya mohon pamit ya berhubung batu saya
mulai rewel, di Melbourne Sudah jam 10.30 Malam. Mhn maaf jika Ada kesalahan.
Silahkan ditutup dengan dia penutup majelis ya bunda. Afwan
Rekapan pertanyaan HA20
1. Bunda Patty: Bunda mw tanya,,,disaat sya sdang membca Alquran
awalnya sya berniat karna Allah smta,tpi stlah ditgah2 tiba2 ada org yg dtang
dan dia melihat sya baca Quran,dlma hti sya kdang punya perasaan riya,pdhal
niat sya gak sperti itu, tpi sya brusaha u/ istigfar supaya Allah mengampuni
sya ,klu menurut ustdzah bgaimana cra qta u/ menghilangkan perasaan yg sperti
itu
Jawab 1: subhanallah umi, secara pribadi pun saya terkadang mengalami
Hal yang sama. Tampaknya usaha Kita untuk tdk Riya harus ber lapis lapis ya. Dengan banyak
istighfar dan kembali meluruskan niat, inshaa Allah akan memudahkan Kita
kembali ke pada tujuan awal
2. Bunda Deu: ustadzah, apa sbaiknya sgala amalan itu d sembunyikan?
bgamana dgn komunitas odoj dan kutub (tahajud) krna stiap slesai kita laporan k
grup,kadang tilawah bukan lg krn Allah,tp krna grup!! Astagfirullah
Prnah kluar grup tapi malah smakin kendor!! Apakah itu termasuk ga
ikhlas dlm bribadah??
Jawab 2 setahu saya Ada kondisi tertentu dimana lebih baik Kita
menyembunyikan amalan Kita untuk men jaga niat, dan kondisi lain nya yang
memperbolehkan Kita memperlihatkan amalan yang salah satu nya untuk me motivasi
orang lain ber buat kebaikan
Terkait dengan komunitas odoj, kutub dan sebagai nya, Kita sendiri yang
lebih tahu Kelana Arah niat Kita dan manfaat nya bagi amalan Kita dengan
mengikuti kegiatan tersebut. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya juga sangat
termotivasi, mau tak mau ber usaha mencapai target group ketika mengikuti odoj.
Dan masih sulit bagi saya untuk bisa membaca satu juz sehari tanpa Ada yang
memfasilitasi. Namun tidak semua orang berapa pada kondisi yang sama dengan
Kita. Jadi saya pikir Kita perlu kembali kan kepada kondisi masing masing
seraya terus meluruskan niat, agar amalan Kita tak sia sia
Tentang ikhlas beribadah, hanya Allah yang bisa mengetahui kapasitas keikhlasan Kita
3. Bunda Yuyun:bgaimana cr
mennamkan ke ikhlasan pd diri
kita... supaya tdk trprangkap dgn sifat
riya..
Jawab 3: saya juga masih belajar bunda untuk bisa ikhlas. Saya yakin
dengan semakin banyak nya Kita berinteraksi dengan al Quran, maka itu menjadi
obat hati Kita
4. Bunda Sri; Ustadzah..bagaimana cara memperbarui niat, dari yg
kurang/tdk ikhlas mjd ikhlas krn Allah SWT
Jawab 4: niat yang baik salah satu nya terbentuk dari hati yang bersih
dan pemahaman kita terhadap makna niat dalam Islam. Jika Kita memiliki
pengetahuan Bagaimana dalam Islam niat itu adalah pondasi yang sangat penting,
dimana segala sesuatu tergantung pada niat nya, maka tentu nya Kita Akan
berusaha meluruskan niat Kita agar amalan Kita tak sia sia
5. Bunda Zhalma: Ustdzah.. apakah ikhlas itu harus di sembunyikan?
Contoh, kita sudh menolong orng lain, ttp di sisi lain ada yg bertnya ttg cara
apa yg sdh qt lakukan shingga bisa mmbantu org lain tsb. Mau tdk mau, terpaksa
mnceritakn perihal bantuan tadi.
Saya malh jadi ndak enak hati. Takut nanti di katakan riya. Pdhal niat
gk bgtu.
Syukron jawabannya
Jawab 5: Allah maha tahu segala niat Kita ya Ummi. Semoga dengan Kita
memberi kan informasi bantuan yang Kita berikan, bisa memotivasi dan memudahkan
orang yang bertanya tsb untuk berubah kebaikan pula, seraya Kita per banyak
istighfar agar tetap lurus niat
Kita tak perlu takut dikatakan Riya Karena sebagai Muslimah, Kita paham
bahwa Allah yang menilai Kita, dan Kita tak butuh pencitraan ya Ummi,
6. Bunda Rahmi: Bunda bgm menanamkan sifat ikhlas pada anak2 kita
terutama yg msh kecil, krn dlm mengajarnya mau dan rajin beribadah, orang tua sering menjanjikan hadiah pd anak
Jawab 6: menurut pemahaman saya, untuk menggapai ikhlas perlu proses yang bertahap. Anak kecil
juga perlu Hadiah yang konkret maupun Pujian untuk terus memotivasi mereka
berbuat kebaikan. Dalam Hal ini perlu strategi tertentu dan Pembiasaan yang
baik sehingga Anak tak bergantung selalu pada Hadiah. Inshaa Allah dengan
bertambahnya USIA Anak, meningkatnya pemahaman mereka terhadap nilai nilai
Islam, mereka bisa belajar ikhlas
7. Bunda Yuyun: mf kluar dr tema.. Apakah jadi TKW itu hukumnya haram,
mohon penjelasannya.
Jawab 7: maaf bunda Yuyun, Karena later belakang Pendidikan saya bukan
Ilmu agama, jadi saya kurang paham tentang hukum Islam. Namun setahu saya
kondisi tiap keluarga Berbeda, namun jangan sampai Karena kebutuhan ekonomi
keluarga, Malah kebutuhan kebersamaan dan kasih sayang untuk Anak terlantarkan.
Masalahnya kompleks ya bunda Alan, tapi saya tetap tidak tahu ttg hukum
nya. Yang jelas, tanggung jawab pemimpin negara Kita ini begitu berat sehingga
saudara saud ara Kita sampai terpaksa mencari nafkah ke negara lain.
Wallahualam
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta
astaghfiruka wa atubu ilaik.
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”.
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment