KAJIAN ONLINE WA HAMBA اَللّهُ SWT
Hari / Tanggal : Jum'at, 12 Desember 2014
Rabu, 24 Desember 2014
Pemateri: Ustadz Abdurrahman Wahid
Materi: Taubat
Grup: 103 & 104 & M103
Notulen : Citra, Selly, Tiwi
Editor : Ira Wahyudiyanti & Ana Trienta
Makna Taubat
Menurut bahasa At-taubah berarti ar-rujuu’ (kembali), sedangkan menurut istilah taubat adalah kembali dari kondisi jauh dari Allah swt menuju kedekatan kepada-Nya. Atau : pengakuan atas dosa, penyesalan, berhenti, dan tekad untuk tidak mengulanginya kembali di masa datang.
Mengapa harus bertaubat ?
Makna Taubat
Menurut bahasa At-taubah berarti ar-rujuu’ (kembali), sedangkan menurut istilah taubat adalah kembali dari kondisi jauh dari Allah swt menuju kedekatan kepada-Nya. Atau : pengakuan atas dosa, penyesalan, berhenti, dan tekad untuk tidak mengulanginya kembali di masa datang.
Mengapa harus bertaubat ?
- Karena manusia pasti berdosa.
- Karena dosa adalah penghalang antara kita dan Sang Kekasih (Allah swt), maka lari dari hal yang membuat kita jauh dari-Nya adalah kemestian.
- Karena dosa pasti membawa kehancuran cepat atau lambat, maka mereka yang berakal sehat pasti segera menjauh darinya.
- Jika ada manusia yang tidak melakukan dosa, pasti ia pernah berkeinginan untuk melakukannya. Jika ada orang yang tidak pernah berkeinginan melakukan dosa, pasti ia pernah lalai dari mengingat Allah. Jika ada orang yang tidak pernah lalai mengingat Allah, pastilah ia tidak akan mampu memberikan hak Allah sepenuhnya. Semua itu adalah kekurangan yang harus ditutupi dengan taubat.
- Karena Allah swt memerintahkan kita bertaubat (66/8), (24/31), (11/3).
- Karena Allah mencintai orang yang bertaubat (2/222).
- Karena Rasulullah saw senantiasa bertaubat padahal beliau seorang nabi yang ma’shum (terjaga dari dosa). Beliau bersabda : “Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Bukhari). Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa beliau beristighfar seratus kali dalam sehari.
- Penyesalan dari dosa karena Allah.
- Berhenti melakukannya.
- Bertekad untuk tidak mengulanginya di masa datang.
- Dilakukan sebelum nyawa sampai di tenggorokan ketika sakaratul maut, atau sebelum matahari terbit dari barat.
- Jika dosa berkaitan dengan sesama manusia, maka syaratnya bertambah satu: melunasi hak orang tersebut, atau meminta kerelaannya, atau memperbanyak amal kebaikan.
Kemaksiatan yang dilakukan berkaitan dengan hak sesama manusia, ada empat
syarat yang harus dipenuhi, yakni syarat pertama, kedua, dan ketiga,
sebagaimana tiga syarat di atas, dan syarat keempat: membebaskan diri dari hak
tersebut.
Artinya, jika hak itu berupa harta benda, ia harus mengembalikan kepada
pemiliknya. Jika berupa qadzaf (menuduh orang lain berbuat zina), ia harus
menyerahkan dirinya untuk dijatuhi hukuman atau meminta maaf kepada orang yang
bersangkutan. Jika berupa ghibah (menggunjing orang lain), ia harus meminta
maaf kepada orang tersebut.
Setiap orang harus bertaubat dari segala dosa yang pernah diperbuat. Jika ia
hanya bertaubat dari sebagian dosanya, taubat tersebut diterima, namun ia masih
mempunyai tanggungan dosa yang lain.
1. Mendapatkan kecintaan dari Allah SWT (Al-Baqoroh : 222)
2. Mendapatkan nikmat dari Allah saat di dunia (Nuh : 10-12)
3. Dihapuskannya dosa-dosa (At-Tahrim : 8)
4. Mendapatkan ganjaran surga (At-Tahrim : 8)
5. Digantikannya kejahatan dengan kebaikan (Al-Furqon : 70)
Yang menyebabkan dosa kecil menjadi besar di sisi Allah swt
1. Jika dilakukan terus menerus (3/135)
Dosa besar yang hanya dilakukan sekali lebih bisa diharapkan pengampunannya
dari pada dosa kecil yang dilakukan terus menerus. Jika seorang hamba
meremehkannya. Setiap kali seorang hamba menganggap besar sebuah dosa niscaya
akan kecil di sisi Allah, dan setiap kali ia menganggap remeh sebuah dosa niscaya
akan menjadi besar di sisiNya.
Abdullah bin Mas’ud ra berkata : “Seorang mukmin memandang dosanya bagaikan gunung yang akan runtuh menimpa dirinya, sedangkan seorang pendosa menganggap dosanya seperti seekor lalat yang menclok di hidungnya, cukup diusir dengan tangannya.” (Bukhari-Muslim).
Bilal bin Sa’ad rahimahullah berkata : “Jangan kamu memandang kecilnya dosa,
tapi lihatlah keagungan Zat yang kamu durhakai itu.” Jika dilakukan dengan bangga atau minta dipuji, seperti seseorang yang
mengatakan : “Lihat, bagaimana hebatnya saya mempermalukan orang itu di depan
umum!?” Atau seperti ucapan seorang pedagang : “Lihat, bagaimana saya bisa
menipu pembeli itu!?”
2. Jika seseorang melakukan dosa tanpa diketahui orang lain lalu ia
menceritakannya dengan bangga kepada orang lain.
Rasulullah saw bersabda : “Setiap ummatku selamat kecuali orang-orang yang
terang-terangan berlaku dosa. Dan diantara perbuatan terang-terangan melakukan
dosa ialah jika seseorang berdosa di malam hari sementara Allah telah menutupi
aibnya, namun di pagi hari ia merobek tirai penutup itu sambil berkata : “Hai
Fulan, semalam aku melakukan ini dan itu.” (Bukhari-Muslim).
3. Jika yang melakukannya seorang alim yang menjadi panutan.
Karena apa yang ia lakukan dicontoh oleh orang lain. Ketika ia melakukan dosa,
maka ia juga mendapatkan dosa orang yang mencontohnya. Rasulullah bersabda :
“…dan barang siapa memberi contoh keburukan dalam Islam maka baginya dosa
perbuatan itu dan juga dosa orang yang mencontohnya setelah itu tanpa dikurangi
sedikitpun dosa itu dari pelakunya.” (Muslim).
Jangan menunda-nunda taubat !!
Bersegera bertaubat hanya dilakukan oleh mereka yang berakal sehat. Orang-orang
yang menunda taubat ibarat seseorang yang ingin mencabut pohon yang mengganggu,
namun karena merasa sulit mencabutnya ia menundanya hingga esok atau lusa, atau
minggu depan, atau … tanpa ia sadari bahwa semakin hari akar pohon itu makin
menghunjam di tanah, sedangkan ia semakin tua dan lemah.
Jangan menunda-nunda taubat karena mengandalkan rahmat dan ampunan Allah swt.
Orang seperti itu ibarat seorang laki-laki yang menghabiskan seluruh hartanya
dengan sia-sia dan meninggalkan keluarganya dalam kefakiran, lalu ia
mengharapkan harta karun datang kepadanya tanpa bekerja. Mungkin harta karun
itu ada, tapi orang ini jelas kurang sehat akalnya. Mengapa kita dapat berpikir logis dalam masalah keduniaan namun tidak demikian
dalam urusan akhirat?
Nabi saw bersabda :
وَعَنْ أَبِي مُوْسَى عَبْدُ اللهِ بْنِ قَيْسٍ الأَشْعَرِي رَضِي اللهُ عَنْهُ : عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ
يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ
مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا (رَوَاهُ مُسْلِم)
Abu Musa, Abdullah bin Qais Al-Asy’ari r.a. berkata bahwa Nabi saw. Bersabda :
“Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari agar orang yang berbuat keburukan
di siang hari bertaubat, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang
yang berbuat keburukan di malam hari bertaubat. (Ini akan terus berlaku) hingga
matahari terbit dari arah barat.” (HR. Muslim)
وعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ (رَوَاهُ مُسْلِم)
Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda : “Barangsiapa yang
bertaubat sebelum matahari terbit dari arah barat, maka Allah akan menerima
taubatnya.” (HR. Muslim)
وَعَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَن عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرِ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ (رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ)
Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Khaththab r.a. berkata bahwa Nabi saw.
Bersabda : “Allah yang Mahamulia dan Maha Agung menerima taubat hamba-Nya
selama belum sekarat.” (Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits ini hasan shahih.”)
Tata Cara Shalat Taubat
DALIL SHALAT TAUBAT
Hadits sahih riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad dalam Musnad .
مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ، ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
- Berwudhu dengan sempurna (sesuai sunah).
- Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat yang lainnya, sama persis.
- Tidak ada bacaan khusus ketika shalat. Bacaannya sama dengan shalat yang lain.
- Berusaha khusyuk dalam shalatnya, karena teringat dengan dosa yang baru saja dia lakukan.
- Beristigfar dan memohon ampun kepada Allah setelah shalat.
- Tidak ada bacaan istigfar khusus untuk shalat taubat. Bacaan istigfarnya sama dengan bacaan istigfar lainnya.
DALIL SHALAT TAUBAT
Hadits sahih riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad dalam Musnad .
مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ، ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
Artinya: Tidaklah seorang hamba berbuat satu dosa, lalu ia bersuci dengan baik, lalu berdiri untuk shalat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuni dosanya.
Kemudian Nabi membaca surat Ali Imron 3:135
،ثم قرأ هذه الآية: [وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Kemudian Nabi membaca surat Ali Imron 3:135
،ثم قرأ هذه الآية: [وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Artinya: Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
TANYA JAWAB
1. Pa ustad mau tanya misal kita sudah solat
tobat dan berjanji tidak mau melakukan lagi tapi terkadang suka kumat bagimana biar
bisa istiqomah dan ketika kita tobat ternyata Allah masih memberi ujian apakah
tobat kita tidak dterima atau ini hanya sebagian dari ujian hidup dan adakah
pertanda kalo tobat kita dterima, jazakallah
JawabBagaimana tanda taubat di terima?
Banyak sekali tanda-tanda yang di sebutkan para ulama
1. Tidak kembali melakukan maksiat
2. Lebih bersemangat dalam beribadah
3. Bersih hati dari syirik dan penyakit hati
4. Bersabar dalam beribadah dan menjauhi maksiat
5. Senantiasa menjaga keikhlasan
Walau sudah bertaubat kemudian melakukan maksiat lagi terus saja bertaubat..karena allah maha pengampun..
: عن أبي هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يقول : ( إِنَّ عَبْدًا أَصَابَ ذَنْبًا وَرُبَّمَا قَالَ أَذْنَبَ ذَنْبًا فَقَالَ
رَبِّ أَذْنَبْتُ وَرُبَّمَا قَالَ أَصَبْتُ فَاغْفِرْ لِي فَقَالَ رَبُّهُ أَعَلِمَ
عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي
ثُمَّ مَكَثَ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَصَابَ ذَنْبًا أَوْ أَذْنَبَ ذَنْبًا فَقَالَ
رَبِّ أَذْنَبْتُ أَوْ أَصَبْتُ آخَرَ فَاغْفِرْهُ فَقَالَ أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ
لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي ثُمَّ مَكَثَ مَا
شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَذْنَبَ ذَنْبًا وَرُبَّمَا قَالَ أَصَابَ ذَنْبًا قَالَ قَالَ
رَبِّ أَصَبْتُ أَوْ قَالَ أَذْنَبْتُ آخَرَ فَاغْفِرْهُ لِي فَقَالَ أَعَلِمَ عَبْدِي
أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي ثَلاثًا
....الحديث رواه البخاري (7507) ومسلم ( 2758
“Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, saya mendengar Rasulullah
sallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba berdosa
terkadang mengucapkan terjerumus dalam dosa maka dia mengatakan, ‘Wahai
Tuhanku, saya berdosa. Terkadang mengatakan, ‘Saya terkena (dosa). Maka
ampunilah daku. Tuhannya mengatakan, Apakah hambaKu mengetahui kalau punya
Tuhan yang mengampuni dosa dan dibawanya. Maka saya ampuni hambaKu. Kemudian
diam masyaallah (waktu yang tidak diketahui) kamudian ditimpa dosa atau
terjerumus dalam dosa, maka dia mengatakan, ‘Saya terkena (dosa) lagi. Maka
ampunilah daku. Tuhannya mengatakan, Apakah hambaKu mengetahui kalau punya
Tuhan yang mengampuni dosa dan dibawanya. Maka saya ampuni hambaKu. Kemudian
diam masyaallah (waktu yang tidak diketahui) kamudian ditimpa dosa atau
terjerumus dalam dosa, mengatakan, ‘Saya terkena (dosa) lagi. Maka ampunilah
daku. Tuhannya mengatakan, Apakah hambaKu mengetahui kalau punya Tuhan yang
mengampuni dosa dan dibawanya. Maka saya ampuni hambaKu. Kemudian diam
masyaallah (waktu yang tidak diketahui) kamudian ditimpa dosa atau terjerumus
dalam dosa, Terkadang mengatakan, ‘Saya terkena (dosa). Maka ampunilah daku.
Tuhannya mengatakan, Apakah hambaKu mengetahui kalau punya Tuhan yang
mengampuni dosa dan dibawanya. Maka saya ampuni hambaKu. Tiga kali.. Al-Hadits.
HR. Bukhori, 7507 dan Muslim, 2758.
2. Pa ustad boleh tanya lagi bagaimana ya menasehati kerabat agar mau
bertaubat dikasi tau malah balik cermahin apakah dengan terus menerus mendoakan orang
tersebut agar bertaubat dan ada kaitannya dengan hidayah kah? Karenakan katanya Allah
memberi hidayah kepada siapa yang dkehendaki dan memberi kesesatan kepada siapa yang Dia
kehendaki maaf pa ustad kalo salah kutip.
Jawab
Tugas kita hanya mengajak (berdakwah) masalah hidayah serahkan kepada
Allah..tapi kita jangan merasa putus asa ketika dia belum berubah ke arah yang
lebih baik..terus dakwahi dengan cara yg baik..dan selalu kita doakan. Tidak ada rugi dalam berdakwah..
3. Ustad mau tanya, apakah sebuah taubat itu mutlak murni hanya kehendak Allah yang
memberi hidayah atau keinginan si pelaku yang memang ingin taubat. Apakah seseorang tidak
bisa berupaya untuk membuat orang lain bertaubat?
Jawab
Semua yang ada di dunia ini atas kehendak Allah swt..tapi Allah telah
memberikan kita akal dan hati untuk di gunakan termasuk Allah juga telah
memberikan rambu-rambu dalam kehidupan ini..termasuk dalam masalah taubat allah
telah memberikan rambu-rambunya dan tatacara serta tuntunan dr alquran dan sunnah. Semua kita adalah da'i dan mendapatkan tugas menyuruh kepada kebaikan dan
mencegak kemungkaran..maka kita bisa memberikan jalan atau upaya supaya orang
bertaubat..
4. Ustadz.. boleh tidak kalo shalat taubat lebih dari satu kali dalam sehari? Jadi setiap merasa dosa, kita selalu shalat taubat setelah itu. Atau cukup dengan istighfar saja?
Jawab
Boleh berulang-ulang intinya setelah melakukan maksiat baca istighfar dan
perbanyak amal sholeh..termasuk amal sholaeh adalah shalat sunnah..
5. Ustadz, shalat taubat tiap hari pas sekalian qiyamul lail itu gpp ya? Apa ada cara tertentu dalam shalatnya, misal doa ba'da shalatnya
Jawab:
Sebagian ulama tidak mengatakan adanya shalat taubat tapi shalat secara
umum akan menghapus dosa.tapi kalau mau melaksanakan tiap hari silahkan. Dan sesungguhnya setiap shalat yang kita lakukan apabila sesuai dengan Semua kita
adalah da'i dan medapatkan tugas menyuruh kepada kebaikan dan mencegak
kemungkaran maka kita bisa memberikan jalan atau upaya supaya orang
bertaubat rasulullah saw akan menghapus dosa. Kata rasulullah saw antara satu shalat dengan shalat lain akan menghapus dosa
selama tidak melakukan dosa besar..
6. Berarti shalat Sunnah mutlak ya maksudnya ustadz?
Jawab:
Sebagian ulama mengatakan seperti itu.,tetapi sebagian lagi mengatakan
shalat sunnah taubat sesuai hadis di atas.. Intinya ketika kita berbuat dosa perbanyak amal ibadah maka kebaikan tersebut
akan menghapus dosa kita. Sebagaimana firman Allah: "Sesungguhnya kebaikana kebaikan itu akan menghapus kesalahan-kesalahan.."
Dalam hadis Rasulullah saw bersabda ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan tersebut akan menghapus keburukan yang kita lakukan..
7. Taubat itu ada batasnya ngga ustadz? Misal setelah taubat kita melakukan dosa
lagi, kemudian taubat lagi, kemudian melakukan dosa lagi, taubat lagi.. gitu
misalnya ustadz.
Jawab:
Tidak ada sesuai hadis nabi yang di materi..Allah akan selalu membuka pintu
taubat. Dan memang kata Rasulullah saw.. manusia adalah produsen kesalahan dan
sebaik-baiknya yang melakukan kesalahan adalah yang bertaubat
8. Ustadz ada kisah ikhwan memiliki masa lalu yang buruk namun sudah bertaubat.
Dan sudah mengkhitbah akhawat. Namun suatu ketika akhawat tersebut tau masa lalu
ikhwan itu. Lalu sang akhawat menceritakan pada keluarga akhawat karena akhawat tidak
bisa menerima masa lalu ikhwan tersebut. Jika ada kasus seperti itu bagaimana ya ustadz
sebaiknya bila kita sebagai akhawat itu?
Jawab:
Setiap orang tentu memiliki masa lalu yang berbeda-beda kalau memang si ikhwan
tersebut telah benar-beanr bertaubat kenapa kita menolaknya lakukan istikhoroh
untuk ketetapan hati. Umar bin khatab punya masa lalu yang kelam tetapi ketika masuk islam dan
bertaubat maka dia menjadi pembela islam paling depan. Dan bagi akhwat tentu berhak menolak pinangan seseorang ikhwan..tetapi kalau
ada ikhwan yang baik kemudian datang mengkhitbah khan sangat di sayangkan..
9. Ustadz, jika kita "curhat" atau konsultasi tentang apa"
keburukan yg pernah kita perbuat dengan harapan ada saran/solusi untuk kita. Apa itu sama dengan membuka aib sendiri?
Jawab:
Demi untuk mendapatkan solusi atau saran tidak jadi masalah menceritakan
keburukan yang pernah kita lakukan para sahabat juga dahulu mereka terbiasa
menceritakan hal tersebut kepada rasulullah saw untuk mendapatkan solusi. Bagi yang di minta saran atau di curhati maka seharusnya menjaga aib saudaranya..
dan rasulullah saw bersabda : barang siapa yang menjaga aib seorang muslim maka
Allah akan menjaga aibnya di dunia dan akhirat..
10. Ustadz kalo kita pernah berbuat salah dengan oranng lain misalnya temancuman sekarang kita tidak pernah bertemu lagi.. apa yg harus kita lakukan?
Jawab:
Berusaha untuk mencarinya, mungkin bisa bertanya ke teman atau klu tahu
saudara..tidak mesti bertemu mungkin cukup sms atau telpon.. Kalau sudah berusaha mencari, kita bertaubat kepada allah dan allah tidak
membenani hamba yang di luar batas kemampuannya..wallahu 'alam
11. Apakah jika seseorang mengalami kesulitan rezeki dan belum ketemu dengan jodohnya bisa diakibatkan karena dosanya? Bagaimana membedakan hal itu disebabkan oleh dosa atau suatu ujian ustdz?
Jawab
Bisa jadi kesulitan rizqi karena dosa kita atau bisa jadi ujian.. Tapi di antar sebab mendapatkan rizqi adalah istighfar dan taubat. Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana
firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,
“Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. 71:10-12)
Al-Qurthubi mengatakan, “Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat
52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan
hujan.”
Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau
berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang lain yang mengadukan
kefakirannya, dan beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ada lagi
yang mengatakan, “Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!” Maka
beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian ada yang mengeluhkan
kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, “Beristighfarlah
kepada Allah.”
Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai
persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar.” Beliau
lalu menjawab, “Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt
telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)
Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti
dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja
sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa
menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian
tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan. Bagaimana cara
membedakan ini karena dosa atau ujian. Tinggal bertanya saja sama diri masing-masing. Karena bisa jadi ujian yang di berikan juga karena dosa yang kita lakukan
12. Apakah sayyidul istighfar bisa mengurangi dosa kita??
Jawab:
Ketika kita memohon ampun kepada allah maka allah akan mengampuni kita..baik
membaca istighfar atau sayyid istighfar..
Keutamaan sayyid istighfar
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ : سَيِّدُ الْاِسْتِغْفارِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ: اَللَّهُمَّ أَنْتَ
رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ
لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا
يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا
، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ
قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ
مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ .
Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
, "Sesungguhnya Istighfâr yang paling baik adalah seseorang hamba
mengucapkan : (Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan
benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku
menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung
kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku
mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat
mengampuni dosa selain Engkau).
(Beliau bersabda) “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh
keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk
penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan
lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga. (HR
Bukhori, nasa' dan lainnya)
Keutamaan istighfar secara umum
Rasullullah saw bersabda :
مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا ، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا ، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa konsisten beristighfar, maka Allah memberinya pelipur lara dari
semua kesedihan, memberinya solusi atas semua kesulitan, dan memberi rizki dari
arah yang tak pernah diduga.” (HR ibnu majah dan abu daud)
13. Mengenai seorang Muallaf, Beliau masuk Islam,lalu beberapa tahun kemudian beliau
kembali ke agama lamanya, berselang beberapa bulan beliau kembali minta di
syahadatkan terus beberapa hari setelah syahadat saya mendapat kabar beliau sudah lepas
jilbab dan kembali ke agama lamanya, saya sedikit di buat pusing olehnya, saya mencoba
klarifikasi ke beliau karena saya tidak mungkin menerima info sepihak lalu ikut
menjudge beliau,tapi beliau seolah menghindar saya masih berusaha postif thinking ke
beliau.lalu beberapa hari setelah itu beliau temui saya untuk minta tolong di
syahadatkan lagi saya kemudian bicarakan masalah ini kepada pihak Takmir. tapi takmir
keberatan katanya orang yang mempermainkan agama dosanya tidak akan di
ampuni...afwan ustadz setau saya bukannya dosa yang tidak bisa di ampuni afalah doaa syirik??? dan taubat
yang tidak di terima adalah taubat pada saat nyawa sampai tenggorokan.lalu apakah
ada ada dalil atau hadist yang menyatakan bahwa orang yang keluar masuk islam taubatnya
tidak di terima?
Jawab
Jika seorang yang murtad dari islam kemudian bertekad kembali kepada islam
maka pintu taubat Allah swt senantiasa terbuka baginya selama dirinya
betul-betul melakukan taubat nashuha. Namun para ulama berbeda pendapat terhadap orang yang kemurtadannya terjadi
berulang-ulang hingga lebih dari tiga kali :
1. Para ulama Hambali, riwayat dari para ulama Hamafi dan juga Malik berpendapat bahwa tidaklah diterima taubat orang yang berulang-ulang murtad berdasarkan firman Allah swt:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ ثُمَّ كَفَرُواْ ثُمَّ آمَنُواْ ثُمَّ كَفَرُواْ ثُمَّ ازْدَادُواْ
كُفْرًا لَّمْ يَكُنِ اللّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلاَ لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلاً
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian
beriman (pula), kamudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka
sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula)
menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” (QS. An Nisaa : 137)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah
kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka Itulah
orang-orang yang sesat.” (QS. Al Imron : 90)
Karena berulang-ulangnya sikap murtad menunjukkan kerusakan aqidahnya dan minimnya kepedulian kepada agamanya maka orang itu harus dibunuh.
2. Para ulama Syafi’i dan pendapat yang masyhur dikalangan para ulama Hanafi dan Maliki berpendapat bahwa taubat seorang yang murtad diterima walaupun kemurtadannya terjadi berulang-ulang, berdasarkan firman Allah :
قُل لِلَّذِينَ كَفَرُواْ إِن يَنتَهُواْ يُغَفَرْ لَهُم مَّا قَدْ سَلَفَ وَإِنْ يَعُودُواْ
فَقَدْ مَضَتْ سُنَّةُ الأَوَّلِينِ
Artinya: “Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika mereka
berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang
dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi. Sesungguhnya
akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu ".
(QS. Al Anfal : 38)
Sabda Rasulullah saw,”Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka
mengatakan,’Laa Ilaha Illallah’ dan apabila mereka mengatakan ‘Laa Ilaha
Illallah’ maka terpeliharalah dariku agama dan harta mereka kecuali dengan
haknya dan hisab mereka pada Allah swt.”
Mereka juga menegaskan bahwa seorang yang murtad berkali-kali apabila bertaubat untuk yang kedua kalinya harus diancam dengan pukulan atau dikurung dan tidak dibunuh.
Ibnu Abidin mengatakan bahwa apabila orang itu murtad untuk yang kedua kalinya
kemudian bertaubat maka Imam harus memukulnya dan memberikan kebebasan
kepadanya dan jika ia kembali murtad untuk yang ketiga kalinya kemudian
bertaubat maka ia harus dipukul dengan pukulan yang menyakitkan dan dikurung
sehingga tampak padanya bekas-bekas taubat kemudian diberikan kebebasan. Dan
jika dia kembali murtad maka diperlakukan seperti itu lagi selamanya sehingga
dia kembali kepada islam, seperti ini pula pendapat para ulama Maliki dan
Syafi’i. (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 4959)
Jadi pintu taubat bagi teman anda untuk kembali kepada islam setelah
kemurtadannya yang berulang-ulang masih tetap terbuka selama taubatnya itu
dilakukan dengan penuh kesungguhan lahir maupun batin bukan seperti
taubat-taubat yang dilakukan sebelumnya.
14. Tentang point kelima dari postingan pertama tadi, jika kita punya salah/dosa terhadap
orang lain kan kita harus minta maaf, bagaimana jika yang bersangkutan tetap tidak mau
memaafkan bahkan berusaha menghindar saat berpapasan di jalan.apakah kewajiban
kita terhadap orang itu sudah gugur?
Jawab
Kalau kita sudah meminta maaf dia tidak memaafkan maka itu urusan dia..maka
kita sudah gugur kewajiban..
15. (lanjutan atas tanggapan no 13) saya sudah ngajak ngobrol beliau karena saya pikir
bliau punya alasan ketika mlaakukan itu,dan alasannya bahwa lingkungan sekitar
memang tidak terlalu welcome dengan beliau, cenderung cuek. saya pun merasa bersalah karena mungkin saya sndripun kurang bisa merangkul dengan baik mengingat jarak tempat tinggal
kami yang lumayan jauh sementara keluarganya memberikan tekanan yang luar biasa
dashyatnya pada saat yang bersamaan gereja bisa merangkul beliau dia merasa lebih bisa
di terima di agama lamanya itu yang mendorongnya balik lagi.
Jawab
Mungkin caranya dengan cara pendekatan terlebih dahulu dan memberikan suri
tauladan kepada orang tadi dan berusaha membantu yg kita bisa.. Ketika mau
mengucapkan dua kalimat syahadat lagi pastikan kalau dia sudah
yakin..pengucapan dua kalimat syahadat tidak mesti di lakukan oleh takmir
masjid..siapapun boleh melakukannya..tentu dengan ada saksi. Kecuali kalau harus ada sertifikat kalau dia bersyahadat seperti di saudi untuk
merubah status di resident permit. Kita berusaha semaksimal mungkin mendakwahi dan membantunya..tetapi jangan lupa
mendoakan juga..karena Allah pemilik hati yg bisa membolak balikan hati
manusia..
16. Ustadz bagaimana caranya kita menghindar terhadap seseorang yang membuat kita
akan berdosa? misalnya ini afwan yah.. ibu-ibu di tempat kerja itu biasanya setelah kerjaan
kelar pasti duduk sambil ngerumpi dan ada salah satu temen saya biasanya
ngajak ngobrol dan ujung-ujungnya pasti ngobrolin kejelekan orang lah, pokoknya ada-ada aja cacatnya orang lain soalnya gini tadz.. kalo nggak didengerin pasti temen saya marah, kalo di
dengerin pasti dosa.. itu gimana yah tadz??
Jawab
Alihkan pembicaraan atau cari aktivitas atau pembicaraan yang tidak
membicarakan orang lain. Ingatkan juga bahayanya ghibah dll dengan cara yang baik dan tidak menyakitkan. Jangan lupa doakan dia juga di dalam doa-doa kita..
17. Ustadz jika ada seseorang yang dulunya pernah berzina tetapi beliau belom
baligh dan tidak tau menahu tantang zina karena masih kecil.apakah dosa nya akan
ditanggung oleh orang tua nya?
Jawab
Orang tua berdosa karena tidak mendidik anak dengan ajaran agama yang
baik dan menjadi kewajiban orang tua untuk mendidik anak ke arah yang lebih
baik. Perbanyak istighfar dan lakukan kebaikan sebanyak-banyaknya. Rasululllah saw bersabda:
واتبع السيءة الحسنة تمحها
"Ikutilah keburukan dengan kebaikan maka kebaikan tersebut akan menghapus
keburukannya.."
Bahkan di zaman nabi ada wanita pezina yang bertaubat, kata rasulullah saw kalau
taubatnya di bagikan kepada penduduk madinah maka akan cukup..
18. Ketika seseorang yang sudah baligh berbuat zina kemudian dia bertaubat apakah
perlu melakukan sholat taubat secara berulang.dan apakah masih ada kesempatan
buat dia untuk mendapatkan laki-laki yang baik pula.
Jawab:
Mendapatkan jodoh ygan baik tentu bisa walaupun dahulunya dia seorang
pezina banyak kisah yang memberikan contoh hal tersebut
19. Ustad jika ada seorang istri yang meninggal ketika melahirkan anak katanya seluruh amal
buruknya akan di ampuni dan surga adalah jaminannya, terus kalo ada seorang pezina yang belum
bertaubat saat melahirkan bagaimana itu tad?
JawabDalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda
وَالمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمعٍ شَهِيدة (رواه أبو داود، رقم 3111، و صححه النووي فى
شرح مسلم 13/62)
“Dan wanita yang meninggal dunia karena melahirkan itu syahid.’ (HR. Abu Daud,
3111, dishahihkan oleh An-Nawawi di Syarh Muslim, 13/62). Apabila dia pezina
dan belum bertaubat maka semau di serahkan kepada Allah swt..
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni selainnya sesuai dengan yang Ia kehendki
20. Ketika ada orang tua yang sudah mengarahkan anak-anaknya ke jalan yang baek seperti mengajarkn
tentang agama. tapi si anak tersebut malah belok arah seperti orang yang hidupnya tidak
mempunyai agama terus bagaimana dengan dosa-dosa yang di lakukan anaknya apakah orang tuanya yang
menanggung dosa anak-anaknya ustadz?
Jawab:
Tugas kita mengajarkan, jangankan kita seorang nabi saja anaknya tidak
mengiktuti bapaknya..jadi kewajiban orang tua sudah gugur. Tapi kita jangan putus asa untuk senantiasa mengajarkan anak kita,,dan jangan
lupa doakan..
21. Lanjut pertnayaan terus apa yang hrus dilakukan anak tersebut untuk menebus
dosa yang sudah dilimpahkanya kepada kedua orangtuanya?
Jawab:
Kesalahan anak yang masih kecil bukan kesalahan dia tetapi kesalahan orang tua
yang tidak mengajarkan agama. Bagaimana kalau anak sudah di ingatkan masih bandel kemudian bertaubat? Meminta maaf kepada orang tua dan tinggalkan keburukan tersebut dan selalu
mendoakan orang tuanya. Keutamaan meminta ampun anaka bagi orang tuanya
Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ
فَيَقُوْلُ : يَا رَبِّ أَنىَّ لِيْ هَذِهِ ؟ فَيَقُوْلُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ
لَكَ
"Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang
shalih di surga," maka ia pun bertanya: "Wahai Rabbku, bagaimana ini
bisa terjadi?" Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”.
Dalam hadis lain yang kita tabu semua..semua amalan anak cucu adam akan terputus
kecuali 3 hal diantaranya anak shaleh yg mendoakan orang tuanya
22. Oh ya ustdz jika kita memohon ampun atau melakukan kebaikan untuk orang tua
kita apakah pahala untuk kita tetap ada? Apakah istighfar & kebaikanya itu juga berarti untuk kita sendiri?
Jawab:
Kebaikan yg kita lakukan untuk kita..orang tua akan mendapatkan pahala
ketika dia mengajarkan kebaikan tersebut kepada anaknya.. Sebagaimana hadis 3 amalan manusia akan terputus kecuali 3 hal : shadaqah
zariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan. Makanya kesempatan buat orang tua ajarkan kebaikan kepada orang tua karena
setiap amal kebaikan yg kita ajarkan setiap anak kita melakukannya kita akan
mendapatkan kebaikan yg tidak akan terputus.. Memohon ampun jangan hanya untuk sendiri termasuk untuk orang tua dan kaum
muslimin secara umum..dan inilah yg di ajarkan alquran dalam surat al hasyr
ayat 10..
Pertanyaan M103
1. Kita ingin sekali taubat sebenaryna tapi satu sisi kita lemah banget masih bisa tergoda, berasa berat jadi kira-kira bagaimana kita menguatkanyna supaya bisa taubat segera. Sebenaryna itu ujian ya ustdz tapi gimana ya
Jawab
Iman seseorang kadang kuat kadang lemah. Maka kita perlu memperkuat keimanan kita..
Banyak cara untuk menguatkan keimanan, diantaranya :
1. Perbanyak membaca dan menyimak alquran
2. Mengikuti halaqah halaqah ilmu dan dZikir
3. Perbanyak amal shaleh
4. Lakukan berbagai macam amal ibadah
5. Hadirkn perasaan takut mati dalam keadaan su'ul khotimah
6. Banyak banyAk ingat mati
7. Mengingat Dahsyatnya hari akhirat
8. Berdoa
9. Berteman dengan orng orng sholeh
Dan ketika kita berbuat dosa kemudian kita taubat kemudian berbuat dosa lagi,,jangan khawatir insya allah dosa2 kita akan di ampuni..asal memang kita punya tekad yg kuat..
2. Termasuk untuk menanamkan tekad yang kuat adalah mengingat beberapa point di atas.? Karena tekad ini yang menjadi persoalan ustadz..
Jawab
Dan tekad juga kembali kepada keimanan kita. Karena kata Rasulullah saw bersabda: Iman itu bertambah dan berkurang.. bertambah dengan kethaatan dan berkurang ketika bermaksiat." Yang penting juga dengan tekad adalah teman yang baik yang selalu mengingatkan kita dalam kebaikan di samping itu lingkungan yang mendukung kita untuk selalu melakukan kebaikan dan menguatkan tekad. Permulaan taubat dengan istighfar, kemudian mengakui kesalahan, kemudian berjanji..
3. Bagaimana ustadz dengan kata-kata 'saya berjanji. Untuk tidak dengan melakukan kesalahan itu.' Apakah itu juga indikasi...
Jawab
Bisa diucapkan atau cukup dengan dihati juga. Dan disini peran teman juga sangat membantu. Bagus kalau seandainya kita punya komitmen dengan teman kita untuk selalu mengingatkan akan kebaikan dan untuk menjauhi kemungkaran. Makanya Rasulullah memberikan perumpamaan berteman dengan yang baik seperti berteman dengan tukang minyak wangi. Tapi bukan berarti juga membatasi pertemanan..justru kita harus banyak teman kalau teman melakukan kesalahan kita ingatkan.
4. Ketika fokus pada taubat berhubungan dengan masa lalu.. bagaimana cara menerima bahwa ya itu kesalahan kita hanya saja kesalahan-kesalahan itu terus menggaungi diri.. apakah itu pertanda taubat kita belum maksimal dan belum sebenarnya taubat..
Jawab
Islam akan mengampuni semua kesalahan masa lalu kita asal kita benar-benar bertaubat..
Kita membaca kisah-kisah sahabat-sahabat nabi juga ada beberapa yang memiliki masa lalu yang tidak baik. Tetapi ketika mereka bertaubat maka mereka menjadi pembela islam..
5. Ada kan ya hadits yang mengatakan bahwa banyak tertawa dapat mematikan hati. Menarik kesimpulan saja berarti apa-apa yang dapat membuat kita sukar untuk bertaubat haruslah sekalipun itu mubah ?
Jawab
(( وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ.))
“Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.” (HR tirmidzi)
Tetapi bukan ga boleh bercanda..
Ada canda yang di bolehkan
1. Meluruskan Tujuan.
Yaitu bercanda untuk menghilangkan kepenatan, rasa bosan dan lesu, serta menyegarkan suasana dengan canda yang dibolehkan. Sehingga kita bisa memperoleh gairah baru dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat.
2. Jangan Melewati Batas.
Sebagian orang sering kebablasan dalam bercanda hingga melanggar norma-norma. Dia mempunyai maksud buruk dalam bercanda, sehingga bisa menjatuhkan wibawa dan martabatnya di hadapan manusia. Orang-orang akan memandangnya rendah, karena ia telah menjatuhkan martabatnya sendiri dan tidak menjaga wibawanya. Terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan wibawa seseorang.
3. Jangan Bercanda Dengan Orang Yang Tidak Suka Bercanda.
Terkadang ada orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda, atau tidak suka dengan canda orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda.
4. Jangan Bercanda Dalam Perkara-Perkara Yang Serius.
Ada beberapa kondisi yang tidak sepatutnya bagi kita untuk bercanda. Misalnya dalam majelis penguasa, majelis ilmu, majelis hakim, ketika memberikan persaksian, dan lain sebagainya.
5. Hindari Perkara-Perkara Yang Dilarang Allah Subhanahu Wa Ta'ala Saat Bercanda.
Tidak boleh bercanda atau bersenda gurau dalam perkara yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, di antaranya sebagai berikut.
Hal hal yg di larang bercanda
1. Menakut nakuti orang yg berlebihan
2. Bercanda dengan dusta
3. Bercanda tetapi memfitnah orang lain
4. Bercanda tetapi mengolok2 ajaran agama
5. Bercanda dengan menjelekan atau menghina orang lain
6. Adakah waktu yang tepat untuk bertaubat ?
JAWAB:
Waktu bertaubat kapan saja selama matahari belum terbit dari barat dan nyawa belum sampai tenghorokan maka itu waktu bertaubat
7. ustadz.. terkadang ada rasanya malu dan takut ketika kita pernah melalukan dosa.. trs bertaubat.. dan tampil lebih baik. aplg berada di jaln dakwah.. bagaimana menyikapi rasa itu? ingin ngingetin orang tapi kitanya punya masa lalu yang buruk misalnya jadi takut dicibir..minder...
Jawab
Manusia itu tidak ada yg sempurna. Semua orang memiliki masa lalu. Justru masa lalu kita bisa menjadi pelajaran agar orang tidak terjerumus seperti yang pernah kita lakukan. Maka ketika kita mengingatkan orang justru akan lebih di dengar..adal kita memang benar-benar sudah bertaubat.. Banyak khan contoh dalam sahabat2 nabi punya masa lalu yg tidak baik..
Atau dalam kehidupan kita juga banyak orang yg setelah bertaubat justru bisa mengajak orang lain bertaubat. Jadi kita harus benar2 bertaubat,,kemudian mari ajak orang lain untuk melakukan kebaikan dan jangan sampai jatuh kepada kesalahan yg mungkin kita pernah mrlakukannya..
8. iyaa sih tadz. terkadang kita inget ama dosa kita yang udah lalu. tapi bikin galau. tapi kadang lupa selupa-lupanya seakan-akan kita ngga pernah lakukan dosa tersebut yang baik yang mana ustad... ?
Jawab
Yang baik adalah taubat nashuha dan mengambil pelajaran dari perbuatan tersebut agar kita dan orang lain tidak terjerumus..
Doa Kafaratul Majelis...
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Semoga Bermanfaat
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment