Kajian WA Hamba الله SWT
Selasa, 27 Januari 2015
Narasumber : Ustadz Ridwan Ridho
Tema : Makna Illah
Editor: Wanda Vexia
Narasumber : Ustadz Ridwan Ridho
Tema : Makna Illah
Editor: Wanda Vexia
Grup Nanda M108
Notulen : Riski Ika Wati
Assalamualaikum...
Bismillah
Apa sih arti illah? Apakah sama dengan
kata Tuhan?
Tuhan
itu asal katanya
Tu=pemimpin/ketua
Han=hyang=dewa
Tu=pemimpin/ketua
Han=hyang=dewa
Lalu
apakah bisa disamakan illah itu dengan pemimpin dewa?
Coba pahami Surat berikut
ini
قُلْ لَوْ كَانَ مَعَهُ آلِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذًا لَابْتَغَوْا إِلَىٰ ذِي الْعَرْشِ سَبِيلًا
“Katakanlah: Jikalau ada Tuhan Tuhan disampingNya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya Tuhan Tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai `Arsy” (QS: Al-Israa' Ayat: 42)
Mari
kita pahami makna kata illah itu
1. Sakana ilaihi: Merasa tentram kpdnya
2. Istajaro bihi: Merasa dilindungi olehnya
3. Isytaqo ilaihi: Merasa selalu rindu kepadanya
4. Wuli`a bihi: Merasa cinta dan cenderung kepadanya
1. Sakana ilaihi: Merasa tentram kpdnya
2. Istajaro bihi: Merasa dilindungi olehnya
3. Isytaqo ilaihi: Merasa selalu rindu kepadanya
4. Wuli`a bihi: Merasa cinta dan cenderung kepadanya
Perasaan-perasaan diatas jika terus diserapi maka akan pada posisi `abadahu atau
mengabdi kepadaNya, sehingga akan timbul:
1. Kamaalu almahabbati: Sangat mencintai
2. Kamaalu attadzaluli: Sangat merendhkan diri dihadapanNya
3. Kamaalu alkhudhuu`i: Sangat tunduk
2. Kamaalu attadzaluli: Sangat merendhkan diri dihadapanNya
3. Kamaalu alkhudhuu`i: Sangat tunduk
Inilah
bahasa arab, dimana kalau kita memahami asal katanya maka akan semakin paham dan
mencoba berusaha keras agar kita mampu melaksanakannya dengan baik.
Dari
uraian diatas, kita akan berusaha agar wilayah keputusan yang dilakukan dan cara
sudut pandang berfikir nya itu haruslah dalam kondisi sadar bahwa ketika
seseorang sudah menyatakan diri menjadi muslim maka posisinya adalah `abid. Secara
lebih membumi bahasanya yakni seorang abdi, dimana seorang abdi akan tunduk
dan patuh terhadap apa yang telah diperintahkan.
Ingatlah disini posisi syaitan
adalah bagaimana manusia itu kehilangan rasa dalam menjalani agamanya, menjadi
serba `terpaksa` dan berfikir dimensi ruhiyah itu tidak ada hubungannya dengan
dimensi dunia. Padahal semua beriringan, yakinlah akan ketauhidan, keesaan Allah
Yang Maha Pemurah dan Penyayang.
Wallahu
A`lam
TANYA JAWAB
1.
Ustadz, saya pernah ta'lim dengan seorang guru. Kata guru tersebut kita
tidak boleh menyebut Allah sebagai Tuhan. Tapi harus dengan kata lain.
Misal Rabb. Apakah itu benar.?? Dan kalau benar kenapa?
JAWAB: Scroll dulu ke atas ya, dalam bahasa arab ada dua kata yakni Rabb dan Illah. Rabb itu mengakui bahwa ada dzat yang atur rezeki, yang atur alam raya ini. Sedangkan illah itu kaitannya bahwa yang di ibadahi. Namun konteks apakah tidak boleh menggunakan kata Tuhan? Sebenarnya ini lebih pada kontekstual saja, jika digunakan pada kondisi tertentu misalnya mendakwahkan pada orang non muslim atau sekuler bisa dipergunakan kata Tuhan, karena secara hubungan dekat mereka lebih kenal dengan kata itu dibandingkan Rabb dan illah. Tanpa mengurangi maksud dua hal itu. Wallahu a`lam
2. Saya
setuju ustadz dalam konteks itu. Saya
memang lupa menanyakan dalam jika dalam kondisi tersebut. Waktu
itu kbtulan membaca tasmi' dalam Al-qur'an. Karena kebanyakan di
dalamnya menggunakan kata Tuhan Disana di perintahkan untuk mengganti
kata Tuhan dengan kata Rabb.
Bahkan
ketika saya menulis di status dengan kata Tuhan itu di komplain ustadz.
Jadi intinya membaca kata Tuhan dalam Al-qur'an itu diperbolehkan atau
tidak ustadz?
JAWAB: Lebih kearah kehati-hatian sebenarnya. Tuhan dalam bahasa indonesia kan merujuk pada kata Rabb dan ilah. Tidak semua kata dalam Al quran itu bisa diganti atau harus dengan kata Rabb. Karena bisa jadi pada konteks ayat itu adalah ilah. Frase yang paling dekat dengan orang indonesia itu Tuhan dan Rabb. Sambil terus disosialisasikan makna Rabb dan ilah itu apa. Sehingga ketika kita baca syahadat atau baca basmallah kita akan lebih paham lagi.
3. Ustadz maksud dari posisi syaitan adalah bagaimna manusia itu kehilangan
rasa dalam menjalani agamanya apa ya ustadz? Adakah contohnya?
JAWAB: Syaitan mencoba terus menggoda manusia, contoh ia lakukan ibadah tapi tidak merasakan kenikmatan saat beribadahnya.
4. Termasuk hilangnya ke khusyu'an ya ustadz?
JAWAB: Ya..salah satunya tidak khusyu.
5. Dengan ta'awudz apakah bisa menghilangkn syetan? Karena syetan mengikuti aliran darah manusia ustadz.
JAWAB: Dengan isti`adzah atau ta`awudz bisa.
Alhamdulillah, kajian kita hari ini
berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat.
Amiin....
Baiklah langsung saja kita tutup dengan
istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT




0 komentar:
Post a Comment