Home » » TAFSIR AL FATIHAH AYAT 5

TAFSIR AL FATIHAH AYAT 5

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Wednesday, January 7, 2015



Kajian Hamba اَللّه Ta'ala 
Tanggal: 7 Januari 2015
Narasumber: Ustadz Novry
Tema: Tafsir Alfatihah ayat 5
Editor: Wanda Vexia H
Admin M106 Nanda: Wanda Vexia & Nadiya Nawaf

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله و كفى و الصلاة و السلام على محمد المصطفى و على اله و صحبه و من اتبع الهدى، و بعد

Kaifa halukunna semuanya? Semoga semuanya dalam keadaan baik, dan selalu berada dalam naungan taufiq serta hidayah-Nya, aamiin..

InsyaAllah hari ini kita akan melanjutkan pembahasan kita bersama yakni tentang tafsir surah alfatihah ayat ke-5.

Allah berfirman :
ﺇِﻳَّﺎﻙَ ﻧَﻌْﺒُﺪُ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻙَ ﻧَﺴْﺘَﻌِﻴﻦُ
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan”
Didalam 4 ayat sebelumnya telah disebutkan 4 sifat kesempurnaan yang yang dimiliki-Nya, Dialah pencipta seluruh alam, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Yang menguasai hari pembalasan, maka dengan segala kesempurnaan itulah Allah memerintahkan kita untuk mengikrarkan janji kepada-Nya, bahwa hanya Dialah yang Harus kita sembah, dan hanya kepada-Nya pula kita memohon pertolongan.

“Iyyaaka” adalah maf'ul bih (objek), yang seharusnya diletakkan setelah fi'il (kata kerja) dan fa'il (subyek). Ketika kita mendahulukan yang seharusnya diakhirkan maka dalam ilmu balaghoh menunjukkan qasr atau pengkhususan.

“Na'budu”: Kami menyembah, dan segala bentuk peribadatan ini Hanya kami persembahkan kepada Allah swt.

“Wa”: Berarti dan, yang menunjukkan isytirok atau bersatunya 2 atau lebih yang dikaitkan dengannya.

“Iyyaka”: Pengulangan sebagai bentuk penegasan bahwa HANYA Allah saja yang berhak disembah dan dimintai pertolongan, sekaligus peringatan agar kita tidak menduakan-Nya.

“Nasta'iin”: Kami memohon pertolongan.
Pada ayat ini Allah mengajarkan kepada kita tentang aqidah tauhid yang benar, bahwa tidak ada tuhan selain Allah, Yang Maha Sempurna, sehingga dengan segala kesempurnaan-Nya itulah Dia Harus disembah, dan tak pantas didua, dengan segala kesempurnaan-Nya itu pulalah segala do'a dan munajat harus ditujukan pada-Nya.

Allah juga mengajarkan kepada kita adab dan tatakrama yang baik, ketika Allah kedepankan na'budu sebelum nasta'iinu, Allah bermaksud menyadarkan kita bahwa dalam hidup ada hak dan kewajiban, bahwa kewajiban harus didahulukan sebelum menuntut hak, maka ibadah adalah kewajiban sedangkan pertolongan Allah adalah hak kita, maka siapapun yang mengharap pertolongan Allah, sudah seharusnya ia manjalani segala kewajibannya.

Melalui ayat ini juga Allah mengajarkan kita untuk selalu hidup dalam keadaan berjamaah dan jangan terpecah belah, karena persatuan menghasilkan kekuatan, dan kekuatan menjamin keberhasilan. Maka dalam ibadahpun digunakan kata na'budu (kami menyembah) bukan a'bud (saya menyembah).

Wallahu a'lam bish showab.
TANYA – JAWAB
1. Apa kita ga boleh mengunakan A'bud ya? atau gimana?
→ Boleh menggunakan a'budu sebagai bagian dari bahasa, tapi untuk bacaan ibadah sholat ya tetep na'bud ga boleh diganti.


2. Ustadz, apa bedanya agama tauhid (yang dibawa Ibrahim) dan agama Islam (yang dibawa Rasulullah)?
Perbedaannya dimanakah ustadz ?
→ Ga ada bedanya dalam sisi tauhid, karena semua nabi beragama Islam...


3. Ustadz, bagaimana jika ada orang yang meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah tapi dalam prakteknya dia masih percaya pada ramalan bintang, dukun, primbon, dll. Bagaimana Islam memandang hal tersebut ustadz?
→ Orang yang aqidahnya lurus, ga akan percaya pada ramalan bintang, dukun dll, kalo masih ada yang ngaku bertauhid tapi tetep percaya begituan berarti ada yang ga beres dengan aqidahnya yang harus segera diluruskan.


4. Ustadz, kenapa Imam al-Mutanabbi menamakan dirinya nabi diawal hidupnya? Apakah itu juga salah besar? Sedangkan beliau tahu bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir. Dan kenapa sekarang dia di muliakan?
→ Setau ana, al mutanabbi adalah seorang sastrawan besar pada masa abbasiyyah, sedangkan kabar kalau dia pernah mengaku nabi adalah kabar yang tidak benar, hanya saja ada orang yang menganggapnya sebagai nabi karena ia keturunan dari Ali bin abi tholib dari hasan rhodiyallaahu anhuma. Kalo ada yang mengagungkan beliau berlebihan itu karena kejahilan saja..


5. Ustadz, megenai pelaksanaan maulid, bagaimana menurut ustadz?
→ Maulid adalah masalah khilaf yang para ulama berbeda pendapat tentangnya. dan ana ga masalah dengan maulid selama diisi dengan benar tanpa berlebih-lebihan dll...


6. Ustadz, tentang sholat Fardu dan sholat sunnah
Ada yang bilang sholat sunnah kita wajib membaca doa iftitah seperti biasanya sholat fardu. Namun ada juga yang bilang tidak wajib, kita langsung saja membaca Alfatihah. Mohon penjelasan nya?
→ Dalam sholat ada yang disebut syarat sah sholat seperti wudhu' yang kalo tidak dilakukan tdak sah sholatnya, ada juga rukun sholat seperti al fatihah yang kalo ga dibaca batal sholatnya, ada juga kewajiban bacaan atau gerakan sholat seperti tasyahhud awal yang kalo kelupaan diganti dngan sujud sahwi, ada juga sunnah sholat, yang kalo dlikakukan berpahala ditinggalkan tidak apa-apa. Do'a iftitah hukumnya sunnah..


7. “Iyyaka”: Pengulangan sebagai bentuk penegasan bahwa HANYA Allah saja yang berhak disembah dan dimintai pertolongan, sekaligus peringatan agar kita tidak menduakan-Nya.
Nasta'iin”: Kami memohon pertolongan. Pada kalimat teresbut menjelaskan bahwa hanya pada Allah sajalah tempat untuk meminta pertolongan.
Pertanyaan: Lantas, orang-orang yang minta prtolongan melalui pelet atau jampi-jampi tersebut kok bisa jadi terkabulkan?
→ Semua terjadi atas kehendak Allah swt. Jika dia telah memilih jalan kesesatan, maka Allah akan biarkan dia dengan kesesatannya. “Allah tidak akan merubah suatu kaum
“..... Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa yang ada pada suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri” [QS. Ar-Ra’d:13]


8. Ustadz, bila kita membaca Surah At-Taubah, maka tidak di anjurkan membaca: بسم الله الرحمن الرحيم
Benarkah seperti itu ustadz? Mohon penjelasannya juga.
→ Benar, Surah At-Taubah atau baroah tidak dimulai dengan basmalah, karena konten awalnya tidak sesuai dengan sifat Rahmaan n Rahiim Allah dalam basmalah. Dan ia juga masih merupakan lanjutan dari Surah Al-Anfaal, sehingga basmalah pada Al Anfaal cukup untuk baroah juga.


9. Assalamu’alaikum.. Ustadz, bagaimana hukum orang yang berobat dengan air dll dari seorang ustadz?
→ Berobat ada aturannya. Kalo sesuai syar'i ga masalah, dan harus diyakini bahwa obat hanyalah perantara, yang Maha Penyembuh hanyalah Allah.


10. Ustadz, biasanya orang yang mau safer suka , bertanya-tanya kepada kyai tentang masalahnya. Apakah itu juga termasuk syirik?
→ Berdiskusi dengan ulama dalam hal apapun dianjurkan...


11. Kalau misalnya kita lupa membaca ayat dalam sholat langsung kita ruku? Apakah boleh kita ganti dengan sujud sahwi. ?
→ Ya. Berhenti membaca dan langsung sujud. Atau bisa juga membaca surah lain.


12. Ustadz, kan ada adat kaya sedekah bumi, waktu tanam padi di desa-desa. Itu hukum makanannya gimanaya ? Kan sebagian makanan di larung, Bukankah itu mubadzir?
→ Selain mubadzir, sedekah bumi juga mengandung unsur syirk yang harus ditinggalkan dan dicegah.


13. Ustadz, jika safar biasanya kita menjamak sholat. Trus nanitnya sholat sunnah yang kita jamak gimana?
→. Sholat sunnah ketika safar ga ikut dijama' sunnah aja sesuai waktunya.


14. Ada orang yang mengatakan kalau emoticon itu termasuk yang dilarang dalam Islam dan menyerupai manusia. Jadi apakah kita tak boleh menggunakannya? Bagaimana menurut uztadz, bisakah dijelaskan.?
→ Emoticon boleh digunakan, tapi hindari menggunakannya untuk lawan jenis.


15. Jadi kita tak boleh mengunakan emoticon kalau chattingan sama lawan jenis?
→ Sebaiknya dihindari karena bisa menimbulkan fitnah.


16. Afwan ustadz, maksutnya fitnah gimana ya?
→ Takutnya kebayang yang engga' engga'...


Penutup
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin.... 

Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
 
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” 
 
Wassalamu'alaikum...

For more category please visit:
(www.kajianonline-hambaAllah.blogspot.com)

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!