PEMUDA DALAM ISLAM

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Thursday, January 8, 2015

Kajian Online WA Hamba اَللّٰه Ta'ala
(AYAH 305)

Hari / Tanggal : Rabu, 07 Januari 2015
Narasumber: Ustadz Karnain A
Tema: Pemuda dalam Islam
Admin: Fuad Adi Nugroho


Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarganya dan para pengikutnya hingga akhir zaman. AAMIIN.

Kesempatan siang ini, Saya coba menampilkan cuplikan data menarik semoga bermanfaat. Kita bisa mengulas dan merespons data berikut utk pengayaan wawasan Islam kita.

Menurut DR. MahmudMuhammad ‘Imaroh, Dosen Universitas Al Azhar Mesir,  Beliau menuliskan data usia mereka yang masuk Islam di masa dakwah rahasia Nabi (sepanjang 3 tahun), dalam buku beliau Khawatir wa taammulat fis sirotin nabawiyyah, h. 125-129 (Beliau mengambilnya dari dari Majalah Al Wa’yu Al Islamy, Edisi 77), sbb:

1. Ali bin Abi Thalib 8 tahun
2. Zubair bin Awwam 8 tahun
3. Thalhah bin Ubaidillah 12 tahun
4. Arqam bin Abil Arqam 12 tahun
5. Abdullah bin Mas’ud Menjelang 15 tahun
6. Said bin Zaid Belum 20 tahun
7. Saad bin Abi Waqqash 17 tahun
8. Mas’ud bin Rabi’ah 17 tahun
9. Ja’far bin Abi Thalib 18 tahun
10. Shuhaib Ar Rumi belum 20 tahun
11. Zaid binHaritsah menjelang 20 tahun
12. Utsman bin Affan sekitar 20 tahun
13. Thulaib bin Umair sekitar 20 tahun
14. Khabbab bin Art sekitar 20 tahun
15. Amir bin Fuhairoh 23 tahun
16. Mush’ab bin Umair 24 tahun
17. Miqdad bin Aswad 24 tahun
18. Abdullah bin Jahsy 25 tahun
19. Umar bin Khattab 26 tahun
20. Abu Ubaidah bin Jarrah 27 tahun
21. Utbah bin Ghazwan 27 tahun
22. Abu Hudzaifah bin Utbah sekitar 30 tahun
23. Bilal bin Rabah sekitar 30 tahun
24. Khalid bin Said sekitar 30 tahun
25. Amr bin Said sekitar 30 tahun
26. Ayyasy bin Abi Rabi’ah sekitar 30 tahun
27. Amir bin Rabi’ah sekitar 30 tahun
28. Nu’aim bin Abdillah sekitar 30 tahun
29. Utsman bin Madz’un sekitar 30 tahun
30. Abdullah bin Madz’un 17 tahun
31. Qudama bin Madz’un 19 tahun
32. Saib bin Madz’un sekitar 10 tahun
33. Abu Salamah bin Abdul Asad sekitar 30 tahun
34. Abdurahman bin Auf sekitar 30 tahun
35. Ammar bin Yasir antara 30-40 tahun
36. Abu Bakar 37 tahun
37. Hamzah bin Abdul Muthalib 42iii tahun
38. Ubaidah bin Harits 50 tahun
39. Amir bin Abi Waqqash masuk Islam setelah urutan orang ke-10
40. As Sail bin Utsman syahid di perang Yamamah (11 H) umurnya masih 30 tahun


Kalau kita perhatikan data di atas ternyata usia kanak-kanak, remaja dan pemuda merupakan kelompok usia yang responsif terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW. Kalau kita mengingat dan mencermati ungkapan ulama dakwah, Imam Hasan Albanna, tentang pemuda maka kita semestinya tergugah untuk punya perhatian besar terhadap anak muda. Juga termasuk perhatian yang besar kepada anak-anak kita.

Imam Hasan Albanna mengungkapkan, "Sejak dulu hingga sekarang, pemuda adalah pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dalam setiap idiologi pemuda adalah pengibar panji-panjinya" (Dikutip dari risalah Ila Sabaab, Majmu'atu Rosail, Hasan Albanna).

Tokoh Revolusi Kemerdekaa. RI, Bung Karno juga mengatakan, "Beri aku sepuluh pemuda, maka akan aku guncang dunia" katanya. Para tokoh penggerak, senantiasa menyadari pentingnya pembinaan generasi muda yang memiliki karakter kuat: ruhaniyah yang kuat, kreatifitas yang tinggi, energi besar yang bisa dikelola menjadi sumberdaya kepeloporan yang menggerakkan lingkungannya. Kejernihan berpikir, kecenderungan kepada kebaikan, menjadi modal awal keshalehan diri pemuda yang harus kita kelola menjadi sumberdaya yang akan mengangkat kemuliaan Islam dan kaum muslimin.

Pertanyaan kepada diri kita masing-masing, Apakah sebagai Ayah kita tidak merindukan anak-anak kita menjadi anak-anak yang sholih/sholihah? Sehingga kesholehannya menjadi amal sholeh yang akan menolong dirinya di hadapan Allah SWT dan menjadi amal sholeh bagi para Ayah/Bunda yang dengan penuh kesabaran mendidik dan mengarahkannya menjadi hamba-hamba Allah yang ikhlash dan pengikut Rasul SAW yang setia, serta berbakti dan selalu mendoakan. kebaikan bagi Ayah/Bundanya.

Puluhan nama yang tercatat dalam shiroh di atas, semoga menjadi inspirasi bagi para Ayah untuk mendidik anak-anak kita dan anak-anak muda di sekitar kita agar menjadi pemuda-pemuda yang tangguh dan peduli terhadap kemuliaan Islam dan ummat Islam.

Bagaimana masa jahiliyahnya, bagaimana mereka masuk dalam barisan Islam, dan bagaimana mereka berkontribusi sehingga Iman dan Islam sampai ke dalam rongga dada kita. Salah satu rahasia penting yg Allah SWT sebutkan dalam QS Albaqarah ayat 151 adalah konsep/kurikulum pembinaan generasi yang didik Rasulullah, sehingga lahirlah generasi awal para shahabat radhiyallahu anhum yang kita kenal dalam sejarah kehidupan Rasulullah SAW dan para shahabat.

Mari kita dekatkan anak-anak kita dengan kurikulum pembinaan yang diwariskan oleh Rasulullah SAW.

Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.

1) Interaksikan anak-anak kita dengan Alqur'an, 
2) kita latih dengan aktivitas yang menjernihkan jiwanya (tazkiyah): disiplin dalam shalat lima waktu, berpuasa, berinfak, i'tikaf, dll, 
3) mengkaji sunnah Rasulullah SAW, supaya ada role model menjalani kehidupan, 
4) mempelajari keterampilan hidup yg akan membantu anak2 kita menjawab tantangan masa depan.


Semoga dengan pola asuh dan pola didik dalam rumah kita kepada para anak-anak kita seperti inspirasi di atas, akan lahir generasi dan masa yang dijanjikan dalam Sabda Nabi SAW, akan datangnya kelak masa kembalinya nilai-nilai nubuwah dalam kehidupan Islam dan Kaum Muslimin yang akan datang. AAMIIN.

Sekian, semoga bermanfaat. Semoga bisa diperdalam dalam diskusi ba'da shalat ashar.
Alahua'lam bishshowab.Mohon maaf atas khilaf dan salah. Terima kasih atas silaturahimnya. Billahitaufiq walhidayah Wassalaamu'alaikum wr wb



#Pertanyaan dan Diskusi#

Tanya ustadz,
1. Metode harian apakah yang baik untuk anak lebih mengenal dan mencintai al quran?
2. Dalam al baqarah 151 disebut alhikmah, apa yang dimaksud disini?


Jawaban
1. Pendekatan kita kepada anak-anak kita sebaiknya memperhatikan sifat khas anak-anak dan usia perkembangan anak. Sebagai contah keponakan saya, anaknya kinestetis, dia lebih mudah dikondisikan menghafal alqur'an sambil bermain. Kelas 2 SD, sekarang sedang menghafal beberapa surat di Juz 29. Anak saya tipe belajarnya konvensional, dalam suasana tenang dan sedikit gangguan. Menurut pendapat saya, perlu dibuat kesepakatan bersama untuk membiasakan anak-anak kita terlatih berinteraksi dengan Alqur'an. Misalnya orang tua ada yang membuat norma/aturan/kesepakatan bersama bahwa anak-anak dan anggota keluarga setelah shalat maghrib berjamaah aktivitasnya adalah tilawah alqur'an. Jadi, Ayah, Bunda, Anak-anak, dan khodimat (asisten RT) membaur bersama dalam aktivitas tilawah Alqur'an. Tidak ada aktivitas lain, kompak. Ada yang membuat pilihan waktu ba'da subuh berjamaah, seperti yang pernah di contohkan Ust Prof Didin Hafidhuddin dalam keluarganya. Jika di sekolahnya ada program alqur'an kita ikut sertakan anak kita. Misalnya ada halaqoh qur'an setiap selesai jam pelajaran sekolah. Kita sertakan, ternyata anak-anak suka dan yang menarik tidak mengganggu prestasi akademik anak-anak. Sehingga penting untuk dibangun kebersamaan dalam berinteraksi dengan Alqur'an dalam aktivitas harian kita di rumah bersama anak-anak.


Pilihan metode belajar alqur'an juga variatif: ada quroati, ummi, dll. Anak kami menggunakan metode qiroati sesuai program di sekolahnya. Ada upaya menyemangati anak-anak juga dalam setiap penongkatan capaian tahap pembelajaran alqur'an dengan reward. Jika diperlukan ada sanksi yang bisa mendisiplinkan kesepakatan bersama. Untuk monitoring bisa dibuatkan juga untuk anak-anak lembar catatan tilawah, sehingga termonitor setiap hari jumlah halaman atau lembar yang dibaca (bagi yang sudah terampil membaca alqur'an).

2. Terkait, pertanyaan kedua.
Jika mengambil literatur Tarbiyatul Aulad Abdullah Nasih 'Ulwan, untuk melatih dan mendidik anak (berinteraksi dengan Alqur'an) ada lima pendekatan, yaitu keteladanan/contoh (qudwah), pembiasaan, pemberian nasihat, melakukan mekanisme kontrol, dan adanya sanksi yang mendisiplinkan. Alhikmah menurut pendapat ahli Alqur'an adalah Sunnah Rasulullah SAW.
Allahua'lam.

Doa Kafaratul Majelis

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!