Kajian Online WA
Hamba الله SWT
Rabu, 7 Februari 2018
Rekap Kajian Grup Bunda G6
Narasumber : Ustadz
Ruli
Tema : Kajian Umum
Dzat yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan
mengagungkan-Nya...
Dzat yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi
diadzab-Nya...
Dzat yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap
manisnya Islam dan indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam
kecintaan kepadaNya, yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan
menghimpunkan kita untuk mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah... tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad
SAW. Yang memberi arah kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana
membangakitkan ummat yang telah mati, mempersatukan bangsa-bangsa yang tercerai
berai, membimbing manusia yang tenggelam dalam lautan syahwat, membangun
generasi yang tertidur lelap dan menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju
kejayaan, kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma ba'd...
Ukhti fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya
kita awali dengan lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
Prolog :
Ada haru yg membuncah,
melihat geliat anak-anak muda jaman NOW yg Hijrah..
Meski seumpama kita beda di
furuiyah, setidaknya ada satu tujuan menuju Jannah..
Aamiin
HIJRAH ANAK MUDA JAMAN NOW
Sahabatku yang Shalihah...
Pas denger kata hijrah,
mungkin masih banyak diantara kita yang langsung ngeh ke sejarah tentang
“Hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah”, atau lagunya
The Changcuters yang sempat booming tahun 2005 lalu dengan judul “Hijrah
ke London”. Dari sana, kita bisa tau bahwa arti hijrah itu adalah pindah. Tul
gak?
Rupanya, pengertian hijrah
tidak sesederhana itu.
Namun ia memiliki arti yang
lebih luas. Sederhananya, hijrah itu artinya pindah, menjauhi atau menghindari.
Pertanyaannya, menghindari apa dan pindah kemana?
Hijrah itu perlu Tujuan
Dikisahkan ...
Si Oni ngerasa ga nyaman
kalo buku bukunya tergeletak di ruang tamu berhubung temennya mau dateng
kerumah, maka Oni meng-Hijrahkan (baca: memindahkan) bukunya ke kamar. Terus si
Oni bilang : Bentar sob! Gue mau Hijrahin buku dulu! ?!#!! Kira kira, gimana
reaksi temen si Oni? Hehehe. Ya itu contoh simpelnya aja.
Yang namanya manusia, ia
pasti ingin pindah dari kondisi ketidaknyamanan, menjadi nyaman. Dari
keterpurukan menuju kesejahteraan.
Dan mereka pasti melakukan
berbagai macam cara, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya demi tercipta sesuatu
yang sesuai dengan dirinya
Yang mau kita bahas disini
tentu bukan reaksi temen Oninya, tapi tingkah oni saat menghadapi ketidak
nyamanan.
Ceritanya, Oni itu manusia.
Jelas disana Oni nggak nyaman bukunya tergeletak di ruang tamu maka dia ambil
tindakan untuk memindahkan bukuya ke kamar, di meja belajarnya. Tepat? Iya .
Namun bayangkan, gimana
kalo Oni malah naruh bukunya di atas kompor atau di toilet? Maka apa yang
terjadi? Ya pastilah masalah baru akan kembali terjadi dan Oni harus lelah
lelahan mencari tempat, hingga ia menempatkan buku sesuai dengan tempatnya.
Begitu pula manusia yang
sedang hidup di dunia. Ketika ia mencari kenyamanan hidup dengan tujuan yang
salah, maka ia akan lelah untuk menemukan kenyamanannya.
Bagi kaum remaja, nggak
usah ribet ribet pengen jadi artis. Kini kita harus kembali ke dunia Islam.
Sudah saatnya remajapun ikut berkontribusi untuk kebangkitan ummat dan meraih
kemenangan yang hakiki.
Jadi yang namanya hijrah
itu butuh cara dan tujuan yang hakiki, yang sesuai dengan pribadi kita sebagai
seorang muslim.
ALLAH SWT berfirman :
وَمَن يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَن يَخْرُجْ مِن بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
"Barangsiapa berhijrah
di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang
luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud
berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum
sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi
Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [An Nisaa’
(4): 100]
Apalagi masa remaja. Begitu
banyak jalan hidup yang ditawarkan kesana dan kemari, lalu kita dituntut untuk
memilih.
Jalan mana yang kita ambil,
tentu haruslah jalan kebenaran.Ingat kembali bahwa kita hidup dari ALLAH, untuk
ALLAH, dan AKAN KEMBALI kepada ALLAH.
“Sesungguhnya orang-orang
yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka
itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
(Qs. Al-Baqarah 2:218).
Hijrahnya Para Artis,
mencari kenyamanan hidup yang hakiki. Teuku Wishnu yang berkata:
“Lama-lama saya merasa
tidak nyaman, saya merasa berdosa. Dari situ saya merindukan suasana saat masih
menjadi bocah di Sigli di mana saya merasakan kehidupan yang bahagia, belajar
ngaji di meunasah (musala) dan tergabung dalam remaja masjid,” tutur Wisnu
sebagaimana dikutip Dream dari situs resmi Walikota Banda Aceh.
Begitu pula dengan Yulia
Rakhman. Proses hijrahnya begitu berat, namun ia bisa melewati itu semua dengan
semangat keislamannya.
Peggy Melati Sukma yang
meninggalkan bisnis haramnya menjual alkohol untuk berhijrah lalu mengisi
kajian-kajian islam.
Dan juga Caesar YKS yang
kini lebih mendalami islam dan istrinya yang mulai memakai cadar.
Yuk, berhijrah! Jangan
sampe menyesal, tau-tau malaikat izrofil keburu datang.!
Hijrah Yuk!
Bagi kaum remaja, nggak
usah ribet-ribet pengen jadi artis. Kini kita harus kembali ke dunia Islam.
Sudah saatnya remajapun ikut berkontribusi untuk kebangkitan ummat dan meraih
kemenangan yang hakiki.
Temukanlah hijrahmu yang
hakiki yang akan menentramkan jiwa. Yakni hijrah kepada Islam yang kaffah.
Mulailah dengan sering ikut
kegiatan-kegiatan Islam, yang akan membuka pemikiranmu mengenai kehidupan.
Kamu juga akan mendapatkan
banyak sahabat yang soleh/solehah yang juga sedang berupaya mencari jati diri
dan kebahagiaan hakiki.
Yuk, berhijrah! Jangan
sampe menyesal, tau-tau malaikat izrofil keburu datang.
Wallahu’alam
@rlw.elhamasyi
TANYA JAWAB
Q : Ustadz, saya pernah
mendengar bahwa kita belum sempurna Islamnya jika dalam hidup kita belum pernah
melakukan hijrah. Benarkah begitu? Lalu hijrah seperti apa yang bisa mewakili.
Karena jika kita mengikuti jejak Rasulullah, beliau benar-benar melakukan
perjalanan (hijrah Mekkah ke Madinah). Sedangkan
kita yang di sini, jika sejak lahir sudah memiliki lingkungan tinggal yang
kondusif, jelas tidak mungkin untuk meninggalkan kediaman. Apakah yang begitu
cukup dengan hijrah secara spiritual saja? Seperti halnya para artis tersebut.
Terimakasih
A : Hijrah Zaman Now
1. Mengendalikan nafsu dan
diri sendiri.
2. Meningkatkan kualitas
Agama dan ketakwaan.
Waallahu'alam.
Q : Bagaimana dengan hijrah
secara fisik? Selama ini kami diusaha dan tempat tinggal di zona yang aman
(meski tidak nyaman, ustadz); namun jika kami hijrah harus memulai usaha dari
nol dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Apa yang harus kami lakukan ustadz?
Dan mohon doakan kami selalu istiqomah dalam hijrah kami ustadz.
A : Masalah adaptasi pada
lingkungan baru adalah hal yg lumrah untuk disiasati dan menjadikan itu nyaman
atau tidak kembali pada kita. Yang harus di jaga adalah kebersamaan dengan
keluarga terdekat dalam resonansi yg sama pula yaitu = memelihara terus
Momentum Hidayah dan Hijrah dari keburukan perilaku kepada Akhlakul Karimah. Dari
yang biasa futur kepada taqwa. Dari yang biasa kufur menjadi Syukur. Ini butuh
latihan dan kebersamaan dalam satu barisan kebaikan minimal dengan keluarga
kita terlebih dahulu. Ane in syaa ALLAH senantiasa mendo'akan para member
semuanya.
Q : Bagaimana hijrah yang
istiqomah itu? Menjaga keistiqomahan pun butuh hijrah hati, ustadz.
A : Yap keselerasan Hati,
dan Jiwa memang menjadi tolak ukur keberhasilan kita dalam berhijrah.
Q : Bagaimana menghadapi
saudara yang sudah hijrah tapi masih bersikap setengah-setengah, misalnya masih
mengucapkan selamat hari raya pada noni, karena mereka adalah saudara kita yang
beda keyakinan. Kita terangkan mereka malah marah dan bilang kita aliran keras,
padahal jelas batasan-batasan akidahnya dan jelas larangannya. Diterangkan
dengan share-share video ustadzah irena handono atau ceramah ustadz felix siaw,
eh malah di bilang kita fanatik. Akhirnya mereka malah memusuhi kita. Kita
harus bersikap gimana ya ustadz?
A : Yasarakumullah. Semoga
ALLAH bersama orang-orang yang hanif dan tetap memegang Aqidah dan Tauhidnya. Masalah
keluarga memusuhi sudah menjadi hal yang biasa dialami oleh aktifis dakwah. Bahkan
kita tahu kan bagaimana Kanjeng Nabi SAW mendapat cacian dan permusuhan yg
dahsyat dari keluarganya. Tetaplah jaga hubungan baik sebagai manusia dalam
persaudaraan. Sambil terus berdoa agar mereka segera pindah keyakinan. In syaa
ALLAH.
Alhamdulillah, kajian kita hari
ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari Allah
semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikalauah langsung saja kita tutup
dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika
asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engakau ya Allah,
dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
makasih pidatonya......semoga bermanfaat aminnn....
ReplyDelete