Kajian
Online Telegram Akhwat Hamba اَللّٰه
Ta'ala
Hari
/ Tanggal : Selasa, 11 Maret 2015
Narasumber
: Ustadzah Neneng Kumayanti
Tema
: Tadabbur
Notulen
: Ana Trienta
Assalamu
alaikum wr wb
Innalhamdalillah
nah maaduhu wa nasta'inuh wa nastaghfiruh.
Wanaa 'uzhu billah min suruu'ri anfusina wa min sayyiati 'amaalina
Segala
Puji milikNya dan hanya kepadaNya kita memuji kita berlindung dari kelemahan
diri kita. Dan kita beristighfar dari segenap kurang dan salah amal kita kepada
Alloh. Astaghfiirulloh
Mari
kita luruskan niat kita semata karena kita berharap balas yang lebih baik
disisi Alloh swt
Semata
untuk kebaikan dirinya sendirii kelak di yaumil akhir: Sebaik bekal belajar adalah
hati yg siap menerima ketentuanNya.
Ada
sebuah koneksi antara para nabi dan orang sholih. Maka siapkan dan upayakanlah
agar minimal kita pun memiliki niat dan hati yang siap dengan kebenaran dan
siap menerima pengajaran akan kebaikan nasib kita masing masing kelak. Koneksinya
adalah hati yang bersih menyukai kebaikan dan mencintai kebajikan
Karena
tak ada keuntungan dari ngaji ataupun talim ini kecuali bagi diri kita masing-masing.
Oleh karenanya sungguh sesuatu yang merugi saat kita hadir pada majelis yang membahas
al quran atau iman tapi kita tak hadir di dalamnya karena Alloh.
Maka
niscaya waktu yang sudah kita habiskan ibarat mengumpulkan debu di atas tangan
saat ada angin sebanyak apapun dia ikut beterbangan.
Mari
kita lihat lagi ayat yang sangat sering kita baca. Surah al fatihah yang juga
sudah kita habiskan bahasan dan tadabburnya. Khusus di ayat ke 4 dan ke 5. Alloh
pemilik hari pembalasan. Lalu di sisi lain ayat tentang penciptaan manusia
Inna
kholaqtul jinna wal insa illa liya' buduun
“Sesungguhnya
Alloh menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah mengabdi kepada-Nya”
Lalu
di ayat lain Alloh bersumpah demi waktu al ashr
Demi
waktu. Waktu apa? Waktu adalah hidup itu sendiri. Waktu bukan hari demi hari yang
dipergilirkan. Waktu bukan semata jam dinding yang berdetak. Tapi waktu adalah
hidup. Nyawa. Rezeki.
Yang
masih Alloh beri dan Alloh izinkan kita tinggal di bumi-Nya. Dan bernaung di
bawah langit-Nya. Menikmati tidur di malam hari lalu bangun di pagi hari
Itulah
hakikatnya waktu. Hingga Alloh menurunkan surah khusus waktu. Yang justru
memberi perhatian besar di ayat setelahnyaa
Innal
insaanaa lafii husr
“Sesungguhnya
setiap manusia berada dalam kerugian”
Illalladziina
aamanu wa aamilusholihaati wa tawaa soubil haqq wa tawaa soubishshobr
“Kecuali
yang beriman beramal sholih. Saling menasihati dalam kebenaran dan sabar”
Bagaimana
iman dan amal sholih adalah bekalan yang akan menyelamatkan manusia dari
kerugian.
>Jadi
pengertian tentang waktu di surat al ashr bukan tentang berapa lama. Tapi tentang
hidup, nyawa, rejeki ? Bisa dijelaskan ustadzah? Koq saya gak paham yaa ?
Jawab
Iya
kita sembari diskusi aja ya
Demi
waktu
Demi
hidupmu
Demi
waktu hidupmu yang masih Alloh beri
Bahwa
waktu yang masih Alloh beri bagi kita adalah rezekii bagimu. Karena hakikatnya
nikmat pertama sebagai makhluq adalah kehidupan
Oleh
karenanya Alloh ingatkan kita. Bahwa waktu kita hidup kita hanya akan membawa
kerugian jika hanya terlewati begitu saja. Karena apa? Lihatlah ayat ke 4 alfatihah
: Alloh akan memberi balas atas setiap hal yang kita lewatkan dalam hidup
Yang
nampak atau tersembunyi
Yang
dinyatakan atau disimpan
Yang
diniatkan ataupun luput
Yang
disadari ataupun tidak
Tak
ada satu pun yang akan luput dari balasan dari sisiNya. Yang dicatat dalam
kitab catatan amal yang akan dibuka kelak saat datangnya hari pembalasan
Hari
kiamat adalah haq
Hari
pembalasan adalah haq
Begitu
jelasnyaa begitu
Terangnya
Peringatan
akan kehidupan yang rugii
Kerugian
atas apa?
Rugi
atas kebahagian yang hanya dirasa di dunia
Rugi
atas kenikmatan yang terputus hanya di dunia
Rugi
atas kenikmatan dunia yang saat mati tak memberi manfaat apapun pada kita. Melainkan
kerugian. Karena sungguh kenikmatan di dunia itu akan berlanjut di kehidupan
akhirat bagi hamba hambaNya yang berbakti dan bertaqwa
Bagi
mereka yang hanya hidup untuk dunia maka kerugiannya baru akan mereka rasa saat
Alloh membuka menyingkap tabir hati manusia. Rahasia terdalam manusia. Yakni
saat kita menghadapi yaumil hisab. Hari perhitungan dan pembalasan.
Bagaimanakah nyanyian sendu dan menyayat hati mereka yang rugi? Lihatlah ayat
"yaa
laitanii kuntuu thuroobaa"
Andaii
dahulu kami saat di dunia menjadi tanah
Naudzubillah
Menggambarkan
bagaimanakah sesal mereka. Hingga saat itu mereka memikirkan bahwa menjadi
tanah di dunia lebih baik dari manusia. Ataghfiirulloh... Astaghfiirulloh
Belum
lagi kita memikirkan bagaimanakah hasil hisab kita di hadapan Alloh. Surga kah
atau nerakaa? Wallohu alam
Hanyaa
kita yang tahu diri kita yang sebenarnya. Dan hanya Alloh yang Maha Mengetahui
tempat kita kembali
PENUTUP
Doa
Kafaratul Majelis
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa'atubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
(HR.
Tirmidzi, Shahih).
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT




0 komentar:
Post a Comment