
Bismillahirrahmanirrahim,
Perkenalkan, nama saya Lara Fridani, ibu dari 4 anak, baru selesai
studi di Melbourne, tinggal sementara di melbourne. background
pendidikan psikologi. Senang bisa silaturrahim dan berdiskusi dengan
teman2.
As Young as our faith
( June | 2013 | The Letter 'D' - https://denisrahadian.wordpress.com/2013/06/ )
As Young As Our Faith
Oleh Lara Fridani
Oleh Lara Fridani
Sesaat
saya tertegun membaca komentar sekelompok remaja yang baru saja
mendengar kabar berita bahwa salah satu temannya mendadak meninggal
dunia. Berita tersebut segera menyebar cepat di jejaring komunikasi
sosial. Selain ucapan belasungkawa yang terlantun di akun grup tersebut
(entah ditujukan kepada siapa), ucapan nasehat kepada sesama teman agar
saling menguatkan juga terus mengalir. Yang memilukan adalah ketika
topik berita menjadi begitu ramai dengan ungkapan satu dua teman yang
mengingatkan kembali cerita-cerita lucu, kenakalan, dan segenap
kegembiraan lainnya yang mereka lakukan bersama almarhumah. Beberapa
foto kenangan bersama almarhumah di berbagai suasana dengan sigap terus
di-upload. Jadilah ungkapan rasa kangen dengan moment-moment bersamanya
semakin meluncur deras . Ekspresi kesedihan ‘memanggil’ pilu almarhumah
di group tersebut juga sempat terlantun, padahal sudah jelas almarhumah
tak akan membacanya.
“Yaaa ampuuuun, gak nyangkaaaaaa, kenapa cepat banget kamu meninggalkan kitaaaaa …..”
“hahhhhhh….gak percayaaaaaaa, minggu kemarin kan kita baru ketemuan…..”
“(speechlessssssssss)”
“Sediiiih bangeeeet…. gak bisa kumpul lengkap seperti dulu lagi, huuuuhuuu!”
“Waduh….saya
kok ketinggalan berita. Sabaaaaar semua yaaaaa, aku juga down banget
nih, takut mati jugaaaa…..eh sudah pada melayat beluuum?”
You
may delay, but time will not. Semoga para remaja ini cepat memahami dan
orang tua mereka cepat menyadari untuk memberikan pendidikan agama pada
mereka tentang sikap seorang muslim mendengar berita kematian.
Kesedihan keluarga, kerabat dan teman-teman adalah hal yang sangat
wajar, namun komentar dan upload foto foto beliau yang berlebihan- ke
sana ke mari- tak akan merubah keadaan. Everything that happens to you
do not matter to her. Amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat dari
beliau-lah yang Inshaa Allah bisa membantunya meringankan azab kubur.
Kematian
tidaklah menjadi sesuatu yang menakutkan ketika seseorang meninggal
dalam keadaan beriman. Allah menjanjikan tempat yang mulia, kebahagiaan
yang tanpa putus pada orang yang beriman dan bertaqwa. Memang tidak
mudah memahami bahwa kenikmatan hidup di dunia ini hanyalah sedikit
dibanding dengan kehidupan di akhirat. Perlu perjuangan pula untuk
melaksanakan perintah Allah SWT dan meninggalkan segala laranganNya.
Inshaa Allah, we learn as we go.
Allah
SWT berfirman: “Katakanlah, kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan
di akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak
akan dizalimi sedikit pun.” (QS 4: 77)
Saya
teringat dengan sahabat almarhumah yang wafat saat usia beliau juga
masih terbilang muda, 30- an tahun. Mendengar berita wafatnya, hati ini
begitu pilu. Beritanya pun disebarkan di jejaring komunikasi sosial,
tapi alhamdulillah komentar yang mengalir adalah panjatan doa buat
beliau, bukan lagi komentar ‘ala remaja’. Satu- dua teman mengingatkan
bagaimana sikap beliau yang menonjol- muslimah santun, sabar dan rendah
hati- masih terngiang di ingatan kami. Bagaimana kegiatan dan semangat
dakwah almarhumah sewaktu hidup bisa menjadi contoh bagi teman –teman
yang lain. Bagaimana pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran beliau
bermanfaat buat keluarga dan banyak orang di sekelilingnya hingga kini.
Ketegasan almarhumah sebelumnya untuk memutuskan dan melakukan action
kegiatan mana yang akan beliau dahulukan, kegiatan apa yang dikurangi,
dan kegiatan apa yang harus segera ditinggalkan, menjadi bekal
persiapan beliau. Sebuah bekal keimanan yang terpelihara dan amal
ibadah yang dilakukan secara ikhlas yang Inshaa Allah menjadi bekal di
akhirat.
Ajaran
Islam menjelaskan bahwa semua yang hidup tak bisa mengelak dari
kematian. Saat mendengar berita kematian, seorang muslim dianjurkan
untuk segera mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi raajiuun, yang
artinya bahwa sesungguhnya semua itu adalah milik Allah dan akan kembali
kepadaNya.Setiap mukmin juga dianjurkan untuk dapat memberi manfaat
bagi mukmin yang lain, baik yang masih hidup ataupun yang sudah
meninggal dunia dengan saling mendoakan. Rasulullah SAW bersabda “Tidak
ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama
muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata “dan
bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR Muslim).
Panjang
dan pendeknya usia seseorang berada dalam wilayah takdir Allah SWT.
Kehidupan kita diukur dengan seberapa besar kita melakukan kewajiban
kita, seberapa besar keberadaan kita bermanfaat untuk umat. Dengan
demikian yang dapat kita lakukan di sisa usia kita adalah meneguhkan
tujuan hidup kita, meningkatkan keimanan dan amal shaleh kita,
memperbanyak rasa syukur dan mencapai derajat hidup yang diliputi
kebaikan. Guru saya pernah menasehati, khususnya bagi kita yang sudah
mencapai usia 40 tahun bahkan lebih, sudah saatnya untuk mengurangi
tidur dengan memperbanyak ibadah. With age comes wisdom. Tidaklah pantas
orang seperti kita yang berada di ujung kematian berlaku lalai, dan
bermain main dalam beribadah. Beliau mengibaratkan kita agar bergerak
seperti bumi yang terus berputar sesuai perintahNya, bergerak di jalan
dakwah hingga ruh ini berpisah dengan jasadnya. “Ya Allah naungilah kami
dengan hidayah dan taufiqMu, matikan kami dalam keadaan khusnul
khatimah. Aamiin.”
“Sesungguhnya
kami milik Allah dan kepada Allah kami semua akan kembali.Ya Allah!
Tulislah dia (yang meninggal dunia) termasuk golongan orang-orang yang
berbuat kebaikan di sisi Engkau dan jadikanlah tulisannya itu dalam
tingkatan yang tinggi serta gantilah ahlinya dengan golongan orang-orang
yang pergi dengan ketaatan padaMu”
Maaf
to the point, saya posting artikel yang saya tulis dua tahunan yg lalu,
utk bahan diskusi kita. Apakah pernah dibahas sebelumnya?
Jika belum, mangga kalau berkenan membaca ya. Jika ada comment atau pertanyaan, boleh ditampung dulu
Jika belum, mangga kalau berkenan membaca ya. Jika ada comment atau pertanyaan, boleh ditampung dulu
Teman2, maaf nih, kalau tak ada pertanyaan, saya undur diri ya. Baby kurang sehat, lagi rewel. Maaf lahir batin
Kita tutup dg Doa Kafaratul majlis
=========================
=========================
Untuk memudahkan Nanda, Materi ini sudah ana copast ke blog ana.
http://ayeshasy.blogspot.com/2015/08/hadist-ke-3-kajian-nanda-hamba-allah104.html?m=1
http://ayeshasy.blogspot.com/
Rekap Materi Nanda M104 5 Agustus 2015
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment