Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Segala puji bagi Allah atas segala karuniaNya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kpd junjungan alam Rasulullah SAW.
Insya Allah tema materi kajian kita hari ini adalah " Tips sederhana meraih hidup barokah"
Hidup barokah ada dambaan setiap kita. Seringkali kata ini diucapkan supaya apa yang kita raih diberkahi Allah. Harta yang banyak, tapi tidak barokah, tidak ada guna. Sedikit tapi barokah, insyaAllah mendamaikan jiwa. Itulah sebabnya mencari keberkahan menjadi salah satu tujuan utama saat mencari rizki Allah. Berikut beberapa tips sederhana, agar langkah, rezeki yang di dapat dan hidup kita diberkahiAllah ;
1. Berbakti kepada orangtua, Orangtua adalah orang yang pertama-tama melahirkan dan mengasuh sampai kita sampai dewasa. Melupakan lelah lalu dengan sabar melayani sang anak, bahkan di tidur dan diamnya berisi doa untuk anak-anaknya.
Membalas orangtua sejatinya takkan pernah terganti, maka berbakti kepada orangtua harus dengan usaha terbaik yang kita punya. Sehingga ketika orangtua meridhoi setiap langkah kita maka Ridho Allah juga turun. Dan ketika Ridho Allah turun balasannya bukan saja kemudahan di dunia tapi sampai ke Akhirat.
2. Pandai bersyukur
Mengapa manusia harus pandai bersyukur? Q.S Ibrahim ayat 7 adalah jawabannya:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Lalu bagaimana tips agar kita pandai bersyukur? Perbanyaklah ucapan Alhamdulillah, dan senantiasa melihat “ke bawah”, masih banyak orang yang kekurangan dibanding dengan diri kita. Sebaliknya sering melihat “ke atas” membuat kita sombong dan akan selalu merasa kekurangan dan akan terasa lelah karena sering membanding-bandingkan orang yang lebih dari kita.
3. Berbicara yang baik
Perkataan yang baik sering membawa seseorang pada keberuntungan tak berujung, sebaliknya perkataan yang buruk sering menyakiti hati orang lain sehingga tertutup pintu rejekinya.
“Perkataan yang baik dan pemberian ma'af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. “ (Q.S Al-Baqarah : 263)
4. Qanaah dan Istiqomah
Qanaah ialah menerima dengan cukup, Orang yang mempunyai sifat qanaah telah memagar hartanya sekadar apa yang dalam tangannya dan tidak menjalar fikirannya kepada yang lain.
"Qanaah itu adalah harta yang tak akan hilang dan pura (simpanan) yang tidak akan lenyap". (HR. Thabarai dari Jabir).
Qanaah itu mengandung lima perkara:
1. Menerima dengan rela akan apa yang ada.
2. Memohonkan kepada Allah tambahan yang pantas, dan berusaha.
3. Menerima dengan sabar akan ketentuan Allah.
4. Bertawakal kepada Allah.
5. Tidak tertarik oleh tipu daya dunia.
Lalu pengertian Istiqomah terdapat dalam hadist (HR. Tirmidzi) seorang sahabat bertanya: " ya Rasul tolong ajarkan sesuatu kepadaku yang paling penting dalam Islam, dan saya tidak akan bertanya lagi, kepada siapapun. Nabi menjawab " Katakanlah aku telah beriman kepada Allah, kemudian istiqamah (Konsisten menjalankan perintah,dan menjauhi larangan.).
Semoga Allah selalu memberkahi semua ikhtiar yang kita lakukan. Aamiin
Wallahu ‘alam bishawaab.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA JAWAB
1. Salah satu tips meraih hidup barokah adalah berbicara yang baik, baik itu secara lisan atau tulisan. Tapi bagaimana cara menyikapi orang lain yang berbicara kurang baik. Apakah cukup dengan diam? Tapi kalau diam saja juga akan membuat orang tsb tersinggung dan menimbulkan masalah baru, yang akhirnya jadi tidak nyamann. Bagaimana crnya meluluhkan hati agar bisa saling memaafkan? Jazakallah.
1. Salah satu tips meraih hidup barokah adalah berbicara yang baik, baik itu secara lisan atau tulisan. Tapi bagaimana cara menyikapi orang lain yang berbicara kurang baik. Apakah cukup dengan diam? Tapi kalau diam saja juga akan membuat orang tsb tersinggung dan menimbulkan masalah baru, yang akhirnya jadi tidak nyamann. Bagaimana crnya meluluhkan hati agar bisa saling memaafkan? Jazakallah.
JAWAB :
Tentu ada trik-trik khusus menghadapi orang yg berbicara kurang baik. Salah satunya dgn sindiran atau melalui orang yg dia hormati. Setiap manusia biasanya ada orang yg dia hormati maka kalau bisa lewat orang itu. Jika tdk memungkinkan, yg bisa kita lakukan adalah diam. Karena jika kita balas maka akan menyalakan api permusuhan. Kalau kita punya nyali, ajak saja dia bicara 4 mata, sampaikan keberatan kita bahwa kata2nya kurang enak di dengar. Biasanya orangvyg dinasehati tanpa di dengar orang lain, akan lebih mengena. Wallahu'alam
2. Ustdz bagaimana ya membuat orang tua kita merasa bersabar atas penyakit yang diderita dan bersyukur atas apa yang telah ia terima sementara pikiran terus menyalahkan penyakit yang tak kunjung sembuh. Ditambah lagi sering suudzon terhadap orang lain. Padahal qiyamul lail dan shaum gak pernah absen. Saya sudah coba mencari orang yang kira-kira dihormati/disegani tp belum ketemu aja.
JAWAB :
Menasehati orangtua rasanya memang sulit, karena selain mereka lebih banyak pengalaman hidup, posisi kita secara nasab lebih rendah karena kita sebagai anak. Enaknya memang diajak dialog, walaupun sering buntu setidaknya mengajak mereka berfikir. Lalu, jangan lupa doakan ortu kita disetiap sholat agar Allah memudahkan bagi kita untuk menuntun mereka. Kemudian masalah penyakit, tidak boleh disalahkan, penyakit datangnya dari Allah dan obatnya dari Allah juga. Makanya kita disuruh berikhtiar untuk berobat. Dan sudah menjadi sunnatullah, yang sehat akan merasakan sakit, sebagaimana halnya yang hidup akan merasakan mati.
Wallahu'alam
3. Ustadz mau tanya kan diatas d jelaskan bahwa membalas orang tua sejatinya takkan pernah terganti. tapi temenku katanya pernah denger ada yang ceramah bahwa seorang anak untuk mengabdi kepada orang tuanya itu cukup dengan 5taun. Rasanya aku pun tidak setuju dengan itu. Apa bener begitu ustadz?
JAWAB :
Wah ustadz yang ceramah dapat ilmu dari mana itu. Atau yang mendengarnya kurang pas. Berbakti pada orangtua itu ya sepanjang hayat. Surga itu dibawah tekapak kaki ibu. Seorang anak, sekalipun sudah menikah tetap harus mengabdi pada ibunya. Jika orangtua tidak mampu lagi mencari penghidupan maka wajib bagiya menghidupi orangtuanya. Jadi ga benar kalau mengabdi pada ortu hanya 5 tahun. Wallahu'alam
4. Misi mau bertanya pak ustadz, jika kita punya cita-cita tinggi dan tak pernah puas dalam mencari ilmu, apakah kita tetap bisa berQanaah ?
JAWAB :
Kalau untuk ilmu harus tamak. Dalam sebuah hadist Rasulullah pernah bersabda , dengki yang dibolehkan hanya pada 2 hal, yaitu kepada yang berilmu dan kepada orang yang dermawan. Maksudnya supaya kita nambah ilmu terus. Gak boleh berhenti belajar. Juga supaya banyak memberi, jangan kikir dan pelit. Terus, tidak ada istilah qona'ah dengan ilmu. Qona'ah lebih tepat ditujukan pada materi (harta). Misal, qona'ah atas pemberian Allah. Maksudnya merasa cukup atas pemberian Allah , dan tdk ingin merebut milik orang lain. Juga tidak mencari-cari harta yg haram. Wallahu'alam
5. Ustadz mau tanya. Siapa pun bisa berubah tapi nggak semua bisa istiqomah. Kita bisa berubah sekaligus istiqomah apabila lingkungan juga mendukung. Lalu bagaimana kami bisa berdakwah kpd keluarga ? Sejatinya keluarga adalah orang terdekat dan paling berpengaruh.
Jazakallah ustad.z
JAWAB :
Iya benar, bahwa da'wah kepada keluarga menjadi hal yang sangat penting. Karena jika da'wah didukung penuh oleh keluarga, maka ia akan cepat menular ke masyarakat, akan menjadi kokoh dan kuat. Jika fondasi sedang kuat maka penyebarannya ke masyarakat, ke kelompok yang lebih luas, lintas etnis, bahasa dan bangsa niscaya bisa jadi kenyataan. Namun, itu bukan persyaratan wajib, karena sebenarnya ada juga contoh lain dari fenomena ini yaitu keluarga Nabi Nuh, dimana istri dan anaknya tidak mendukung da'wahnya. Bisa jadi Allah menjadikan itu sebagai takdir untuk generasi kita agar lebih kuat dan lebih sadar bahwa bisa jadi da'wah itu bisa jadi penghalangnya keluarga sendiri. Intinya adalah jika ingin da'wah berhasil, semua konsekuensi hrs diterima dan dihadapi dgn lapang dada dan kuat jiwa. Wallahu'alam
Tentu ada trik-trik khusus menghadapi orang yg berbicara kurang baik. Salah satunya dgn sindiran atau melalui orang yg dia hormati. Setiap manusia biasanya ada orang yg dia hormati maka kalau bisa lewat orang itu. Jika tdk memungkinkan, yg bisa kita lakukan adalah diam. Karena jika kita balas maka akan menyalakan api permusuhan. Kalau kita punya nyali, ajak saja dia bicara 4 mata, sampaikan keberatan kita bahwa kata2nya kurang enak di dengar. Biasanya orangvyg dinasehati tanpa di dengar orang lain, akan lebih mengena. Wallahu'alam
2. Ustdz bagaimana ya membuat orang tua kita merasa bersabar atas penyakit yang diderita dan bersyukur atas apa yang telah ia terima sementara pikiran terus menyalahkan penyakit yang tak kunjung sembuh. Ditambah lagi sering suudzon terhadap orang lain. Padahal qiyamul lail dan shaum gak pernah absen. Saya sudah coba mencari orang yang kira-kira dihormati/disegani tp belum ketemu aja.
JAWAB :
Menasehati orangtua rasanya memang sulit, karena selain mereka lebih banyak pengalaman hidup, posisi kita secara nasab lebih rendah karena kita sebagai anak. Enaknya memang diajak dialog, walaupun sering buntu setidaknya mengajak mereka berfikir. Lalu, jangan lupa doakan ortu kita disetiap sholat agar Allah memudahkan bagi kita untuk menuntun mereka. Kemudian masalah penyakit, tidak boleh disalahkan, penyakit datangnya dari Allah dan obatnya dari Allah juga. Makanya kita disuruh berikhtiar untuk berobat. Dan sudah menjadi sunnatullah, yang sehat akan merasakan sakit, sebagaimana halnya yang hidup akan merasakan mati.
Wallahu'alam
3. Ustadz mau tanya kan diatas d jelaskan bahwa membalas orang tua sejatinya takkan pernah terganti. tapi temenku katanya pernah denger ada yang ceramah bahwa seorang anak untuk mengabdi kepada orang tuanya itu cukup dengan 5taun. Rasanya aku pun tidak setuju dengan itu. Apa bener begitu ustadz?
JAWAB :
Wah ustadz yang ceramah dapat ilmu dari mana itu. Atau yang mendengarnya kurang pas. Berbakti pada orangtua itu ya sepanjang hayat. Surga itu dibawah tekapak kaki ibu. Seorang anak, sekalipun sudah menikah tetap harus mengabdi pada ibunya. Jika orangtua tidak mampu lagi mencari penghidupan maka wajib bagiya menghidupi orangtuanya. Jadi ga benar kalau mengabdi pada ortu hanya 5 tahun. Wallahu'alam
4. Misi mau bertanya pak ustadz, jika kita punya cita-cita tinggi dan tak pernah puas dalam mencari ilmu, apakah kita tetap bisa berQanaah ?
JAWAB :
Kalau untuk ilmu harus tamak. Dalam sebuah hadist Rasulullah pernah bersabda , dengki yang dibolehkan hanya pada 2 hal, yaitu kepada yang berilmu dan kepada orang yang dermawan. Maksudnya supaya kita nambah ilmu terus. Gak boleh berhenti belajar. Juga supaya banyak memberi, jangan kikir dan pelit. Terus, tidak ada istilah qona'ah dengan ilmu. Qona'ah lebih tepat ditujukan pada materi (harta). Misal, qona'ah atas pemberian Allah. Maksudnya merasa cukup atas pemberian Allah , dan tdk ingin merebut milik orang lain. Juga tidak mencari-cari harta yg haram. Wallahu'alam
5. Ustadz mau tanya. Siapa pun bisa berubah tapi nggak semua bisa istiqomah. Kita bisa berubah sekaligus istiqomah apabila lingkungan juga mendukung. Lalu bagaimana kami bisa berdakwah kpd keluarga ? Sejatinya keluarga adalah orang terdekat dan paling berpengaruh.
Jazakallah ustad.z
JAWAB :
Iya benar, bahwa da'wah kepada keluarga menjadi hal yang sangat penting. Karena jika da'wah didukung penuh oleh keluarga, maka ia akan cepat menular ke masyarakat, akan menjadi kokoh dan kuat. Jika fondasi sedang kuat maka penyebarannya ke masyarakat, ke kelompok yang lebih luas, lintas etnis, bahasa dan bangsa niscaya bisa jadi kenyataan. Namun, itu bukan persyaratan wajib, karena sebenarnya ada juga contoh lain dari fenomena ini yaitu keluarga Nabi Nuh, dimana istri dan anaknya tidak mendukung da'wahnya. Bisa jadi Allah menjadikan itu sebagai takdir untuk generasi kita agar lebih kuat dan lebih sadar bahwa bisa jadi da'wah itu bisa jadi penghalangnya keluarga sendiri. Intinya adalah jika ingin da'wah berhasil, semua konsekuensi hrs diterima dan dihadapi dgn lapang dada dan kuat jiwa. Wallahu'alam
Baiklah
kita cukupkan dulu kajian kita sampai disini. Marilah kita tutup
majelis ilmu kita hari ini dengan membeca istighfar, hamdallah serta do'a
kafaratul majelis.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
dan istighfar
أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ
Doa penutup majelis :
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ
أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ٭
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat
kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Rekapan Kajian Online WA Hamba اللَّهِ
SWT
Selasa, 18 Dzulhijjah 1436 H / 2 Oktober 2015
Pemateri: Ustadz Syahrawi
Tema: Tips Sederhana Meraih Hidup Barokah
Group: M113
Notulis: Annisa
Pemateri: Ustadz Syahrawi
Tema: Tips Sederhana Meraih Hidup Barokah
Group: M113
Notulis: Annisa
Editor : Athariyah
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment