Kajian Online WA Hamba الله SWT
Selasa,
13 Oktober 2015
Narasumber : Ustadzah Gita & Ustadzah Fina
Rekapan Grup Nanda M104(Gina) &
M107(Tira)
Tema : Syakhsiyah Islamiyah
Editor : Rini Ismayanti
MA’NA ASY-SYAHAADATAIN (Pengertian Dua Kalimat- Syahadat)
Bikin eksperimen kecil
yuk..
Coba buka jari-jari tangan
kita, bikin fungsi masing-masing jari yang mewakili rukun islam.
Jempol = syahadatain
Telunjuk = sholat
Jari tengah = puasa
Jari manis = zakat
Kelingking = haji
Telunjuk = sholat
Jari tengah = puasa
Jari manis = zakat
Kelingking = haji
Lalu peganglah
botol/gelas air mineral/apapun yang bisa digenggam.
Lalu lepaskan satu
persatu dari kelingking lalu ke jempol.. Amati apa yang terjadi. Hasilnya :
• Saat seorang muslim tidak melakukan ibadah haji karena tdak mampu baik maal maupun fisik, maka itu tdak akan meruntuhkan keislamannya
• Kemudian saat muslim tidak mengeluarkan zakat, karena tidak mampu, maka itupun tdak meruntuhnya kemuslimannya
• Lalu saat dia tidak puasa karena suatu sebab yang dibolehkan oleh syara' maka itupun tdak membuat keislamannya rusak
• Lalu bagaimana jika sholat ditinggalkan? Seperti yang telah dilakukan, maka botol/gelas yang digenggam tadi akan terlepas. Maka sama halnya ketika seorang muslim tidak sholat, maka akan terlepas sedikit demi sedikit keislamannya
• dan ketika syahadat itu pun terlepas, maka sudah dipastikan keislaman seorang muslim itu telah hilang darinya..
• Saat seorang muslim tidak melakukan ibadah haji karena tdak mampu baik maal maupun fisik, maka itu tdak akan meruntuhkan keislamannya
• Kemudian saat muslim tidak mengeluarkan zakat, karena tidak mampu, maka itupun tdak meruntuhnya kemuslimannya
• Lalu saat dia tidak puasa karena suatu sebab yang dibolehkan oleh syara' maka itupun tdak membuat keislamannya rusak
• Lalu bagaimana jika sholat ditinggalkan? Seperti yang telah dilakukan, maka botol/gelas yang digenggam tadi akan terlepas. Maka sama halnya ketika seorang muslim tidak sholat, maka akan terlepas sedikit demi sedikit keislamannya
• dan ketika syahadat itu pun terlepas, maka sudah dipastikan keislaman seorang muslim itu telah hilang darinya..
Maka itulah penting
sekali bagi seorang muslim untuk menjaga sholat dan syahadatnya... Tidak ada
udzur sekalipun yang membolehkannya meninggalkan dua rukun tsb
Makna Asyahadu
Kata Asyhadu yang
terdapat dalam syahadatain memiliki beberapa arti , antara lain :
1. Pernyataan/ikrar
(Al I'laan atau Iqroor)
Seorang yang bersyahadah berarti dia berikrar atau menyatakan - bukan hanya mngucapkan melainkan kesaksian yang tumbuh dari dalam hati bahwa Tidak ada Ilaah selain Allah
Seorang yang bersyahadah berarti dia berikrar atau menyatakan - bukan hanya mngucapkan melainkan kesaksian yang tumbuh dari dalam hati bahwa Tidak ada Ilaah selain Allah
2. Sumpah (Al Qossam)
Seorang yang bersyahadah berarti juga bersumpah. Suatu kesediaan yang siap menerima akibat dan resiko apapun. Bahwa tiada Ilaah selain Allah saja dan Muhammad adalah utusan Allah
Seorang yang bersyahadah berarti juga bersumpah. Suatu kesediaan yang siap menerima akibat dan resiko apapun. Bahwa tiada Ilaah selain Allah saja dan Muhammad adalah utusan Allah
3. Janji (Al Wa'du
atau Al 'Ahdu)
Yaitu janji setia akan Keesaan Allah sebagai Zat yabg di pertuhankan. Janji tersebut kelak akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah
Yaitu janji setia akan Keesaan Allah sebagai Zat yabg di pertuhankan. Janji tersebut kelak akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah
Syahadah muslim yang
dinyatakan dengan kesungguhan, yang merupakan janji sucj sekaligus sumpah
kepada Allah SWT merupakan ruh keimanan. Iman adalah keyakinan tanpa keraguan,
penerimaan tanpa keberatan, kepercayaan terhadap semua keputusan Allah ( QS. 49
: 15)
Kalimat syahaadatain
adalah kalimat yang tidak asing lagi bagi umat Islam. Kita selalu menyebutnya
setiap hari, misalnya ketika shalat dan adzan. Kalimat syahaadatain sering
diucapkan oleh umat Islam dalam pelbagai keadaan. Umumnya kita menghafal
kalimat syahaadah dan dapat menyebutnya dengan fasih, namun yang menjadi
pertanyaan sejauh manakah makna kalimat syahaadatam ini dipahami dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari umat Islam?
Masalah tersebut perlu
dijawab dengan kenyataan yang ada. Tingkah laku umat Islam yang terpengaruh
dengan jahiliyah atau cara hidup Barat yang memberi gambaran bahwa syahaadah
tidak memberi pengaruh pada dirinya seperti tidak menutup aurat, melakukan
perkara yang dilarang dan meninggalkan yang diperintah-Nya, memberi kesetiaan
dan taat bukan kepada Islam, dan mengingkari rezeki atau tidak menerima sesuatu
yang dikenakan kepada dirinya. Contoh ini adalah wujud dari seseorang yang
tidak memahami syahaadah yang dibacanya dan tidak mengerti makna yang
sebenarnya dibawa oleh syahaadah tersebut.
Kalimat syahaadah
merupakan pilar utama dan landasan penting bagi rukun Islam. Tanpa syahaadah
maka rukun Islam lainnya akan runtuh begitu pula dengan rukun Iman. Tegaknya
syahaadah dalam kehidupan seorang individu maka akan menegakkan ibadah dan dim
dalam hidup kita. Dengan syahaadah maka wujud sikap mhaniah yang akan
memberikan motivasi kepada tingkah laku fisik dan akal fikiran serta memotivasi
kita untuk melaksanakan rukun Islam lainnya.
Menegakkan Islam maka
harus menegakkan rukun Islam terlebih dahulu, dan untuk tegaknya rukun Islam
maka mesti tegak syahaadah terlebih dahulu. Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa
Islam itu bagaikan sebuah bangunan. Untuk berdirinya bangunan Islam itu
harus ditopang oleh 5 (lima) tiang pokok yaitu syahaadatain, shalat, shaum,
zakat dan haji ke baitul haram. Dalam hadits yang lain: Shalat sebagai salah
satu rukun Islam yang merupakan tiang agama (ad- diin).
Di kalangan masyarakat
Arab di zaman Nabi SAW, mereka memahami betul makna dari syahaadatain ini,
terbukti dalam suatu peristiwa dimana Nabi SAW mengumpulkan ketua-ketua Quraisy
dari kalangan Bani Hasyim, Nabi SAW bersabda yang artinya:
"Wahai
saudara-saudara, maukah kalian aku beri satu kalimat, dimana dengan kalimat itu
kalian akan dapat menguasai seluruh jazirah Arab".
Kemudian Abu Jahal
terus menjawab,
"Jangankan satu
kalimat, sepuluh kalimat pun akan aku terima".
Kemudian Nabi SAW
bersabda,
"Ucapkanlah Laa
ilaaha illa Allaah dan Muhammadan Rasulullah."
Abu Jahal lalu
menjawab,
"Kalau itu yang
engkau minta, berarti engkau mengumandangkan peperangan dengan semua orang Arab
dan bukan Arab."
Penolakan Abu Jahal
kepada kalimat ini, bukan karena dia tidak faham akan makna dari kalimat itu,
tetapi justru sebaliknya. Dia tidak mau menerima sikap yang mesti tunduk, taat dan
patuh kepada Allah SWT saja, dengan sikap ini maka semua orang akan tidak
tunduk lagi kepadanya. Abu Jahal ingin mendapatkan loyalitas dari kaum dan
bangsanya. Penerimaan syahaadah bermakna menerima semua aturan dan segala
akibatnya. Penerimaan inilah yang sulit bagi kaum jahiliyah dalam
mengaplikasikan syahaadah.
Sebenarnya apabila
mereka memahami bahwa loyalitas kepada Allah SWT itu juga akan menambah
kekuatan kepada diri kita, maka mereka yang beriman semakin dihormati dan
semakin dihargai. Mereka yang memiliki kemampuan dan ilmu akan mendapatkan
kedudukan yang sama apabila ia sebagai muslim. Abu Jahal adalah tokoh di
kalangan Jahiliyah dan ia memiliki banyak potensi di antaranya ialah ahli hukum
(Abu Amr). Setiap individu yang bersyahadah, maka ia menjadi khalifatullaah fil
Ardhi (Pemimpin di muka Bumi).
Kalimat syahaadah
mesti difahami dengan benar, karena di dalamnya terdapat makna yang sangat
tinggi. Dengan syahaadah maka kehidupan kita akan dijamin bahagia di dunia
ataupun di akhirat. Syahaadah sebagai kunci kehidupan dan tiang dari pada
ad-diin. Oleh karena itu, marilah kita bersama memahami syahaadatain ini.
Wallohu'alam bish
showwab...
REKAP TANYA-JAWAB
Q : Assalamu'alaikum
bun.. Ana pernah di ajak teman untuk mengikuti acara pengajian yang katanya dihadiri
banyak orang. Tapi setelah sampe di sana cuma ada 2 orang total cuma 4 orang
dengan ana dan tempt itu sangat tertutup. Dan salah satu dari mereka yang membrikan
materi membri peringatan kepada ana yang sebagai pendatang baru untuk tidak memberi
tahu tentang pengjiannya kepada orang lain. Saat itu beliau menyuruh ana membaca
syahadat untuk masuk ke pengajian tsb sebagai salah satu syarat agar bisa
mngikutinya dan ana mulai merasa aneh dengan semua penjelasannya... Yang mau
ana tanyakan... bukankah sekarang islam sudah terang-terangan ya bun. Kenapa
saat pengajian harus sembunyi-sembunyi dan syarat untuk bisa mengikuti pengajiannya
harus membaca syahadat yang disaksikan orang yang mereka tuakan, di ruang
tertutup dan itu bukan mahram kita.
A : Umar bin Abdul
Aziz berkata: “Apabila kamu melihat ada sekelompok orang saling berbisik-bisik
tentang sesuatu mengenai agamanya, tanpa orang umum, maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya mereka sedang membangun kesesatan”. Syahadat bagi orang yang
hendak masuk Islam dilakukan dihadapan kaum muslimin dan dilakukan secara umum
dan tidak sembunyi-sembunyi.
Maka sudah tentu
berbeda dengan syahadat yang tadi diceritakan Karena salah satu ciri aliran
sesat adalah ketika diminta bersyahadat ala mereka dan tidak sesuai dengan
tuntunan syariat..bahkan bisa jadi ketika syahadat(baiat) itu dilakukan secara tidak
disadari sudah membuat orang yang melakukannya keluar dari agama
Islam.na'udzubillaahi mindzalik
Semoga Allah tunjukkan
yang haq adalah haq dan yang bathil adalah bathil sehingga insyaAllah Allah
selalu kuatkan kita dan tuntun kita kepada jalan yang diridhoi.
Di Negara-negara
(komunis, misal) dimana islam masih asing bahkan dimusuhi, sembunyi-sembunyi
lebih baik.. Bahkan di china kalau ketahuan muslim kan dilarang shaum, dipaksa
makan. Dalam kondisi tsb menyembunyikan keimanan lebih baik. Jadi kita lihat
konteks waktu, tempat dan kondisinya. Wallahu a'lam
Di mesir juga,
kader-kader yang terikat dengan ikhwanul muslimin, dipenjara, dikejar oleh
militernya sendiri yang mengaku muslim tapi berideologi liberal. Markas IM
dibom militer, presiden dikudeta. Hanya karena berideologi islam.
Itu menunjukkan dalam
kondisi tertentu, menyembunyikan aqidah/ideologi bertujuan untuk menyelamatkan
aqidah, diri dan jamaah. Karena kita tahu saat ini tidak ada negara berlandas
syariat islam, kalau tidak komunis ya liberal yang jeLas memusuhi islam yang
murni.. Wallahu a'lam..
Dahulu ketika awal
dakwah Rasulullah dilakukan dengan sembunyi sembunyi,di tengah kejahiliyahan
kaum Mekkah pada saat itu yang menyembah berhala,dakwah Rasulullah dilakukan
dengan sembunyi-sembbunyi pun ketika mengajarkannya dirumah Arqom bin Abi
Arqom. Sampai pada saatnya dakwah itu dilakukan secara terang-terangan. Hal ini
tentu berbeda dengan taqiyah yang dilakukan oleh golongan-golongan sesat pada
saat ini.
Taqiyah adalah kondisi
luar seseorang dengan yang ada di dalam batinnya tidaklah sama. Memang taqiyah
juga dikenal di kalangan Ahlussunnah. Hanya saja menurut Ahlussunnah taqiyah
digunakan untuk menghindarkan diri dari musuh-musuh Islam alias orang kafir
atau ketika perang maupun kondisi yang sangat membahayakan orang Islam. Seperti
contoh yang antunna telah sebutkan diatas. Sementara itu menurut Syi’ah bahwa
Taqiyah wajib dilakukan. Jadi taqiyah adalah salah satu prinsip agama mereka.
Taqiyah dilakukan kepada orang selain Syi’ah, seperti ungkapan bahwa Quran
Syi’ah adalah sama dengan Quran Ahlussunnah. Padahal ungkapan ini hanyalah
kepura-puraan mereka. Mereka juga bertaqiyah dengan pura-pura mengakui
pemerintahan Islam selain Syi’ah. Padahal hakikatnya orang Syi’ah sangat
membenci dan menganggap pemerintahan tersebut telah merampas. Posisi ajaran
taqiyah dalam Syiah sangat esensial. Seperti kata al-Kulaini, penulis al-Kafi:
“Tidak beragama orang
yang tidak menggunakan konsep taqiyah.” (al-Kulaini, Ushul al-Kafi, jilid II,
hal. 217).
Karena itu, Ibnu
Babawaih, tokoh besar Syiah klasik, berfatwa bahwa hukum menerapkan taqiyah itu
wajib, seperti menjalankan shalat.
Ia mengatakan;
“Keyakinan kita tentang hukum taqiyah adalah wajib, barang
siapa yang
meninggalkan taqiyah sama halnya dengan meninggalkan shalat.” (Ibnu Babawaihi,
al-I’tiqadat, hal. 114).
Q : Bunda , nenek saya sudah berusia hampir 90 tahun dan saat ini.
Kondisi sudah uzur , hanya berbaring di ranjang dengan memori yang datang
pergi. Dia minta disariatkan ke seorang ustad agar dimudahkan kepergiannya karena
merasa merepotkan anak-anak yang merawatnya, nenek saya bilang khawatir dulu
semasa muda pernah memakai pemake atau semacam jimat, apa yang sebaiknya saya
lakukan??? Jazakillah atas jawabannya
A : Khair coba cek di rumah ada gak kertas-kertas yang bertuliskan
arab yang di selip-selipin atau di pajang, ada patung-patung, ada senjata pisau
keris yang dikeramatkan, atau apa aja yang dianggap itu warisan leluhur dan
bertuah. Dan bacakan al baqarah serta ma'tsurat pagi dan sore. Kalo ada singkirkan, tuntun terus nenek dengan zikir yang pendek-pendek aja, istighfar Allah gitu. Jangan ditinggal sendirian tetap dampingi sewaktu-waktu ada apa-apa bisa ditalqin
bertuah. Dan bacakan al baqarah serta ma'tsurat pagi dan sore. Kalo ada singkirkan, tuntun terus nenek dengan zikir yang pendek-pendek aja, istighfar Allah gitu. Jangan ditinggal sendirian tetap dampingi sewaktu-waktu ada apa-apa bisa ditalqin
Q : Bunda, kebanyakan dri kita kan muslim keturunan, sementara
masuknya seseorang ke dalam islam itu dimulai dari saat ikrarnya pengucapan
kalimah syahadat. Klo untuk muslim mualaf mungkin ada moment khusus saat
melafadzkan kalimah tersebut dengan pengikraran yang disaksikan beberapa saksi
dan stelah itu dinyatakanlah bahwa dirinya masuk islam. Nah klo untuk muslim
turunan itu gimana bun?
A : Khair bunda,,,jika muallaf ada tata cara sebelum pengucapan ikrar syahadat. Misalnya wajib mandi dulu. Disaksikan oleh beberapa orang, dll. Bagaimana dengan yang keturunan sudah muslim? Bukankah saat melakukan jima' saja sudah berdoa? Dan saat janin lahir di azankan dan di iqomahi? Nah itulah yang menandakan kita memang muslim. Dan ingat ketika masih di dalam kandungan ibunya janin sudah bersaksi bahwa tuhannya adalah Allah
A : Khair bunda,,,jika muallaf ada tata cara sebelum pengucapan ikrar syahadat. Misalnya wajib mandi dulu. Disaksikan oleh beberapa orang, dll. Bagaimana dengan yang keturunan sudah muslim? Bukankah saat melakukan jima' saja sudah berdoa? Dan saat janin lahir di azankan dan di iqomahi? Nah itulah yang menandakan kita memang muslim. Dan ingat ketika masih di dalam kandungan ibunya janin sudah bersaksi bahwa tuhannya adalah Allah
Q : Bunda bisa tolong dijelaskan beda 2 kalimat syahadat dengan kalimat
ketika mau mentalqin kan?
A : Kalimatnya sama sayaang, hanya saja kalau sudah susah
mengikuti kalimat-kalimat yang panjang talqinnya cukup
Allah,,allah,,astagfirullah,,,gitu aja.
Khawatirnya kalo baca panjang dan gak bisa mengikuti pas mutusnya gak bener kan berabe. Misalnya : asayahadu alla ilaa,,,trus maaf wafat kan kasian artinya kan tiada tuhan itu artinya.
Khawatirnya kalo baca panjang dan gak bisa mengikuti pas mutusnya gak bener kan berabe. Misalnya : asayahadu alla ilaa,,,trus maaf wafat kan kasian artinya kan tiada tuhan itu artinya.
Q : Bunda apakah hati orang munafik itu muslim itu sendirikah?
Terkadang ada yang mengetahui ilmu agama tapi tidak mengamalkannya
A : Hati siapa yang munafiq kita tak bisa menilainya. Itu urusan
dia dengan Allah ya mbk. Jika ada seseorang yang dia paham agama tapi tak bisa
melaksanakannya maka yang salah bukan agamanya to mbk? Mungkin hati dia sedang
sakit. Hati yang sakit adalah hati yang dia ibadah jalan, maksiat juga jalan.
So,,jangan pernah kita menghakimi siapapun ya mbk. Huznuzhon lebih baik,
berkacalah pada kisah pelacur yang justru masuk syurga karena menolong anjing yang
kehausan, yang kita perjuangkan adalah akhir hidup kita, karena Allah melihat
proses tidak melihat hasil akhir
Q : Maaf um apa kah masih bisa bertanya masalah ruqiyah? Karena
saya sering melihat entah yang dibilang itu hantu atau apa, yang jelas saya jadi
ketakutan berlebih, apa lagi punya bayi. Jadi takut
A :
Boleh kok, ingat satu hal jangan pernah kita ada dibawah baying-bayang
ketakutan pada jin, syetan dsb. Karena sesungguhnya tipu daya syetan itu sangat
lemah adanya.
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Moga ilmu yang kita dpatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment