السلام عليكم
الحمدلله كماينبعي لكرم وجحه وعز جلاله، واشهدأن لاإله إلاالله وحده لا شريك له، الكامل في ذاته وأسماىٕه وصفاته وأفعاله. واشهدأتمحمدارسول الله صلى الله عليه وعلى آله وأصحابهوسلم تسليما كثيرا.
أمابعد:
🎓 Menjadi Muslim Yang Tangguh
💻 Meluruskan Orientasi Hidup
📠 FQ/el-Qudsy
Ma'asyiral Muslimin yang berbahagia,
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk termulia di muka bumi. Hal itu pasti meiliki tujuan yang agung. Di antara tujuan itu adalah untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah. Tujuan ubudiah atau penghambaan kepada Allah inilah yang seharusnya menjadi poros bagi seluruh aktivitas manusia. Sebagaimana Allah kalamkan:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melaikan supaya mereka menyembah-Ku" (QS. adz-Dzariyat : 56)
Termasuk dalam makna ubudiah adalah segala aktivitas yang dimaksudkan untuk mencari pahal di sisi Allah. Baik itu berupa amal ritual seperti melaksanakan sholat, puasa, zakat, dan haji. Atau, ibadah non ritual seperti membantu sesama, bekerja, dan berkreasi. Semua ubudiah itu harus memiliki orientasi yang jelas, yaitu dalam rangka mencari ridha Allah. Semua itu tergantung pada niat kita masing-masing. Rasulullah bersabda, yang artinya: "Amalan-amalan itu hanyalah tergantung dengan niatnya. Dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkan" (HR. Bukhari, dan Muslim)
Jama'ah yang dimuliakan Allah,
Orientasi hidup seorang mukmin dengan segala bentuk dan aktivitasnya tidak boleh lepas dan melenceng dari apa yang telah ditentukan Allah. Karena bagi orang mukmin, hidup adalah ibadah. Islam tidak hanya mengurusi ritual, melainkan juga ibadah sosial. Ternyata kalau kita teliti, ibadah sosial mendapatkan porsi yang paling banyak dalam praktiknya. Hal ini terlihat ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم berbicara tentang akidah. Beliau menegaskan bahwa iman itu ada tujuh puluh lebih cabangnya. Yang paling tinggi adalah syahadat, sedang yang paling rendah adalah menyingkirkan duri di jalan (HR. Ibnu Majah). Dengan demikian, semua kehidupan seorang mukmin dan segala aktivitasnya harusnlah memiliki orientasi ibadah kepada Allah, bukan yang lainnya. Sebagaimana Allah kalamkan,
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
"Katakanlah: Sesunggunya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam" (QS. al-An'am : 162)
Jama'ah yang dimuliakan Allah,
Dalam perjalanan hidupnya, manusia sering lupa terhadap orientasi hidupnya. Gemerlapnya dunia, padatnya aktivitas, serta hiruk pikuk kehidupan, tidak jarang menyeret manusia jauh dari tujuan hidupnya sebagai hamba Allah. Akibatnya, manusia menghalalkan segala cara, tidak lagi membedakan mana yang halal dan mana yang hara. Lupa kalau antara sholat dan teknokrat tidak dapat dipisahkan. Lupa kalau orientasi hidupnya adalah untuk Allah. Maka, celakalah mereka yang membangga-banggakan dengan dunia dan kemewahan, sehingga lupa Allah. Padahal, Allah akan memintai pertangung-jawaban atas segala nikmat yang mereka dapatkan.
Dikisahkan oleh Abu Hurairah, bahwa suatu hari Rasulullah صلى الله عليه وسلم keluar menuju suatu tempat. TIba-tiba, beliau bertemu dengan Abu Bakar dan Umar, lalu beliau bertanya, yang artinya: "Apakah yang menyebabkan kalian keluar rumah pada saat seperti ini?" Mereka berdua menjawab, "Kami keluar karena lapar, wahai Rasulullah" Maka, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Demi yang jiwaku berda ditangan-Nya, sesungguhnya aku keluar karena sesuatu yang menyebakan kalian keluar dari rumah kalian berdua. Marilah pergi bersamaku"
Maka, mereka pun pergi bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم lalu mendatangi rumah seorang kaum Anshar. Ketika dia melihat Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan kedua sahabat beliau sedang bertamu ke rumahnya dia berkata, "Alhamdulillah, pada hari ini tidak seorang pun yang mendapatkan tamu yang lebih mulia dari tamuku"
Perawi berkata: Dia pun segera membawakan untuk mereka setandan kurma yang di dalamnya terdapat kurma yang matang dan yang muda, "Makanlah ini" kata tuan rumah. Lalu ia mengambil pisau (untuk menyembelih kambing).
Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, yang artinya: "Berikanlah kepada kami kambing yang sudah tidak diperah susunya" Maka, dia menyembelih kambing tersebut dan mereka pun makan dagingnya, kemudian mereka minum. Pada saatu mereka sudah kenyang dan dahaga telah hilang, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda kepada Abu Bakar dan Umar: "Demi Zat yang jiwanku berada di tangan-Nya, kalian pasti akan ditanya tentang nikmat ini pada hari Kiamat. Kalian keluar dari rumah dalam keadaan lapar, lalu setelahnya kalian pulang telah mendapatkan nikmat ini" (HR. Muslim)
Hadirin yang berbahagia,
Demikianlah Islam memandang kehidupan manusia. Sebuah kehidupan yang harus berorientasi ibadah kepada Allah. Agar semua kehidupan kita bernilai di sisi Allah sebagai investasi akhirat.
امين
TANYA JAWAB :
Tanya :
Bagaimana caranya untuk selalu meluruskan niat krn Allah atas semua yg kita lakukan.
Misalnya kalau kita memasak kan orientasi kita ke keluarga padahal kita tau memasak jg salah satu bentuk ibadah kita sbg istri
(afwan, semoga maksud sy bisa dipahami).
Jawab :
mulailah dengan Basmallah 😊
"Setiap perkara (kehidupan) yang tidak dimulai dengan BasmaAllah, maka dia akan terputus (kurang barakahnya)" (HR. Ibnu Hiban, derajat hasan lighairihi).
ketika suatu pekerjaan dimulai dengan BasmaAllah, baik pekerjaan dapur, maupun pekerjaan baik lainnya, إن شآءالله semua akan mendapat berkah dari Allah, memang orientasinya kita tujukan untuk keluarga, namun niat saat menyiapkan keperluan tersebut dan ikhlas hanya mengharap pahala dari Allah itulah kunci sebenarnya.
Tanya:
Terkadang ada rasa jenuh/lelah terutama pekerjaan di dapur, padahal memasak itu kewajiban seorg istri/bunda. Bagaimana mengatasinya ustadz?
Walau udah niat gak mau ngeluh tp kadang tiba-tiba trasa jenuh. Terima kasih sblmny ustadz.
Jawab :
pekerjaan rumah aslinya adalah kewajiban suami, istri hanyalah membantu suami.
ada dua opsi jika kejenuhan itu muncul
▪ajak suami dan anak² makan di luar.
▪ajak suami dan anak² masak bareng.
Tanya :
ustadz, bolehkah kita mekakukan pekerjaan baik, misal sedekah, mengajar, kita niatkan kebaikannya/pahalanya utk org kita kita?
Jawab :
إن شآءالله
akan sampai, baik diniatkan atau pun tidak.
Tanya :
Dlm suatu komunitas ada admin. Bagaimana cara meluruskan niat admin agar satu2 nya tujuan memegang amanah itu utk mendapat ridho Alloh, krna tdk jarang admin sdkit memaksa member utk lbh istiqomah lg dlm ibadahnya (tahajud dan dhuha),afwan.
Jawab :
sampaikan nasehat dengan baik, bukan memaksa, apalagi ibadah sunah, ibadah sunah sifatnya adalah pilihan, yang mengerjakan dapat pahala, yang meninggalkan tiada berdosa .
perintah dari Allah adalah saling nasehat menasehati dalam kebaikan, dan dengan cara yang terbaik.
prinsipnya
jika nasehat kita diikuti ucapkan الحمدلله
jika tidak didengar ucapkan الحمدلله.
Tanya :
Bila ada suatu ujian datang dan kita merasa ini terlalu berat , bolehkah itu? bagaimana seharusnya orientasi kita.
Jawab :
berbagilah dan yakinlah bahwasanya ujian yang diberikan kepada kita tidak mungkin melewatinya ...
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ... " (QS. al-Baqarah : 286)
Tanya:
Ustadz afwan,,,,apakah berdosa jika suami tdk melakukan pekerjaan rumah?
Jawab :
sebenarnya ada banyak pekerjaan di rumah, bukan hanya di dapur, misal memperbaiki pintu kamar yang rusak, menambal atap yang bocor, bersih-bersih halaman dll ...
pekerjaan yang memang tidak bisa dilakukan seorang wanita.
PENUTUP :
Doa Kafaratul Majelis
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Aamiin...
www.HambaAllah.net
=======================
Hari/Tgl: Senin, 16 November 2015
Narasumber: Ustadz Hizbullah Ali
Tema: Meluruskan Orientasi Hidup
Group: M5
Notulen: Fasikha M
KAJIAN ONLINE HAMBA ALLAH (HA) M5.
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment