Kajian Online WA Hamba الله SWT
Rabu, 10 Februari 2016
Narasumber : Ustadzah
Maulida
Rekapan Grup Nanda M110
Tema : Psikologi Islam
Editor
: Rini Ismayanti
TANGIS DALAM PERSPEKTIF DAN PSIKOLOGI ISLAM
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat
yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dalam lautan
syahwat, membangun generasi yang
tertidur lelap dan menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju
kejayaan, kemuliaan, dan kebahagiaan.
Ukhti
fillah sekalian. Telah hadir ditengah kita Ustadzah Maulida yang akan berbagi ilmu pada kita semua.
Sebelum itu alangkah indahanyaa jika kita awali dengan lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim
Kepada
Ustadzah waktu dan tempat kami persilahkan
Kita
awali dari pengetian tangis. Tangis = mencucurkan air mata sebagai ekspresi
emosi [ungkapan kesedihan /penderitaan karena meratap/menyesal).
Gejala
lahiriahanyaa: cucuran air mata, isakan dan lengkingan suara, mata
berkaca-kaca, keluarnya ingus, gerakan acak. QS An Najm ayat 43 : " dan
bahwasannya Dialah yang menjadikan orang
tertawa&menangis".
Hal
ini merupakan sunnatullah karena menangis melambangkan kesedihan (al huzn) dan
tertawa melambangkan kegembiraan (al farh). Contoh lain dalam QS Ad Dukhan: 29,
berdasarkan tafsir Al.Qurtuby disebutkan bahwa menangisnya alam semesta karena
ada orang soleh wafat atau menderita.
Dalam
etimologi psikologi Islam yaitu bukan hanya apa adanya tetapi bagaimana
seharusnya. Yaitu positif thinking, mengubah tangisan tak bermakna menjadi
bermakna. Yaitu menangis yang bermakna yang memotivasi kehidupan kita utk mencari
makna tangisan dan tangis bermakna (hikmah).
Ciri
tangisan bermakna:
-
Berimplikasi positif pada aktualisasi diri
-
Mendorong individu bersikap optimis dan produktif. Menghilangkan pesimis dan cengeng.
-
Pencapaian kesehatan mental
-
Memiliki muatan spiritualis dan transeden. (segala aktivitas&tujuan dalam
rangka ibadah).
Dilihat
dari sebab tangisan:
-
Tangisan karena pengaruh dengan fisik (karena luka dsb)
-
Tangisan karena pengaruh psikis/kejiwaan (terharu,jengkel)
Dilihat
dari fungsi psikologisnya, tangisan terbagi:
-
Tangisan yang bernilai terapi (mis.
Tangisan ank yang mengadu ke ibunya,
dsb).
-
Tangisan yang bernilai patologis : seperti tangisan histeris akibat depresi
luar biasa tanpa alasan jelas.
Dilihat dari nilai spiritualnya, tangisan:
-
Tangisan dengan arti ibadah( utk taqarub kpd Allah, tangisan munajat, taubat).
-
Tangisan sia sia ( tidak memiliki nilai ibadah karena hanya luapa emosi
belaka).
Ada
8 klasifikasi tangisan:
1.
Akibat gangguan depresi
2.
Akibat kecemasan
3.
Kemarahan
4.
Penyesalan
5.
Keharuan
6.
Keprihatinan
7.
Kecemburuan
8.
Kepura-puraan.
Tangisan
sebagai ekspresi munajat
Pada
saat sholat, haji dan doa. Bermunajat. Hal ini dinamakan katarsis = pembebasan
ketegangan dengan cara cerita.
Katarsis
» ifragh » tanfis ( pembersihan)
Abreaction
= reka ulang kejadian +kata kata+perasaan dll.
Kepribadian
positif
-
Kepribadian yang sensitif dan memiliki
kepekaan emosi yang baik.
-
Selalu introspeksi diri
-
Apa ada nya
-
Fitri dan suci
-
Integral
Kepribadian
negatif:
-
Pribadi yang sentimentil/cengeng putus
asa.
-
Rendah diri, pasif
-
Statis
-
Mundur
TANYA
JAWAB
Q
: Kalo tangisan kesia-siaan yang
terlampir diatas itu jika dibarengi dengan mengingat Allah bagaimana? Apakah
masih dalam kategori kesia-siaan..??
Dan
kenapa bisa disebut dengan tangisan kesia-siaan?? Apakah ada dalil terkait??
A
: Yang dimaksud sia sia ialah yang tidak
bermanfaat dan malah merugikan diri kita. Bila menangis kemudian karena
mengingat Allah itu bukanlah kesia siaan. Malah itu bermanfaat dan penuh
hikmah. Sia sia itu bukan karena Allah. Contohnya ialah yang menangis karena bertemu idola nya. Naudzubillah.
Terkait dalil, menyusul yah...
Q
: Ustadzah bagaimana dengan kondisi seseorang yang kalau sedih terlalu bersedih
sampai nangis berlebihan, kalau senang juga senang sekali sampai berlebihan,
apa yang seperti itu bisa dikatakan berkepribadian ganda?
A
: Melabeli seseorang dengan kepribadian ganda dsb tentu perlu cek dan ricek yang valid. Hanya saja Islam mengajarkan untuk
tidak berlebihan dalam segala sesuatunya. Memang kondisi jiwa manusia kadang
naik turun. Sering baper, mellow juga sombong. Oleh karena itu perlu tazkiyatun
nafs. Salah satunya dengan perbanyak tilawah dan tadabbur Al Quran serta
dzikrullah..Dengannya hati jadi tenang.
Q
: Air mata bisa berarti tanda kesedihan ataupun kebahagian, bagaimana kita tau
seseorang tersebut merasakan bahagia atau sedih..kadang ada yang pandai sekali menyimpan apa yang dia rasa..hanya mewakili dengan
tangisan..
A
: Untuk membedakan makna air mata tsb, terlihat pada aktivitas setelahnya.
misal setelah nangis jadi semangat berarti itu tangis haru bahagia. Namun jika
setelah nangis malah ga semangat, murung dsb itu tangisan sedih duka.
Q
: Assalamualaikum umi, saya sering sekali suka nangis ngga jelas. Diam-diam nangis
aja gitu sampai sesek. Ga tau sebabnya
karena apa. Itu termasuk kedalam jenis tangis sia sia kah? Syukron umi
A : Wa alaikum salaam wr
wb. Tentu yang lebih paham tentang mengapa
kita menangis adalah diri kita. Apakah karena sedih atau haru bahagia. Efek
dari tangis karena sedih bisa adanya sesengukan itu. Hal ini bisa merugikan diri sendiri. Kita bisa
mengukur apakah setelah nangis berasa plong atau tidak ada perubahan? Jika
plong bisa jadi ini salah satu cara anda terapi pemulihan diri. Tetapi
intensitasnya perlu dikurangi. Jadilah pribadi yang tegar, tangguh dan PD serta mandiri yang
bisa move on. Bukan pribadi yang baper,
cenggeng dan mellow.
wallahu'alam
Q
: Diatas ada tertulis tangisan yang
sia-sia salah satunya karena penyesalan.
Maksud
penyesalan disini apa ya ustdzah? Penyesalan kan identik dengan kesalahan yang telah di akui. Apa itu tidak boleh kita
mnyesali kesalahan dengan menangis? Karena pasti otomatis kalau sudah salah dan
mengakuinya pasti menangis. Apalagi kalau sudah berbuat dosa dan menyesalinya.
A
: Menyesali dosa dan kesalahan bisa menjadi sebuah rintihan kepada Allah, selama
itu tidak merugikan diri dan bisa hadirkan hikmah maka insya Allah tidak sia
sia.
Q
: Bagaimana menyikapi seseorang yang mudah sekali menangis atau cengeng?
Khawatir perkataan dari kita mudah membuat dia menangis..padahal kita gak ada
maksud membuat menangis..
A
: Karena kita sudah tahu maka tugas kita menjaga agar tidak sampe membuatnya
sensi / menangis. Perlahan boleh kita dakwahkan supaya tegar. Tapi yang terpenting adalah menjaga hati nya itu.
Q
: Umi kalau kita sedang sendri trus melamun dan mengingat hal-hal yang membuat
kita meneteskan air mata apalagi dengan mengingat alm.bunda
apa
itu masuk ke bagian tangis kesiaan umi?
A
: Selama penuh makna dan hikmah insya Allah bukanlah sia sia. Yang sia sia ialah yang menangis lalu membuat diri tidak semangat
hidup dan nangis nya misal untuk artis idola yang tidak perlu atau karena
lelaki yang belum halal. Naudzubillah
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Moga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat.
Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment