Kajian Online WA Hamba الله SWT
Rabu, 16 Maret 2016
Narasumber : Ustadz Ruly
Rekapan Grup Bunda M110
(Ranie)
Tema : Kajian Umum
Editor
: Rini Ismayanti
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita
nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul
qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di
JannahNya.
Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah
hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT
yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga
kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. InsyaAllah aamiin.
GHODUL
BASHAR
Alhamdulillah,
alhamdulillah..
Segala puji bagi Allah Rabb
pemilik langit dan bumi, yang menguasai segala sesuatu, yang senantiasa
melimpahkan karuniaNya kepada seluruh makhlukNya
Kesempatan sore ini akan ane
paparkan tentang
Gadhul Bashar = Menahan
Pandangan
Jangan anggap remeh soalan
pandangan mata. Sebab Allah Ta’ala memasukkannya ke dalam perkara besar hingga
berfirman tentangnya di dalam al-Qur’an al-Karim. Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa sallam dan generasi penerusnya juga memasukkan hal ini dalam masalah
besar yang tak seharusnya diremehkan.
Bagi kita yang sukar
menundukkan pandangan, bacalah empat nasihat ini dengan hati yang tulus. Semoga
melalui empat nasihat agung ini, Kita mendapatkan kekuatan untuk menundukkan
pandangan.
1. “Pandangan
adalah salah satu panah iblis. Barang siapa yang tidak memandang karena takut
kepada Allah Ta’ala, niscaya Dia ‘Azza Wa Jalla menganugerahinya iman yang
terasa manis di dalam hatinya.”
Ungkapan ini disampaikan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam kepada sahabat mulia Hudzaifah bin
Yaman Radhiyallahu ‘anhu dan diriwayatkan oleh Imam al-Hakim dalam
al-Mustadrak.
2. “Siapa
saja yang menundukkan pandangannya dari objek yang diharamkan, niscaya Allah Ta’ala
menikahkannya dengan bidadari mana pun yang dia sukai. Dan barang siapa yang
mengintip dari atas rumah orang-orang, niscaya Allah Ta’ala membangkitkannya di
Hari Kiamat sebagai orang yang buta.”
Kalimat ini disampaikan oleh
sahabat mulia Abu Darda al-Anshari Radhiyallahu ‘anhu.
3. “Hai
kau! Tundukkanlah pandangamu. Karena aku pernah diberi tahu, setiap orang akan
ditanya tentang pandangannya yang berlebihan; juga akan diberikan pertanyaan
terkait perbuatannya yang berlebihan.”
Kalimat tegas ini merupakan
nasihat dan peringatan yang disampaikan oleh Daud ath-Tha’i saat melihat
seseorang melayangkan pandangannya secara berlebihan.
Jika Daud ath-Tha’i melihat
bagaimana kita memandang saat ini, kira-kira kalimat keras seperti apa yang dia
lontarkan di wajah dan nurani kita?!
4. “Wahai
Ali, janganlah susul pandanganmu dengan pandangan berikutnya. Karena hakmu
adalah pandangan yang pertama. Sedangkan yang kedua bukanlah hakmu.”
Nasihat agung ini disampaikan
oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam kepada sahabat mulia Ali bin Abi
Thalib Radhiyallahu ‘anhu yang merupakan sahabat, sepupu, sekaligus menantunya.
Dengan derajat hasan gharib,
hadits ini diriwayatkan oleh tiga imam hadits; Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Abu
Dawud, dan Imam at-Tirmidzi Rahimahumullahu Ta’ala.
Sedangkan kalimat ‘adalah
hakmu pandangan pertama’ dinisbatkan kepada pandangan yang tidak sengaja. Dan
makna dari ‘sedangkan yang kedua bukan hakmu’ adalah pandangan kepada sesuatu
yang haram, disengaja, dan diperturutkan.
Wa allahu'alam
Demikianlah dari ane... Semoga
bermanfaat dan bisa menerapkan
TANYA
JAWAB
Q : Ustadz kalau kita udah
menjaga pandangan tapi hati kita pengen dipandang sama lawan jenis bagai mana
ustadz,,,?
A : Dalam Kehidupan kita
sebagai Hamba selalu ada tarik menarik antara yg bathil dan yang baik...
Kita simak surat Al Insan
ayat 3 :
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
Sesungguhnya Kami telah
menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.
Maka tiap jalan yg kita pilih
ada konsekwensi pahala dan dosa...
Tergantung kita
menyikapinya...! Mo ikut jalan Lurus ato Jalan Bathil
Q : Ustadz terus gimana ya
agar niat kita menjaga pandangan itu tidak dianggap sombong oleh orang lain?
Soalnya kadang ada yang kita niatnya jaga pandangan eh malah dikira sombonglah,
gak sopanlah, itu gimana ya kasih pengertiannya
A : Yaa itulah resiko kita
jadi orang sholeh/ah maka berbahagialah karna ALLAH lebih cinta... Bila yang
tak di pandang bertanya sampaikan saja kita jaga pandangan sesuai perintah
ALLAH...
Q : Ustadz,,apakah kalau kita
uda jaga pandangan tapi kadang gak sengaja mandang dan kadang terbayang-bayang
terus,,apa yang harus dilakukan ya ustadz,,terus selain menjaga pandangan kita
harus jaga apa lagi ustadz biar gak terjerumus ke zina ustadz,,? Dan zina tubuh
itu apa aja ustadz,,,?
A : Kita dapat merusak hati
orang lain. Seringkali, pandangan seorang wanita kepada laki-laki tak hanya
merusak hati si pemandang. Ketika dicampur dengan senyum, tunduk atau berbisik
dengan rekannya sesama perempuan, lalu bayangan ini tertangkap oleh laki-laki
yang dipandang atau yang merasa GR (gede rasa) karena merasa dipandang, pasti
ada lagi hati yang rusak. Wah, hanya menambah dosa saja!!
Zina mata dengan memandang, Zina
tangan dengan menyentuh,
dan Zina yg sesungguhnya
adalah hubungan badan di luar nikah.
Q : Ustad,,gimana kalo kita
bicara atau menjelaskan sesuatu ke orang lain kan untuk meyakinkan kita harus
bicara melihat wajahnya,,tapi kalo ga di lihat di bilang ga sopan,ga
ngeyakin,,suatu pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain untuk menjelaskan
sesuatu ke orang tersebut/konsumen,,syukron ustad
A
:
Memang kita sebagai PR ato seorang konsultan memang musti menghadap orang
ketika bicara...ini adalah bahasa komunikasi... Bisa disiasati dengan
memperlihatkan kepada konsumen berupa brosur produk dan penjelasan ato bila
memang darurat sekali sesekali kita harus menatap hidung orang tersebut ...
agar tak terlalu sering kontak mata
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga
ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan.
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing
sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment