Home » , » Puasa Sunnah di Bulan Rajab

Puasa Sunnah di Bulan Rajab

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, April 8, 2016

Embun Pagi
Jum'at, 08 April 2016
Puasa Sunnah di Bulan Rajab
 Ustadz Abdullah Haidir, Lc. (Pengurus Kajian Online Hamba Allah)

Hadits-hadist tentang keutamaan puasa rajab memang umumnya dhaif, bahkan maudhu. Namun tidak lantas serta merta dapat dikatakan bahwa puasa rajab adalah bid’ah. Maksudnya adalah siapa yang hendak puasa sunnah dibulan rajab masih tetap mendapatkan keutamaan, berdasarkan keumuman anjuran puasa sunnah.
Bahkan jumhur ulama berpendapat,  sunnahnya puasa di bulan rajab berdasarkan hadits yang berisi anjuran tentang keutamaan puasa di bulan-bulan terhormat.
  إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبٌ شَهْرُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Sesungguhnya zaman telah beredar sebagaimana yang ditentukan diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi,dalam setahun terdapat dua belas bulan diantaranya empat bulan haram; tiga bulan diantaranya berurutan, (keempat bulan haram itu adalah) dzulqa’dah, dzulhijjah muharram dan rajab bulan mudhar yang berada diantara jumada (akhiroh) dan sya’ban” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW bersabda:
صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
“Berpuasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkan.” (HR. Abu Daud).
Maksud tinggalkan dalam hadits diatas adalah tidak berpuasa. Maksudnya tidak harus terus berpuasa pada bulan-bulan haram, dapat diselingi dengan tidak berpuasa.
Imam al-Nawawi berkata dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (6/439),
قال أصحابنا : ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم , وهي ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب , وأفضلها المحرم , قال الروياني في البحر : أفضلها رجب , وهذا غلط ; لحديث أبي هريرة الذي سنذكره إن شاء الله تعالى { أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم ) اه

Teman-teman kami (para ulama madzhab Syafi’i) berkata: “Di antara puasa yang disunnahkan adalah puasa bulan-bulan haram, yaitu dzulqa’dah, dzulhijjah, muharram dan rajab, dan yang paling utama adalah muharram. Al-Ruyani berkata dalam al-Bahr: “Yang paling utama adalah bulan rajab”. Pendapat al-Ruyani ini keliru berdasarkan hadits Abu Hurairah yang akan kami sebutkan berikut ini. Insya Allah “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan muharram.”

Walaupun hadits tentang anjuran berpuasa pada bulan-bulan terhormat tersebut diperselisihkan keshahihannya. Bahkan kalaupun dia hadits dhaif, selama tidak sangat dhaif, oleh sebagian ulama boleh dijadikan hujjah untuk fadha’ilul a’mal (amal-amal sunah tambahan).
Jadi yang perlu diluruskan dalam puasa rajab adalah niat. Yaitu puasa sunah dibulan-bulan yang terhormat. Tidak perlu mematikan semangat puasanya.
Wallahua’lam.
Div BBnA-HA/A/128/08/IV/2016
===================================
 Diperkenankan menshare artikel ini ke semua medsos jika dirasa bermanfaat tetapi dengan tetap mencantumkan narasumber aslinya, www.hambaAllah.net

Follow us
 twitter : @kajianonline_HA
 fb : KAJIAN ON LINE-HAMBA ALLAH
 Web : www.hambaAllah.net
 IG : @hambaallah_official
 Join kajian HA via telegram
klik Bit.ly/kajian_HA

Ayo kirim karyamu;
 Akhwat
 Tuwuh +6281290734391
 Anna +6287788217444
 Ikhwan
Ridho +6289623801053
Jaka +6285716479466

posted by
EmbunPagi
www.hambaAllah.net

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!