Kajian
Online WA Hamba الله SWT
Rabu,
18 Mei 2016
Narasumber
: Ustadzh Undang
Rekapan
Grup Nanda M110 (Rani)
Tema
: Kajian Umum
Editor
: Rini Ismayanti
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله ولو كره المشركون
أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. أما بعد
Lantunan
syukur mari kita ucapkan kepada Allah Azza wa Jalla...
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungkan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat
yang telah mati, memepersatukan bangsa2 yang tercerai berai, membimbing manusia
yg tenggelam dlm lautan syahwat, membangun generasi yg tertidur lelap dan
menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan, kemuliaan, dan
kebahagiaan.
Bismillahirrahmanirrahim
PEMUDA
IDAMAN
Tidak
sedikit Alquran menceritakan sosok pemuda ideal. Tidak sekadar memuji, Alquran
bahkan menjadikannya sebagai teladan zaman. Ada Ibrahim, potret pemuda yang
gigih menegakkan tauhid di tengah para penggiat syirik.
"Sungguh
Ibrahim adalah imam yang layak dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan
hanif. Dan sekali-kali dia bukanlah pelaku syirik"
(QS
an-Nahl: 120).
Alquran
juga mengabadikan kisah Yusuf. Pemuda tampan ini sungguh luar biasa. Ketika
dirayu Zulaikha, wanita cantik yang juga istri pembesar Mesir, Yusuf sanggup
menundukkan gelombang syahwatnya sebagai lelaki normal. Dia lebih memilih
penjara ketimbang berbuat mesum.
"Wahai
Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku"
(QS
Yusuf: 33).
Nah
untuk jaman sekarang pemuda seperti apa yg di rindu syurga? Hal yang penting
kita cermati, pemuda idaman itu hebat. Bukan
sekadar berotak cerdas atau berbadan kesatria. Mereka punya idealisme iman.
Dan, kita tahu, iman adalah kemantapan hati yang diikrarkan dengan lisan,
kemudian dinyatakan via tindakan. Itulah kunci keunggulan dan kehebatan diri.
Dalam
hadis sahih, Rasulullah menegaskan bahwa di antara tujuh golongan yang kelak
mendapat payung dari Allah di hari Mahsyar ialah orang yang hatinya tertambat
di masjid.
Sekarang
mari kita becermin:
Sudahkah
pemuda kita punya keimanan prima itu?
Minimal
berusaha mematut-matutkan diri agar dapat seperti mereka yang di contohkan
dalam alquran
Kita
tengok masjid kita.
Berapa
banyak pemuda kita yang aktif jamaah di sana?
Ketika
Maghrib mungkin bisa dikatakan lumayan, tetapi bagaimana dengan Isya dan
terlebih lagi Subuh?
Juga
dalam majelis taklim, sudahkah penuh oleh pemuda atau justru para tua?
Jika
mau jujur, masjid-masjid kita selama ini lebih dipenuhi oleh kaum tua. Pemuda
kita tampaknya belum begitu terpikat aktif di masjid. Warung kopi cukup ramai, sementara masjid
sepi. Sungguh meresahkan. Padahal, kesediaan memakmurkan masjid adalah
indikator keimanan seseorang.
"Sungguh
yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanya orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan
tidak takut (kepada apa pun) selain kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka
termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk"
(QS
at-Taubah: 18).
Orang
yang hatinya terpaut dengan masjid berarti dia berhasil menjaga stamina iman. Buat
apa bicara muluk-muluk tentang agama kalau melaksanakan shalat jamaah di masjid
secara rutin saja susah.
Apa
arti lulusan kampus terkenal kalau ke masjid saja enggan.
Apa
guna membaca buku segudang kalau mengaji Alquran saja jarang-jarang.
Jadi,
tidak sepatutnya pemuda Muslim meremehkan ibadah di masjid.
Mengapa
sering muncul pemuda nakal? Kadang malah sudah bodoh, bermasalah lagi. Menurut
salah seorang pakar pendidikan, penyebabnya ada tiga.
Pertama,
dia jauh dari masjid.
Kedua,
dia jauh dari Kitab Suci.
Ketiga,
dia jauh dari orang alim.
Dalam
kenyataan sehari-hari, pemuda, bahkan siapa saja yang jauh dari ketiga hal itu,
kerap kerontang motivasi iman dan ilmunya. Sering bertindak di luar kontrol
agama dan moral karena memang kekurangan vitamin jiwa.
Terakhir,
tapi tidak kalah penting, adalah selektif memilih teman. Tidak sedikit pemuda
gagal juga disebabkan salah pilih teman.
"Seseorang
itu mengikuti agama temannya. Hendaklah setiap kamu memperhatikan siapa
temannya," ujar Rasulullah dalam hadis sahih.
Maka,
jangan lagi mengira bahwa memilih teman itu wujud sikap pongah. Sama sekali
bukan.
Memilih
teman yang baik adalah ajaran Islam.
Nikmatilah
masa muda agar tak menyesal kelak
Tentunya
dengan hal-hal positif
Wallahu
muwafiq
جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...
والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته
TANYA
JAWAB
Q
: Ustadz ada yang bilang... bukankah kita sebagai wanita bagusnya sholat jamaah
di rumah ? Mohon penjelasannya ustadz
A
: Betul bagi wanita lebih utama di rumah untuk berjamaah nya
Q
: Ustadz mau tanya sayyidina ali pernah bilang "maraknya kejahatan itu,
bukan mereka yang semakin banyak, tapi karena diamnya orang alim" yang mau
saya tanyakan seberapa peran kita (orang yang berilmu) yang membuat mereka
jahat?
A
: Sabda Rosululloh
عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
[رواه مسلم]
Dari
Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka
rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika
tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah
selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)
Ingat
orang yang diam ketika lihat kemunkaran adalah termasuk dosa. Berdiam diri aja
bukan solusi untuk menghadapi kondisi islam kekinian kalau kita berpangku
tangan tinggal tunggu kehancurannya.
عَنْ عَلِي بن أَبِي طَالِب ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « يُوْشِكُ أَنْ يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يَبْقَى مِنَ الْإِسْلاَمِ إِلاَّ اِسْمُهُ ، وَلاَ يَبْقَى مِنَ الْقُرْآنِ إِلاَّ رَسْمُهُ ، مَسَاجِدُهُمْ عَامِرَةٌ وَهِيَ خِرَابٌ مِنَ الْهُدَى ، عُلَمَاؤُهُمْ شَرٌّ مِنْ تَحْتِ أَدِيْمِ السَّمَاءِ مِنْ عِنْدِهِمْ تَخْرُجُ الْفِتْنَةُ وَفِيْهِمْ تَعُوْدُ »
Dari
Ali bin abi Tholib t berkata, bersabda Rasulullah r : Akan datang pada ummatku
suatu zaman, yang tidak tersisa dari dari islam kecuali namanya, dan tidak
tersisa dari alqur’an kecuali tulisannya, masjid mereka ramai akan tetapi sepi
dari petunjuk, ulama mereka sejelek-jelek manusia dikolong langit, darinya
keluar fitnah dan kepada mereka fitnah tersebut kembali. (HR. Baihaqi)
Wallahu
a'lam bish-showab
Q
: Ustadz apa solusi bagi pemuda yang sudah terlanjur brutal, biasanya kalau dinasehati
selalu nolak
A
: Berikan pemahaman berdasarkan logika dan teruslah berdoa semoga Alloh
melembutkan hati pemuda tersebut ingat Alloh lah yang menguasai setiap hati
manusia Alloh yang membolak balikan hati hambaNya.
Wallahu
a'lam bish-showab
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment