Kajian Online WA Hamba الله SWT
Rabu, 1 Februari 2017
Rekapan Grup Nanda 1
Narasumber : Ustadz Farid Nu’man
Tema : Kajian Umum
Editor : Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungkan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat
yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dalam lautan syahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya kita awali dengan
lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
MENGHIDUPKAN
BUDAYA TABAYYUN
Mujahid
Rahimahullah bercerita:
أرسل
رسول
الله
الوليد
بن
عقبة
إلى
بني
المصطلق
ليُصدّقهم،
فتلقوه
بالصدقة،
فرجع
فقال:
إن
بني
المصطلق
قد
جمعت
لك
لتقاتلك
-زاد
قتادة:
وإنهم
قد
ارتدوا
عن
الإسلام-فبعث
رسول
الله
خالد
بن
الوليد
إليهم،
وأمره
أن
يتثبت
ولا
يعجل.
فانطلق
حتى
أتاهم
ليلا
فبعث
عيونه،
فلما
جاءوا
أخبروا
خالدا
أنهم
مستمسكون
بالإسلام،
وسمعوا
أذانهم
وصلاتهم،
فلما
أصبحوا
أتاهم
خالد
فرأى
الذي
يعجبه،
فرجع
إلى
رسول
الله
صلى
الله
عليه
وسلم
فأخبره
الخبر،
فأنزل
الله
هذه
الآية.
قال
قتادة:
فكان
رسول
الله
صلى
الله
عليه
وسلم
يقول:
"التَّبيُّن
من
الله،
والعَجَلَة
من
الشيطان".
Rasulullah
ﷺ
mengutus Al Walid bin ‘Uqbah menuju Bani Al Mushthaliq untuk mengambil zakat
mereka, lalu mereka memberikan zakat kepadanya, lalu Al Walid pulang, kemudian
berkata:
“Sesungguhnya Bani Mushthaliq telah berkumpul
untuk memerangi Engkau (Rasulullah) –Qatadah menambahkan: mereka telah murtad
dari Islam.”
Maka,
Rasulullah ﷺ mengutus Khalid bin Al Walid kepada mereka, dan
memerintahkannya untuk menginvestigasi (tatsabbut) dan jangan tergesa-gesa.
Lalu, Khalid pun berangkat sampai kepada mereka dimalam hari, kemudian menyebarkan mata-matanya. Ketika mereka
(mata-mata) itu datang, mereka memberikan kabar kepada Khalid bahwa Bani Al
Mushthaliq masih konsisten terhadap Islam, mereka masih mendengarkan adzan dan
shalatnya mereka.
Pagi
harinya, Khalid sendiri yang mendatangi mereka (Bani Al Mushthaliq) maka
Khalid melihat keadaan mereka yang
mengagumkan baginya.
Lalu,
Khalid kembali kepada Rasulullah ﷺ dan
memberikan kabar kepadanya. Maka Allah ﷻ menurunkan
ayat ini.”
Qatadah berkata: “Maka, Rasulullah ﷺ
bersabda: “Tabayyun (meneliti berita) itu dari Allah, dan tergesa-gesa itu dari
syetan.”
(Imam
Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 7/372)
Ayat
apakah yang dimaksud turun setelah kejadian itu? Yaitu ayat:
يَا
أَيُّهَا
الَّذِينَ
آمَنُوا
إِنْ
جَاءَكُمْ
فَاسِقٌ
بِنَبَإٍ
فَتَبَيَّنُوا
أَنْ
تُصِيبُوا
قَوْمًا
بِجَهَالَةٍ
فَتُصْبِحُوا
عَلَى
مَا
فَعَلْتُمْ
نَادِمِينَ
Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatanmu itu. (QS. Al Hujurat: 6)
Lebih
dari satu ulama salaf yang mengatakan bahwa ayat ini turun berkenaan peristiwa
di atas, seperti Ibnu Abi Laila, Yazid bin Ruman, Adh Dhahak, Muqatil bin
Hayyan, dan lainnya. (Ibid)
Pelajaran
Penting:
Jangan
tergesa-gesa menerima, mempercayai, dan menyikapi berita, apalagi
menyebarkannya
Dari
Hafsh bin ‘Ashim Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
كَفَى
بِالْمَرْءِ
كَذِبًا
أَنْ
يُحَدِّثَ
بِكُلِّ
مَا
سَمِعَ
Cukuplah
seseorang dikatakan berdusta jika dia selalu mengatakan setiap apa-apa yang dia
dengar. (HR. Muslim No. 6)
Periksalah
berita, apalagi menyangkut aib dan kehormatan
saudara sesama muslim
Adil-lah
dalam menerima berita. Bertabayyun jangan hanya ketika ada berita buruk tentang
orang yang kita sukai, tapi kita tidak bertabayyun ketika ada berita buruk
tentang orang yang kita musuhi, sebab itu termasuk curang dalam timbangan
Bertabayyun
hendaknya dillakukan langsung kepada sumber yang diberitakan agar mendapatkan
penjelasan, data, dan fakta primer tingkat tinggi
Atau,
kepada orang dekatnya yang tahu masalah, terpercaya, dan jujur
Jika
tidak ada akses sama sekali, maka lebih baik diam dan jangan ikut-ikutan
menambah keruh suasana dengan komen-komen yang tidak perlu, dan jangan pula
lang share info
Kalau
pun BENAR dan VALID, perlu dipertimbangkan; pula pantaskah berita ini disebar,
pantaskah berita ini jadi viral? Lihat mashlahat dan madharatnya.
Wallahu
A’lam. Wa Shallallahu 'Ala Nabiyyina Muhammadin wa 'Ala Aalihi wa Shahbihi wa
Sallam
TANYA
JAWAB
Q : Ustadz apa hukumnya orang yang menyebarkan info tanpa tabayyun terlebih dulu?
A : Dia melanggar adab Islam dalam menyikapi info. Halal atau haramnya bisa dilihat sejauh mana dampak yang dihasilkannya. Wallahu a'lam
Q : Ustadz apa hukumnya orang yang menyebarkan info tanpa tabayyun terlebih dulu?
A : Dia melanggar adab Islam dalam menyikapi info. Halal atau haramnya bisa dilihat sejauh mana dampak yang dihasilkannya. Wallahu a'lam
Alhamdulillah, kajian kita hari ini
berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat.
Aamiin....
Segala yang benar dari Allah semata, mohon
maaf atas segala kekurangan. Baikloah langsung saja kita tutup dengan istighfar
masing-masing sebanyak-banyakanya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment