REKAP KAJIAN ONLINE HAMBA ALLAH G-4
Hari/tgl : Senin 27 Agustus 2017
Narsum: Ustzh. Pristia
Tema. : Pentingnya Menjaga Aurat dan Hati
Admin : Sugi, Rahmi, Delia
Notulen: Laela
Editor : Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Hari/tgl : Senin 27 Agustus 2017
Narsum: Ustzh. Pristia
Tema. : Pentingnya Menjaga Aurat dan Hati
Admin : Sugi, Rahmi, Delia
Notulen: Laela
Editor : Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
PENTINGNYA MENUTUP AURAT
1. Kewajiban Menutup Aurat
Seperti yang kita tahu , Allah dalam firmannya QS A’raaf ayat 26 telah memerintahkan kita untuk menutup aurat.
Di dalam Islam, aurat dari segi bahasa artinya adalah sesuatu yang mengaibkan. Sedangkan dari segi istilah adalah bagian dari tubuh manusia yang diharamkan untuk dilihat dan dipegang oleh orang lain yang bukan mahram. Hukum menutup aurat adalah wajib, sebagaimana wajibnya perintah untuk melakukan sholat. Jadi apabila kita tidak menutup aurat, jelas kita akan berdosa.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang aurat, maka beliau bersabda, “Jagalah auratmu, kecuali dari (penglihatan) suamimu atau budak yang kau punya.” Kemudian beliau ditanya, “Bagaimana apabila seorang perempuan bersama dgn sesama kaum perempuan ?” Maka beliau menjawab, “Apabila engkau mampu utk tak menampakkan aurat kepada siapapun maka janganlah kau tampakkan kepada siapapun.” Lalu beliau ditanya, “Lalu bagaimana apabila salah seorang dari kami (kaum perempuan) sedang bersendirian ?” Maka beliau menjawab, “Engkau lebih harus merasa malu kepada Allah daripada kepada sesama manusia.” (HR. Abu Dawud [4017] )
Jadi jelas sekali bahwa menutup aurat adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim. Lalu, apa batasan aurat bagi laki – laki dan perempuan ? Berikut adalah penjelasan singkatnya :
Aurat laki – laki :
1. Kewajiban Menutup Aurat
Seperti yang kita tahu , Allah dalam firmannya QS A’raaf ayat 26 telah memerintahkan kita untuk menutup aurat.
Di dalam Islam, aurat dari segi bahasa artinya adalah sesuatu yang mengaibkan. Sedangkan dari segi istilah adalah bagian dari tubuh manusia yang diharamkan untuk dilihat dan dipegang oleh orang lain yang bukan mahram. Hukum menutup aurat adalah wajib, sebagaimana wajibnya perintah untuk melakukan sholat. Jadi apabila kita tidak menutup aurat, jelas kita akan berdosa.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang aurat, maka beliau bersabda, “Jagalah auratmu, kecuali dari (penglihatan) suamimu atau budak yang kau punya.” Kemudian beliau ditanya, “Bagaimana apabila seorang perempuan bersama dgn sesama kaum perempuan ?” Maka beliau menjawab, “Apabila engkau mampu utk tak menampakkan aurat kepada siapapun maka janganlah kau tampakkan kepada siapapun.” Lalu beliau ditanya, “Lalu bagaimana apabila salah seorang dari kami (kaum perempuan) sedang bersendirian ?” Maka beliau menjawab, “Engkau lebih harus merasa malu kepada Allah daripada kepada sesama manusia.” (HR. Abu Dawud [4017] )
Jadi jelas sekali bahwa menutup aurat adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim. Lalu, apa batasan aurat bagi laki – laki dan perempuan ? Berikut adalah penjelasan singkatnya :
Aurat laki – laki :
- Dengan sesama laki – laki (baik muslim / non muslim) , auratnya adalah dari pusar sampai lutut
- Dengan perempuan mahram (contoh: ibu, adik perempuan, kakak perempuan), auratnya di antara pusar dengan lutut.
- Dengan perempuan bukan mahram, auratnya di antara pusar dengan lutut
- Dengan perempuan bukan Islam, auratnya di antara pusar dengan lutut..
- Dengan istrinya, tidak ada batasan aurat.
Aurat Perempuan
- Dengan sesama perempuan (baik muslim / non muslim), ada dua pendapat yang berbeda. Pendapat yang pertama mengatakan bahwa aurat antara sesame perempuan adalah dari pusar hingga lutut. Sedangkan pendapat yang kedua menyatakan bahwa batasan aurat sesame perempuan adalah seluruh tubuh dengan pengecualian tempat-tempat wanita berhias sesuai kebiasaan. Yakni kecuali kepala (rambut) yang merupakan tempat mahkota, wajah tempat celak, leher dan dada tempat kalung, telinga tempat giwang dan anting, lengan atas tempat gelang, lengan bawah tempat gelang tangan, telapak tangan tempat cincin, betis tempat gelang kaki dan kaki tempat cat kuku. (baca lebih lengkap di : Dengan laki – laki mahram (contoh : Ayah, kakek, kakak / adik laki – laki, dll) sama seperti penjelasan di atas
- Dengan laki – laki bukan mahram , seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan
- Dengan laki – laki bukan Islam , seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
- Dengan suaminya, tidak ada batasan aurat.
Lalu apa konsekuensinya jika kita tidak menutup aurat?
- Berdosa, karena menutup aurat adalah suatu kewajiban maka melalaikannya merupakan suatu bentuk perbuatan dosa.
- Tidak diterima sholatnya, seperti yang dijelaskan dalam hadist berikut :
Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab)."(HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibn Majah)
Jadi, barangsiapa yang tidak menutup aurat , baik laki – laki maupun perempuan, maka tidak akan diterima sholatnya.
- Mendapatkan siksa di neraka. Seperti yang dijelaskan dalam hadist berikut:
“Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Jadi perintah untuk menutup aurat bukan perintah yang main – main. Apabila kita melanggarnya maka kita akan mendapat hukuman dari Allah SWT.
PENTINGNYA MENJAGA HATI
Hati berada dalam genggaman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dialah yang membolak balikkan hati kita. Namun kita harus senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki dan menjaganya serta berusaha agar tetap istiqamah dalam kebaikan.
Jika kita lalai atau kurang waspada dalam menjaganya, maka bersiap siaplah untuk kejatuhan bahkan kehancuran iman kita. Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila daging tersebut baik maka baik pula seluruh (anggota) tubuh. Dan bila segumpal daging tersebut rusak maka rusak pula seluruh (anggota) tubuh. Ketahuilah … segumpal daging itu adalah hati.’ Hati adalah raja, ia akan memberikan perintah pada seluruh anggota tubuh kita.
Beberapa hari ini hatiku terasa begitu kosong, kesibukan dan masalah kantor membuatku lelah dan kurang bergairah, semangatku yang begitu menggebu hilang sirna begitu saja, padahal baru beberapa hari yang lalu aku merasakan dan menjalani hari hari yang penuh dengan kesabaran, keyakinan dan kesyukuran. Hari hari yang ku lalui sebelumnya terasa begitu indah dan berarti, walau terkadang bermacam masalah datang silih berganti. Satu persatu masalah tersebut dapat kuselesaikan dengan tenang dan sabar, dengan keyakinan bahwa pertolongan Allah selalu ada untuk kita. Terkadang jika cobaan hidup datang aku berusaha mengingatkan diriku bahwa Allah sedang menguji sejauh mana rasa syukur dan kecintaanku pada-Nya.
Tapi sekarang amat berbeda sekali, aku begitu lemah, kenapa aku merasa susah untuk mengatasi masalah ini. Sudah beberapa hari aku dihinggapi perasaan malas, kurang semangat bahkan merasakan kekosongan didalam hati. Aku merasa tidak nyaman dengan kondisi hati yang kosong dan galau seperti ini. Aku harus cepat cepat bertindak, berusaha sekuat tenaga untuk memperbaikinya…dan harus mencari penyebabnya. Jika tidak berarti aku telah mejerumuskan diriku sendiri pada jurang kehancuran, atau syaitan akan mengambil kesempatan ini. Naudzubillah… Aku tidak mau memberikan celah dan kesempatan pada syaitan untuk mengendalikan diriku sehingga menjauhkan aku dari Allah yang menciptakan dan menyayangi diriku…
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Surah al-Fatir, ayat 6)
“Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. ( Surat Az-Zukhruf, ayat 62)
Berapa pentingnya kita menjaga dan mengendalikan hati/iman kita agar selalu istiqamah… Mari kita sentiasa berusaha memperbaiki diri dengan mendalami ilmu agama serta meningkatkan keimanan melalui amalan-amalan sunnah.
Hati berada dalam genggaman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dialah yang membolak balikkan hati kita. Namun kita harus senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki dan menjaganya serta berusaha agar tetap istiqamah dalam kebaikan.
Jika kita lalai atau kurang waspada dalam menjaganya, maka bersiap siaplah untuk kejatuhan bahkan kehancuran iman kita. Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila daging tersebut baik maka baik pula seluruh (anggota) tubuh. Dan bila segumpal daging tersebut rusak maka rusak pula seluruh (anggota) tubuh. Ketahuilah … segumpal daging itu adalah hati.’ Hati adalah raja, ia akan memberikan perintah pada seluruh anggota tubuh kita.
Beberapa hari ini hatiku terasa begitu kosong, kesibukan dan masalah kantor membuatku lelah dan kurang bergairah, semangatku yang begitu menggebu hilang sirna begitu saja, padahal baru beberapa hari yang lalu aku merasakan dan menjalani hari hari yang penuh dengan kesabaran, keyakinan dan kesyukuran. Hari hari yang ku lalui sebelumnya terasa begitu indah dan berarti, walau terkadang bermacam masalah datang silih berganti. Satu persatu masalah tersebut dapat kuselesaikan dengan tenang dan sabar, dengan keyakinan bahwa pertolongan Allah selalu ada untuk kita. Terkadang jika cobaan hidup datang aku berusaha mengingatkan diriku bahwa Allah sedang menguji sejauh mana rasa syukur dan kecintaanku pada-Nya.
Tapi sekarang amat berbeda sekali, aku begitu lemah, kenapa aku merasa susah untuk mengatasi masalah ini. Sudah beberapa hari aku dihinggapi perasaan malas, kurang semangat bahkan merasakan kekosongan didalam hati. Aku merasa tidak nyaman dengan kondisi hati yang kosong dan galau seperti ini. Aku harus cepat cepat bertindak, berusaha sekuat tenaga untuk memperbaikinya…dan harus mencari penyebabnya. Jika tidak berarti aku telah mejerumuskan diriku sendiri pada jurang kehancuran, atau syaitan akan mengambil kesempatan ini. Naudzubillah… Aku tidak mau memberikan celah dan kesempatan pada syaitan untuk mengendalikan diriku sehingga menjauhkan aku dari Allah yang menciptakan dan menyayangi diriku…
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Surah al-Fatir, ayat 6)
“Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. ( Surat Az-Zukhruf, ayat 62)
Berapa pentingnya kita menjaga dan mengendalikan hati/iman kita agar selalu istiqamah… Mari kita sentiasa berusaha memperbaiki diri dengan mendalami ilmu agama serta meningkatkan keimanan melalui amalan-amalan sunnah.
Kesimpulan
~ Menjaga aurat, sebenarnya adalah menjaga hati juga. Mempercantik aurat sama halnya dengan mempercantik hati kita. Saya katakan demikian sebab memakai jilbab adalah perintah paten dari Illahi Rabbi. Tidak bisa ditawar-tawab lagi kecuali bagi wanita–wanita yang tidak terkena kewajiban memakainya. Membayangkan gerahnya menjaga di saat udara panas, meninggalkan baju–baju bagus yang dimiliki untuk diganti dengan busana muslimah, menutupi rambut dengan selembar jalabib padahal biasanya dipuji–puji orang karena indah berkilau, menutupi leher jenjang yang biasanya menjadi daya tarik tersendiri.
~ Ketika kita bismillaah memantabkan niat untuk berjilbab, meninggalkan semua yang memperberat langkah untuk berjilbab, artinya kita menangkan satu peperangan besar melawan diri sendiri. Maka bertambah cantiklah hati kita karena sekali lagi kita kalahkan hawa nafsu dan menggantinya dengan bi tho’atillaah.
~ Jadi, manakah yang didahulukan? Menjaga hati atau menjaga aurat dulu? Jawabnya mari kita lakukan keduanya bersama–sama sebab ketika kita menjilbabi aurat sebenarnya kita telah satu langkah menjaga hati kita.
~ Berjilbab bukan hanya sebuah identitas fisik sebagai seorang muslimah. Menutup aurat adalah perintah wajib yang merupakan bukti ketaatan terhadap perintah Allah SWT dan Rasul-Nya sebagaimana kewajiban shalat, puasa, haji bagi yang mampu, dan ibadah-ibadah lainnya. Ketika kita ingin menjadi muslimah yang kaaffah, maka sudah seharusnya kita terketuk untuk melaksanakan perintah-Nya, bukan?
Wallahu a’lam bisshawab.
================
TANYA JAWAB
TANYA JAWAB
T : Apa hukumnya memakai cadar bagi perempuan? Bagaimana mengatasi hati yang terasa kosong dan tetap istiqomah menjaga hati ini?
J : Hukumnya memakai cadar adalah tidak wajib. Yang wajib adalah menutup aurat dari kepala hingga kaki kecuali wajah dan telapak tangan. Dengan berdzikir.
T : Mau tanya ustadzah, bagaimana cara menjaga hati biar tetap stabil terhindar dari rasa malas dan lain-lain?
J : Terus mengingat Allah dengan berdzikir dan mengingat dosa kita
T : Ana baru belajar memakai cadar, bagaimana menyikapi sikap orang tua yang belum menerima cadar? Apa harus dibuka ketika berkunjung? Mengingat hukum cadar tidak wajib?
J : Semua orang belajar perbaiki diri. Seperti halnya cadar. Semua belajar Ukhti. Saya pun belum sepenuhnya. Belajar untuk tak menampakkan wajah terutama di sosial media.
T : Tidak di terima sholatnya maksudnya? Apakah pas waktu sholat tidak menutup aurat atau dalam keseharian tidak menutup aurat, tapi dalam sholat menutup aurot ustadzah?
J : Maksudnya pada saat shalat memperlihatkan bagian-bagian badan BB
T : Bagaimana menghadapi atau menyikapi teman bila di depan baik, atau baik kalau ada maunya, tapi kalau di belakang ngejelekin kita?
J : Kita doakan agar ia diberikan jalan hidayah
T : Ustadzah, apakah orang yang sudah jompo tetap wajib menutup aurat? Ada nih sudah sepuh sudah diingatkan untuk pakai hijab, tapi pake hijab ketika bepergian saja. Bagaimana itu, dosakah? Catatan : usia 60 tahunan
J : Semua wanita di wajibkan. Tak terkecuali orang jompo
T : Bagaimana cara menasihati saudara agar mau menutup aurat?
J : Disarankan membaca surat al ahzab ayat 59 beserta artinya. Biasa orang yang seperti ini sedikit keras. Makanya disarankan untuk membaca ayat tersebut. Agar paham perintah Allah.
T : Tanya ustadzah, saya bila di rumah tidak pakai hijab dan berpakain biasa kaos pendek dan celana atau rok selutut, tapi kalau keluar rumah saja pakek hijab ,apakah boleh atau tidak?
J : Hendaknya memakainya dirumah juga. Takut ada orang lain yang tidak se-muhrim. Memakai kaos dan celana selutut hanya dilakukan jika tidak ada orang berbeda muhrim. Jika keluar halaman rumah pun hendaknya memakai hijab dan berpakaian yang menutup aurat
T : Ustadzah Afwan, bagaimana jika saat pakai hijab nampak akan bentuk telinga kita, karena jenis bahan hijabnya atau juga karena telinganya bentuknya caplang? Apa ini termasuk menunjukkan aurat? Untuk akhwat yang berambut panjang sampai di di setengah punggung baiknya bagaimana kalau di gulung katanya tidak boleh seperti punuk unta?
J : Hendaknya memakai kerudung dengan bahan tebal. Dan tidak tipis. Untuk rambut panjang di gulung dan tidak menyerupai punuk unta. Semua wanita harus berhijab perintah Allah pada surat al ahzab ayat 59.
ياأْيّهاالنّبي ّقل لأزْواجك وبناتك ونساءالمؤْمنين يدْنين من جلابيبهن ّذلك أدنىأن يعْرفْن فلا يؤْذيْن وكان الله غفورا رحيما (59)
Hai Nabi,katakanlah pada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.”Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,karena itu mereka tidak di ganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.33 al-Azhab:59)
===================
Kita akhiri majlis hari ini dengan membaca :
🔊 ucap syukur : الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
🔊 dan istighfar : أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ
🔊 serta
Doa Kafaratul majelis
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك َ
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
✒ “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
[In Syaaa ALlaah] إِنْ شَاءَ الله
kebersamaan malam inih bermanfaat dan barokah.
أٰمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
[aamiin yaa Rabbal 'aalamiiiin]
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kita akhiri majlis hari ini dengan membaca :
🔊 ucap syukur : الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
🔊 dan istighfar : أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ
🔊 serta
Doa Kafaratul majelis
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك َ
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
✒ “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
[In Syaaa ALlaah] إِنْ شَاءَ الله
kebersamaan malam inih bermanfaat dan barokah.
أٰمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
[aamiin yaa Rabbal 'aalamiiiin]
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
======================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment