Rekap Kajian HA Ummi G6
Hari/Tanggal : Jum'at, 8 September 2017
Waktu : 19.00 WIB
Narsum : Ustadzah Maryam
Tema : Rumah Tangga
Editor : Sapta
----------------------------------------
Ibu Lelah? Rehatlah
#maaf beberapa alinea saya cut karena panjang
dan saya hanya ingin memberikan real keseharian ibu-ibu.
"Saya lelah mbak. Rasanya hanya saya
yang harus bertanggung jawab untuk semuanya. Waktu rasanya begitu cepat, sementara
saya melihat diri saya tidak mencapai apapun... Saya minder kalau ketemu temen-teman
lainnya, rasanya saya doang yang gini-gini aja..."
"saya merasa tidak bahagia. rasanya
berputar-putar terus di rutinitas yang sama. Di rumah rasanya hati saya gak
tenang.. tiap hari ada saja masalah yang dibuat oleh anak-anak. Anak-anak gak
nurut kalau diberi tau.. melawan terus, suami malah keliatannya lebih asik di
luar rumah..."
•••
Saya terpaku, membayangkan situasi yang
terjadi di rumahnya.
Saya memperhatikan pola seperti ini sering
sekali terjadi, dan mungkin sebagiannya pernah juga dialami oleh saya dan jutaan
ibu lainnya.
Ada rasa lelah yang sangat besar, yang
pada akhirnya mengambil rasa bahagia ibu,dan lambat laun mengambil rasa bahagia
seluruh anggota keluarga.
Saya tentunya tidak akan membahas kisah
ibu tersebut di tulisan ini, tapi saya tergugah untuk menulis sebuah perspektif
tentang kata "lelah"
Saya teringat sebuah nasehat yang
dikiaskan dalam bentuk sebuah narasi antara iblis dan syetan :
"Jika kau ingin merusak sebuah
keluarga, rusaklah dulu ibunya!!"
~ beri ia perasaan akan rasa lelah bertubi
yang membuatnya merasa lemah dan habis energy,
~ jika ia sudah merasa lelah, ambil rasa
syukurnya,
~ biarkan ia merasa bahwa hidupnya habis
untuk mengurus keluarga dan buatlah ia tidak memiliki apapun, selain lelah yang
didapatnya,
~ setelah kau ambil rasa syukurnya,
buatlah ia menjadi orang yang tidak percaya diri,
~ sibukkan pandangan matanya untuk melihat
kebahagiaan orang lain dan buatlah ia lupa akan kebaikan yang ia miliki,
~ buatlah ia merasa minder dan merasa
tidak berharga,
~ jika itu sudah terjadi, ambilah juga
sabarnya,
~ gaduhkan hatinya agar ia merasa ada
banyak hal yang berantakan dalam rumahnya, buatlah ia merasa betapa banyak
masalah yang ditimbulkan dari anak-anaknya, dari suaminya,
~ goda lisannya untuk berkata kasar, ingga
nanti anak-anak mencontohnya dan tak menghargainya lagi, lalu bertambahlah
kemarahan demi kemarahan, hilanglah aura syurga dalam rumah,
dan kau akan menemukan perlahan, rumah itu
rusak…dari pintu seorang Ibu
•••
Sekali lagi, makhluk penting itu bernama
Ibu,
Lelah yang tidak selesai menjadi tempat
masuknya syetan,
Ia mengambil bahagiamu, mengambil sabar
dan syukurmu wahai ibu,
Jangan biarkan syetan mengambil itu,
Jika kau lelah, rehatlah.
Jika kau lelah, berbagilah
•••
Sekedar melihat betapa banyak kebaikan
yang kau punya,
betapa manisnya keceriaan anak-anakmu,
betapa bertanggungjawabnya suamimu
jika kita melihat peran ini sebagai beban,
maka kita hanya akan sampai pada titik lelah
jika kita memandang diri hanya sebatas
pelaku rutinitas, kita tidak akan menemukan ruhnya
rewarding your self mom,
sungguh peranmu jauh lebih besar dari
semua keluhanmu
jangan biarkan syetan merusak bahagia
dengan mengambil rasa sabar dan syukurmu
karena dari bahagiamu, tercipta ketahanan
sebuah keluarga
*Serial tulisan psikologi keluarga
lainnya bisa dilihat di https://sofianaindraswari.com/
Bila hari ini sama dengan yang kemarin,
merugi.
Bila hari ini lebih buruk dengan kemarin,
celaka.
Bagaimana keadaan kita? Semoga Allah
mudahkan kita menjadi orang yang beruntung karena hari-harinya lebih baik dari
hari kemarin... aamiin🌿
Semua itu bisa di raih dengan kekuatan
ruhani kita, salah satunya menjaga interaksi kita dengan Alqur'an.
Bagaimana interaksi kita selama ini,
apakah setahun terahir ini stagnan, biasa saja atau ada perubahan yang membuat
kita bahagia. Bersyukur kita semua lahir dalam keadaan beriman. Sayang sekali
kalau iman tidak di rawat.
Hadist "Al Imanu yankusu au
naqusu, iman itu naik atau turun, maka jagalah " dengan apa ?
Tentunya dengan amal-amal kebaikkan, salah satunya akrab Kalamullah. Jangan
sampai syetan terus membisikkan hal-hal yang menyesatkan, luangkan waktu di
pagi hari atau sebelum tidur untuk membaca Kalamullah.
#baca lagi tentang alqur'an efek bagi
tubuh
~ mulai lah dari sekarang..
~ Ini sedikit motivasi kita semua, bahwa
waktu terus berjalan sampai ajal datang
Perjalanan
seorang hamba
" Ahad sore kemarin jam setengah 5 an saya
masih sempat bertemu rofa sebelum beliau berangkat mendaki. Kami sempat ngobrol
agak lama. Seandainya saya tahu itu pertemuan terakhir, mungkin saya akan
memeluk beliau.
Saat di bunga
selasih dapat. Cerita dari buleknya rofa kalau umminya juga sedang pemulihan
pasca operasi di kepala. Sepanjang perjalanan saya membayangkan wajah umminya
rofa yang bersedih karena kehilangan putrinya.
Setelah prosesi
pemakaman selesai. Saya baru sempat menemui Bu Tini (ummu rofa). Subhanallah.. tidak
setitik pun saya melihat air mata menetes dari beliau.
Rofa memang
sempat telepon minta izin mendaki. "Awalnya umminya berat mengizinkan, tapi
kemudian diizinkan.. dengan alasan toh dengan mendaki putrinya bisa melihat
bukti ayat-ayat Allah.
Ketika bertemu
saya, beliau sama sekali tidak menanyakan bagaimana kecelakaan itu bisa
terjadi.Beliau sudah ikhlas putrinya diambil Allah kembali.
Ucapan beliau yang
cukup membuat saya merenung.
" Saya
sudah membekali rofa dengan Alqur'an. Aktifitasnya pun juga tidak jauh-jauh
dari Alqur'an. Sekarang biarlah Al Qur'an yang menolong dia"
Subhanallah… Sungguh
ketegaran yang luar biasa dari seorang ibu.
Semoga Allah
menganugerahkan kesembuhan kepada Bu Tini. Diangkat segala penyakitnya... aamiin.
Segenap
keluarga besar ustadzah rofa menyampaikan ucapan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada yayasan , ustadz/ ustadzah dan anak-anak atas segala bantuan serta
doanya.
Rofa hafal 30
juz ,sdh 3 th sbg pembina asrama putri smait Aby Yogyakarta.
===========
TANYA JAWAB
T : nanya ustadzah, mana yang harus
diutamakan/didahulukan antara tilawah, menghafal, tadabur?
J : Bismillah, saya coba jawab ya bunda.
Prinsipnya yang pernah saya dapat teorinya dalam interaksi alqur'an ada
tahapannya. Tilawah dengan tahsin, tadabbur dan tahfidz.
T : Ustadzah, saya pernah marah sama
anak saya, karena saking jengkelnya, sempat keluar kata-kata, "kamu
kalo nyusahin orang tua, besok di bikin susah orang". Saya menyesal
ustadzah, bagaimana ya ustadzah, mencabutnya kata-kata itu , supaya tidaak
kejadian ke anak?
Kemudian bagaimana caranya supaya anak mau
menuruti sama kata-kata kita ya ustadzah? Sering jengkel kalo dikasih tahu melawan?!
J : Astaghfirullah... semoga ALLAH
mengampuni dosa-dosa kita semua terhadap perilaku ke anak. Saya juga pernah
mengalami. Saya yaqin Allah Maha pemaaf dan dengan penyesalan semoga Allah
mencabut kata-kata yang jelek itu dengan berjanji tidak mengulangi. Ada yang
menganjurkan untuk sholat taubat
bunda ya.
Setiap anak ada fasenya, ketika masa-masa
egonya muncul dia akan seperti membangkang. Di sinilah di uji kesabaran kita, dalam
hal ini mintalah bantuan ke suami/orang yang terdekat saat anak melawan, supaya
ada solusi tanpa harus tarik urat leher ibu.
Semua ini berpengaruh terhadap kondisi
ruhiyah. Saat "naik" InsyaAllah amarah bisa diredam, tapi saat kita "turun"
bablas deh...
~~~~~~~~~~~
Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت
أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment