Kajian Online WA Hamba الله SWT
Senin, 4 Desember 2017
Rekapan
Grup Bunda G5
Narasumber : Ustadz Robin
Tema : Kajian Umum
Editor : Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungkan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untukuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat
yang telah mati, memepersauntukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dalam lautan sayaahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntukun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya kita awali dengan
lafadz Basamallah
Bismillahirrahmanirrahim...
KEUTAMAAN SHALAT SUNNAH
Shalat sunnah memiliki keutamaan yang
besar, dan merupakan amalan yang utama.
Jangan sampai kita meninggalkannya
karena "hanya sunnah", justru kita berusaha mengerjakannya
"karena itu sunnah".
Sunnah = Perbuatan Nabi saw = Perbuatan
mulia.
Berikut ini adalah keutamaan shalat
sunnah.
1, Akan Menutupi Kekurangan pada Shalat
Wajib
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ ».
“Sesungguhnya amalan yang pertama kali
dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla
berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat
hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna,
maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada
sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki
amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman:
sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.”
Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR. Abu Daud no. 864,
Ibnu Majah no. 1426 dan Ahmad 2: 425. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih)
2, Dihapuskan dosa dan ditinggikan
derajat
Ma’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mariy, ia
berkata, “Aku pernah bertemu Tsauban –bekas budak Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam-, lalu aku berkata padanya, ‘Beritahukanlah padaku suatu
amalan yang karenanya Allah memasukkanku ke dalam surga’.” Atau Ma’dan berkata,
“Aku berkata pada Tsauban, ‘Beritahukan padaku suatu amalan yang dicintai
Allah’.” Ketika ditanya, Tsauban malah diam.
Kemudian ditanya kedua kalinya, ia pun
masih diam. Sampai ketiga kalinya, Tsauban berkata, ‘Aku pernah menanyakan hal
yang ditanyakan tadi pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau
bersabda,
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
“Hendakloah engkau memperbanyak sujud
(perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidakloah engkau memperbanyak sujud
karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan
dosamu’.” Lalu Ma’dan berkata, “Aku pun pernah bertemu Abu Darda’ dan bertanya
hal yang sama. Lalu sahabat Abu Darda’ menjawab sebagaimana yang dijawab oleh
Tsauban padaku.” (HR. Muslim no. 488). Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“Hadits ini adalah dorongan untuk memperbanyak sujud dan yang dimaksud adalah
memperbanyak sujud dalam shalat.” (Syarh Shahih Muslim, 4: 205). Cara
memperbanyak sujud bisa dilakukan dengan memperbanyak shalat sunnah.
3, Akan dekat dengan Rasul shallallahu
‘alaihi wa sallam di surga
Dari Rabiah bin Ka’ab Al-Aslami
–radhiyallahu ‘anhu– dia berkata,
كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِي سَلْ فَقُلْتُ أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ قَالَ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ قُلْتُ هُوَ ذَاكَ قَالَ فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
“Saya pernah bermalam bersama Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku membawakan air wudhunya dan air untuk
hajatnya. Maka beliau berkata kepadaku, “Mintalah kepadaku.” Maka aku berkata,
“Aku hanya meminta agar aku bisa menjadi teman dekatmu di surga.” Beliau
bertanya lagi, “Adakah permintaan yang lain?” Aku menjawab, “Tidak, itu saja.”
Maka beliau menjawab, “Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu dengan banyak
melakukan sujud (memperbanyak shalat).” (HR. Muslim no. 489)
4, Shalat adalah sebaik-baik amalan
Dari Tsauban, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اسْتَقِيمُوا وَلَنْ تُحْصُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ وَلاَ يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلاَّ مُؤْمِنٌ
“Beristiqamahlah kalian dan sekali-kali
kalian tidak dapat istiqomah dengan sempurna. Ketahuilah, sesungguhnya amalan
kalian yang paling utama adalah shalat. Tidak ada yang menjaga wudhu melainkan
ia adalah seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah no. 277 dan Ahmad 5: 276. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
5, Allah akan beri petunjuk pada
pendengaran, penglihatan, kaki dan tangannya, serta doanya pun mustajab
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِى وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ
“Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa
memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa
mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa
mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.
Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang
ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia
gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk
memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia
memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon
perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 2506)
Orang yang senantiasa melakukan amalan
sunnah (mustahab) di samping melakukan amalan wajib, akan mendapatkan kecintaan
Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan
dan kakinya. Allah juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan
mustajabnya do’a (Faedah dari Fathul Qowil Matin, Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd
Al Abad, hadits ke-38).
Demikianlah keutamaan shalat sunnah
secara umum
Adapun secara khusus, beberapa shalat
sunnah memiliki keutamaan yang khusus.
Contohnya adalah sholat sunnah rawatib
muakkad..
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ. قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا بَرِحْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ
“Seorang hamba yang muslim melakukan
shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam
setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.”
(Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar
hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.”
[HR. Muslim]
Mungkin ada bunda yang berpengalaman
mencicil rumah (mudah2an KPR Syariah), dan merasakan bahwa mencicil rumah tidak
murah dan penuh pengorbanan.
Nah, sholat sunnah bisa menggantikan
cicilan rumah, tuk di surga nanti, kavling paling eksklousif, paling premium,
paling high end, siapa yang tidak mau?
Inilah kasih sayang dan kemurahan Allah.
Semoga kita dikuatkan untuk
mengamalkannya.
Wallahul musta`an
(Dan Allah-lah tempat meminta
pertolongan)
TANYA JAWAB
Q : Assalamu'alaikum ustad mau tanya
bole gak kalo sholat sunah dengan duduk karena kakiku bengkak sakit banget maksudnya
gerakan gak begitu sempurna karena sakit
A : Waalaykumussalam wrwb
Sholat sunnah boleh duduk walaupun
sehat. Hanya saja klo lagi sehat tapi solat sunnah sambil duduk, maka pahalanya
setengah sempurna. Sedangkan bila sedang sakit, mudah-mudahan tetap sempurna
pahala solat sunnahnya. Hal ini berdasarkan hadits shahih Nabi saw
Q : Ustadz, boleh nanya diluar materi ya
tadz. Jika dihadapkan pada keadaan tertentu yang gak bisa dihindari/ kepepet,
manakah yang lebih baik, shalat diawal waktu tapi terburu-buru/kilat atau
shalat diakhir waktu tapi bisa khusyuk?
A : Klo shalat di awal waktunya bisa
tetap terpenuhi rukun-rukunnya (termasuk tuma`ninah), lebih baik di awal waktu,
klo di akhir waktunya sudah mepet habis waktu, lebih baik jangan di akhir
waktu.
Q : Ustdz... Untuk shalat sunnah ,
misalnya shalat taubat lanjut hajat lanjut tahajud , harus berdoa di setiap
selsai 1 shalat atau berdoa nya boleh di bareng in di akhir..?
A : Boleh berdoa kapan saja. Shalat
taubat dan hajat bisa juga di waktu lain.
Q : Ustadz untuk sholat Tasbih ,apakah
ada hadist nya,kapan saat yang tepat untuk mengerjakan sholat tasbih..?
A : Shalat Tasbih ada haditsnya, dan
dishahihkan sebagian ulama.
Berdasarkan hadits shahih tsb, boleh
dikerjakan setiap hari, atau setiap pekan, atau setiap bulan, atau setiap tahun
atau seumur hidup sekali.
Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah
bersabda kepada Abbas bin Abdul Muththalib, “Hai Abbas, hai pamanku, maukah
engkau aku beri? Maukah engkau aku kasih? Maukah engkau aku beri hadiah? Maukah
engkau aku ajari sepuluh sifat (pekerti)? Jika engkau melakukannya, Allah
mengampuni dosamu: dosa yang awal dan yang akhir, dosa yang lama dan yang baru,
dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja, dosa yang kecil dan yang besar,
dosa yang rahasia dan terang-terangan, sepuluh macam (dosa). Engkau shalat
empat rakaat. Pada setiap rakaat engkau membaca al-Fatihah dan satu surat
(al-Quran). Jika engkau telah selesai membaca (surat) pada awal rakaat,
sementara engkau masih berdiri, engkau membaca, ‘Subhanallah, walhamdulillah,
walaa ilaaha illa Allah, wallahu akbar’ sebanyak 15 kali. Kemudian ruku’, maka
engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu
dari ruku’, lalu ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau turun
sujud, ketika sujud engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali. Kemudian
engkau angkat kepalamu dari sujud, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10
kali. Kemudian engkau bersujud, lalu ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10 kali.
Kemudian engkau angkat kepalamu, maka engkau ucapkan (dzikir) itu sebanyak 10
kali. Maka itulah 75 (dzikir) pada setiap satu rakaat. Engkau lakukan itu dalam
empat rakaat. Jika engkau mampu melakukan (shalat) itu setiap hari sekali, maka
lakukanlah! Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) setiap bulan sekali!
Jika tidak, maka (lakukan) setiap tahun sekali! Jika engkau tidak melakukannya,
maka (lakukan) sekali dalam umurmu.”
Takhrij Hadits
Hadits riwayat Abu Dawud 1297; Ibnu
Majah, 1387; Ibnu Khuzaimah, 1216; al-Hakim dalam Mustadrak, 1233; Baihaqi
dalam Sunan Kubra, 3/51-52, dan lainnya dari jalan Abdurrahman bin Bisyr bin
Hakam, dari Abu Syu’aib Musa bin Abdul Aziz, dari Hakam bin Abban, dari
Ikrimah, dari Ibnu Abbas. Sanad ini berderajat hasan.
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikloah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment