Home » , , » BAHAGIA DALAM KETIDAKPASTIAN

BAHAGIA DALAM KETIDAKPASTIAN

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, October 18, 2019


Hasil gambar untuk image
Rekap Kajian Online  Hamba اللَّهِ SWT Ummi G1-G6 dan Akhwat
Hari, Tgl: Selasa, 18 Desember 2018 
Nara Sumber: Ustadzah Yeni (Lien), Ustadzah Fina, Ustadzah Pristia, Ustadzah Malik, Ustadzah Tribuwhana, Ustadzah Riyanti, Ustadzah Enung
Notulen: Bunda Meita, Bunda Betty, Bunda Tati, Bunda Dyah, Bunda Saydah, Bunda Sasi
*************************************************


KAJIAN ONLINE HAMBA اللَّهِ SWT (HA)
Edisi ke-7

BAHAGIA DALAM KETIDAKPASTIAN

Sahabat Fillah,

 Kita memang tidak layak memendam kekhawatiran terlalu dalam untuk ketidakpastian yang kita hadapi. Pintu rahmat Allah lebih luas dari yang kita kira. Jalan keluar Allah lebih banyak dari yang kita duga. Hal yang harus kita sadari adalah Allah kadang menunda karunia-Nya dan menyimpan rahasia-Nya lewat ketidakpastian itu, agar kita lebih dekat dengan-Nya, lebih bisa menata hati untuk mengikuti mau-Nya, dan lebih bisa mendalami hikmah-Nya sebab terkadang kita yang tak mau mengerti.

Pada dasarnya, rasa takut, cemas, dan ragu adalah emosi yang alami dalam diri manusia saat berhadapan dengan ketidakpastian. Bahkan dalam setiap makhluk hidup yang bergerak. Dia merupakan jawaban penting dalam menjaga diri dan beradaptasi dengan kondisi dan keadaan kehidupan yang normal dan sosial.

 Ketakutan dan kekhawatiran adalah ibarat sebuah perangkat yang memberi peringatan ketika terjadi sebuah peristiwa di luar prediksi kita, atau sebuah situasi berbahaya, atau keadaan buruk yang muncul tiba-tiba. Rasa takut memobilisasi kemampuan manusia untuk mengatasi kondisi ini, dan setiap manusia merespon emosi ini dengan caranya yang berbeda, dengan kadar yang berbeda.

Kekhawatiran itu juga pernah menimpa para nabi dan sahabat, ketika dihadapkan pada ketidakpastian belum memiliki keturunan. Namun mereka melewatinya dengan terus berdo’a, tanpa henti. Ketika perjuangan mereka terus mendapat hadangan musuh dan mendapat siksaan, sementara belum ada kepastian datangnya kemenangan, mereka berkata, “Kapankah pertolongan Allah akan datang?”

Kita pun semuanya sama. Menyimpan kekhawatiran terhadap ketidakpastian yang membentang di hadapan. Pada soal rezeki, pekerjaan, masa depan, dan hal-hal lain yang beum ada kejelasan, setidaknya sampai hari ini. Meskipun begitu, dan akan selalu begitu, kita tentu tidak boleh kehilangan kebahagiaan, hingga akhirnya benar-benar bertemu dengan kebahagiaan yang kita harapkan.

Pikiran kita tentunya harus selalu dikosongkan dari gelisah yang menyerang. Tidak menyediakan ruang yang lebih besar dan membiarkannya menyala di dalam kepala dan hati kita. Sebab Allah swt yang merekayasa hidup kita, pasti selalu menyertakan solusi dari setiap jalan yang kita anggap buntu dan tak berpintu.

 Ibnu Qayim mengatakan, “Sesungguhnya rezeki dan umur itu saling menyatu dan melengkapi. Sepanjang umur masih ada, rezeki pun pasti akan selalu datang. Jika kamu terhalang dari satu pintu dari pintu-pintunya karena suatu hikmah, pasti dengan rahmatNya kamu akan dibukakan jalan yang lebih bermanfaat untukmu… Rabb swt tidak pernah mencegah hambaNya terhadap sesuatu pun dari dunia, kecuali Dia memberi apa yang terbaik dan paling bermanfaat baginya, dan itu tidak diberikan kecuali kepada orang yang beriman. Dia hanya mencegahnya dari hal yang rendah dan hina, dan tidak meridhainya dengan itu, untuk Dia berikan sesuatu yang paling tinggi dan sangat berharga.”

Kita memang tidak layak memendam kekhawatiran terlalu dalam, untuk ketidakpastian yang kita hadapi. Karena pintu rahmat Allah lebih luas dari yang kita kira. Jalan keluar dari Allah, lebih banyak dari yang kita duga. Yang harus kita sadari adalah, bahwa Allah terkadang menunda karuniaNya dan menyimpan rahasiaNya lewat ketidakpastian itu, agar kita lebih dekat denganNya, lebih bisa menata hati untuk mengikuti mauNya, dan lebih bisa mendalami hikmahNya, sebab kita ini terkadang memang tidak mau mengerti.

Ketidakpastian itu adalah sebagian dari didikan Allah pada kita di dunia ini. Dia menggilirkan malam dan siang, memutar ketidakpastian dalam kehidupan kita, agar kita belajar dan memiliki daya tahan. “Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.” (Al-Furqan: 62)

Kadang memahami hidup hanya sebatas pada hal-hal yang pasti, dan tidak berani terlibat dalam ketidakpastian. Kita sering lupa bahwa hidup selalu akan bergerak ke arah ketidakpastian. Karena, hidup itu tercipta dari kreativitas kehidupan sebelumnya, dari evolusi kehidupan sebelumnya, dari perubahan kehidupan sebelumnya, dari ketidakpastian kehidupan sebelumnya. Maka berhentilah kita untuk mencemaskan hal-hal yang tidak pasti dan tidak jelas. Sebab kalau kita biarkan kecemasan dan ketakutan ke dalam hidup kita, maka kita akan hidup dalam jebakan stress, serta akan kehilangan hal-hal damai dan bahagia, yang seharusnya menjadi hak kita dalam hidup.
Kuatkan ketahanan diri dan fokuskan semua energi, waktu, potensi, dan sumber daya kita; untuk membuat kita bahagia dan menikmati realitas ketidakpastian, dengan penuh rasa syukur, dan tumbuh berkembang menuju ke puncak kehidupan yang lebih baik.

Wallahu a'lam bisshowwab

####################
TANYA JAWAB
*************


G1 (U Lien/Yeni)

1. Assalamualaikum ijin bertanya. Bolehkah kita berdoa dan memperbaiki ibadah hanya karena ingin sesuatu atau agar doa kita perihal duniawi terkabul, gimana
Jawab:
Innamal 'amalu bin niat... segala amalan tergantung niatnya. Jika karena Allah maka apa yang didapat atau tidak didapat karena Allah tapi dari sisi Allah pasti baik. Jika niatnya memperbaiki ibadah krn niatan tertentu apalgi urusan dunia yaa dapatnya cm itu tp pahala disisi Allah belum tentu. Jadi alangkah baiknya niatkan semua ibadah lillah karena apa yang didapat karena niatan lillah maka banyak bonus yang didapat.

2. Bagaimana cara meyakinkan keluarga bahwa rezeki itu Allah yang berikan. Misalkan salah satu orgtua saya ingin membeli mobil untuk usaha lewat kredit. Jelas itu riba. Tapi saat kita beritahu orgtua kita bilang itu kebutuhan untuk usaha, kalau ga ada mobil usaha ga lancar. Gimana ya?
Jawab :
Kredit mobil via bank non konvensional, bank syariah kan bisa ya. Rizki memang Allah yang kasih tapi ikhtiar tetap harus ada.

3. Ijin bertanya ustadzah. Menarik dengan judul kajian saat ini, afwan bila tidak pas pertanyaan dengan tema. Kalau istri kurang mensyukuri hasil keringat suami yang kerjanya ojek online (ojol) nasehat apa yang tepat untuk mengingatkan istri? Padahal istri punya usaha jahitan mesin 4 dirumah, tapi suami kurang diperhatikan kondisinya, sampai saat sakitpun, anaknya yang merawat, sedang istri cuek nonton tv. Pertanyaan lagi, apa sebaiknya pihak keluarga istri yang menasehati? Karena omongan suami tidak digubris. Apa ini yang dikatakan bahagia (berumah tangga) dalam ketidak pastian?
Jawab :
Astaghfirullah, kalau ingin kasar saya bilang ini istri kurang bersyukur, jika suaminya tak ridho maka sang istri tidak bisa mencium bau syurga. Tidak selakyaknya demikian karena ada ikhtiar yang dilakukan sang suami untuk keluarga. Jika mungkin dibicarakan dengan pihak keluarga istri tafadhol. Dlihat dulu kondisi keluarga istri, pro suami atau pro istri, atau paham agama, sehingga enak dan mudah menasihati. Bisa jadi, karena ikhlas menerima perlakuan istri demikian. Yakin Allah akan ganti apa yang dirasakan

*************

G2 (U Fina)

1. Ketidakpastian dalam hal ini apakah terbatas lingkupnya pada hal-hal yang bersifat duniawi atau juga ukhrawi? Apakah hal ketidakpastian ini termasuk perkara ghoib yang wajib kita imani?
Jawab:
Ketidakpastian dalam segala hal yang kita rasakan, alami, hadapi baik itu perkara duniawi ataupun ukhrawi, pun perkara ghaib (pertemuan dengan Allah, surga, neraka, dst itu termasuk hal yang ghaib), dan itu semua adalah bagian rukun yang wajib kita imani mulai dari iman kepada Allah sampai iman kepada qodho dan qodarnya Allah

2. Ustadzah, sebenarnya apa yang membuat kita selalu galau untuk sesuatu yg belum pasti itu, was-was dari semata, atau memang iman, ilmu, dan tawakkal yang masih jauh?
Jawab:
Karena itu doa kita dalam surat An-Naas, yuwaswisufii shuduurinnaas..minal jinnati wannaas. Was-was, galau dan saudaranya itu datangnya dari syaitan, dia muncul dari hati yang tidak/kurang yakin akan ketetapan Allah, akan pertolongan Allah, dan bergantungnya seseorang kepada selain Allah. Termasuk ketika dia menggantungkan sesuatu kepada orang lain, bergantung kepada ikhtiar dan lupa bahwa segala sesuatu itu tidak akan terjadi tanpa ijin dan kehendak dari Allah, lupa bahwa kekuasaan mutlak milik Allah. Ketika dia meyakini itu maka hidupnya akan selalu tenang, yakin dan mengembalikan solusi dari semua masalahnya kepada Allah

3. Ustadzah, maaf saya merasa banyak ketidakpastian dalam hidup saya. Saya merasa terombang ambing dalam hidup. Bagaimana saya harus bersikap agar berani hidup dalam ketidak pastian ini?
Jawab:
Kembali kepada Allah dengan sepenuhnya, ini adalah sebuah perkataan yang diajarkan oleh seorang paman kepada keponakannya, Abdullah ketika dia berusia 3 tahun, saat melihat pamannya sedang sholat malam kemudian beliau mengajarkan suatu kalimat kepada Abdullah, Allahu ma'i, Allahu nazhiri, Allahu syahidi (Allah bersamaku, Allah melihatku, Allah menyaksikan ku), diminta untuk membacanya setiap malam, lalu ketika dia lebih besar lagi diminta untuk menambah frekuensinya hingga saat dia besar dia berkata, "sungguh aku merasakan manisnya iman" dengan mengatakan, meyakini dan meresapinya kedalam hati. Karena ketika dia yakin bahwa Allah bersamanya, maka Allah tidak akan pernah meninggalkan hambaNya dalam keadaan apapun, semua masalah bisa teratasi dengan mengembalikannya kepada Sang Pemberi Masalah, laayukallifullaahu nafsan illaa wus'aha, dan dia meyakini bahwa Allah Maha Melihat dan menyaksikan semua perbuatannya baik tersembunyi ataupun yang tampak oleh orang lain. Sehingga karena itu ia terus berusaha beribadah dan beramal yang terbaik, menahan diri sekuat tenaga dari bermaksiat kepada Allah karena Allah takpernah lepas mengawasinya, maka terjagalah dia. Dan ketika kemudian ia menjaga diri dan agama Allah, maka Allah pun akan mencintai dan menjaganya. Allah menjadi tangan, kaki, mata baginya, dan Allah mengabulkan apa yang menjadi pintanya. Jika sudah begitu, apa lagi yang mau ditakutkan?

4. Kuatkan ketahanan diri dan fokuskan semua energi, waktu, potensi, dan sumber daya kita; untuk membuat kita bahagia dan menikmati realitas ketidakpastian, dengan penuh rasa syukur, dan tumbuh berkembang menuju ke puncak kehidupan yang lebih baik, contoh realnya ustadzah?
Jawab:
Mungkin jawaban yang relevan dengan pertanyaan ini sesuai dengan perkataan imam Hasan Al-Bashri:
Suatu ketika Hasan Basri ditanya  : Apa rahasia zuhudmu di dunia ini? Kemudian  Beliau menjawab: “Aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang lain, karena itu hatiku selalu tenang. Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain, kerana itulah aku sibuk beramal shalih. Aku tahu Allah Ta’ala selalu memperhatikanku, kerana itulah aku malu jika Allah melihatku sedang dalam maksiat. Dan aku tahu kematian itu sudah menungguku, karena itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan Allah.”

**************

G3 (U Pristia)

1.Ijin bertanya ustadzah, kadang kekhawatiran yang sudah berlarut akan menjadikan kita marah menghadapinya, dan akhirnya bukan mendekat kepada Allah tapi malahan menjauh dan seakan tidak peduli dengan keadaan seperti itu, apakah Allah akan tetap menolong dan memberikan pertolongan dan jalan keluarnya? Mohon penjelasannya ustadzah
Jawab:
Allah akan selalu menolong umatnya WALAUPUN umat nya tidak jarang melupakanNYA. Hanya saja waktunya sedikit lama terpenuhi. Karena dilingkupi rasa marah

2.Kiat-kiat apa saja yang bisa kita lakukan agar ketidakpastian bisa bersahabat dengan kita ustadzah?
Jawab:
1. Sabar dan selalu berdoa kepada Allah.
2. Jalani kehidupan yang ada saat ini.
3. Usahakan tenang dan tidak terburu-buru dalam menghadapi ketidakpastian.
4. Pasrahkan pada Allah. Karena kita manusia hanya berusaha. Dan Allah yang selesaikan segalanya

3. Izin bertanya ustazah, kadang Allah memberikan ujian berupa banyak ketidak pastian dalam hidup kita, kadang sampai kita mengalami putus asa? Bagaimana cara menstasinya kalau sudah seperti itu, apakah itu salah dari jin yang ada di pikiran kita agar kita putus asa dengan ujian-ujian Allah, kalau memang iya bagaimana cara mengatasi nya? Apakah ada doa khusus. Terimakasih, wassalamualaikum wr wb.
Jawab:
Putus asa adalah sebagian bisikan setan. Jadi paksalah diri kita untuk menjauh dari diri kita. Jika kita bisa menghindarinya maka kita akan menang dalam mengalahkan hawa nafsu kita. Amalannya hanya Istighfar sebanyak-banyaknya serta selalu berhusnudzon atau berbaik sangka kepada apa yang terjadi. Jika kita su'udzon maka setan akan senantiasa mendekati kita.

4. Ijin bertanya ustadzah, karena hidup dalam ketidakpastian, kadang kala timbul rasa menyerah, pasrah dan pesimis, ditambah lagi kadang apa yg direncanakan mengalami kegagalan, bagaiman cara menyakini diri bahwa ada Allah yang akan menolong, menguatkan keyakinan tentang adanya rejeki dari Allah?
Jawab:
Yakinlah bahwa Allah akan selalu bersama umatnya. Hadirkan Allah dalam diri kita. Kadang kala kita sering merasa bahwa Allah jauh dari kita padahal Allah selalu dekat dengan kita

5. Allah sebagaimana prasangka hambanya ya ustadzah. Tapi memang terkadang kita merasa kenapa pertolongan Allah blom datang juga. Seperti pada saudara-saudara kita di urghuy dan palestina. Perasaan seperti itu termasuk bisikan syaitan juga ya ustadzah? Bagaimana dengan kebahagiaan saudara-saudara kita disana ustadzah? Suka sedih kalau baca-baca berita akhir ini. Hanya doa yang bisa kita panjatkan untuk mereka.
Jawab:
Maka percaya pada Allah akan mengijabah doa kita ukhti

*************

G4 (Bunda Malik)

1. Ustadzah maksud dair Judul Bahagia Dalam Ketidakpastian, kalau bahagia itu tidak pasti, maksudnya bagaimana ustadzah?
Jawab:
Saya akan coba jawab ya. Kalau kita renungi dari alinea ke 4, bisa disimpulkan bahwa segala sesuatu di dunia ini kadang dalam ketidakpastian, dimana semua Allah pergilirkan sebagai kita belajar dan kuat. Semua kembali juga bagaimana kita mensikapinya. Oleh karena itu, sebagai hamba-Nya yang beriman kita wajib bersyukur dengan nikmat-nikmat yang Allah berikan dan bersabar dengan ujian yang Allah pergilirkan.

2. Ustadzah izin curcol. Jujur saya termasuk yang masih takut akan kematian baik diri sendiri atau orang=orang yang saya sayang. Misal saat bersama-sama keluarga merasakan kehangatan dalam kebersamaan, saya selalu bersyukur sekali dikasih nikmat bisa merasakan kehangatan dan nikmat mencintai mereka, tapi disaat itu juga langsung muncul rasa takut. Bahwa kebahagian yang saya rasa ini tidak abadi dan rasanya sedih bagaiman rasanya jika saat itu tiba. Kalau pas keingetan tentang ketiadaabadian itu, saya berusaha terus bersyukur dan mensyukuri kebahagiaan itu, tapi saya juga mikir, ah sudah tidak mau mikirim gmana-gimana, nikmatin saja yang ada, tidak mau mikirin lama-lama gimana rasanya kalau berpisah. Normal rasa ini? Atau bagaimana sebaiknya?
Jawab:
Kembali kepada rukun Iman ya mba, satu beriman kpd Allah, Rasul dstnya sampai pada qadha dan takdir. Kekhawatiran dalam menghadapi kematian, pastinya kita semua takut tapi bukan takut yang berlebihan dan tidak beralasan, artinya bagaimana saat kelak menghadapinya, saat dhisab dalam kubur dan tidak siap untuk menghadapinya dan  untuk itulah Rasulullah mengingatkan kita yang masih hidup untuk ziarah kubur supaya kita bersiap-siap juga kelak akan menyusul dan perlu mempersiapkannya. Kembali lagi bahwa berpikir positip dan husnuzhon kepada Allah, bahwa kelak kita menghadap-Nya siap dengan amal-amal yang diridhai-Nya, aamiin InsyaAllah. Oleh karenanya kembali kita memohon dan berusaha memperbaharui niat dan memberikan kekuatan untuk terus beramal. Fokus saja dengan kebaikkan karena ajal itu rahasia Allah.

3. Berarti kita harus bersabar dengan ketentuan yang allah kasih ya ustadzah?
Jawab:
Betul sekali. Tapi realitanya tidak semudah yang djalani, untuk menopang semua itu perlu kekuatan ruhaniya

4. Jadi intinya ketidak pastian itu wajib di syukuri dan sabar dijalani?
Jawab:
Ya Mbak.

5. Tapi bagaimana dengan negara Palestina dan negara-negara muslim yang tertindas? Ketidakpastian dalam merdeka. Apakah wajib di syukuri ketika dalam keadaan perang?
Jawab:
InsyaAllah dengan kekuatan ruhaniy itulah mereka yaqin bahwa kemenangan itu akan datang dan mereka bersabar.
Kembali husnudzon kpd Allah

************
G5 (U Tribuwhana)

1. Setiap kita berdoa dan berharap hanya kepada Allah, namun Allah memberikan kita ketidak pastian akan terkabulnya doa, dan kadang buat kita berharap cemas dengan terkabulnya doa, apakah ini baik ustadzah, dengan tidak percayanya akan terkabulnya doa kita?
Jawab:
Setiap muslim harus yakin doanya diijabah oleh Allah, tapi waktunya mungkin tidak serta merta. Kadang yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah dan sebaliknya. Apapun kejadian yang menimpa kita pasti ada hikmahnya.

2. Bagaimana dengan dzikir ustadzah saat kita menunggu kepastian dari Allah, meski kadang masih ada rasa sedih juga?
Jawab:
Dzikir dilaksanakan terus tidak apa-apa. Sedih itu wajar sekali karena kita manusia biasa, bahagia seperlunya sedih secukupnya. Enaknya itu jadi muslim yang tidak lebay. Kalau dapat nikmat syukurnya secukupnya dan jika terkena musibah sedih seperlunya dan tidak menyalahkan Allah.

3. Nah ini dia ustadzah, bagaimana memanag diri agar tidak lebay dalam menghadapi masalah, karena kita perempuan lebih cenderung sensitif, terutama kalau lagi haid?
Jawab:
Tiap perempuan berbeda dalam mengatasi masalahnya. Ada yang jika bad mood bersih-bersih rumah, ada yan g makan sepuasnya, ada yang memilih tidur, ada yang tilawah , dsb. Yang penting adalah memahami diri sendiri, jika sudah tidak bisa menahan marah mending menyepi dulu jika tidak nanti orang disekitar kita yang kena dampaknya

*************

G6 (U Riyanti)

1. Tanya ustadzah. Apakah perasaan yang terlalu khawatir atau was-was akan suatu hal yang dirasakan menjadikan kita merasakan pertolongan Allah terasa lambat datang pada kita yang saat itu merasa sangat butuh pertolongan, bagaimana agar kita kuat. Jazakillahu khoiran ustadzah
Jawab:
Betul bunda. Saat kita terlalu khawatir pada saat yang sama kita punya harapan yang besar. Semakin besar harapan kita, semakin besar pula kecewa kita. Kuncinya adalah selalu memperbaharui dan menghadirkan positif thinking pada diri kita.

2. Assalamu'alaykum ustadzah. Pertanyaan saya, jika ketidakpastian itu adalah sebagian didikan Allah pada kita agar kita belajar dan memiliki daya tahan. Bagaimana jika sebagian kita memilih tidak bertahan denga cara tidak bersyukur dan su'uzhon terus sama takdir Allah. Sedangkan ketidakpastian itu Allah sendiri yang berikan?
Jawab:
Waalaikum salam wrwb. Dalam surah QS. Ibrahim : 7, disebut bahwa setiap rasa syukur kita yang muncul akan berdampak dengan tambahnya nikmat pada diri kita. Ini dulu yang harus kita yakin dulu.
Nikmat itu macem macem. Bisa jadi salah satu bentuk nikmat itu adalah mudahnya rasa syukur kita kepada Allah. Kita tidak mudah mengeluh, tidak mudah menyerah. Maka, coba lihat kembali diri kita. Apa yang belum kita syukuri dlm hidup kita. Rasa syukur itu akan menghadirkan kebahagiaan. Jika syukur tiada bahagia pun bagai fatamorgana.
3. Maa Syaa Allah. Kuncinya selalu bersyukur dalam keadaan apapun ya, susah maupun senang?
Jawab:
Betul. Ini memang tidak mudah. Namun Allah akan mudahkan jika kita memintanya

*************

Akhwat (U Enung)

1. Ustadzah, bagaimana kita meminimalisir rasa khawatir itu?
Jawab :
Ukhtifillah yang dirahmati Allah. Segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan ini semuanya sudah diatur sama Allah, dan Allah yang Maha Baik, Maha Rahman, selalu memberikan yang terbaik untuk hambaNya, selalu. Hanya kita yang harus terus menanamkan keyakinan dan prasangka baik pada Allah.

2. Izin bertanya ustadzah. Mengenai ketidakpastian, perihal jodoh adalah sesuatu yang sudah dituliskan dalam lauhful mahfudz. Itu artinya sudah memiliki kepastian. Namun terkadang, dalam prosesnya (taaruf) setiap orang terkadang memiliki banyak keraguan untuk melangkah takut bahwa prosesnya ini adalah bentuk ketidakpastian. Pertanyaannya bagaimana cara menanggapi hal semacam ini ustadzah?
Jawab:
Ukhtifillah yang dirahmati Allah. Dalam agama kita ada syariat sholat istikoroh, sholat untuk meminta petunjuk pada Allah. Serahkan semua keputusan pada Allah, dan ikhlaskan hati dengan keputusan dari Allah. Yakinlah, keputusan Allah selalu yang terbaik, terbaik menurut Allah bukan menurut kita. Wallahu'alam

3. Apakah rasa khawatir itu selalu buruk ustadzahh?
Jawab :
Ukhtifillah  yang dirahmati Allah. Khawatir itu boleh, tapi semua dalam bingkai ketaatan pada Allah. Bingkai kekhawatiran kita dengan rasa ikhlas dan percaya penuh pada Allah.

4.  Ustadzaah, bagaimana cara kita mengetahui hasil dari istikharah kita ustadzah? Dan mengenai menikah, apakah untuk menikah perlu ikhtiar tertentu?
Jawab:
Biasanya lewat ketenangan hati, dan bila diperlukan boleh diikhtiarkan.

5. Ana mau tanya sekitar khawatir tadi. Khawatir itu sebenarnya datang dari psikologis manusia sendiri atau dari bisikan syaiton?
Jawab:
Bisa keduanya. Penyebab dari internal /dari diri kita sendiri. Dikomporin oleh syaitan, jadi semakin bertambah.


•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•



Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official



Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!