Rekap Kajian Online Hamba اللَّهِ SWT Ummi G6
Hari, Tgl: Selasa, 16 April 2019
Materi: Tarhib Ramadhan
Narasumber: Ustadz Undang
Waktu Kajian: 18.31-21.53 WIB
Notulen: Bunda Sasi
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatulloh wabarakaatuh
Segala hanyalah milik Allah semata...Karena
berkat nikmat hidayah...inayah dan karunianya
Kita masih diberikan kesempatan untuk berkumpul
dalam majelis ilmu di room wa ini.
Walaupun kita tidak bisa bertatap muka bertemu,
secara fisik karena kajiannya online.
Tapi Insyaallah keberkahan ilmu akan kita
dapatkan bagi mereka yang benar-benar sungguh-sungguh dalam mencari ilmu.
Tak lupa sholawat serta salam semoga tetap
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Karena berkat
perjuangannya lah kita dapat menikmati manisnya islam yang masih bisa kita
rasakan dan kita perjuangankan hingga hari, menit dan detik ini.
Gebyar dalam menyambut Ramadhan merupakan
bagian dari syi’ar Islam.
Warna warni menghiasi segala penjuru nusantara
dengan kajian, ta’lim tabligh akbar dengan mengundang para ulama yang sengaja
didatangkan dari luar daerah untuk memberikan pencerahan dan pembekalan dalam
detik-detik memasuki Ramadhan.
Namun terntunya, kita juga selalu menasehati
dan mengingatkan saudara-saudara kita semoga tidak terjerumus ke dalam
perkara-perkara yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wassallam.
Hal- hal yang bisa kita lakukan
dalam tarhib Ramadhan
Pertama
Menyambutnya dengan penuh rasa gembira, karena
bulan Ramadhan sangat banyak faedah dan keutamaan-keutamaan yang terdapat di
dalamnya, pintu Syurga dibuka, pintu Neraka ditutup. Pahala dilipat gandakan,
amalan sunnah menjadi wajib dan masih banyak lagi.
Kedua
Mendatangi berbagai kajian puasa Ramadhan guna
meningkatkan pengetahuan tentang Ramadhan. Agar hari-hari yang dilewati
semenjak hari pertama sampai terakhir tinggal pemantapan dan pelaksanaan saja.
Ketiga
Melakukan persiapan fisik, mental dan spritual.
Sejak awal sudah ada perencanaan yang matang mulai dari menyiapkan mushaf
khusus untuk tadarrus dan berazzam membaca tafsir al-Qur’an selama Ramadhan.
Membeli buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan puasa jika tidak
berkesempatan mengikuti kajian bisa baca sendiri di rumah.
Rasulullah saw. memberikan sambutannya
menjelang Bulan Suci Ramadhan.
“Wahai segenap manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung penuh
berkah bulan yang didalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari
seribu bulan. Allah menjadikan puasa di siang harinya sebagai kewajiban, dan
qiyam di malam harinya sebagai sunnah. Barangsiapa menunaikan ibadah yang
difardukan, maka pekerjaan itu setara dengan orang mengerjakan 70 kewajiban.
Ramadhan merupakan bulan
kesabaran dan balasan kesabaran adalah surga.
Ramadhan merupakan bulan santunan, bulan yang
dimana Allah melapangkan rezeki setiap hamba-Nya.
Barangsiapa yang memberikan hidangan berbuka
puasa bagi orang yang berpuasa, maka akan diampuni dosanya, dan dibebaskan dari
belenggu neraka, serta mendapatkan pahala setimpal dengan orang yang berpuasa
tanpa mengurangi pahala orang berpuasa tersebut.” (HR Khuzaimah)
Sambutan Nabi Muhammad saw. ini merupakan
teladan bagi umatnya dalam menghadapi datangnya Bulan Ramadhan. Sambutan hangat
penuh kegembiraan yang Beliau sampaikan menunjukkan perlunya tarhib Ramadhan
seperti khutbah Nabi ini ditradisikan kaum muslimin. Jika ada satu momen dimana
kepala negara menyampaikan pidatonya tentulah momen tersebut bukan momen biasa.
Itu sebuah program superpenting dengan momen paling istimewa. Demikian pula
dengan bulan Ramadhan yang penuh dengan keunggulan dan kemuliaan.
Dari hadits tersebut, Nabi kita menyebutkan 8
keistimewaan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Syahrun Azhim (Bulan Yang Agung)
Alasan mengagungkan bulan Ramadhan adalah
karena Allah juga mengagungkan bulan ini. Firman Allah, “Waman
yu’azhim sya’iirillah fa-innahha mintaqwal quluub,
barangsiapa mengagungkan syiar-syiar agama
Allah, maka itu datang dari hati yang bertakwa.
Syahrul Mubarak
Bulan ini penuh berkah, berdayaguna dan
berhasil guna, bermanfaat secara maksimal. Detik demi detik di Bulan Suci ini
bagaikan rangkaian berlian yang sangat berharga bagi orang beriman. Pasalnya
semua perbuatan kita di saat berpuasa menjadi ibadah berpahala yang balasannya
langsung dari Allah. Amal baik sekecil apapun nilainya
dilipatgandakan sehingga kita menjadi puas
dalam melakukannya.
Syahru Nuzulil Qur’an
Allah mengistimewakan Ramadhan sekaligus
menyediakan target terbesar, yaitu menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Simaklah firman Allah dalam rangkaian ayat puasa, “Bulan Ramadhan adalah bulan
yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan
bagi petunjuk, dan furqan (pembeda).” (Al-Baqarah: 185)
Syahrus Shiyam
Pada Bulan Ramadhan dari awal hingga akhir kita
menegakkan satu dari 5 rukun (tiang) Islam yang sangat penting, yaitu shaum
(puasa). Kewajiban puasa sebagaimana kewajiban ibadah shalat 5 waktu. Maka sebulan penuh seorang muslim
mengkonsentrasikan diri untuk ibadah sebagaimana dia mendirikan shalat Subuh
atau Maghrib yang memakan waktu beberapa menit saja. Puasa Ramadhan dilakukan
tiap hari dari terbit fajar hingga terbenam matahari (Magrib). Tidak cukup
menilai dari yang membatalkannya seperti makan dan minum atau berhubungan
suami-istri di siang hari saja, tetapi wajib membangun akhlaqul karimah,
meninggalkan perbuatan maksiat dan yang makruh (yang dibenci Allah).
Syahrul Qiyam
Bulan Ramadhan menggairahkan umat Islam untuk
menjalankan amalan orang-orang saleh seperti sholat tahajjud dan membaca
Al-Qur’an dengan benar di dalam shalat malamnya. Di Bulan Ramadhan Kitabullah
mengisyaratkan bahwa untuk mendapatkan ketinggian derajatnya setiap mukmin
sangat dianjurkan shalat tarawih dan witir agar di luar Ramadhan dia bisa
terbiasa mengamalkan qiyamullail.
Syahrus Sabr (bulan sabar)
Bulan Ramadhan melatih jiwa muslim untuk
senantiasa sabar tidak mengeluh dan tahan uji. Sabar adalah kekuatan jiwa dari
segala bentuk kelemahan mental, spiritual dan operasional. Orang bersabar akan
bersama Allah sedangkan balasan orang-orang yang sabar adalah surga.
Sabar lahir bersama dengan segala bentuk kerja
besar yang beresiko seperti dalam dakwah dan jihad fi sabilillah. Ramadhan
melatih muslim beramal islami dalam
berjamaah untuk meninggikan kalimat Allah.
Syahrul Musawwah (Bulan Santunan)
Ramadhan menjadi bulan santunan manakala
orang-orang beriman sadar sepenuhnya bahwa puasanya mendidik mereka untuk
memiliki empati kepada fakir miskin karena merasakan lapar dan haus sebagaimana
yang mereka rasakan. Karena itu kaum muslimin selayaknya menjadi pemurah dan
dermawan. Memberi dan berbagi harus menjadi watak yang ditanamkan.
Segala amal yang berkaitan dengan amwal (harta)
seperti zakat fitrah sedekah, infak, wakaf, dan sebagainya, bahkan zakat harta
pun sebaiknya dilakukan di bulan yang mulia ini. Memberi meskipun kecil,
bernilai besar di sisi Allah. Siapa yang memberi makan minum pada orang yang berpuasa meskipun hanya seteguk
air, berpahala puasa seperti yang diperoleh orang yang berpuasa.
Syahrul Yuzdaadu fiihi Rizqul
Mu’min
Bulan ini rezeki orang-orang beriman bertambah
karena segala kemudahan dibuka oleh Allah seluas-luasnya. Para pedagang akan
beruntung, orang yang jadi pegawai dapat kelebihan pendapatan dan sebagainya.
Namun rezeki terbesar adalah hidayah Allah kemudian hikmah dan ilmu yang begitu
mudah diperoleh di bulan mulia ini.
Demikian Paparan kali ini
Yang benar datang nya dari اللّه.
Yang salah dari setan karena ana sendiri tak
salah apa apa.
Mohon maaf jika ada salah salah kata dalam
penulisan, itu murni kesalahan keybord otomatis.
من اراد الدنيا فعليه بالعلم، ومن ارادالاخرة
فعليه بالعلم ومن ارادهما فعليه بالعلم
Barang siapa yang menginginkan dunia maka hal
itu dapat dicapai dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat hal itu
bisa didapat dengan ilmu, maka yang menginginkan keduanya dapat didapat dengan
ilmu.
العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر
Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon
yang tidak berbuah.
جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...
والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA JAWAB
1. Bismillah. Ustadz, bagaimana memberikan
motivasi untuk belajar berpuasa anak umur 6 tahun ya?
Jawab:
Mengharapkan anak yang salih dan salihah
membutuhkan serangkaian rencana, persiapan, dan aksi nyata. Di samping itu,
yang terpenting adalah kesungguhan (sikap jihad) dari orangtua atau orang
dewasa di sekeliling anak. Menganjurkan anak ikut berpuasa ibarat menabur benih
di sawah. Hasilnya tidak dapat dipanen seketika, namun kita harus menunggunya
beberapa saat di kemudian hari. Orangtua harus menyuntikkan kesabaran ekstra
pada dirinya. Termasuk juga orangtua harus semakin mendekatkan diri kepada
Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.
Melatih balita berpuasa bukan untuk
gagah-gagahan atau mendapat pujian orang lain. Tujuan utamanya adalah
mempersiapkan anak untuk mencintai dan menyenangi semua bentuk ibadah yang
diperintahkan Allah SWT, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Jadi, yang penting bukan hasil, melainkan lebih
kepada rasa cinta atau rasa suka yang hendak kita tumbuhkan. Bukankah satu
kegiatan yang kita cintai akan selalu diusahakan untuk dilakukan, sesibuk
apapun. Atau, jika kita mencintai sesuatu, pasti kita bersedia berkorban
untuknya. Dengan mencintai Allah SWT, anak akan mencintai dan bersedia
berkorban untuk semua yang diperintahkan Allah SWT.
Yang Harus Dilakukan:
Siapkan Hatinya
Berusahalah menjelaskan kepada anak, apa itu
puasa secara santai dan pelan-pelan. Ceritakanlah kisah-kisah nabi, sahabat,
dan teladan lainnya.
Ajarkan niat berpuasa. Terangkan kondisi
sebenarnya, kapan mulai dan berapa lama puasa itu berlangsung.
Siapkan Fisiknya
Persiapkan Akalnya, Bekali Dengan Ilmu Tentang
Puasa
Akrabkan anak dengan hadits Nabi SAW, puasa itu
niscaya akan menyehatkan kalian. Sampaikanlah hadits ini dengan baik sehingga
anak-anak yakin bahwa orang yang paling kita cintai (Rasulullah SAW) telah
menjamin akibat dari puasa.
Ciptakan Suasana Lingkungan Puasa
Yang Nyaman
Beri tahu kepada anggota keluarga yang tidak
berpuasa (halangan syar'i karena haid, sakit, usia terlalu kecil atau terlalu
tua) untuk berhati-hati makan dan minum di depan anak-anak yang sedang latihan
puasa.
Buatlah Suasana Buka Puasa Yang
Menyenangkan
Berikan reward
Wallahu a'lam
2. Ustadz, sebenarnya bagaimana hukum puasa
Ramadhan untuk ibu hamil dan menyusui? Lalu jika tidak berpuasa atau ada yang
bolong puasanya bagaimana sebaiknya mengganti?
Jawab:
Ada 3 kondisi:
a. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan
Keadaan Dirinya Saja Bila Berpuasa
Bagi ibu, untuk keadaan ini maka wajib untuk
mengqadha (tanpa fidyah) di hari yang lain ketika telah sanggup berpuasa.
b. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang
Mengkhawatirkan Keadaan Dirinya dan Buah Hati Bila Berpuasa.
Wajib mengqadha (saja) sebanyak hari-hari puasa
yang ditinggalkan ketika sang ibu telah sanggup melaksanakannya.
c. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang
Mengkhawatirkan Keadaan si Buah Hati saja.
Untuk kondisi yang ini, ulama berbeda pendapat
tentang proses pembayaran puasa sang ibu.
Ada yg membayar membayar qadha saja.
yang mewajibkan sang Ibu untuk membayar fidyah
saja.
mewajibkan sang Ibu untuk mengqadha dengan
disertai membayar fidyah
Semua ada dasar dalilnya.
Wallahu a'lam
3. Assalamualaikum ustadz, untuk ibu hamil dan
menyusui, apabila hutang ramadhan lalu belum lunas, berniat melanjutkan
membayar hutang puasa setelah idul Fitri tahun ini, bolehkan fidyahnya
dibayarkan beberapa hari menjelang ramadhan, karena masih ingin berusaha untuk
puasa.
Jawab:
Boleh yang penting semua ibadah ada contoh dan
rujukan yang jelas. Ana sedikit jelaskan di sini. Orang yang memiliki udzur
seperti sakit berat, bepergian jauh, wanita hamil, dan wanita menyusui
mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa Ramadhan. Hari-hari di saat mereka
tidak berpuasa Ramadhan dihitung sebagai hutang puasa Ramadhan. Mereka wajib
melunasi hutang tersebut pada saat udzur mereka telah tiada. Hal itu berdasar
firman Allah SWT QS. Al-Baqarah: 184.
Pelunasan hutang (qadha’) puasa Ramadhan
dikerjakan pada hari-hari yang diperbolehkan berpuasa, yaitu selain hari raya
Idul Fitri, Idul Adha, dan hari Tasyriq (11-13 Dzulhijjah).
Para ulama fiqih sepakat bahwa qadha’ tersebut
paling lambat harus dikerjakan pada Syaban, sebelum masuknya Ramadhan, tahun
berikutnya.
Hal itu berdasar hadits dari Aisyah RA, ia
berkata:
كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلَّا فِي شَعْبَانَ
الشُّغْلُ مِنْ النَّبِيِّ أَوْ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Dahulu
saya memiliki hutang shaum Ramadhan, namun saya tidak bisa membayarnya kecuali
pada bulan Sya’ban, karena kesibukan saya mengurus Rasulullah.” (HR. Bukhari no. 1950 dan Muslim no. 1146)
Kesimpulan bahwasannya tidak boleh menunda
qadha’ puasa Ramadhan sampai datangnya Ramadhan tahun berikutnya.
Jika seorang muslim atau muslimah menunda
pelunasan hutang puasa Ramadhan sampai datang Ramadhan tahun berikutnya, maka
hal itu tidak terlepas dari dua kondisi; menunda karena ada udzur syar’i dan
menunda tanpa adanya udzur syar’i.
Kondisi Pertama:
Menunda Qadha’ Puasa Ramadhan karena Udzur. Dalam
kondisi ini, para ulama sepakat bahwa ia harus mengerjakan puasa Ramadhan tahun
ini. Adapun hutang puasa Ramadhan di Ramadhan yang lalu harus ia lunasi setelah
udzurnya hilang, Ia tidak berdosa dalam menunda qadha’ shaum Ramadhan, sebab ia
melakukan hal itu karena udzur syar’i.
Kondisi Kedua:
Menunda Qadha’ Puasa Ramadhan tanpa Udzur. Misalnya,
karena malas atau meremehkan perkara qadha’ puasa. Penundaan qadha’ puasa tanpa
adanya udzur syar’i adalah sebuah dosa besar, sehingga pelakunya wajib
bertaubat.
Para ulama fiqih bersepakat bahwa ia wajib
melakukan puasa Ramadhan dan kemudian melunasi hutang shaum Ramadhan sebelumnya
pada rentang waktu antara bulan Syawwal hingga Sya’ban.
Namun para ulama berbeda pendapat
apakah selain terkena kewajiban qadha’, ia juga terkena fidyah?
Dalam hal ini ada dua pendapat, yaitu:
a. Wajib melunasi hutang shaum
(men-qadha’) dan membayar fidyah.
Imam Ad-Daraquthni, Abdurrazzaq, Sa’id bin
Manshur, dan Al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Umar, Abu
Hurairah, dan Ibnu Abbas RA bahwa mereka memfatwakan selain qadha’, ia juga
harus membayar fidyah. Fidyah di sini adalah setiap hari ia memberi makan
kepada satu orang miskin.
Pendapat ini diikuti oleh para ulama tabi’in
seperti Atha’ bin Abi Rabbah, Qatadah, Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar
ash-Shiddiq, Mujahid, Maimun bin Mihran, Sa’id bin Jubair, dan Ibnu Syihab
az-Zuhri. Adapun ulama madzhab yang memegangi pendapat ini adalah Malik bin
Anas, Asy-Syafi’i, dan Ahmad bin Hambal. Ini juga merupakan pendapat mayoritas
ulama.
b. Wajib melunasi hutang shaum
(men-qadha’), dan tidak ada kewajiban membayar fidyah.
Qiyas dalam masalah kafarat (denda). Orang yang
menunda-nunda qadha’ shaum Ramadhan dikenai fidyah sebagai kafarat, diqiyaskan
kepada orang yang secara sengaja makan di siang hari Ramadhan tanpa ada udzur.
Kesamaan ‘illah (alasan yang melatar belakangi sebuah hukum syar’i) antara
kedua kasus tersebut adalah meremehkan shaum Ramadhan.
Qadha’ tanpa Fidyah menunda-nunda qadha’ shaum
Ramadhan sampai datang Ramadhan tahun berikutnya, tanpa adanya udzur, maka ia
“hanya” terkena kewajiban qadha’. Namun ia tidak terkena kewajiban fidyah.
Ulama madzhab yang memegangi pendapat ini
adalah Imam Abu Hanifah dan Daud azh-Zhahiri.
Mereka berdalil dengan:
Firman Allah, “…hendaklah ia mengganti shaum
pada beberapa hari yang lain (di luar Ramadhan).” (QS. Al-Baqarah: 184) Dalam
ayat ini, Allah hanya memerintahkan qadha’, tanpa memerintahkan fidyah.
Tidak ada hadits shahih yang memerintahkan
fidyah bagi orang yang terlambat mengqadha’ hutang shaum Ramadhan.
Wallahu a’lam bish-shawab.
4. Mengenai bacaan tilawah ustadz, baiknya kita
teruskan tilawah yang sudah kita mulai atau memulai dari surat pertama? Dan
bagaimana pembagian waktu-waktu tilawah supaya kita bisa khatam?
Jawab:
Lanjutkan saja dari tilawah yang sedang kita
kerjakan. Alquran pun turunnya toh tidak surat alfatihah dan terakhir an-nas. Ada
beberapa kiat yang bisa kita kejar agar khatam dalam sebulan.
Pertama: Targetkan lebih, maksudnya kita
minimal khatam satu kali, kalau bisa khatam sampai 3 kali itu lebih baik
makanya niatkan dan kuatkan kita bisa khatam lebih dari satu kali.
Kedua: Siapkan waktu waktu biologis untuk
tilawah. Misal ketika bangun tidur sebelum masak untuk sahur tilawah-lah dulu
minimal 2 lembar paling lama 10 menit, kemudian setelah sholat subuh sempatkan
juga tilawah 2 lembar.
Di waktu dhuha juga sempatkan tilawah 2 lembar.
Dan sebelum sholat isya dan tarawih sambil menunggu datangnya waktu tersebut
kita tilawah 2 lembar. Dan yang terakhir sebelum 2 lembar. 1 juz 10 lembar jadi
pas. Kalau kita bisa sampai 6 lembar dari setiap waktu yang kita agendakan kita
bisa khatam alquran 3 kali selama ramadhan. Dan yang terpenting. Luangkan waktu
untuk tilawah bukan tilawah di waktu luang
5. Lanjutan ustadz, untuk wanita hamil dan
menyusui, fidyahnya cukup setara dengan makanan saja atau suplement dan susu
juga dihitung? Terimakasih.
Jawab:
Makanan pokok penduduk setempat. Makanan pokok
di kita adalah nasi +lauknya. Yang lainnya seperti susu dan suplement jika mau
di tambahkan berarti sedekah kita.
6. Assalamu'alaykum ustadz, saya minta
pencerahannya, apa saya tilawah yang bisa sampe 1 juz sehari atau tarjim
ustadz, yang engga nyampe kadang 1 juz? Buat Ramadhan maunya bisa tarjim juga
tapi engga full satu juz sehari jadi dilema ustadz, baiknya gimana.
Jawab:
Jawaban nya ada di no 4. Ane ulangi lagi niat
yang kuat dan paksakan. Luangkan waktu untuk tilawah bukan tilawah di waktu
luang.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
★★★★★★★★★★★★★★
Badan
Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba
اللَّهِ SWT
Blog:
http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage
: Kajian On line-Hamba Allah
FB
: Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
Do this hack to drop 2 lbs of fat in 8 hours
ReplyDeleteWell over 160000 men and women are losing weight with a easy and secret "liquid hack" to burn 2lbs each and every night while they sleep.
It is proven and it works every time.
Here's how to do it yourself:
1) Go get a clear glass and fill it half full
2) Then Spam Detected! Link aktif otomatis terhapus!!!
so you'll be 2lbs lighter the next day!