Home » , » Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Pada Diri Anak

Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Pada Diri Anak

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Saturday, March 28, 2020


REKAP KAJIAN  ONLINE HAMBA اللَّهِ G-3
Hari, Tanggal: Kamis, 26 Juli 2019
Waktu: 08.00 WIB smp selesai
Narsum: Ustadzah Bunda Azzam
Tema: Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Pada Diri Anak
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نحمده ُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى
بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

 Segala puji bagi*الله سبحانه وتعالى
Yang telah menunjukkan jalan yang lurus kepada orang- orang yang di kehendaki-Nya dan yg memberikan kita kesempatan dan kesehatan sehingga pada pagi hari ini kita bisa berkumpul dlm majelis ilmu ini..

 السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
 بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ

 الحمد لله
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...

ام بعد.

melimpahkan taufik kepada mereka untuk berbuat amal shalih, hingga mereka beruntung menggapai apa yang di inginkan.

Shalawat dan salam semoga Senantiasa tercurahkan ke hadirat Nabi Muhammad 
 yang telah membawa umat nya dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya islam yang terang benderang, sosok teladan yang satu²nya yg berhak kita contoh yg begitu mencintai ummatnya.. sehingga kita bisa keluar dr zaman jahiliyah dan bisa menikmati iman dan islam saat ini.

Sebelumnya, marilah kita awali kajian pada  hari ini dengan membaca Basmalah dan Ummul Qur'an Al Fatihah :

 بِسْمِ اللهِ الرَّحمنِ الرَّحِيْم ۞ أَلحَمدُ لِلّه رَبِّ العَالَمِين ۞ ألرَّحمَنِ الرَّحِِيم ۞ ملِكِ يَوْمِ الدِين ۞ إيّاكَ نَعبُدُ وَ إيّاكَ نَستعِين ۞ إهدِنَا الصِّرَاط المُستَقِيم ۞ صِرَاطَ الَذِينَ أنعَمتَ عَليْهِمَ، غَيْرِالمَغضُوبِ عَليْهِم وَلاَالضَّالِّين ۞َ

آمين يا رَ بَّ العا لَمين


MENDIDIK JIWA PEMIMPIN DALAM DIRI ANAK
By Azizah bunda azzam
Hari kamis 25 juli 2019
Grup G3

Siapakah ortu yg tidak ingin sang buah hati menjadi seorang pemimpin? Bukankah kita sebagai ortu diperintahkan untuk selalu berdoa :

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (Surat Al-Furqan, Ayat 74).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang orang-orang yang dia pimpin." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kita berharap anak2 mnjd pemimpin/imam bagi orang2 yg bertaqwa.

Menjadi pemimpin, itu selain keren, dia punya tanggungjawab yang besar di dunia dan akhirat. Bukankah dlm dalil yg lain disebutkan 7 orang yg kelak akan mndptkn perlindungan dari Allah no 1 adalah pemimpin yg adil.
Kepemimpinan adalah merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses perubahan dalam diri seseorang.

Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam masyarakatnya atau lingkungannya atau organisasinya, maka pada saat itulah seseorang lahir menjadi seorang pemimpin.

Dari paparan diatas bisa kita lihat, betapa pentingnya kita sebagai ortu menumbuhkan jiwa kepimpinan dlm dirinya, sehingga ia tumbuh menjadi leader, bukan anak yg tak punya prinsip hidup, dan mudah di pengaruhi oleh teman sekelilingnya.
Jangan biarkan anak kita tumbuh menjadi anak laksana buih di lautan, begitu mudahnya bagi ombak untuk membuatnya bertebaran tak tentu arah. Dan betapa menyedihkan jika sampai anak2 kita tak paham untuk apa dia dihadirkan di dunia ini...

Ada bbrp hal yg bisa kita terapkan dalam proses pembekalan dan penanaman karakter pemimpin untuk anak2 kita.

1.       Mengasah intellegence dalam hal ini IQ kecerdasan intelektual, EQ kecerdasan emosional, SQ kecerdasan spiritual tiga hal ini harus terintegrasi dalam diri anak, sehingga ia menjadi karakter yang terus diperluas dan diperkaya, dengan tsaqofah, pengalaman, dan praktek nyata dilapangan.

2.       Penguatan qalbu dalam diri anak (inner self). Menjadi calon seorang pemimpin harus paham dirinya sendiri, apa potensi dia yang harus terus di pupuk, dan hal negatif apa yang harus di tekan agar tidak merusak.

3.       Pembiasaan untuk memiliki visi yang bersih. Ini bisa dimulai dengan libatkan anak pada kegiatan-kegiatan sederhana untuk kemashlahatan sekitarnya, contoh kegiatan berbagi bersama anak yatim dan dhuafa. Meski yang menjadi panitia itu adalah orangtuanya coba jelaskan pada anak kenapa acara ini penting. Sampaikn visi dan misi acara untuk apa. Sehingga anak terbiasa berfikir bukan hanya untuk egonya tapi lebih pada bagaimana berkiprah untuk orang lain.

4.       Tanamkan pada anak-anak tentangg pentingnya memiliki integritas yang tinggi. Contoh : anak tidak mudah memanfaatkn situasi untuk keuntungan pribadi. Contoh latihan antri, latihan mendengar/menyimak orang yang sedang bicara.

5.       Pembiasaan bertanggung jawab atas amanah dan komitmen dengan apa yang sudah disepakati bersama dan siap untuk menanggung konsekwensi jika dia lalai melakukan kewajibannya

Kiranya ke 5 hal diatas jika perlahan kita terapkan pada anak-anak kita, maka insyaAllah jiwa leadershipnya akan tumbuh menguat dalam dirinya.

Jangan lupa satu pesan moral penting yg perlu slalu di waspadai kita sebagai ortu adalah, bahwa bisa jadi anak-anak gagal menangkap utuh apa yang kita jejalkan ke pendengarannya melalui kata-kata, tapi ia akan sempurna memotret utuh apa yang dia lihat dari kedua orang tuanya melalui penglihatannya. So, jadilah teladan buat anak-anak kita di rumah, maka dia akan selalu punya rasa percaya diri dengan kemampuan dirinya.

Diatas segala ikhtiar, hanya Allah yg sanggup memudahkan kita. Bermohonlah pada-Nya untuk kemudahan membimbing generasi yang Rabbani. Semoga Allah mudahkan segala ikhtiar kita untuk generasi yang lebih baik. Aamiin.


==============
TANYA JAWAB

1.       Ijin tanya ustadzah. Di dalam AlQuran dikatakan bahwa ibu menyusui anaknya selama 2 tahun. Namun bagaimana jika misal krena produksi asi kurang melimpah dan berat badan bayi kurang sehingga ibu memutuskan untuk memutus atau menghentikan persusuannya sblum usia 2 tahun dan menggantinya dengan susu formula?
Jawab:
Memang diperintahkan dalam alqurlan jika masa persusuan itu 2 tahun. Namun jika memang suatu hal asi tidak keluar, dibolehkan menggunakn susu formula. Namun jika masih ada asi meski sedikit maka tetap harus selang seling. Menyusui itu meningkatkan bonding dengan ibu, dan itu masa yang paling dekat dengan anak. Dengan menyusui maka mental anak lebih mudah dibangun pada karakter positif.


2.       Ijin bertanya bunda. Kalau kita sudah mencontohkan ngaji setiap hari, pergi ke masjid, dan hal baik lainnya, tapi anak-anak masih susah nurutnya,salahnya dimana ya bunda?
Jawab:
Namanya juga anak-anak, mereka bukan robot dan bukan malaikat yang disetel suruh jalan maka dia jalan, diperintah taat maka dia taat. Manusia itu punya 2 dimensi yang beda dengan malaikat. Malaikat diperintah sujud maka akan sujud selamanya. Manusia tidak begitu, ada sisi positif yang jika di pupuk terus ia bisa lebih mulia dari mkhluk Allah yang lain. Jika sisi negatifnya yang dominan maka dia bisa lebih buruk dari hewan, karena yang dia ikuti bisikan iblis laknatullah.

So, jangan lelah untuk menanamkn karakter, dan tauladan positif, konsisten dengan aturan, terapkan dengan benar, jangan plin-plan, kalau tidak ajek dan konsis, anak akan melakukan pembangkangan untuk kesekian kalinya, dengan asumsi, toh kemarin aku tidak ke masjid tidak diapa-apain. Mendidik anak itu sepanjamg hayat, hatta mereka sudah dewasa pun tetap perlu diingatkan, di dengarkan dan di evaluasi. Terapkan aturan konsisten, kalau adik tidak ke masjid maka adik tidak mendapatkan hak main hp di sore hari. Hak nya di cabut. Jika adik sepekan rajin ke masjid maka mama akan masakin menu kesukaan adik, atau adik boleh beli buku yang adik mau, dan lain-lain.


3.       Di era sekarang banyak orangtua atau ada juga yang lebih mengedepankan mempercantik anak bahkan memberi nama anaknya dengan nama ngetren kebaratan seperti alvaro atau nama artis, daripada memberikan bimbingan mengajari anaknya dalam hal ilmu agama. Ntah karena orangtua yang masih awam dengan ilmu agama atau krena tidak ada keinginan untuk membimbingnya. Bagaimanakah menurut pandangan Islam? Dan bagaimanakah orang tua yang baik dalam mengasuh anaknya sewaktu masih kcil hingga dewsa?
Jawab:
Masalah nama, nama itu doa. Jadi berilah nama anak yang baik. Yang dengannya saat dipanggil menjadi doa. Jika orangtua ngasih nama kebarat-baratan bisa jadi karena kurang pahamnya orangtua atas ajaran agama. Karena sebaik-sebaik nama itu adalah nama dari nabi-nabi atau para sahabat dan nama yang di beri abdul di depan namanya, yang artinya hamba. Atau muhammad di depan namanya yang artinya laki-laki yang menjaga kesuciannya.

Mengenai bagaimana mendidik anak agar sholih bunda kasih artikelnya ya.

CIRI ANAK YANG SHOLIH

Di lebaran tahun ini, alhamdulillah kami berkesempatan untuk berkumpul dgn keluarga besar di rumah eyang kami di Jakarta. Saya sebagai kakak lelaki tertua sempat menyampaikan kultum tentang ciri anak yang sholih kepada kakak adik, anak dan keponakan (sebaiknya jika kita mengadakan acara kumpul-kumpul ada sesi untuk kultum atau diskusi agama untuk menjalankan perintah Allah swt, wa tawashoubil haq wa tawashobil marhamah (saling menasehati di dalam kebenaran dan kasih sayang).

Saya menyampaikan paling tidak ada tiga ciri anak yg sholih. Pertama, mendoakan orang tua. Anak yg sholih pasti selalu mendoakan orang tuanya. Sedang anak yg mendoakan orang tuanya belum tentu anak yg sholih, karena ia mendoakan orang tuanya hanya pada momen tertentu saja, misalnya ketika ortunya sakit atau meninggal. Tapi anak yg sholih akan selalu mendoakan orang tuanya tanpa putus, baik ketika orang tuanya masih hidup maupun sudah meninggal lama. Harapan tertinggi orang tua kpd anaknya bukanlah agar anaknya itu menjadi orang sukses atau membalas budi di masa tuanya ketika sudah sepuh, tapi mendoakan orang tuanya terus menerus agar selamat dunia dan akhirat.

Rasulullah saw bersabda, "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631). Orang tua akan meninggal tapi pahala akan terus mengalir kepada orang tua kita jika kita selalu mendoakan mereka. Inilah harapan tertinggi setiap orang tua kepada anak-anaknya.

Kedua, bermanfaat bagi orang lain. Ini sesuai dgn hadits Nabi saw, "Sebaik-baik manusia adalah manusia yg memberikan manfaat bagi orang lain".
Seorang anak yg sholih akan berusaha menjadi orang yg bermanfaat bagi orang lain, terutama di lingkungan terdekat; kepada keluarganya, teman-temannya dan tetangganya.

Cara yg paling efektif memberikan manfaat bagi orang lain adalah menjadi pemimpin di lingkungannya. Berjiwa leader sehingga mempengaruhi lingkungan dgn kebaikan, bukan dipengaruhi oleh lingkungan yg buruk. Itulah sebabnya Allah swt memerintahkan kita berdoa agar keluarga kita menjadi keluarga pemimpin sebagai cita-cita keluarga Islam :

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (Surat Al-Furqan, Ayat 74).

Ketiga, teguh beriman sampai mati. Ciri anak sholih yg ketiga adalah anak yg teguh beriman sampai mati. Ini seperti kisah pemuda Ashabul Kahfi yg teguh menjaga imannya dari kemurtadan walau harus uzlah ke dalam goa selama 300 tahun lebih (lihat kisahnya di surat al Kahfi).

Juga sesuai dgn pesan taqwa yg selalu diulang-ulang khotib Jum'at, "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS.Ali Imran:102).

Anak yg sholih selalu menjaga estafeta keislaman dari nenek moyangnya yg muslim sejak dulu. Tidak akan terpengaruh dengan godaan murtad dari lingkungannya. Tidak akan menikah dgn orang yang beda agama karena haram hukumnya dan dosa besar. Anak yg sholih akan berusaha menjaga agar keluarga besarnya tetap muslim sampai cucu cicit, sehingga kelak mereka bisa berkumpul bersama di surga. Bukan keluarga pelangi yang anak dan bapak ibunya beda agama. Bahkan bangga dengan kepelangian keluarganya, bukannya malah prihatin. “(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘du: 23).

Anak yang sholih akan berusaha menjadi perekat jalinan silaturahim dgn keluarga besarnya di dunia dan akhirat. Berkumpul dan berbahagia bersama selamanya. Itulah makna dari sekian makna mengapa kita berkumpul.


4.       Ijin bertanya Bunda. Bagaimana ibu harus bersikap jika sosok ayah tidak bisa memberi teladan sehingga saat anak-anak diberi nasehat mereka banyak protes ke ibunya? (karena gak berani langsung bilang ke ayahnya yang keras)
Jawab:
Dalam rumah tangga ayah adalah pemimpin. Usahakan antara yang memimpin dan yang dipimpin ada kesesuaian. Tidak ngomong A tapi prilaku B. Ini bukan hal yang patut dicontoh anak. Jika sang ayah adalah sosok yang tak bisa memberi contoh yang baik, maka ibu/istri wajib mengadakan pendekatan pada ayah, ajak bicara baik-baik efek apa yang ditimbulkan jika anak tak bisa mencontoh hal baik dari ayah. Kemudian pada anak, sampaikan mana yang baik dan mana yang buruk. Dan sebagai ibu haruslah konsisten mencontohkn hal yang baik pada anak. Saat anak bertanya pada ibu kenapa dengan ayah? Maka jelaskan pada anak, ada saat orang itu khilaf dan melakukan kesalahan, dan kesalahan itu bukan untuk dicontoh


5.       Assallammualaikum ustadzsh, izin nanya. Kalau anak pulang ngaji suka mengadu kalau ditempat ngajinya dia suka di jahilin sama temannya yang lebih bsar, kadang di cubit, di tinju. Sudah pernah saya konfirmasi sama gurunya, tapi keesokannya masih anak saya di gituin, saya sebagai orangtua harus bagaimana ya ustadzh?
Jawab:
Jika memang ada pembullyan datang atau call pada ibu si anak, bilang baik-baik bahwa anak ibu sering melakukan kekerasan pada anak saya, tolong anaknya sering diingatkan. Terus sempatkan diam-diam mengikuti aktivitas ngaji, utus orang untuk melihat bagaimana cara bergaulnya anak-anak itu. Sehingga punya bukti jika memang harus dan perlu pembuktian.


6.       Assalamualaikum ustadzah ijin bertanya, saya punya anak kembar usia 9 tahun, mereka punya karakter yang berbeda, yang satu sportif yang satu ego. Tapi sama-sama sensitif. Terkadang mereka ribut dibelakang saya tanpa saya tahu siapa yang salah, mereka saling mengadukan, disini saya suka bingung cara menengahinya. Takut mereka mengira saya pilih kasih. Terkadang pakai ancaman, siapa yang bohong lidahnya dipotong malaikat. Apakah cara ini salah ustadzah? Biasanya cara ini mempan, mereka diam dan baikan lagi.
Jawab:
Wahh barakallah atas amanah anak kembarnya. Bisa kita bayangkan ya bu, punya anak 2 atau 3 pasti beda karakter. Itu yg jelas kembar saja beda karakternya ya. Jika mereka berdua berkonflik maka sebaiknya duduknya berdua, suruh minta mereka gantian bicara kronologisnya bagaimana awalnya. Yg A bicara coba simak dan B hares diam jengan menyela-nyela dan membantah. Nanti giliran B bicara yang A diam tidak boleh menyela-nyela. Lalu sebagai ibu pasti bisa melihat mana yang logis dan sesuai dengan kronologinya. Mengancam terlalu sering tidak baik. Coba balik yang jujur bakal dapat reward dari mama. Itu efektif. Yang tidak main fisik mama kasih reward, yang selesai PR duluan dapat hadiah misal. So, nikmati hari-hari penuh kejutan dari mereka berdua.





•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!