REKAP
KAJIAN ONLINE HAMBA اللَّهِ G-3
Hari,
Tanggal: Kamis, 26 Juli 2019
Waktu: 08.00
WIB smp selesai
Narsum:
Ustadzah Bunda Azzam
Tema:
Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Pada Diri Anak
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ
نحمده ُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ
وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ
لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنِ اهْتَدَى
بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Segala puji bagi*الله سبحانه
وتعالى
Yang telah menunjukkan jalan yang lurus
kepada orang- orang yang di kehendaki-Nya dan yg memberikan kita kesempatan dan
kesehatan sehingga pada pagi hari ini kita bisa berkumpul dlm majelis ilmu
ini..
السلام
عليكم و رحمة الله
و بركاته
بِسْــــــــــــــمِ
اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ
الحمد
لله
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ...
ام بعد.
melimpahkan taufik kepada mereka untuk
berbuat amal shalih, hingga mereka beruntung menggapai apa yang di inginkan.
Shalawat dan salam semoga Senantiasa
tercurahkan ke hadirat Nabi Muhammad ﷺ
yang telah membawa umat nya dari kegelapan
jahiliyah menuju cahaya islam yang terang benderang, sosok teladan yang
satu²nya yg berhak kita contoh yg begitu mencintai ummatnya.. sehingga kita
bisa keluar dr zaman jahiliyah dan bisa menikmati iman dan islam saat ini.
Sebelumnya, marilah kita awali kajian
pada hari ini dengan membaca Basmalah
dan Ummul Qur'an Al Fatihah :
بِسْمِ اللهِ الرَّحمنِ
الرَّحِيْم ۞ أَلحَمدُ لِلّه
رَبِّ العَالَمِين ۞ ألرَّحمَنِ الرَّحِِيم
۞ ملِكِ يَوْمِ
الدِين ۞ إيّاكَ نَعبُدُ
وَ إيّاكَ نَستعِين ۞
إهدِنَا الصِّرَاط المُستَقِيم ۞ صِرَاطَ الَذِينَ
أنعَمتَ عَليْهِمَ، غَيْرِالمَغضُوبِ عَليْهِم وَلاَالضَّالِّين ۞َ
آمين يا رَ
بَّ العا لَمين
MENDIDIK JIWA PEMIMPIN DALAM DIRI ANAK
By Azizah bunda azzam
Hari kamis 25 juli 2019
Grup G3
Siapakah ortu yg tidak ingin sang buah
hati menjadi seorang pemimpin? Bukankah kita sebagai ortu diperintahkan untuk
selalu berdoa :
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Dan
orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (Surat Al-Furqan, Ayat 74).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, "Setiap kalian adalah
pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang orang-orang yang dia
pimpin." (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita berharap anak2 mnjd pemimpin/imam
bagi orang2 yg bertaqwa.
Menjadi pemimpin, itu selain keren, dia
punya tanggungjawab yang besar di dunia dan akhirat. Bukankah dlm dalil yg lain
disebutkan 7 orang yg kelak akan mndptkn perlindungan dari Allah no 1 adalah
pemimpin yg adil.
Kepemimpinan adalah merupakan hasil dari
proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang.
Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses
perubahan dalam diri seseorang.
Ketika seseorang menemukan visi dan misi
hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri dan membentuk bangunan karakter
yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh
kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam
masyarakatnya atau lingkungannya atau organisasinya, maka pada saat itulah
seseorang lahir menjadi seorang pemimpin.
Dari paparan diatas bisa kita lihat,
betapa pentingnya kita sebagai ortu menumbuhkan jiwa kepimpinan dlm dirinya,
sehingga ia tumbuh menjadi leader, bukan anak yg tak punya prinsip hidup, dan
mudah di pengaruhi oleh teman sekelilingnya.
Jangan biarkan anak kita tumbuh menjadi
anak laksana buih di lautan, begitu mudahnya bagi ombak untuk membuatnya
bertebaran tak tentu arah. Dan betapa menyedihkan jika sampai anak2 kita tak
paham untuk apa dia dihadirkan di dunia ini...
Ada bbrp hal yg bisa kita terapkan dalam
proses pembekalan dan penanaman karakter pemimpin untuk anak2 kita.
1.
Mengasah intellegence dalam hal ini IQ
kecerdasan intelektual, EQ kecerdasan emosional, SQ kecerdasan spiritual tiga
hal ini harus terintegrasi dalam diri anak, sehingga ia menjadi karakter yang
terus diperluas dan diperkaya, dengan tsaqofah, pengalaman, dan praktek nyata
dilapangan.
2.
Penguatan qalbu dalam diri anak (inner self).
Menjadi calon seorang pemimpin harus paham dirinya sendiri, apa potensi dia yang
harus terus di pupuk, dan hal negatif apa yang harus di tekan agar tidak
merusak.
3.
Pembiasaan untuk memiliki visi yang bersih. Ini
bisa dimulai dengan libatkan anak pada kegiatan-kegiatan sederhana untuk
kemashlahatan sekitarnya, contoh kegiatan berbagi bersama anak yatim dan
dhuafa. Meski yang menjadi panitia itu adalah orangtuanya coba jelaskan pada
anak kenapa acara ini penting. Sampaikn visi dan misi acara untuk apa. Sehingga
anak terbiasa berfikir bukan hanya untuk egonya tapi lebih pada bagaimana
berkiprah untuk orang lain.
4.
Tanamkan pada anak-anak tentangg pentingnya
memiliki integritas yang tinggi. Contoh : anak tidak mudah memanfaatkn situasi
untuk keuntungan pribadi. Contoh latihan antri, latihan mendengar/menyimak
orang yang sedang bicara.
5.
Pembiasaan bertanggung jawab atas amanah dan
komitmen dengan apa yang sudah disepakati bersama dan siap untuk menanggung konsekwensi
jika dia lalai melakukan kewajibannya
Kiranya ke 5 hal diatas jika perlahan
kita terapkan pada anak-anak kita, maka insyaAllah jiwa leadershipnya akan
tumbuh menguat dalam dirinya.
Jangan lupa satu pesan moral penting yg
perlu slalu di waspadai kita sebagai ortu adalah, bahwa bisa jadi anak-anak
gagal menangkap utuh apa yang kita jejalkan ke pendengarannya melalui kata-kata,
tapi ia akan sempurna memotret utuh apa yang dia lihat dari kedua orang tuanya
melalui penglihatannya. So, jadilah teladan buat anak-anak kita di rumah, maka
dia akan selalu punya rasa percaya diri dengan kemampuan dirinya.
Diatas segala ikhtiar, hanya Allah yg sanggup
memudahkan kita. Bermohonlah pada-Nya untuk kemudahan membimbing generasi yang
Rabbani. Semoga Allah mudahkan segala ikhtiar kita untuk generasi yang lebih
baik. Aamiin.
==============
TANYA
JAWAB
1.
Ijin tanya ustadzah. Di dalam AlQuran dikatakan
bahwa ibu menyusui anaknya selama 2 tahun. Namun bagaimana jika misal krena
produksi asi kurang melimpah dan berat badan bayi kurang sehingga ibu
memutuskan untuk memutus atau menghentikan persusuannya sblum usia 2 tahun dan
menggantinya dengan susu formula?
Jawab:
Memang diperintahkan dalam alqurlan jika
masa persusuan itu 2 tahun. Namun jika memang suatu hal asi tidak keluar,
dibolehkan menggunakn susu formula. Namun jika masih ada asi meski sedikit maka
tetap harus selang seling. Menyusui itu meningkatkan bonding dengan ibu, dan
itu masa yang paling dekat dengan anak. Dengan menyusui maka mental anak lebih
mudah dibangun pada karakter positif.
2.
Ijin bertanya bunda. Kalau kita sudah mencontohkan
ngaji setiap hari, pergi ke masjid, dan hal baik lainnya, tapi anak-anak masih
susah nurutnya,salahnya dimana ya bunda?
Jawab:
Namanya juga anak-anak, mereka bukan
robot dan bukan malaikat yang disetel suruh jalan maka dia jalan, diperintah
taat maka dia taat. Manusia itu punya 2 dimensi yang beda dengan malaikat.
Malaikat diperintah sujud maka akan sujud selamanya. Manusia tidak begitu, ada
sisi positif yang jika di pupuk terus ia bisa lebih mulia dari mkhluk Allah yang
lain. Jika sisi negatifnya yang dominan maka dia bisa lebih buruk dari hewan, karena
yang dia ikuti bisikan iblis laknatullah.
So, jangan lelah untuk menanamkn
karakter, dan tauladan positif, konsisten dengan aturan, terapkan dengan benar,
jangan plin-plan, kalau tidak ajek dan konsis, anak akan melakukan
pembangkangan untuk kesekian kalinya, dengan asumsi, toh kemarin aku tidak ke
masjid tidak diapa-apain. Mendidik anak itu sepanjamg hayat, hatta mereka sudah
dewasa pun tetap perlu diingatkan, di dengarkan dan di evaluasi. Terapkan
aturan konsisten, kalau adik tidak ke masjid maka adik tidak mendapatkan hak
main hp di sore hari. Hak nya di cabut. Jika adik sepekan rajin ke masjid maka
mama akan masakin menu kesukaan adik, atau adik boleh beli buku yang adik mau,
dan lain-lain.
3.
Di era sekarang banyak orangtua atau ada juga
yang lebih mengedepankan mempercantik anak bahkan memberi nama anaknya dengan
nama ngetren kebaratan seperti alvaro atau nama artis, daripada memberikan
bimbingan mengajari anaknya dalam hal ilmu agama. Ntah karena orangtua yang
masih awam dengan ilmu agama atau krena tidak ada keinginan untuk membimbingnya.
Bagaimanakah menurut pandangan Islam? Dan bagaimanakah orang tua yang baik
dalam mengasuh anaknya sewaktu masih kcil hingga dewsa?
Jawab:
Masalah nama, nama itu doa. Jadi berilah
nama anak yang baik. Yang dengannya saat dipanggil menjadi doa. Jika orangtua ngasih
nama kebarat-baratan bisa jadi karena kurang pahamnya orangtua atas ajaran agama.
Karena sebaik-sebaik nama itu adalah nama dari nabi-nabi atau para sahabat dan
nama yang di beri abdul di depan namanya, yang artinya hamba. Atau muhammad di
depan namanya yang artinya laki-laki yang menjaga kesuciannya.
Mengenai
bagaimana mendidik anak agar sholih bunda kasih artikelnya ya.
CIRI
ANAK YANG SHOLIH
Di lebaran tahun ini, alhamdulillah kami
berkesempatan untuk berkumpul dgn keluarga besar di rumah eyang kami di
Jakarta. Saya sebagai kakak lelaki tertua sempat menyampaikan kultum tentang
ciri anak yang sholih kepada kakak adik, anak dan keponakan (sebaiknya jika
kita mengadakan acara kumpul-kumpul ada sesi untuk kultum atau diskusi agama
untuk menjalankan perintah Allah swt, wa tawashoubil haq wa tawashobil marhamah
(saling menasehati di dalam kebenaran dan kasih sayang).
Saya menyampaikan paling tidak ada tiga
ciri anak yg sholih. Pertama, mendoakan orang tua. Anak yg sholih pasti selalu
mendoakan orang tuanya. Sedang anak yg mendoakan orang tuanya belum tentu anak
yg sholih, karena ia mendoakan orang tuanya hanya pada momen tertentu saja,
misalnya ketika ortunya sakit atau meninggal. Tapi anak yg sholih akan selalu
mendoakan orang tuanya tanpa putus, baik ketika orang tuanya masih hidup maupun
sudah meninggal lama. Harapan tertinggi orang tua kpd anaknya bukanlah agar
anaknya itu menjadi orang sukses atau membalas budi di masa tuanya ketika sudah
sepuh, tapi mendoakan orang tuanya terus menerus agar selamat dunia dan
akhirat.
Rasulullah saw bersabda, "Jika
seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”
(HR. Muslim no. 1631). Orang tua akan meninggal tapi pahala akan terus mengalir
kepada orang tua kita jika kita selalu mendoakan mereka. Inilah harapan
tertinggi setiap orang tua kepada anak-anaknya.
Kedua, bermanfaat bagi orang lain. Ini
sesuai dgn hadits Nabi saw, "Sebaik-baik manusia adalah manusia yg
memberikan manfaat bagi orang lain".
Seorang anak yg sholih akan berusaha
menjadi orang yg bermanfaat bagi orang lain, terutama di lingkungan terdekat;
kepada keluarganya, teman-temannya dan tetangganya.
Cara yg paling efektif memberikan manfaat
bagi orang lain adalah menjadi pemimpin di lingkungannya. Berjiwa leader
sehingga mempengaruhi lingkungan dgn kebaikan, bukan dipengaruhi oleh
lingkungan yg buruk. Itulah sebabnya Allah swt memerintahkan kita berdoa agar
keluarga kita menjadi keluarga pemimpin sebagai cita-cita keluarga Islam :
وَالَّذِينَ
يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Dan
orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (Surat Al-Furqan, Ayat 74).
Ketiga, teguh beriman sampai mati. Ciri
anak sholih yg ketiga adalah anak yg teguh beriman sampai mati. Ini seperti
kisah pemuda Ashabul Kahfi yg teguh menjaga imannya dari kemurtadan walau harus
uzlah ke dalam goa selama 300 tahun lebih (lihat kisahnya di surat al Kahfi).
Juga sesuai dgn pesan taqwa yg selalu
diulang-ulang khotib Jum'at, "Wahai
orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS.Ali
Imran:102).
Anak yg sholih selalu menjaga estafeta
keislaman dari nenek moyangnya yg muslim sejak dulu. Tidak akan terpengaruh
dengan godaan murtad dari lingkungannya. Tidak akan menikah dgn orang yang beda
agama karena haram hukumnya dan dosa besar. Anak yg sholih akan berusaha
menjaga agar keluarga besarnya tetap muslim sampai cucu cicit, sehingga kelak
mereka bisa berkumpul bersama di surga. Bukan keluarga pelangi yang anak dan
bapak ibunya beda agama. Bahkan bangga dengan kepelangian keluarganya, bukannya
malah prihatin. “(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama
orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” (QS.
Ar-Ra‘du: 23).
Anak yang sholih akan berusaha menjadi
perekat jalinan silaturahim dgn keluarga besarnya di dunia dan akhirat.
Berkumpul dan berbahagia bersama selamanya. Itulah makna dari sekian makna
mengapa kita berkumpul.
4.
Ijin bertanya Bunda. Bagaimana ibu harus
bersikap jika sosok ayah tidak bisa memberi teladan sehingga saat anak-anak
diberi nasehat mereka banyak protes ke ibunya? (karena gak berani langsung
bilang ke ayahnya yang keras)
Jawab:
Dalam rumah tangga ayah adalah pemimpin.
Usahakan antara yang memimpin dan yang dipimpin ada kesesuaian. Tidak ngomong A
tapi prilaku B. Ini bukan hal yang patut dicontoh anak. Jika sang ayah adalah
sosok yang tak bisa memberi contoh yang baik, maka ibu/istri wajib mengadakan
pendekatan pada ayah, ajak bicara baik-baik efek apa yang ditimbulkan jika anak
tak bisa mencontoh hal baik dari ayah. Kemudian pada anak, sampaikan mana yang
baik dan mana yang buruk. Dan sebagai ibu haruslah konsisten mencontohkn hal yang
baik pada anak. Saat anak bertanya pada ibu kenapa dengan ayah? Maka jelaskan pada
anak, ada saat orang itu khilaf dan melakukan kesalahan, dan kesalahan itu bukan
untuk dicontoh
5.
Assallammualaikum ustadzsh, izin nanya. Kalau
anak pulang ngaji suka mengadu kalau ditempat ngajinya dia suka di jahilin sama
temannya yang lebih bsar, kadang di cubit, di tinju. Sudah pernah saya
konfirmasi sama gurunya, tapi keesokannya masih anak saya di gituin, saya sebagai
orangtua harus bagaimana ya ustadzh?
Jawab:
Jika memang ada pembullyan datang atau
call pada ibu si anak, bilang baik-baik bahwa anak ibu sering melakukan
kekerasan pada anak saya, tolong anaknya sering diingatkan. Terus sempatkan
diam-diam mengikuti aktivitas ngaji, utus orang untuk melihat bagaimana cara
bergaulnya anak-anak itu. Sehingga punya bukti jika memang harus dan perlu
pembuktian.
6.
Assalamualaikum ustadzah ijin bertanya, saya
punya anak kembar usia 9 tahun, mereka punya karakter yang berbeda, yang satu
sportif yang satu ego. Tapi sama-sama sensitif. Terkadang mereka ribut
dibelakang saya tanpa saya tahu siapa yang salah, mereka saling mengadukan,
disini saya suka bingung cara menengahinya. Takut mereka mengira saya pilih
kasih. Terkadang pakai ancaman, siapa yang bohong lidahnya dipotong malaikat. Apakah
cara ini salah ustadzah? Biasanya cara ini mempan, mereka diam dan baikan lagi.
Jawab:
Wahh barakallah atas amanah anak
kembarnya. Bisa kita bayangkan ya bu, punya anak 2 atau 3 pasti beda karakter.
Itu yg jelas kembar saja beda karakternya ya. Jika mereka berdua berkonflik
maka sebaiknya duduknya berdua, suruh minta mereka gantian bicara kronologisnya
bagaimana awalnya. Yg A bicara coba simak dan B hares diam jengan menyela-nyela
dan membantah. Nanti giliran B bicara yang A diam tidak boleh menyela-nyela.
Lalu sebagai ibu pasti bisa melihat mana yang logis dan sesuai dengan
kronologinya. Mengancam terlalu sering tidak baik. Coba balik yang jujur bakal
dapat reward dari mama. Itu efektif. Yang tidak main fisik mama kasih reward, yang
selesai PR duluan dapat hadiah misal. So, nikmati hari-hari penuh kejutan dari
mereka berdua.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita
tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim.....
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa
Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
★★★★★★★★★★★★★★
Badan
Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba
اللَّهِ SWT
Blog:
http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage
: Kajian On line-Hamba Allah
FB
: Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment