Home » , » SENI SAAT MARAH

SENI SAAT MARAH

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Saturday, March 28, 2020


Rekap Kajian Online Hamba اللَّهِ Ummi G6
Hari, Tgl: Rabu, 24 Juli 2019 
Materi: SENI SAAT MARAH
Narasumber: Ustadzah Riyanti
Waktu Kajian: 09.06-14.19 WIB
Notulen: Bunda Sasi
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

PROLOG

Ustadzah Riyanti: Assalamualaikumwrwb. Ahlan bikum bunda shaliha....Gimana kabarnya....Syukron untuk doa pembukanya yang mantap.

S: ‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Ustadzah Riyanti: Semoga makbul untuk kita semua yang hadir di forum ini..aamiin

S: Alhamdulillah bae, dzah.

S: آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

N: wa'alaikumussalaam warahmatullahi wabarakatuh ustadzah, alhamdulillah batuk masih bertahan hampir 1 bulan.

Ustadzah Riyanti: Bismillah...Seni Saat Marah. Bunda paling sering marah kepada siapa nih?

N: Banyaakk...(emotikon sedih)

Ustadzah Riyanti: Paling sering ke siapa bunda?

S: (emotikon sedih)

N: Ke diri sendiri, kesel.

E: Yang paling sering marah sama anak, Ustadzah (emotikon menutup mulut)

Ustadzah Riyanti: Kenapa bisa muncul marah?

S: Ada yang memicunya, Dzah.

Ustadzah Riyanti: Apa ituh

S: Kadang karena enggak sesuai yang kita mau atau tahu, dzah...

N: Umumnya terlalu pede dengan tujuan ketika ekspektasi beda. Mulai deh (emotikon sedih).

Ustadzah Riyanti: (emotikon tertawa). Kecewa. Antara idealita dan realita beda.

S: Betul dzah...marah kadang dipicu oleh itu...idealita dan realita jauuuuhhhh...
(emotikon tertawa)

N: Belum menemukan tempat penyaluran yang aman dan nyaman, Ustadzah (emotikon sedih)

Ustadzah Riyanti: Ada gap antara harapan dan kenyataan.

S: Na'am..

Ustadzah Riyanti: Dan dengan marah...harapan itu nggak mewujudkan. Atau dengan marah idealita menjadi nyata.

S: Iyaa dzah...(emotikon sedih)

Ustadzah Riyanti: Ini mah kerjaan debt collector

S: (emotikon terbahak)

Ustadzah Riyanti: Tukang palak. (emotikon terbahak dan menutup mulut)

S: Iyaa juga yaak .. (emotikon terbahak-bahak)

Ustadzah Riyanti: Masa sih kita kek debt collector.

S: Astaghfirulloh .. (emotikon sedih)

Ustadzah Riyanti: Ini kasusnya mirip. Idealita nggak temenan dengan realita.

S: Naah itu dzah...kenapa mereka enggak "friends" yaa?? (emotikon terbahak)

S: Bisa. Emaknya belajar berdamai dengan idealitanya...beri ruang imajinasi anak untuk tetap tumbuh. Karena belajar butuh proses dan waktu.

Ustadzah Riyanti: Orangtua dengan cara dewasanya berkomunikasi, sedang anak dengan dunianya.

Endah: Betul (emotikon tertawa)

S: Misscomm (emotikon menepuk dahi)

Ustadzah Riyanti: Misalnya: "Nak jangan loncat-loncat di atas kasur..." Padahal mereka sedang berimajinasi meloncat di atas awan. (emotikon tertawa)

E: Emak sama anak sama-sama ego (emotikon terbahak-bahak dan menutup mulut)

Ustadzah Riyanti: Nah. Emaknya dengan pengalamannya sendiri...anak baru belajar mengenal dunianya..

S: Setujuuu dzah...(emotikon menutup mulut)

Ustadzah Riyanti: Emaknya lupa kalau dulu juga begitu saat anak anak.

E: Terus bagaimana caranya agar emak bisa ngalah dan ngerti sama dunia anak ustadzah?

Ustadzah Riyanti: Banyakin istighfar..taawudz...cobalah melihat kembali bagaimana anak melihat dunianya. Sering dialog.

*******
MATERI

SENI SAAT MARAH

Nah ..terus seni marah itu gimana yaa...Yuk bunda simak ulasan berikut ini..

Apakah pernah bunda mengalami seperti ingin meledak karena marah? Ya, mungkin saja pernah. Tapi di sisi lain bunda tidak ingin terlihat sebagai orang yang pemarah. Isi kepala bunda pastinya meminta bunda untuk menahan amarah saja. Toh, menahan marah mendatangkan pahala dan membuka pintu surga. Ya, tapi apakah ilustrasi di atas memang sesuai kondisi bunda saat itu? Saya yakin bahwa bunda akan mengangguk-angguk tanda setuju. Jadi izinkan saya membantu bunda menghadapi situasi ini. Yuk, kita bahas sesuai sunnah Rasullullah saw.

Pertama mari kita samakan persepsi.

Telaah Hadits Tentang Marah

Bahwa agama Islam memang menganjurkan kita semua agar jangan jadi orang pemarah. Tahanlah marahmu. Itu semua memang benar adanya begitu. Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Imam at Thabrani ra sebagai berikut:

“Laa Taghdob Walakal Jannah”, Jangan Marah Bagimu Surga (HR. Thobrani)

Seorang laki-laki yang mendatangi Rasululloh shollallohu 'alaihi wa salam dan mengatakan "Wahai Rasululloh ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka." Maka beliau shollallohu 'alaihi wa salam bersabda "Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan." (HR. Thobrani)

Jadi jika bunda menahan amarah, ya tentu saja pahala untuk bunda sudah siap menanti pada suatu hari nanti. Bahkan menahan marah termasuk perkara yang  diutamakan. Mari saya tunjukkan buktinya dalam hadits iniِِ

أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم : أوصني ، قال : ( لا تغضب ) . فردد مرارا ، قال : ( لا تغضب ) . الراوي: أبو هريرة المحدث: ا

Rasulullah saw menganjurkan menahan marah berulangkali dalam hadits ini. Maksudnya menegaskan bahwa menahan marah adalah perkara yang harus didahulukan, karena dampak marah sebenarnya amat besar. Dan hal ini sudah dibuktikan oleh penelitian ilmu pengetahuan modern.

Tapi besar kemungkinan bunda jarang mengenal hadits berikut:

·         Nabi Shalallahu alaihi wassalam juga marah terhadap seorang sahabat yang menjadi imam shalat dan terlalu panjang bacaannya dan beliau memerintahkan untuk meringankannya. Tetapi Rasulullah tidak pernah marah karena pribadinya.
·         Rasulullah bersabda: artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu berbicara yang benar ketika marah dan ridha." (Hadist shahih riwayat Nasa'i)

Nah, ternyata kalau saya hubungkan kedua hadits tersebut ternyata sunnah Rasulullah saw tidak mengekang paksa agar jangan marah! Ternyata Islam menganjurkan untuk menahan marah sambil memiliki kekuatan berbicara yang benar pada saat marah tersebut. Sekarang jelas bagi kita bahwa Islam memiliki panduan cara cerdas untuk marah. Bagaimana cara cerdas tersebut?

Setelah melihat banyak hadist lainnya dan juga dari buku-buku ulama terkemuka, ternyata saya dapat menarik kesimpulan berikut:

Tiga Tahap Marah Menurut Islam

Islam sebenarnya sangat teliti dan hati-hati dalam hal mengungkapkan kemarahan. Misalnya dalam hadits dari Imam at Thabrani ra. di atas, terungkap ucapan:

"Jangan tumpahkan kemarahanmu…"

Jadi tahap pertama adalah tahan diri sebentar, jangan luapkan marah secara membabi buta. Selanjutnya agar kita selalu ingat tahap pertama ini, maka saya sebut tahap kesatu dengan sebutan Cold. Maksud saya adalah pendinginan.

Cold membantu bunda mempraktekkan hadist at Thabrani tadi dengan cara antara lain:
·         Menarik napas
·         Mengambil air wudlu
·         Merendahkan posisi tubuh
·         Menahan ucapan emosional

Untuk sebagian orang, metode Cold seperti itu sudah cukup mengerem luapan kemarahan yang berapi-api. Tapi jika masih saja ingin marah, maka bunda harus membaca ini terlebih dahulu agar semakin mudah menenangkan diri. Dan memiliki rem dalam otak bunda untuk mengekang kemarahan.

Dan tahap selanjutnya adalah bisa berbicara yang benar saat marah. Hmm, ternyata bisa bicara dengan benar saat marah butuh banyak ilmu tambahan. Antara lain dari ilmu psikologi dan ilmu komunikasi sudah banyak penelitian tentang cara marah tetapi bunda diarahkan untuk bicara dengan benar serta bersikap santun.

Jadi tahapan ini saya bagi dua yaitu tahap Bargain dan tahap Sage.

Tahap Bargain atau tahap tawar menawar membantu bunda untuk bisa menyebutkan dan bernegosiasi untuk kebutuhan bunda. Kebutuhan ini semula tidak bisa dikomunikasikan karena emosi bunda tersulut dan meledak. Jadi ilmu tentang Bargain ini membantu cara bicara dan bersikap terbaik saat sedang marah.

Banyak psikolog mengembangkan ilmu Bargain untuk mengerem kemarahan yang destruktif. Sehingga muncullah berbagai terapi pengembangan kemarahan pribadi yang disebut Terapi Anger Bargain. Harapannya adalah membangkitkan kemampuan diri bunda untuk tidak stress dan depressi akibat marah yang memuncak.

Tetapi beberapa diantaranya amat mudah. Misalnya:
Memeluk anak yang sudah agak reda rewelnya. (Tapi jika anak masih amat rewel, lain lagi caranya ya!) Bertanya ada apa, dan apa yang sebenarnya terjadi. (Cara ini bisa diterapkan kepada anak remaja dan orang dewasa, tetapi perlu memperhatikan karakter kebiasaan mereka terlebih dahulu).
Berterima kasih atas kebijakan dan kerjasama yang ada selama ini, tetapi kemudian Anda mengungkapkan kebutuhan Anda dengan jelas sesuai kebijakan tadi. (Cara ini bisa diterapkan di kantor dan dunia bisnis, tapi butuh momen yang tepat).

Sedangkan tahap Sage (kebijaksanaan) adalah tahapan terakhir dalam marah agar muncul efek yang menyenangkan setelah bunda marah. Tahap Sage dikembangkan sesuai usia dan karakter orang yang bunda marahi. Tujuan tahap Sage adalah menjaga silaturahim, koordinasi, komunikasi dan relasi kembali seperti sediakala. Tahap Sage dapat pula menyebutkan nasihat, saran dan rencana yang terbaik untuk lebih sukses pada masa mendatang. Pada kasus marah yang spesifik seperti kasus bullying atau perundungan, saya juga menerapkan metode CBS ini.

Singkat kata, metode Cold-Bargain-Sage disingkat menjadi metode CBS. Metode ini bisa membantu bunda mengurangi ekspresi marah yang buruk. Bunda dijamin dengan metode CBS kelak bisa “marah-marah” tetapi dengan cara santun dan elegan.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi bunda.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TANYA JAWAB


1.       Bismillaah. Ijin bertanya. Dzah, bagaimana cara memotivasi anak-anak agar tidak saling bertengkar/marah hanya karena sebab yang sepele? Tidak ingin membiarkan anak-anak terus dalam situasi ribut hanya karena hal sepele. Walau memang setelahnya ya bercanda lagi, saling goda lagi, Syukron.
Jawab:
Sering-sering didongengin kisah kisah yang memotivasi untuk saling sayang. Saling menjaga. Walaupun begitu anak bertengkar selama dalam porsi yang wajar tidak apa-apa. Biarlah anak belajar tentang konflik dan menyelesaikan. Justru orang tua bisa mengajarkan tentang saling memaafkan..berlapang hati karena ada konflik. Tinggal bagaimana kita sebagai orang tua melihat dan memaknai peristiwa yang ada.


2.       Bagaimana cara mengelola emosi agar tak mudah tersulut amarah, juga meredam amarah saat urgent? Terkadang saking gemesnya sampai tangan ikut gemetar, karena coba untuk tidak marah.
Jawab:
Istighfar. Segera ambil air wudhu. Coba baca dan praktikkan terapi marah di artikel yang saya posting.


3.       Mau bertanya. Menahan marah secara berkepanjangan, apakah tidak berbahaya? Karena jika masalahnya sama dan berulang-ulang, bukankah suatu saat harus diledakkan, Bunda? Karena saya kalau menahan marah tangan juga sampai gemetar, muka saya kelihatan banget kalau tidak suka.
Jawab:
Jangan ditahan. Tapi dikelola dengan disalurkan dengan cara yang tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain. Coba baca pelan'pelan materi saya dan praktikkan. Jika dengan anak atau orang dewasa, saat emosi jangan lihat secara langsung mata atau wajah mereka.


4.       Anak saya kalau marah, sering sampai terengah-engah. Entah dia cuma akting atau tidak. Tapi kalau sedang begitu saya diamkan dulu. Saya juga stop memarahinya. Apakah ada efek marah sampai segitunya untuk anak usia 7 tahun? Nuwun untuk jawabannya.
Jawab:
Apakah itu terjadi untuk semua bentuk marahnya atau marah karena kasus tertentu? Jika itu terjadi pada semua hal yang bikin marah, bunda bisa memandu ananda untuk praktik mengelola emosi. Mulai dari mengajak ananda tarik napas dst. Bunda bisa memberi contoh secara langsung. Ajak anak untuk istighfar..dan ambil wudhu plus beri minum air putih yang sudah bunda beri doa.


5.       Izin tanya, Ustadzah, bagaimana menghadapi anak-anak yang hiperaktif, yang kadang bikin kita enggak sabar mau marah itu anak orang tapi kalau kita diem dia belum ngerti.
Jawab:
Posisi bunda sebagai apa di sini? Kalo bunda sebagai guru, tentu perlakukan sebagaimana aturan di sekolah. Kalau itu anak tetangga, bila bunda dekat dengan orangtuanya. Tanyakan bagaimana biasanya orangtuanya menyikapi anaknya yang hiperaktif. Jika sungkan, bunda jaga agar hiperaktif anak tersebut tidak menyakiti anak yang lain dan dirinya sendiri. Prinsipnya itu, bagaimana bentuknya tergantung situasi dan kondisinya.





•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!