JIWA

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Saturday, June 28, 2014

Kajian Online WA Hamba اللَّهِ SWT


Sabtu, 26 Juni 2014
Narasumber : Ustadzah Ainur Rozanah
Rekapan Grup HA-16 Nanda
Editor: Linda dan Nofita

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Saudari-saudari ku yang dirahmati Allah, semoga di hari ini bisa terbuka lebar hal-hal baik pada kita semua, harapan dan doa semua bisa terwujud. Kita perbaiki lagi apa yang masih kurang dalam diri kita.

Pagi ini saya akan menyampaikan materi mengenai " JIWA"

Secara harfiah kata "An nafs" adalah esensi, hakikat, atau realita sesuatu. Dalam terminologi etika, An nafs berarti khayalan atau angan palsu dari ego manusia yang terpisah dan independen, kata ini juga disebut jiwa jasmani atau hawa nafsu.

Namun banyak orang memberikan pengertian bermacam-macam.

Sifat labil yaitu sifat yang mengalami pasang surut seperti gelisah, terkadang juga tenang, bahagia, sedih, menangis lalu sesaat kemudian tertawa. Hal yang sama terjadi dalam hal ketaatan dan penolakan terhadap sesuatu, An nafs yang berbuat demikian itu dinamakan qalb, maka dari itu kita sepakat dalam penjelasan mengenai jiwa kadang juga kita menggunakan istilah "hati " (qalb) untuk menunjuk perbuatan jiwa tersebut, jiwa itu ya hati itu! Jiwa itu sebagai wujud atau dirinya sedangkan "hati" adalah sifat dari "jiwa".

Nanda cantik nan soleha, silakan apabila ada yang mau sharing pengalaman atau ada yang mau ditanyakan.

TANYA DAN JAWAB:

 Ustadzah kadang saya suka gak jelas fikirannya. Kadang juga nangis tanpa sebab, resah, kadang tertawa. Itu di sebabkan karena apa ya? Dan bagaimana mengatasinya? Mau tanya juga, bagaimana cara mengatasi takut yang berlebihan?
Jawab:
Nanda yang baik dan sholeha, hati yang resah, fikiran yang ruwet dan takut yang berlebihan memang kadang kita alami, masalah yang kita hadapi hendaknya kita selesaikan bukan kita hindari, marilah kita kembalikan kepada Allah, dalam firmanNya: 
"Ala bizikrillahi tathmainnul qulub" (Ingatlah sesungguhnya dengan mengingat Allah maka hati akan tenang), dalam ayat yg lain " Aqimis sholata lizikrii" (Dan dirikanlah sholat untuk mengingatKu), jadi yakinlah jika kita sholat dengan khusyuk insya Allah akan ada ketenangan, apalagi jika sholat-sholat sunnah bisa kita lakukan seperti dhuha, rawatib, bahkan tahajud insya Allah akan lebih tenang, yang tidak kalah hebat untuk menenangkan hati dan fikiran adalah membaca Al Quran, walaupun kita tidak tahu artinya, walaupun bacaan kita belum lancar, Al Quran bisa sebagai "Syifaul Janan" (Obat bagi kegelisahan), Allah juga sudah berjanji "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya akan Aku berikan jalan keluar dari masalah". Inilah Islam, yang jika kita memahaminya sungguh luar biasa, bahkan Rasulullah dalam sabdanya "Sungguh hebat orang beriman, jika dia ditimpa musibah dia akan bersabar dan jika dia diberi kenikmatan dia bersyukur. 

Sesungguhnya hati manusia itu dibolak balikkan.
Iman tumbuh dan bersemayam di dalam hati, tapi dalam hati pula tumbuhnya kekafiran, kemungkaran serta penyelewengan dari jalan yang lurus
Oleh sebab itu Allah menegaskan bahwa perilaku ibadah seseorang tidak bisa hanya dilihat dari sekedar syarat sah yang rukun syariat saja, akan tetapi harus sampai kepada pusat iman, yaitu hati.
Karena sering dan banyaknya ibadah yang kita lakukan, kerap kali lupa bahwa ibadah selalu menuntut pemurnian hati (keikhlasan).
Padahal kemurnian hati inilah yang akan menghasilkan sesuatu yang haq serta memberikan dampak kepada iman secara langsung.

Iman yang benar mempunyai ciri tersendiri dan diakui oleh Al Quran.

Tertegun dan terharu tatkala nama Allah disebut, dan bahkan ia terdorong ingin meluapkan kegembiraan dan kerinduannya seraya bersujud dan menangis.
Bergetar hatinya dan bertambahlah imannya. Ia begitu kokoh dan mantap dalam setiap langkahnya karena keikhsanan bersama Allah yang selalu dijaga. Ia akan selalu berbisik kedalam lubuk hatinya manakala menghadapi persoalan dan kesulitan di dunia, karena dari situlah Allah meletakkan ilham sebagai pegangan untuk menentukan sikap, sehingga kaum beriman akan selalu terjaga dalam hidayah dan bimbingan Allah

Doa Kafaratul Majelis

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Semoga bermanfaat.


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

Ketik Materi yang anda cari !!