Kajian Online WA Hamba اللَّهِ SWT (HA 109 Nanda)
Hari / Tanggal : Kamis, 14 Agustus 2014
Narasumber : Tatag
Tema : Silaturahim
Editor : Ana Trienta
Assalamu'alaykum Wr Wb
Segala puji hanya untuk Allah. Semoga kita sentiasa dilindungi, diberi Hidayah dan dipertemukan di syurga-Nya. Amiin. Mari kita bershalawat untuk nabi kita, Muhammad Saw. Semoga Allah perkenankan kita mendapat syafa'at dari kekasih-Nya, nabi akhir zaman. Pemimpin para Mujahid.
SILATURAHIM
Seorang sahabat yang bernama Abu Afwa pernah berkisah. Ketika itu, kata Abu Afwa, kami berkumpul dengan Rasulullah. Tiba-tiba beliau bersabda, "Jangan duduk bersamaku hari ini orang yang memutuskan tali silaturahim." Setelah itu seorang pemuda berdiri dan meninggalkan majelis Rasul. Rupanya sudah lama ia memendam permusuhan dengan bibinya. Ia segera meminta maaf kepada bibinya tersebut, dan bibinya pun memaafkannya. Ia pun kembali ke Majelis Rasulullah Saw dengan hati yang lapang.
Disini ga ada kan yang punya dendam kesumat kepada orang lain? Kalau ada segeralah datangi orang-orang tersebut, biar pun mereka yang salah, datangi saja. Bawakan hadiah buah atau buku humor. Kita selesaikan masalah dengan kekeluargaan. Kalau tidak selesai, pakai cara laki-laki. *ehh
Ketika sebuah organisasi dakwah di sekolah, dihambat oleh guru. Kemudian banyak dugaan motif bersiliweran diantara para kader dakwah. Saya tanyakan, "Antum sudah tanya sendiri ke guru tersebut?"
Ga ada yang berani bertemu guru tersebut ternyata. Lha kapan masalah selesai. Ana sarankan antum temui guru tersebut, bawa kamera, ambil moment yang pas kemudian antum pajang foto itu di mading masjid. Tanda dimulainya gencatan senjata.
Ketika saya diamanahi menjadi ketua organisasi dakwah di suatu area. Saya silaturahimi semua kader disana, itu tekad saya. Saya yakin dengan bicara face to face pasti akan terungkap kondisi dakwah yang sejatinya terjadi. Sekaligus cari solusi.
Tapi menurut Aa Gym, menyambung tali silaturahim itu bukan kita membalas kunjungan sahabat. Itu sudah terjalin, hanya butuh maintenance. Bisa dengan telpun. Kirim hadiah. Dll. Tapi menyambung tali silaturahim adalah menyatukan hati-hati yang awalnya saling bermusuhan. Mungkin itu musuh dakwah yang hanya belum faham hakikat dakwah kita.
Ustadz Salim A Fillah pernah menulis dalam kultwit-nya. Bagaimana Abdullah Ibn al Mubarak mendamaikan Al Auza'i yang kadung terpengaruh berita fitnah tentang Imam Abu Hanifah. Santuuun sekali. Dan Al Auza'i pun segera ber-Istighfar dan menemui Imam Abu Hanifah untuk meminta maaf.
Guys, Sekali lagi. Kalau ada dendam masih tersimpan atau tali silaturahim yang tidak nyambung. Baik diri pribadi maupun organisasi. Mari kita programkan untuk diselesaikan. Kalau pun tidak ada. Berarti tugas kita tinggal maintenance. Kunjungi kerabat, guru dan ustadz-ustadz kita. Sebagai tanda syukur.
Sudah ya...Maaf kalau kepanjangen tuisannya.
Wassalamu'alaykum Wr Wb.
TANYA JAWAB
1. Ustadz saya mau nanya: 1. Keluarga saya pernah disakiti oleh kluarga lain. Bagi kami itu sakit sekali karena menyangkut nama baik juga. Saya pribadi sudah lama memaafkan keluarga tersebut tapi sebagian kaka saya masih belum bisa nerima. Itu bagaimana?
2. Saya punya masalah dengan sahabat saya ust. Sudah 3 tahun tidak teguran. Sekalinya sayaaa mnghubungi dia kata-kata kasar keluar dari mulutnya. Kita sekarang berjauhan. Saya harus bagaimana ustadz?
3. Alhamdulillah saya gak ngerasa punya musuh atau masalah dengan siapapun. Tapi ada yang jauhin saya (secara tidak langsung seperti memutuskan hubungan silaturahmi). Itu bagaimana yah ustadz?
4. Ini kisah saya, suatu hari saya pernah komplain cara mengajar dosen saya yang menurut saya itu tidak bagus. Saya katakan pada teman saya tepatnya di depan TU fakultas. Sampai akhirnya keluar dari bibir saya " dpt C pun gak apa, asalkan harga diri kita gak disepelekan".
Saya komplain cara ngajar beliau yang telah menyebutkan jawaban dari soal . Nah, mahasiswa hanya tinggal menuliskannya saja di depan. Siapa yang maju. Dia akan terhitung aktif dan tidak mengikuti quiz. Menurut saya itu tidak menambah ilmu dari mahasiswa. Ternyata setelah saya membicarakan hal itu pada teman saya, tak lama kemudian dosen yang bersngkutan keluar dari ruang TU tersebut tanpa respon apa-apa hanya senyum. Namum, ketika waktunya hasil studi keluar, nilai saya di mta kuliah beliau C. Saya ikhlas mnerimanya tapi teman saya yang tidak bisa menerima. Teman-teman saya bilang nilai segitu tidak sesuai dengan kemampuan saya. Seharusnyaa min B. Karena teman-teman saya berbicara seperti itu, hati saya mulai goyah. Mulai berfikir ,apakah dosen tersebut marah pada saya ? Saya tidak ingin suudzon. Pi, pengaruh ucapan teman-teman saya masi saja tringat di pikiran saya. Menurut ust, bagaimana dan apa yang harus saya lakukan?
5. Assalamualaikum, ustadz tanya yaa.. kalo misal dulu kita pernah disakitin sama orang sampe kita sebel banget sama orang itu. kalo ketemu saling diem sampe waktu yang sangat lama dia ga pernah menyatakan maaf ke kita. Nah karna kasusnya sudah lama, kita mencoba memaafkan apa yang sudah dia lakukan ke kita tapi seolah-olah kita ga pernah kenal dia lagi. uda ga sebel sama dia uda ga marah sama dia tapi ga mau bertegur sapa dengan dia. Kalo kaya gitu gimana tadz? Apa itu namanya juga memutuskan tali silaturahmi?
6. Assalamualaikum ustadz. Mau tanya. Kalo posisinya ada temenan kita yang memutuskan tali silaturahmi itu bukan kita. Bagaimana ustadz?? Sementara untuk ketemu atau berbicara dengan kita aja dia ga mau..apa yang harus dilakukan ustadz. Apakah dengan membiarkannya berarti kita juga menyetujui untuk memutuskan tali siraturahmi itu??
7. Pembahasannya pas banget nih ustad.. saya lagi ngalaminnya hanya masalah sepele teman kantor saya marah sama saya & teman saya waktu lebaran kemren saya udah kirimin ucapan maaf lahir batin tapi ga di balas terus pas ketemuan saya mau maaf-maafan tapi dia menghindar & juga ga anggap saya ada akhirnya sampai sekarang saya diem-diemaan. Saya bingung harus bersikap bagaimana ya ustad..?
JAWABAN :
Afwan guys. Tadi ada tamu dan sekarang lagi liqoat. Saya jawab sepengetahuan saya ya...
1. Saran saya pribadi: beri kakak-kakak anti dan keluarga tersebut buku (misal 7 keajaiban rezeki karya ippho) dan hadist diatas, juga hadist tentang keutamaan memaafkan dan menjalin silaturahim. Jangan biarkan keluarga tersebut mati membawa dendam, kasihan. Wallahi kasihan.
2. Dekati lagi. Sampai tali silaturahim nyambung. Coba kasih juga hadiah buku ippho juga.
3. Dekati ya. Sampai nyambung. In-sya Allah hati jadi puas.
4. Coba telepon atau silaturahimi untuk minta maaf. Toh itu sudah jadi kenangan. Saya prediksi dosen tersebut akan memaafkan.
5, 6, 7
Yang memutus memang bukan mbak vita. Nah kondisinya sekarang pasti dia itu malu untuk menyambung. Jauh lebih baik jika mbak vita yang memulai.
Afwan kalau banyak kekurangan
Wassalamualaikum wr. wb
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT