Hari / Tanggal : Kamis, 08 Agustus 2014 / 12 Syawal 1435 H
Narasumber : Ustadz Tatag Warasto
Materi : Tulislah Dengan Nama TuhanMu
Assalamualaikum wr wb
Uhayyikum ma’aasyiral ikhwaanii jamii’an, bitahiyyatil
Islaam, assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
(Saya sampaikan salam pada Anda sekalian saudara-saudaraku, dengan salam sesuai ajaran Islam, assalaamu ’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh)
(Saya sampaikan salam pada Anda sekalian saudara-saudaraku, dengan salam sesuai ajaran Islam, assalaamu ’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh)
Subhanallah. Walhamdulillah. Walaaillaha ilallah. Wallahu Akbar.
Yaa Allah. Sampaikan shalawat serta salam kami untuk junjungan kami, Muhammad SAW.
Selamat sore penumpan
Syukran untuk kesempatan yang luar biasa ini. Semoga Allah mengampuni dan merahmati kita.
Saya buat judul sendiri ya; TULISLAH DENGAN NAMA TUHANMU.
Mari kita mencermati ini;
Mari kita mencermati ini;
- Selama 13 tahun memimpin Madinah, Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam melakukan upaya-upaya diplomatik kepada sejumlah raja, tokoh agama dan suku di berbagai belahan jazirah Arab hingga ke Afrika, Romawi dan Persia. Langkah dakwah itu dilakukan Rasulullah dengan mengirim surat seruan Tauhid melalui utusan sahabat-sahabatnya. Dalam sejarah, tercatat sekitar 43 surat yang ditulis langsung Rasulullah saw berisi seruan tauhid kepada para raja, tokoh agama dan kepala suku.
- Di era Dakwah Kekinian, kita mengenal imam syahid Hasan al Banna. Beliau sendiri sejak belia sudah membentuk organisasi dakwah (semacam LDK) yang kegiatan utamanya adalah berkirim surat kepada tokoh-tokoh politik. Sebagian surat tersebut dibukukan dalam "Kumpulan Surat-surat" dan "Lelaki Penggenggam Kairo."
- [YANG INI KONTRA] Yayasan Paramadina, yang mempunyai Universitas Paramadina dan sekarang rektornya Anies Baswedan itu. Yang digawangi pemikir-pemikir liberal, juga menerbitkan buku yang isinya adalah kumpulan makalah mingguan kajian nyleneh mereka.
Ibu-ibu sekalian, melalui tulisan ini saya ingin mengajak ibu-ibu untuk
berkirim surat. Kepada siapa saja. Melalui media apa saja. Bahkan pun
melalui FaceBook. Ya, ternyata media sosial itu sangat menunjang
kebutuhan dakwah. Tulislah apa saja yang berbau Islam.
Menulis adalah sarana dakwah kedua setelah bicara. Jika kita tidak bisa bicara karena tidak punya kemampuan, skill, kesempatan, dll. Maka menulis adalah jalan keluar. Dan itu sesuai ajaran nabi.
Menulis adalah refleksi keberimanan kita. Usaha kita untuk membumikan ajaran Allah. Coba perhatikan GRAMEDIA. Novel, cerpen, komik, gagasan-gagasan yang sesat dan menyimpang dijual bebas. Kalau saja agama ini punya stok penulis yang banyak. Pasti kita menang dan mampu menangkal arus itu. In sya Allah.
Jadi,,, TULISLAH DENGAN NAMA TUHANMU. Apa saja yang bisa kita tulis.
Keutamaan menulis:
- Dalam kitab Al-Fawaaid karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah tertuliskan, "Makhluk pertama Allah adalah pena. Pena itulah yang menuliskan semua takdir makhluk Allah sebelum mereka diciptakan. Adapun Nabi Adam adalah makhluk terakhir yang diciptakan Allah." Lihat, sarana menulis itu ciptaan Allah pertama kali. Bukan microphone atau mimbar.
- Pasca kenabian. Allah tidak bicara lagi dengan manusia. Allah berikan kumpulan surat. Sekaligus. 1 kitab. Al-Qur'an.
- Nabi pun sekarang tidak berbicara lagi dengan kita. Nabi berikan kepada kita buanyak kitab. Sahih Bukhari, Muslim. Hadist Arba'in. Dll.
Justru kalau ada yang ngaku-ngaku diajak bicara sama Allah dan Rasul-Nya, pasti itu salah. Ya kan?
Terakhir,,, TULISLAH DENGAN NAMA TUHANMU. Apa saja yang bisa kita tulis.
Sekian. Afwan jika banyak kekurangan.
Wassalamu'alaykum Wr Wb
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT