Untuk memantapkan pilihan, terutama dari berbagai alternatif
sebaiknya melakukan shalat istikhorah baik di tengah malam maupun di awalnya,
dan lakukan secara berkali-kali. Jika telah dilakukan berkali-kali maka
KEMANTAPAN YANG ADA ITULAH YANG INSYA ALLAH MERUPAKAN PETUNJUK-NYA, DAN ITULAH
YANG LEBIH DIIKUTI. Tetapi perlu diingat, bahwa informasi yang dominan pada
diri seseorang sering yang lebih berpengaruh terhadap istikhorah, oleh karena
itu perlu dilakukan berkali-kali. Dan untuk membedakan apakah itu keputusan
yang dominan adalah selera semata atau dominasi istikharah agak sulit, kecuali
dengan berkali-kali, sekalipun salah satu tanda bahwa itu adalah petunjuk dari
Allah adalah dimudahkannya urusan tersebut, tetapi hal tersebut bukan
satu-satunya alamat yang mutlak.
Rasulullah menegaskan, "Sesungguhnya segala pekerjaan membutuhkan niat dan pekerjaan seseorang sangat dipengaruhi oleh niat. Barang siapa yang niatnya kepada Allah maka dia (dalam representasinya) akan sesuai dengan Allah dan Rasulnya, dan barang siapa yang niatnya kepada dunia atau wanita maka (representasinya) akan sesuai apa yang diniatkan" (Muttafaq alaih).
Rasulullah menegaskan, "Sesungguhnya segala pekerjaan membutuhkan niat dan pekerjaan seseorang sangat dipengaruhi oleh niat. Barang siapa yang niatnya kepada Allah maka dia (dalam representasinya) akan sesuai dengan Allah dan Rasulnya, dan barang siapa yang niatnya kepada dunia atau wanita maka (representasinya) akan sesuai apa yang diniatkan" (Muttafaq alaih).
Jika Anda bingung harus memilih, ingat ini:
Tegas dalam memilih adalah pilihan terbaik. Keraguan adalah yang terburuk.
Jika ada dua pilihan yang sama baiknya, tidak usah berpikir lebih panjang lagi - pilih salah satu. Bukankah sama baiknya?
Sering, di hadapan pilihan yang baik – berdiri seorang lemah yang jika memilih pun, tidak akan dilakukannya dengan baik.
Bukan pilihannya yang menentukan, tapi orang yang memilih.
Orang yang bersungguh-sungguh – akan tetap berhasil di dalam pilihan yang salah.
Orang yang malas dan peragu – akan gagal bahkan di dalam sebaik-baiknya pilihan. Perbaiki diri, itu kuncinya.
Pilihlah pilihan yang mudharatnya (keburukannya) lebih sedikit baik sekarang maupun dimasa depan bagi kita dan bagi sekitar kita yang terkait pilihan itu.
Tegas dalam memilih adalah pilihan terbaik. Keraguan adalah yang terburuk.
Jika ada dua pilihan yang sama baiknya, tidak usah berpikir lebih panjang lagi - pilih salah satu. Bukankah sama baiknya?
Sering, di hadapan pilihan yang baik – berdiri seorang lemah yang jika memilih pun, tidak akan dilakukannya dengan baik.
Bukan pilihannya yang menentukan, tapi orang yang memilih.
Orang yang bersungguh-sungguh – akan tetap berhasil di dalam pilihan yang salah.
Orang yang malas dan peragu – akan gagal bahkan di dalam sebaik-baiknya pilihan. Perbaiki diri, itu kuncinya.
Pilihlah pilihan yang mudharatnya (keburukannya) lebih sedikit baik sekarang maupun dimasa depan bagi kita dan bagi sekitar kita yang terkait pilihan itu.
*Ira Wahyudiyanti
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT