Hari / Tanggal : Kamis, 25 September 2014
Nara Sumber : U. Rochma Yulika
Materi : "Mari kita belajar bijak ketika bertemu dengan ujian"
Notulen :Pristia
Editor : Ana Trienta
Notulen :Pristia
Editor : Ana Trienta
Syuroih Alqodhi -rohimahulloh- mengatakan:
Sungguh saat aku ditimpa musibah, aku memuji Allah sebanyak 4 kali:
- Aku memuji-Nya, karena musibahnya tidak lebih parah dari itu.
- Aku memuji-Nya, karena Dia memberiku kesabaran dalam menghadapinya.
- Aku memuji-Nya, karena dia memberiku taufiq untuk mengucapkan 'innalillah wa inna ilaihi rojiun', dengan harapan aku dapat pahala darinya.
- Dan aku memuji-Nya, karena Dia TIDAK menjadikan musibah itu dalam agamaku".
[Kitab: Syu'abul Iman, karya: Al-Baihaqi]
Hikmah di balik musibah:
1. Menguji iman manusia
2. Mematangkan diri manusia
3. Memeringatkan manusia atas dosa-dosanya
4. Mengobati hati yang sombong dan takabur.
5. Menyeleksi manusia yang benar-benar beriman
6. Memberikan pahala dan rahmat yang besar.
Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya:
"Tidaklah suatu perkara yang menimpa seorang muslim baik berupa kelelahan, penyakit, gangguan orang lain, kesedihan yang mendalam, sampai duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sebab itu". [HR. Bukhari no. 5641 & Muslim no. 2573]
Jika UJIAN sepanjang sungai, maka KESABARAN adalah seluas samudra. Jika HARAPAN sejauh mata memandang, maka PERJUANGANNYA pun seluas anguasa membentang. Jika PENGORBANAN sebesar bumi, maka KEIKHLASAN harus seluas jagad raya.
Semoga kita raih KEBERKAHAN hidup dengan menebar KEBAIKAN tanpa pamrih. Ketika Allah merindukan hamba Nya. Allah mengirimkan kado istimewa untuk hamba Nya melalui malaikat Jibril yang isinya adalah UJIAN.
Dalam Hadits Qudsi Allah berfirman: "Pergilah pada hamba Ku lalu timpakan berbagai ujian biar Aku mendengar rintihannya" HR Thabrani dari Umamah
TANYA JAWAB
Bunda Evi :
Ustadazh mau tanya, apakah kebahagian dan kesenangn itu termsuk ujian??
Jawab
Betul bu, karena bila kita terlena kita akan tergelincir juga, maka bila mendapat kesenangan tak hanya syukur tapi butuh sabar supaya kita tidak euforia dalam menyikapi kebahagiaan. semua akan hadir silih berganti dalam hidup kita
Betul bu, karena bila kita terlena kita akan tergelincir juga, maka bila mendapat kesenangan tak hanya syukur tapi butuh sabar supaya kita tidak euforia dalam menyikapi kebahagiaan. semua akan hadir silih berganti dalam hidup kita
Bunda Eny:
Ustadzah, bagaimana cara membedakan bahwa ujian yang اَللّهُ timpakan kepada kita memang sebagai ujian untuk menjadikan kita lebih baik, atau sebagai azab atas khilaf yang pernah kita lakukan?
Ustadzah, bagaimana cara membedakan bahwa ujian yang اَللّهُ timpakan kepada kita memang sebagai ujian untuk menjadikan kita lebih baik, atau sebagai azab atas khilaf yang pernah kita lakukan?
Jawab
Ibnul Qayyim pernah berkata: Ujian itu ada dua macam. Ujian untuk mengingatkan dan ujian untuk mengangkat derajat. Apabila seorang hamba banyak maksiat lagi lalai dalam masalah dunianya, tidak peduli kepada Tuhannya maka itu ujian untuk mengingatkannya dari dosa dan maksiat serta untuk mengingatkannya kepada Allah. Apabila seorang hamba yang diuji itu seorang mukmin yang taat kepada Tuhannya, berarti ia diuji supaya membersihkannya dari dosa dan mengangkat posisinya di hadapan Allah. Maka kedua ujian itu bukti kecintaan, rahmat dan kelembutan Allah terhadap hamba-Nya. Andaikan kita mengetahui hal yang gaib, pasti kita akan memilih segala pilihan Allah Yang Maha Penyayang untuk diri kita. Mungkin kita bisa mengira-ngira tapi berserah pada Allah pasti yang terbaik untuk kita.
Ibnul Qayyim pernah berkata: Ujian itu ada dua macam. Ujian untuk mengingatkan dan ujian untuk mengangkat derajat. Apabila seorang hamba banyak maksiat lagi lalai dalam masalah dunianya, tidak peduli kepada Tuhannya maka itu ujian untuk mengingatkannya dari dosa dan maksiat serta untuk mengingatkannya kepada Allah. Apabila seorang hamba yang diuji itu seorang mukmin yang taat kepada Tuhannya, berarti ia diuji supaya membersihkannya dari dosa dan mengangkat posisinya di hadapan Allah. Maka kedua ujian itu bukti kecintaan, rahmat dan kelembutan Allah terhadap hamba-Nya. Andaikan kita mengetahui hal yang gaib, pasti kita akan memilih segala pilihan Allah Yang Maha Penyayang untuk diri kita. Mungkin kita bisa mengira-ngira tapi berserah pada Allah pasti yang terbaik untuk kita.
Penutup :
MENJADIKAN MUSIBAH SEBAGAI SARANA MUHASABAH
@rochma_yulika#untukmuslimahyangtakpernahlelahberdakwah@Proumedia
Pasti ada HIKMAH di balik setiap musibah. Ada KEMUDAHAN setelah kesulitan. Karena dengan ujian itu kita akan tahu REPUTASI kita. Kita akan tahu KUALITAS kita. Kita akan tahu daya tahan IMUNITAS kita. Kita akan tahu SPORTIVITAS dan optimisme kita.
Dan dengan ujian itu sesungguhnya kita bisa merancang MASA DEPAN kita. Allah Menguji dan Allah yang akan beri Solusi. Allah datangkan ujian, Allah pula yang menyediakan jawaban.
Masihkah kita ragu akan kuasa Nya?
Masihkah pula kita enggan untuk menghamba?
Masihkah kita lalai menjalankan kewajiban kita?
Dan masihkah kita malas membaca kalam Nya?
Maka nikmat mana yang masih kita dustakan?
Mari bersegera kita menakar diri
Seberapa lemah diri kita ini
Seberapa besar kuasa Ilahi Rabbii
Bersegera tinggalkan rasa tinggi hati
Menuju hati yang selalu mengabdi
Sudah saatnya kita berbenah
Tundukkan diri dengan jiwa pasrah
Agar Allah ridla untuk hadirkan berkah
Hidup mulia atau mati khusnul khatimah
Baiklah kita tutup dng Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.
السَّلاَمُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



