Home » , » Bagaimana Menyikapi Masalah

Bagaimana Menyikapi Masalah

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Tuesday, October 7, 2014

KAJIAN ONLINE (WA) HAMBA اَللّه UMMI 09.
Hari/Tanggal: Senin, 6 Oktober 2014
Narasumber: Muhammad Ihsan
Tema: Tarbiyah
Admin: Nurza
Notulen: Fasikha M
Editor: Selli

Bismillahirrahmanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wb.
Semoga Alloh senantiasa meridhoi kita menjadi hamba yang mencintai dan di cintaiNya aamiin.
Bunda yang berbahagia, Suatu hal yang pasti tidak akan luput dari keseharian kita adalah yang disebut dengan masalah atau persoalan hidup. Di manapun kapanpun apapun dengan siapapun semuanya adalah peluang potensi masalah. Masalah yang sesungguhnya bukan terletak pada persoalannya melainkan pada sikap terhadap persoaalan tersebut betul ?
Oleh karena itu siapapun yang ingin menikmati hidup dengan baik, mutlak baginya meningkatkan ilmu dan keterampilan dirinya dalam menghadapi aneka persoalan yang pasti akan terus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Kelalaian kita dalam menyadari pentingnya bersunnguh" mencari ilmu menghadapi ilmu ini dan kemalasan kita dalam melatih dan mengevaluasi keterampilan kita akan membuat hidup ini sengsara, menderita, pahit, dan kehinaan  yang datang kian bertubi tubi. Masya Alloh moga Alloh melindungi kita dan bimbing kita yaa Aamiin.

1. Siap
Siap dalam pengertian apa? Yaitu siap menghadapi yang cocok dengan keinginan dan siap dengan yang tidak cocok dengan keinginanan. Kita harus memiliki cita-cita dan keinginan kita, namun kita harus sadar betul, bahwa hanyalah makluk yang memiliki keterbatasan untuk mengetahui segala hal yang tak terjangkau oleh daya nalar dan kemampuan kita.  Kita harus tau kita punya rencana, Alloh pun punya rencana, dan yang pasti tetjadi apa yang menjadi rencana Alloh betul ?
Oleh karena itu "fa idzaa azamta fatawakal'alalloh" Bulatkan tekad sempurnakan ikhtiar namun harus tetap menyerahkan segala keputusan dan kejadian terbaik kepada Alloh dan SIAP kan mental kita untuk menerima segala ketentuan yang menjadi kehendak Alloh yang paling baik buat kita.
2. Ridha
Siap adalah awalan maka setelah kita siap yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita mengelola hati kita agar ridha dengan kenyataan yang ada. Tentu saja ridho terhadap sesuatu bukan berarti pasrah total sehingga tidak bertindak apapun ini adalah pengertian keliru. Ridho itu adalah amalan hati dengan menerima kenyataan yang ada tapi fikiran dan tubuh wajib ikhtiar dengan sempurna sekuat tenaga untuk memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridhai Alloh dan kondisi hati yang tenang ini membantu proses ikhtiar menjadi optimal positif dan bermutu Masya Alloh in shaa Alloh.
3. Jangan mempersulit diri
Andai kita jujur, sesungguhnya kita paling senang demen mendramatisir dan mempersulit diri betul?
Sebagian besar penderitaan kita adalah hasil dari dramatisir perasaan dan pikiran kita sendiri. Maka dalam menghadapi persolan hidup apapun yang terjadi jangan tenggelam dalam fikiran yang salah kita kudu bisa tenang dan menguasai diri. Yakinilah bahwa Alloh pasti mengukur ujian yang menimpa kita sesuai dengan kadar dan kemampuan kita. Alloh tidak bakalan membebani seseorang Kecuali sesuai dengan kesanggupanya.
Yakin setiap kesulitan pasti disertai dengan kemudahan " Sesungguhnya sesudah  kesulitan ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan " demikian janji Alloh dalam Al Qur'an. Tidak mungkin kan dalam hidup ini selamanya menghadapi kemudahan atau kesulitan semuanya berputar, Semuanya ada saatnya. :)
4. Muhasabah
" Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar  dzaarah, niscaya dia akan melihat balasannya, dan barang siapa yang mengerjakan keburukan sebesar biji dzarah niscaya dia akan melihat balasanya. "
Alloh maha peka terhadap sesuatu apapun yang kita lakukan, dan dengan keadilanNya tidak akan ada yang keliru. sekecil apapun kebaikan dan keburukan yang kita perbuat pasti akan ada balasanya. Kita kudu tahu juga dengan bersungguh-sunggguh merubah diri kita berarti kita juga sudah ngerubah orang lain. Jadikan setiap permasalahan menjadi sarana efektif untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri. Karna hal itulah yang menjadi keuntungan bagi diri dan mendatangkan pertolongan Alloh.. Masya Alloh..
5. Hanya Alloh sebagai penolong.
Sesungguhnya tidak akan terjadi segala perkara pun kecuali dengan izin Alloh. Seandainya bergabung antara jin dan manusia untuk meperdaya kita, demi Alloh tanpa izinNya tidak akan pernah bisa mencelakan kita. Sebaliknya pun demikian.
Alloh menjanjikan dalam Al Qur'an " Barang siapa yang bersunguh-sungguh mendekati Alloh niscaya akan diberi jalan keluar, bagi setiap urusannya, dan akan diberi rizki dari arah yang tak disangka-sangka dan barang siapa yang bertawakal hanya kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupi segala kebutuhanya " Masya Alloh.
Jangan takut menghadapi masalah, tapi takutlah kita tidak mendapat pertolongan Alloh dalam menghadapinya, tanpa pertolonganNya kita akan tetus hidup susah dan menderita.
Masalah yang akan menjadi jalan pendidikan dari Alloh. Yang pasti akan menjadi mematangkan diri, mendewasakan menambah ilmu, meluaskan pengalaman dan melipatkan ganjaran dan menjadikan hidup ini lebih bermutu terhormat dan mulia.
Masya Alloh indah jika kita menhadapi masalah dengan pribadi yang siap dengan ketentuan Alloh. Ridho tidak mempersulit diri untuk mengevaluasi diri dan senantiasa menjadikan Alloh sebagai penolong  kita.  Masya Alloh Semoga Alloh bimbing kita dengan kasih sayangNya aamiin..
Mohon maaf ya bunda, semoga bermanfaat Aamiin..
--------------------------------------
TANYA JAWAB:
Tanya:
Bagaimana menghadapi hati yg terzholimi dengan fitnah?
Jawab:
Kenapa harus resah, ataupun gelisah jika apa yg mereka katakan sama sekali tidak sesuai dengan pribadi kita. Dan sesungguhnya apa yang mereka katakan lebih baik dari keburukan kita yang sesunguhnya.
1. Muhasabah( periksa diri )
2. Taubat ( membersihkan diri )
3. Mujahadah ( menjaga diri) Masya Alloh maka pribadi kita semakin mulia dan luar biasa.. :)

Tanya:
Ada juga yg pernah berbuat maksiat yg dilarang oleh agama seperti .WANITA..... Dan orang itu sekarang ingin tobat dan berubah. Karena ada yg tidak ingin berubah akhirnya orang itu menyebar luaskan aib orang itu. Bagaimana kita menangani orang kayak gini ustadz?
Jawab:
Derajat orang yang bertaubat sangatlah dicintai Alloh Swt. Sebesar apapun dosa kita ampunan Alloh lebih besar luas dan tak terbatas.
Semakin dibukakan aib harus semakin bersungguh dalam bertaubat maka akan semakin mulia.
Ingatkan saja dengan ajakan yang sempurna. Antara ajakan amal, lisan dan hati Bunda :)

Tanya:
Bener yg ustadz bilang, kadang kita memang sering lebay dan terlalu hiperbola menghadapi masalah, heboh duluan baru bisa tenang perlahan-lahan. Bagaimana ya ustadz caranya kalau ada masalah tenang duluan menghadapinya?
Dan kalau kita panik duluan apakah merupakan indikasi ringkihnya ruhiyah  kita dan kurangnya kedekatan kita kepada Allah?
Jawab:
Tenang saja ada Alloh. Jangan takut jangan sedih ada Alloh sama kita.
Kalau kita menghadapi masalah masih aja suka ketakutan, khawatir atau bahkan sedih berarti kita belum serius yakin ke Alloh. Karna kalau kita sudah yakin ke Alloh masalah seberat apapun dihadapi dengan tenang karna ditenangkanya oleh Alloh. Masya Alloh.

Tanya:
Dengan diberikan "masalah", berarti Alloh msh cinta dan sayang sama kita.Tapi ada orang yg menghadapi "masalah" sudah bertahun-tahun,  tapi sepertinya kok "masalah" itu masih aja ada.
Apa yg hrs dilakukan bila menghadapi hal yg semacam ini?
Jawab:
Taubat. (Dan) ingat saja, apakah kita kurang syukur, apakah kita kurang taat, apakah kita kurang sungguh ke Allohnya. Atau bahkan kita kurang ajar sama Alloh :(
Taubat adalah pintu keindahan hidup. Jika kita serius ke Alloh bukan hanya kebersihan diri dari dosa tapi juga kebersihan yang murni dan sempurnanya cinta Alloh sama kita masya Alloh :)

Tanya:
Terus kalau kita berdoa: "Ya Alloh, hamba sdh tdk kuat dg ujian ini, mk angkat ujian ini" Atau "Ya Alloh, kenapa ujian ini begitu berat buatku"
Naah, bolehkah kita berdoa semacam itu ustadz?
Jawab:
Do'a kan sama dengan minta ya bunda. Jadi mintanya yang baik baik saja " Duhai Alloh yang maha sempurna, Engkau sentuhkan ujian ini karna engkau cinta kepadaku, maka kuatkanlah, sabarkanlah  aku untuk menjalani dan memahami setiap perkara yang kau beri sampai kan kuraih cintaMu." Masya Alloh, indah dah..
Minta sama Alloh biar dikuatin disabari. Sama katakan sama setiap masalah yang datang sama kita " Wahai masalah seberat dan sebesar apapun engkau aku takan pernah takut dan sedih karan Ada Alloh yang Maha Besar yang senantiasa menguatkanku
dan menolongku." :) 

Tanya:
Assalamualaikum wr wb.
Saya punya masalah ,minta saran dan solusi apa yg harus saya lakukan.
Begini ustadz, saya mau bangun rumah tangga yang kedua ,maksudnya pernah gagal. Yang ingin saya tanyakan apa yangharus saya lakukan? Calon saya minta saya tinggal bersama dengan keluarganya, sementara saya juga punya keinginan yang sama ingin calon saya tinggal bersama saya, karena sama-sama berat meninggalkan anak dan orang tua. Di sisi lain karna sang calon punya tanggungjawab untuk merawat musholah depan rumahnya dan punya amanah mengajar ngaji, sedangkan saya juga berat meninggalkan anak karena dari kecil sudah saya tinggal merantau , yang jadi pikiran saya, saya seakan-akan merasa berdosa dan takut disalahkan anak, jika pulang dari rantau terus nikah dan pergi ikut suami, mohon saranya dan terima kasih banyak ustadz.
Jawab:
Bunda, dicoba istikharah minta petunjuk Alloh, do'a minta biar suaminya sholeh, bisa jadi imam sampai syurga, Aamin... Dan do'a Juga supaya kaya biar bisa bawa anak dan orangtuanya merantau dijalan Alloh.
Bermusyawarah bersama anak calon dan orang tua bagaimana baiknya. bunda. masya Alloh.. :) 

Tanya:
Saya mau nanya, saya pernah dengar entah hadist atau apa saya lupa. Katanya ada orang sedang berdo'a tapi dibilang orang tersebut tidak lebih dari sekedar memaki-maki diri sendiri. Maksudnya bagaimana ya ustadz?
Jawab:
Masya Alloh bunda, terima kasih tapi mohon maaf saya belum pernah baca untuk hadist ini.
Mungkin jika saya boleh menjawab, do'a yang teramat sempurna bukan hanya sekedar kita meminta kepada Alloh tetapi segala perkara kebaikan untuk kita. Tapi sejauh mana kita mampu menjadi pribadi yang benar-benar butuh ke Alloh, dan tidak ada lagi tempat buat kita minta selain Alloh. merendahkan diri serendah-rendahahnya sebagi hamba Alloh yang merasa tidak ada apa-apanya dihadapan Alloh yang benar-benar "Lahaulawalaquwwata ollabillah." Kita memang hina banyak dosa banyak maksiat, dan tidak bisa apa-apa kecuali Alloh dan hanya dengan izin Alloh dan ridhoNya. :) Afwan ya bunda in shaa Alloh akan saya coba kaji lagi untuk dadist ini. :) 

Tanya:
Salahkah kita kalau merasa masalah yzng datang buat kita merupakan hukuman yzng Allah berikan kepada kita sebagai sarana introspeksi diri?
Jawab:
Boleh bunda. Jadinya kita ahli Muhasabah, Muaqobah, Mujahadah, Moroqobah Dan Mahabah.
Tanya:
Itu artinya apa ustadz?
Jawab:
Ahli Muhasabah adalah orang yang keren, mereka adalah orang mampu jujur sama diri sendiri, mereka adalah orang yang pinter ngaji diri.
Muaqobah adalah mereka yang pinter menghukum diri, karena mereka tau banyak kurangnya banyak lalainya dan banyak maksiatnya, mereka senantiasa menghukum diri dengan tobat, baca Quran, tahajud, dhuha, sedekah masya Alloh.
Dan ahli nujahadah adalah mereka yang benar-benar bersungguh-sungguh, berusaha serius sekeras mungkin buat berjalan istiqomah untuk mendapatkan kedekatan yang sempurna dengan Alloh sampai mereka mampu muroqobah dekat dengan Alloh dan mahabah senantiasa dicintai Alloh. Masya Alloh dah.. :)

Tanya:
Iya binggung jadinya ustadz, maksudnya kan kita disuruh prasangka baik sm Allah, bukan prasangka buruk, jadi begitu boleh ya ustadz?
Kalau kita memikirka masalah itu hukumnya apa boleh?
Jawab:
Harus bunda. Ketika kita menghadapi masalah langsung konekan akal yang senatiasa berfikir, jasad yang senatiasa berukir dan hati yang senatiasa berdzikir. Masya Alloh, jadi kita mampu menhadapi masalah denga tenang dan dibimbing Alloh.
Tapi hati-hati kebanyakan berfikir tidak ada tindakannya. Jadinya berfikir bukan bagaimana menyelesaikab masalah tapi malah berfikir bagaimna cara lari dari masalah.. Na'udzubilllah ya bunda.. :) 

Tanya:
Tanya ustadz masalah jodoh.
Dari beberapa calon yg datang, belum sesuai harapan. Kenapa ya ustadz? Yang salah doanya apa harapannya ya?
Jawab:
Kita ingin harta, jodoh, ilmu, rizki yang baik, maka kita juga harus menjadi pribadi Yang baik. :) 

Tanya:
Tidak ada yang salah dengan doa & harapannya ya?
Yang baik terus memperbaiki diri. Begitu ya?
Jawab:
Kita wajib berdoa minta ke Alloh, tapi jangan sampai memaksa atau mengatur Alloh melalui do'a kita . Karena bisa jadi Alloh akan kasih yang lebih baik dari apa yang kita harapkan dan yang kita inginkan. Dan yang paling utama Alloh kasih yang kita butuhkan betul. Begitu bunda.

Tanya:
Saya kan harus mengajarkan anak saya supaya selalu berdoa kalau ada keinginan.Maksudnya supaya menggantungkan harapan & permintaan hanya kepada Alloh.
Terus ada 1 doanya yg belum terkabul. Bagaimana ya saya ngomongnya supaya dia tetap mau berdoa,karena dia jawabnya ;
"Capek bunda, adek berdoa terus belum dikabulkan sama Alloh, nggak mau doa lagi ah."
Jawab:
Bunda kita juga harus mencontohkan  pribadi yang sabar dalam berdo'a  kepada anak kita, melalui kisah-kisah orang yang sabar dalam do'anya. Kalau bisa kita tanya anak kita, mereka do'a apa? Minta apa sama Alloh. Dan kita berusaha sekuat mungkin untuk menjadi jalan terkabulnya do'a anak kita.

Tanya:
Ada yg mengatakan kalau di dunia hidupnya datar-datar saja tanpa masalah atau ujian yang berat maka ujiannya diberi ketika diakhirat. Benarkah pernyataan itu?
Jawab:
Itu untuk merka orang yang ingkar ke Alloh, di dunia mereka bahagia banyak harta serba senang, tapi di Akherat mereka sengsara, sementara untuk orang yang mantep ke Allah dunia Akherat dua-duanya senang dan tenang selamanya. :)

Tanya:
Ustadz, kita dikasih kenang-kenangan berupa do'a donk! Do'a supaya jodoh segera datang.
supaya do'a nya tidak salah.
Jawab:
Intinya Dalam perkara jodoh kembali kepada pribadi kita masing-asing Umi. Bagaimana kita akan mendapatkan pasangan yang baik sementara kita belum baik, bagaimana kita akan mendapatkan pasangan hidup yang solehah kalau kita tidak Soleh, bagaimana kita dapat pasangan yang cerdas kalau kita malas. Masya Alloh, apa yang kita perbuat maka itulah yang akan kembali kepada kita. Jodoh, rizki sudah Alloh siapkan, hanya saja bagaimana keseriusan kita dalam menjemput jodoh dan rizki terbaik kita. :)
" Duhai Alloh dan yang mengenggam akan setiap hati. Jadikanlah kami hati, hati yang bersih yang senantiasa mencintaiMu, pertemukanlah dan persatukanlah kami bersama hati-hati yang rindu dan tenang akan cintaMu, membawa cinta ini padaMu. Duhai Alloh Yang Maha membimbing, bimbinglah kami, bantulah kami dalam langkah ikhtiar kami dalam menjemput keindahan cintaMu. Duhai Alloh Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, anugerahkan kasih sayang kepada kami yang karenaMu sampai kami saling mencintai karenaMu dan kau satukan kami dikeabadian cinta dunia dan syurgaMu" Aamiin..

Tanya:
Berbicara (tentang) istiqomah, kayaknya tidak segampang teorinya ustadz, yang sering di saya itu semangat istiqomahnya mirip detak jantung fluktuatif banget. Walaupun katanya keimanan itu sunnatullah naik turun tapi tetep saja sy merasa kurang nyaman kalau semangatnya lagi down. Nah ustadz punya saran, bagaimana caranya supaya semangatnya istiqomah stabil?
Jawab:
Istiqomah adem ayem sudah nyaman, nikmat dengan yang namanya dekat dengan Alloh. Masya Alloh, sehingga fokus lurus (ke) Alloh.  Keindahan istiqomah akan tercipta jika kita mampu menjadi pribadi yang senantiasa:
1. Muhasabah.
Periksa diri, mengkaji diri. Kita sulit istiqomah karena kita kurang jujur sama diri kata sendiri, tidak mau mengakui kebusukan, kejelekan yang lebih banyak kita lakukan dari pada kebaikan. Sombong jika benar, marah tidak mau terima jika salah. Coba kita perhatikan kenapa kita bisa melihat "mohon maaf" belek dimata orang, sementara kita tidak mampu melihat belek dimata sendiri.  Karena kita belum serius dalam bercermin diri muhasabah diri, mengevaluasi diri, jujur sama diri.
2. Muaqobah.
Selain kita harus mampu memuhasabah diri kita juga harus mampu menjadi pribadi yang menghukum diri akan setiap kesalahan kemaksiatan dan kebusukan yang sudah kita lakukan. Contoh jika kita marah maka kita harus menghukum diri kita baca Istighfar 1000 Kali. Terus setiap ada kesalahan kita hukum diri kita. Sehingga selain istiqomah dalam kebaikan seperti dzikir, kita juga sudah mampu istiqomah dalam menahan kemaksiatan in shaa Alloh.
3. Mujahadah.
Kita harus juga bersungguh sungguh berusaha sekeras mungkun untuk menjadi pribadi yang istiqomah.
Masya Alloh... Jika kita sudah mampu menjadi pribadi yang senantiasa muhasabah, muaqobah dan mujahadah maka kita akan mampu menggapai derajat istiqomah yang muroqobah dan mahabah ke Alloh. :) 

Semoga bermanfaat & terima kasih.
PENUTUP :
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك 

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.      
        
            ​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

Ketik Materi yang anda cari !!