KAJIAN ONLINE (WA) HAMBA اَللّه UMMI 08
HARI / TGL : SENIN/13 OKTOBER 2014
Ustadzah : Lillah
Materi : Syumuliyyatul Islam
Notulen : Ade
Ustadzah : Lillah
Materi : Syumuliyyatul Islam
Notulen : Ade
Editor: Selli
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Selamat Senin pagi yang penuh barokah
Sholihat...mudah-mudahan senantiasa dalam lindungan Allah.
Sholihat...mudah-mudahan senantiasa dalam lindungan Allah.
Hari ini kita kembali melanjutkan materi Syumuliyyatul Islam ya sholihat...
Krn materi makna laa ilaah illallah ini agak panjang...saya bagi 2 dengan pekan depan.
معاني لا إله إلا الله
معاني لا إله إلا الله
(Makna Kalimat Laa Ilaha Illallah)
Sinopsis
Dalam kalimat syahadat terdapat beberapa bagian yang sering
menjadi pembahasan. Antara lain kalimat "Laa" yang berarti menafikan
secara langsung konsep dan ciri-ciri ketuhanan yang ada di atas alam
kecuali konsep Allah SWT dengan segala kesempurnaannya. Penafian
(penolakan) tersebut untuk membersihkan aqidah dari syubhat ketuhanan.
Tujuannya ialah menegaskan bahwa segala arti dan hakikat ketuhanan itu
hanyalah ada pada Allah. Dari sini bangunan aqidah menjadi jelas bagi
seorang mukmin.
Dengan mengucapkan kalimat syahadat maka kita memahami dan
bersikap bahwa tidak ada Pencipta kecuali Allah saja, tiada Pemberi
rezki selain Allah, tiada Pemilik selain Allah, tiada kerajaan selain
untuk Allah, tiada Pembuat hukum selain Allah, tiada Pemerintah selain
Allah, tiada Pemimpin selain Allah, tiada yang Dicintai selain Allah,
tiada yang Ditakuti selain Allah, tiada yang Diharapkan selain Allah,
tiada yang memberi manfaat atau mudhorot selain Allah, tiada yang
menghidupkan atau mematikan selain Allah, tiada yang mengabulkan
permohonan selain Allah, tiada yang melindungi selain Allah, tiada wakil
selain Allah, tiada daya dan kekuatan selain dari Allah, tiada yang
diagungkan selain Allah dan tiada yang dimohonkan pertolongannya selain
Allah.
Ungkapan demikian merupakan konsekuensi pengamalan la ilaha
illallah, yang diaplikasikan ke dalam seluruh sektor kehidupan, apakah
di dalam mesjid atau di luar mesjid, di rumah atau di luar rumah, di
tempat bekerja atau di luar tempat kerja. Pada dasarnya sikap demikian
dilakukan selarn 24 jam penuh dari bangun tidur hingga tidur kembali.
Apabila hal demikian dilakukan maka akan mendapatkan keselamatan dunia
dan akhirat.
Laa Ilaha Illallah (Tiada Tuhan Selain Allah)
Menafikan seluruh bentuk ketuhanan yang lain selain
Allah. Menafikan kesempurnaan mereka dan menafikan hak pengabdian
selain dari Allah. Menguatkan (itsbat) keesaan dan kesempurnaan Allah
semata-mata.
Pengertian dan konsekwensi la ilaha illallah juga termasuk pengertian dan konsekwensi Allah sebagai Rabb dan Malik. Dan pengertian la ilaha illallah telah merangkum semua makna tauhid, oleh karena itu pula yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul adalah kalimat la ilaha illallah bukan kalimat la rabba illallah atau kalimat la malika illallah. Pengertian terhadap la ilaha illallah diwajibkan oleh Allah SWT untuk dipelajari.
Pengertian dan konsekwensi la ilaha illallah juga termasuk pengertian dan konsekwensi Allah sebagai Rabb dan Malik. Dan pengertian la ilaha illallah telah merangkum semua makna tauhid, oleh karena itu pula yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul adalah kalimat la ilaha illallah bukan kalimat la rabba illallah atau kalimat la malika illallah. Pengertian terhadap la ilaha illallah diwajibkan oleh Allah SWT untuk dipelajari.
Dalil
Q. 18:110. · Q. 47:19.
Q. 18:110. · Q. 47:19.
La Khaliqun (Tiada Pencipta Selain Allah)
Gambaran sebagai Pencipta adalah gambaran kemampuan yang
hebat dari yang diciptaNya. Allah sebagai Pencipta maka Allah lebih
perkasa dan tidak terjangkau kekuatannya oleh manusia atau makhluk
lainnya. Dengan pernyataan bahwa tidak ada Pencipta kecuali Allah
berarti mengakui Allah adalah Paling Besar (Alllahu Akbar). Yang
diperlukan dalam pernyataan kalimat tauhid ini adalah konsekwensi di
dalam kehidupan sehari-hari.
Dalil
Q. 25:2.
Q. 25:2.
La Raziqo (Tiada Pemberi Rezki Selain Allah)
Allah sebagai Pencipta maka Allah juga yang menjadi
Pemberi Rezki. Memahami pernyataan bahwa tidak ada pemberi rezki kecuali
hanya Allah saja berarti Allah sebagai tempat bergantung kita meminta
rezki. Bukan bos, manager, pemimpin perusahaan yang memberikan rezki
kita. Allahlah yang memberikan rezki melalui pekerjaan kita. Dengan
sikap demikian ketergantungan kita bukan kepada manusia atau bos dan
pekerjaan. Ketakutan kita juga hanya kepada Allah begitu juga tempat
memberikan harapan kehidupan hanya kepada Allah. Inilah sebenarnya
pengertian tauhid yang murni dan dapat membawa kita kepada kedamaian.
Dalil
Q. 51:57-58.
Q. 51:57-58.
La Maalika (Tiada Pemilik Selain Allah)
Allah yang memiliki bumi langit dan semua isinya termasuk
diri kita dan yang melekat pada diri kita adalah milik Allah. Anak,
harta dan jiwa kita pun milik Allah. Kita tak mungkin menjaga sepenuhnya
yang ada pada diri kita, karena yang memiliki adalah Allah. Oleh karena
itu apabila memahami secara benar kalimat tiada Pemilik selain Allah
maka segala bentuk kehilangan, musibah dan sebagainya merupakan
ketentuan Allah dan kembali kepada Pemiliknya. Sikap kita adalah sabar
dan tidak menyesali atau sedih berlebihan, karena kita hanya dipinjamkan
sementara yang suatu saat akan diambil oleh Pemiliknya.
Allah berfirman dalam surat 2:155, apabila mendapatkan
musibah kita menyebut inna lillahi wa inna ilaihi rajiun yang artinya
bahwa sesungguhnya segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali
kepada Pemiliknya.
La Malika (Tiada Penguasa Selain Allah)
Allah juga sebagai Penguasa atas apa-apa yang diciptaNya.
Kekuasaan Allah tidak terbatas dan tidak ada satupun yang mampu
mengalahkanNya. Suatu hal yang wajar apabila kita patuh dan taat kepada
Penguasa tunggal alam ini. Kita mempunyai keterbatasan sebagai makhluk
untuk memikirkan khaliq. Kita tidak mampu memikirkan bagaimana kej
adian Allah, yang mampu kita lakukan adalah memikirkan ciptaan Allah.
Dalil
Q. 62:1, Q. 36:83, Q. 67:1, Q. 3:189
Q. 62:1, Q. 36:83, Q. 67:1, Q. 3:189
La Hakima (Tiada Pembuat Hukum Selain Allah)
Setelah Allah menciptakan alam dan seisinya termasuk
manusia, maka suatu hal yang wajar Allah menetapkan segala kebijakan dan
keputusan untuk mengatur kebaikan perjalanan kehidupan makhlukNya. Oleh
karena itu, ketetapan yang Allah putuskan adalah suatu yang benar dan
sesuai dengan keadaan dan keperluan manusia dan makhluk lainnya.
Keputusan Allah tersebut sesuai dengan fitrahnya manusia dan keadaan
penciptaan makhluk.
Dalil
Q. 12:40 , Q. 6:114, Q. 33:36 Q. 28:68, Q. 45:18, Q. 42:20. .
Q. 12:40 , Q. 6:114, Q. 33:36 Q. 28:68, Q. 45:18, Q. 42:20. .
La Amiro (Tiada Pemerintah Selain Allah)
Tiada Pemerintah manusia kecuali Allah saja. Dia yang
mengatur kehidupan manusia seperti kehidupan berkeluarga, kehidupan
bermasyarakat, kehidupan dalam berekonomi, berpolitik, dan kehidupan
sehari-hari dalam pergaulan, di tempat kerja atau di rumah. Allah SWT
telah mengatur kehidupan manusia demikian elok dan baiknya agar manusia
dapat menjalani kehidupannya secara damai, aman dan tertib. Allah SWT
telah lengkap memberikan aturan dan perintah kepada manusia, hanya saja
manusia yang tidak mengikutinya dengan baik.
Dalil
Q. 7:54.
Q. 7:54.
La Waliya (Tiada Pemimpin Selain Allah)
Allah SWT sebagai Pelindung atas ciptaanNya. Dia amat
sayang dan mencintai ciptaanNya, sehingga Dia pula yang melindungi
ciptaanNya apalagi kepada orang-orang yang beriman. Allah telah membuat
aturan yang baik bagi manusia untuk dijalankan dan Allah pula yang
mengeluarkan manusia dari segala keburukan yang dilakukannya.
Dalil
Q. 2:257.
Q. 2:257.
La Mahbuba (Tiada Yang Dicintai Selain Allah)
Allah yang menciptakan manusia dan Allah pula yang
melindungi ciptaanNya maka Allah juga mencintai ciptaanNya, terlebih
lagi kepada manusia yang selalu bersedia melaksanakan semua perintahNya.
Namun demikian kecintaan Allah kepada manusia juga karena kecintaan
manusia kepada Allah sebagai Penciptanya.
Mencintai sesuatu sebaiknya diarahkan kepada yang kekal
dan abadi. Cinta yang tidak kekal dan abadi menjadikan hati tidak
bahagia. Untuk cinta yang abadi hanya kepada Allah saja karena Allah
adalah sesuatu yang abadi dan kekal. Oleh karena itu, tiada yang
dicintai kecuali hanya Allah.
Dalil
Q. 2:165.
Q. 2:165.
La Marhuba (Tiada Yang Ditakuti Selain Allah)
Allah memberikan pelajaran kepada manusia dengan berbagai
hukuman apabila tidak mengamalkan perintahNya. Hukuman merupakan
pendidikan bagi manusia agar mengikuti yang benar dari Allah. Selain
hukuman yang diberikan, Allah juga memiliki segalanya dan dapat
memutuskan apapun yang dikehendakiNya. Oleh karena itu, hanya kepada
Allah saja kita takut dan bukan kepada manusia. Karena manusia tidak
memiliki apapun, yang dimiliki manusia tidak kekal pada dirinya dan
tidak berarti apa-apa di hadapan Allah.
Dalil
Q. 2:40, Q. 9:18.
------------------------------
Q. 2:40, Q. 9:18.
------------------------------
TANYA JAWAB
1. Tanya
Asslmkm ustadzah... mau tanya...
Berkaitan dengan materi kita hari ini... subhanadllah... semakin besar kecintaan saya kepada Allah... tapi kadang msih banyak orang, teman, sepele dengan kata laa illaha allallah... mereka islam yang hanya KTP... tapi nggak paham... apalagi.. tentang "la khaliqun"(tiada pencipta selain Allah), juga "la raziqo"(tiada pemberi selain Allah). Banyak ceritaa yang saya hadapi berkaitan dengan itu semua... contoh.. sahabat saya mencemooh saya, kala saya bilang saya hamil lagi... dengan gampang dia bilang
" hah apa kamu hamil lagi... apa kamu nggak KB.. apa dokter mengizinkan hamil,".. ya dengan sabar saya jawab...""alhamdulillah semua rezeki dari Allah.. setiap apa yang diberi Allah pasti ada jalannya. Banyak anak banyak rezeki, dokter hanya manusia, tapi Allah sang penentu."..
terus dengan sewotnya dia jawab lagi.."ah kalau gitu kami nggak usah capek-capek kerjalah...tinggal tunggu aja duit jatuh dari langit.. kok kamu MENGATAS NAMAKAN ALLAH... kalau semua orang semua berfikir kayak kamu (saya mksdnya) bisa tenggelam lah pulau sumatra...
Astaghfirullah... saya sedih... sedih bukan karena ucapannya, tapi sungguh rendah ilmu dn fikirannya..
Nah bagaimana saran ustadzah atas cerita saya... dia temen baik saya sewaktu sma, setelah menikah pindah ke jakarta,, dan perubahan besar disifat dan perilakunya,,, selalu pandang negatif terus..
Asslmkm ustadzah... mau tanya...
Berkaitan dengan materi kita hari ini... subhanadllah... semakin besar kecintaan saya kepada Allah... tapi kadang msih banyak orang, teman, sepele dengan kata laa illaha allallah... mereka islam yang hanya KTP... tapi nggak paham... apalagi.. tentang "la khaliqun"(tiada pencipta selain Allah), juga "la raziqo"(tiada pemberi selain Allah). Banyak ceritaa yang saya hadapi berkaitan dengan itu semua... contoh.. sahabat saya mencemooh saya, kala saya bilang saya hamil lagi... dengan gampang dia bilang
" hah apa kamu hamil lagi... apa kamu nggak KB.. apa dokter mengizinkan hamil,".. ya dengan sabar saya jawab...""alhamdulillah semua rezeki dari Allah.. setiap apa yang diberi Allah pasti ada jalannya. Banyak anak banyak rezeki, dokter hanya manusia, tapi Allah sang penentu."..
terus dengan sewotnya dia jawab lagi.."ah kalau gitu kami nggak usah capek-capek kerjalah...tinggal tunggu aja duit jatuh dari langit.. kok kamu MENGATAS NAMAKAN ALLAH... kalau semua orang semua berfikir kayak kamu (saya mksdnya) bisa tenggelam lah pulau sumatra...
Astaghfirullah... saya sedih... sedih bukan karena ucapannya, tapi sungguh rendah ilmu dn fikirannya..
Nah bagaimana saran ustadzah atas cerita saya... dia temen baik saya sewaktu sma, setelah menikah pindah ke jakarta,, dan perubahan besar disifat dan perilakunya,,, selalu pandang negatif terus..
Jawaban:
Yah...itulah gambaran masyarakat Islam kebanyakan disekitar kita bunda. PR kita masih banyak yah.... Prinsipnya adalah saat kita menasehati orang lain, jangan pernah terlintas bahwa kita lebih baik dari mereka.
Luruskan niat bahwa kita mau orang yang kita nasehati menjadi lebih baik.
Luruskan niat bahwa kita mau orang yang kita nasehati menjadi lebih baik.
Boleh mbak diberi pemahaman bahwa Allah Maha memberi rizki,
bahwa apa yang terjadi tidak semata-mata berlaku begitu saja, tapi juga sudah diperhitungkan
matang-matang (tentang kehamilan).
Allah pun nggak begitu saja memberikan rizki, tetap harus ada usaha dari manusianya tho..
Maka ada istilah menjemput rizki. Sesiapa yang baik cara menjemput rizkinya, Allah juga Maha Tahu.
Maka ada istilah menjemput rizki. Sesiapa yang baik cara menjemput rizkinya, Allah juga Maha Tahu.
2. Tanya
Asslmualikm ustadzah, saya mau tanya... ustadzah ajari saya bgaimna cara mencintai dan menerima apapun, baik itu kebaikan, musibah atau apapun yang semuanya karena Allah, karena jujur sebagai manusia yang masih sangat labil terkadang masih berperan emosi dan perasaan saya...jazakillah ustadzah...
Asslmualikm ustadzah, saya mau tanya... ustadzah ajari saya bgaimna cara mencintai dan menerima apapun, baik itu kebaikan, musibah atau apapun yang semuanya karena Allah, karena jujur sebagai manusia yang masih sangat labil terkadang masih berperan emosi dan perasaan saya...jazakillah ustadzah...
Jawaban:
Ini yang harus diasah bunda Fitri, keridloan kita atas semua
takdir yang Allah gariskan. Jika baik, pasti menyenangkan, tapi jangan lupa
bersyukur. Yang sulit adalah saat mendapat yang tidak baik... subhanallah, berat
hati rasanya.
Disinilah keridhoan kita akan garis hidup yang Allah takdirkan, harus dimainkan. Jika ridho.. amat mudah mendapatkan kesabaran.
Rasul mengatakan ashshobru 'inda shodmatil ula, kesabaran itu ada pada benturan pertama.
Kalau saat mendapat musibah kemudian langsung larut dalam tangisan, menyesali diri dan bahkan marah-marah....percaya deh, sulit buat kita menjadi ridho.
Disinilah keridhoan kita akan garis hidup yang Allah takdirkan, harus dimainkan. Jika ridho.. amat mudah mendapatkan kesabaran.
Rasul mengatakan ashshobru 'inda shodmatil ula, kesabaran itu ada pada benturan pertama.
Kalau saat mendapat musibah kemudian langsung larut dalam tangisan, menyesali diri dan bahkan marah-marah....percaya deh, sulit buat kita menjadi ridho.
Selalu percaya, dalam setiap musibah, Allah sudah berikan penawarnya.
Saat mendapat musibah, segeralah istighfar... karena bisa jadi ada kesalahan kita di dalamnya. Perbanyak doa, moga Allah ganti dengan keberkahan di fase berikutnya.
Saat mendapat musibah, segeralah istighfar... karena bisa jadi ada kesalahan kita di dalamnya. Perbanyak doa, moga Allah ganti dengan keberkahan di fase berikutnya.
Baiklah kita tutup dengan Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi
bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.
السَّلاَمُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT