Kajian Online Hamba ﺍﻟﻠﻪ SWT
(Ibnu 201 & 202)
(Ibnu 201 & 202)
Hari / Tanggal : Senin, 3 November 2014 / 10 Muharram 1436H
Narasumber : Ustadz Wardhani
Admin : Ryanda Suvitra Hadinata & Irvan Reza Fahrezi
Tema : Bid'ah
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabbarakatuh
Aku berlindung kepada Allah dari segala godaan syetan yang terkutuk dan bala tentaranya.
Saudara-saudaraku, banyak sekali pesan pesan dan peringatan yang berkaitan dengan perintah dan anjuran untuk selalu mengikuti sunnah sunnah nabi s.a.w dalam ibadah kepada Allah dan meninggalkan apa pun ajaran yang tidak disunnahkan oleh Rasulullah s.a.w.
Peringatan dan anjuran itu tercantum dalam al-Qur'an maupun al-Hadits dari Rasulullah s.a.w. Rasulullah s.a.w bersabda yang artinya;
"Orang yang selalu berpegang teguh kepada sunnah sunnahku dikala umat dilanda kerusakan (maksudnya: menyimpang dari ajaran islam), maka pahalanya seperti orang yang syahid di jalan Allah". (Shahih at-Thabrani)
Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):31 - Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):32 - Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (al-Hasyr: 7)
Dalam haditsnya Raulullah s.a.w bersabda yg artinya; "Apa yang aku larang kepada kalian maka tinggalkanlah, dan apa yang kuperintahkan maka laksanakan sesuai dengan kemampuan kalian. Sesunggahnya Allah membinasakan orang-orang sebelum kalian (maksudnya orang yahudi dan nasrani dllnya) karena mereka terlalu banyak bertanya (untuk protes dan ingin menyimpang) dan menyelisihi (menentang) ajaran nabinya". (Shahih al-Bukhary)
Dalam shahih Bukhary diriwayatkan dalam hadits yang agak panjang, saya kutipkan ringkasnya.
"Ada malaikat (menjelma sebagai manusia) yang mendatangi nabi yang ketika itu nabi dalam keadaan seperti sedang tidur, sedangkan sahabat yang lain dalam keadaan terjaga. Malaikat itu berkata. Sesungguhnya sahabat kalian ini adalah teladan, maka jadikanlah ia sebagai teladan.
Perumpamaannya seperti orang yang membangun rumah besar dan dalam rumah itu selalu diadakan pesta, kemudian ia mengutus seseorang menyebarkan undangan. Barangsiapa memenuhi undangan tersebut maka dia akan masuk dan menikmati berbagai hidangan yang ada di dalamnya.
Sedangkan yang tidak memenuhi undangan tersebut maka ia tidak mungkin masuk dan tidak mungkin dapat menikmati berbagai hidangan yang lezat-lezat.
Lalu malaikat itu menakwilkannya dengan melanjutkan "Rumah itu adalah surga, sedangkan yang mengundang adalah Muhammad s.a.w.
Maka barangsiapa menaati Muhammad s.a.w berarti ia menaati Allah dan barangsiapa menyelisihi Muhammad s.a.w berarti ia mendurhakai Allah. Dan Muhammad s.a.w akan menjadi saksi untuk membedakan antara umat manusia (yg mukmin dgn yg kafir). Hadits shahih riwayat Al Bukhary
Mengikuti (ittiba') kepada yang diperintahkan dan dicontohkan Rasul s.a.w adalah salah satu syarat diterimanya amal ibadah.
Wanita (An-Nisā'):80 - Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.
Rasul s.a.w bersabda: "Man 'amila 'amalan laisa 'alaihi amruna fahuwa raddun" -Barangsiapa mengerjakan suatu amalan (ibadah) yang tidak sesuai dengan perintah dari kami, maka dia tertolak". (Shahih, Muslim)
Dalam hadits yang lain Rasul s.a.w bersabda "
Aku berwasiat kepada kalian agar selalu bertaqwa kepada Allah azza wa jalla, agar mendengar, selalu taat dan patuh meski pemimpinmu (yang benar) adalah seorang budak yang hina. Barangsiapa yang hidup panjang umur, kalian akan melihat banyak perselisihan pendapat. Karena itu berpegang teguhlah kepada sunnah sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah kuat kuat dengan gigi geraham kalian. Waspadalah dengan persoalan ibadah yang diada-adakan, sebab setiap bid'ah yang diada-adakan menuju kepada kesesatan, dan setiap yang sesat menuju ke neraka". (shahih, Abu Daud & Tirmidzi)
Rasul jg bersabda:
"Semua umatku akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Mendengar sabda tersebut para sahabat bertanya, siapa yang tidak mau tersebut ya Rasulullah? Rasul bersabda, siapa yang mengikutiku maka ia akan masuk surga dan siapa yang menyelisihi aku maka merekalah yang menolak". (Shahih, al Bukhary)
Syarat lain agar amal ibadah diterima Allah adalah harus ikhlas untuk dan karena Allah. Ini adalah syarat pertama dan utama. Sedangkan yang kedua adalah ittiba kepada Rasul tadi. Dua syarat tersebutlah hakekat dari kalimat persaksian kita sebagai muslim yakni "asyhadu anlaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan rasulullah. Yakni dalam ibadah hanya untuk Allah dan dalam tata cara maupun aturannya memurut yang telah ditetapkan atau dicontohkan oleh Rasulullah.
Balasan bagi yang mendustai/menyelisi aturan Rasulullah
Rasullah s.a.w bersabda:
Barangsiapa yang menipu umatku maka baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Para sahabat bertanya, "apa maksud menipu umatmu ya Rasulullah? Rasul s.a.w menjawab, "Yang suka mengada adakan amalan bid'ah lalu mengajak manusia ikut mengamalkannya." (shahih, riwayat Daruquthni dri Anas bin Malik)
Dalam hadits yg lain Rasul s.a.w bersabda,
"Apabila telah muncul bid'ah bid'ah di kalangan umatku, maka wajib atas siapa saja yang memiliki ilmu (tentang agama ini/islam) untuk menyampaikan ilmunya. Jika ia tidak melakukannya, maka baginya laknat Allah, para malaikatNya dan seluruh manusia. Tidak akan diterima shodaqahnya dan keadilan (kebaikan) amalnya". (shahih ar Rabi'i)
Ancaman bagi Pembuat syariat dengan hadits palsu atau qiyas yang tidak jelas sumbernya.
Rasul s.a.w bersabda: "Barangsiapa yang berkata kata mengatasnamakan diriku tentang suatu hal yang tidak pernah ku katakan, maka hendaklah ia menyiapkan tempat kedudukannya di dalam neraka". (shahih, al Bukhary)
Rasul s.a.w bersabda: "Barangsiapa mengutarakan hadits dariku dan diketahui bahwa ia berdusta (menambahkan kedustaaan) maka ia termasuk pendusta". (shahih ibn Hibban & Muslim, dri Samurah bin Jundub dan Mughirah bin Su'bah)
Dalam hadits lainnya Rasul s.a.w bersabda, Janganlah kalian berdusta mengatasnamakan diriku. Karana sesungguhnya orang yang berdusta atas namaku, maka ia akan memasuki neraka". (shahih, al Bukhary)
Karena itu Rasul s.a.w membacakan ayat al Qur'an:
Binatang Ternak (Al-'An`ām):112 - Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
Binatang Ternak (Al-'An`ām):113 - Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan.
Binatang Ternak (Al-'An`ām):114 - Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.
Binatang Ternak (Al-'An`ām):115 - Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.
Binatang Ternak (Al-'An`ām):116 - Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
Binatang Ternak (Al-'An`ām):117 - Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk.
Kesimpulan:
- Mari kita laksanakan ibadah kepada Allah dengan ikhlas untuk Allah dan karena memenuhi perintah Allah
- Dalam melakukan segala bentuk ibadah kepada Allah, kita harus ittiba mengikuti sunnah sunnah Rasulullah. Yang disuruh, dicontohkan dan dilaksanakan oleh Rasul, itulah yang kita laksanakan. Sedangkan yang tidak disuruh (dilarang), tidak dilaksanakan dan tidak dicontohkan Rasul maka tidak layak untuk diamalkan.
- Jangan sekali-kali berani menyelisihi ajaran Rasul atau menambah nambahinya atau mencampur adukkannya dengan tradisi, budaya, ajaran ajaran dari agama lain, karena hal itu menjadikan ia dilaknat Allah dan menjerumuskannya ke dalam neraka.
- Dalam beramal shaleh, jangan sekedar ikut ikutan atau ikuti hal hal yang tidak jelas dalilnya, sebab jika tidak jelas kita akan rugi dan dimintai pertanggung jawabannya. Sebgmana Allah telah menetapkan: "Memperjalankan di waktu malam (Al-'Isrā'):36 - Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya."
- Jangan menyebarkan amalan bid'ah walaupun didasari dengan dalil hadits tapi haditsnya palsu atau dhaif (lemah), apalagi hanya berdasarkan qias qias yang tidak jelas dari mana sumbernya. Sebab kalo kita melakukan hal tersebut sama dengan menipu umat Rasulullah dengan segala resikonya.
Demikian. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bishawab.
Saya kutib dari buku saya:
KIAT MENGHINDARI IBADAH YANG TERTOLAK
A'uudzubillahi minasy syaithonir rajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Saya akan jelaskan dulu substansi sunnah dan bid'ah dulu ya...
makna Sunnah secara substansi adalah ketentuan dan ketetapan. Maka sunnatullah adalah ketentuan dan ketetapan dari Allah yang bersifat pasti, tidak berubah dan tidak dapat diintervensi atau ada campur tangan oleh siapapun dari makhluknya. Contoh yang paling mudah dipahami adalah pergantian siang dan malam, peredaran matahari dan bulan. Waktu kematian seseorang dan sunnatullah yang lain, termasuk dalam hal syariat.
Allah sudah menetapkan sunnatullah dalam syariatnya yang sempurna yakni syariat islam. Di dalamnya ada perintah perintah dan latangan, ada ujian dan cobaan, ada pahala ada siksa, ada hukuman ada sanjungan dll. Smua sdh ditetapkan, termasuk ketetapan (Sunnatullah) bhw Allah ciprakan nin dan manusia hanya utuk menyembah Allah saja. At tahrim (66):6
Untuk melaksanakan tugas sunnatullah tadi Allah ciptakan alat pokok terhadap manusia dan jin yaitu, alat pendengaran, penglihatan dan hati atau akal budi. Dalam praktek pelaksanaan tugas ibadah tersebut, Allah sudah tetapkan SOP nya bahkan sudah diambil sumpahnya (istilah manajemen adalah agreemen tugas)
Tempat yang tertinggi (Al-'A`rāf):172 - Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Sunnatullah yang tidak boleh ada yang menolak dan membantahnya tersebut ada yang masuk akal (logis) dan ada yang tidak masuk akal (tidak logis). Dan Allah pun tidak memaksa hambaNya yang bernama manusia dan jin mau taat atau tidak karena Allah juga sudah buat sunnatullah, yaitu yang taat maka dia akan menjadi yang mulya dan selamat dan yang tidak taat dia akan rugi sendiri karena akan mendapat laknat dan siksa atas pilihannta sendiri. Sunnatullah ini pun tidak ada yang bisa menolaknya.
Dalam mengamalkan sunnatulah sebagai hamba yang harus beribadah hanya kepadaNYA, baik yang berupa hakikat maupun syariat di muka bumi ini, Allah jelaskan tatacaranya dengan mengutus para rasul. Dan Rasul penyempurna syariat adalah Muhammad s.a.w. Tugas para rasul adalah menjelaskan pelaksanaan tugas manusia dan jin agar sesuai dengn SOP dari Allah.
Makanya Rasul diberikan hikmah (berdasarkan wahyu atau bimbingan dari Allah) untuk menetapkan sunnahnya sesuai dengan kondisinya sebagai manusia (bukan sebagai malaikat) atau menetapkan SOP yang jelas, aplikatif dan mudah. Makanya disebut sunnah Rasulullah.
ingat! Allah telah menyediakan alat standarnya yaitu penglihatan, pendengaran dan hati, dengan alat tersebut Allah mempersilahkan menciptakan alat alat baru untuk pelaksanaan tugas dan kewajibannya kepada Allah yakni ibadah. Tapi Allah tidak memperkenankan untuk menciptakan syariat syariat baru, yang tidak sesuai dengan sunnatullah SOP (Syariat Allah) maupun tidak sesuai dengan sunnah Rasul (syariat Rasul) Atau SOP dari Rasul.
Artinya apapun yg berkaitan dengan pelaksanaan tugas sebagai hamba yakni beribadah hanya kepada Allah, maka SOP nya (Standar Operating Procedurenya) atau juklaknya, atau aturan pelaksanaannya sudah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya. Tidak ada perubahan dan tidak ada yang boleh membuat perubahan. Lihat Qs.6:115 dalam materi saya.
Siapapun yang membuat perubahan, baik menambahi atau mengurangi, baik dikawinkan dengan tradisi atau budaya maupun dicampur dengan syariat agama lain yang tidak diridhoi Allah maka dia telah membuat kerusakan dan melakukan penipuan, dan kedustaan terhadap Allah dan RasulNYA. Maka orang atau jin yang berbuat seperti itu akan dilaknat Allah sesuai dengan ketetapan Allah (Sunnatullah). Inilah penjelasan mengenai substansi sunnah.
Sedangkan bid,ah adalah tambahan tambahan hasil rekayasa manusia yang dimasukkan dalam syariat islam atau dimasukkan ke dalam SOP yang ditetapkan oleh Allah dan RasulNya. Apapun maksud dan tujuannya maka hal tersebut adalah membuat rusaknya syariat atau SOP.
INGAT!!! BID'AH ADALAH ATURAN ATURAN yang ditambahkan, disisipkan, disusupkan atau dgunakan untuk mengganti syariat ketetapan Allah dan syariat ketetapan Rasul, sehingga syariat tersebut berubah (Menjadi berkurang atau bertambah) atau menjadi makin sulit dan mempersulit atau menjadi praktis dan gak perlu repot melaksanakannya. Contoh orang berbuat bid'ah dengan mengurangi syariat misalnya: shalat cukup eling dan ingat saja seperti keyakinan kejawen dan klompok inkar sunnah dan aliran kepercayaan yang lainnya. Contoh di atas Tujuannya adalah untuk berbuat ibadah lebih praktis dan tidak perlu repot. Contoh berbuat bid'ah yang nambah nambahi, sehingga bikin repot dan memberatkan misalnya bagi orang yag haid harus kumpulkan rambutnya yang rontok selama haid, tidak boleh potong kuku dll dan pada saat mandi wajub rambut rintik yang dikumpulin tadi juga harus ducuci saat keramas dll. Juga upacara upacara doa kirim doa saat meratakan memperingati kematian dan masih banyak lagi.
Semua itu namanya merubah syariat atau merubah SOP yang ditetapkan Allah dan RasulNya. Dalam hal penggunaan alat saat melaksanakan ibadah maksudnya untuk memudahkan tugasnya sebagai hamba Allah dan RasulNya mempersilahkan setiap manusia menciptakan alat baru selain alat standar (pendengaran, penglihatan dan hati / akal) artinya untuk memudahkan pergi haji manusia dipersilahkan ciptakan alat sebagai sarana menuju ke mekah. Untuk memudahkan melakukan transaksi manusia dipersilahkan menciptakan sistem takaran dan timbangan yang teliti untuk menghindari kedzaliman. Untuk memudahkan dan menyempurnakan menutup aurat manusia dipersilahkan menciptakan pakaian dengan segala jenis modelnya dst dst . Makanya bid'ah itu tidak ada kaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memudahkan setiap hamba untuk melaksanakan tugas pokoknya di atas yakni untuk beribadah dan menyembah hanya kepada Allah semata, sehingga rasul pernah sampaikan hadits "antum a'lamu li umuri dun yakum" yang artinya kalian lebih mengetahui untuk urusan dunia kalian.
Tapi untuk urusan akhirat pahala dan dosa, pengampunan dan keselamatan kita harus ittiba dengan kata lain sami'na wa atho'na terhadap SOP dari Allah maupun SIP dari RasulNya. Tidak ada tawar menawar.
Sekarang aplikasinya
Jika kalian mendaftar masuk kerja, pasti setelah masuk dan diterima biasanya ada agreemant yang harus ditandangani. Yang tidak boleh dilanggar. Setelah ditandangani anda akan diberi tugas dan wewenang dengan segala SOP atau aturan kerja yang harus anda taati, kalo anda bekerja sesuai SOP maka pekerjaan anda akan dinilai good, atau accepted atau akan diterima. Tapi jika anda melanggar SOP maka pekerjaan anda akan ditolak, bahkan lama lama mungkin anda akan dipecat.
Dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wwenang anda perusahaan telah sediakan alat standar. Anda dipersilahkan untuk improfisasi dengan alat standar yang disediakan perusahaan untuk melaksanakan dan pencapaian tugas tugas anda, tetapi anda sudah pasti tidak diperkenankan merubah rubah SOP atau mengakal akali atau mencurangi SOP?
SIAPAPUN MEREKAYASA SOP maka akan ketahuan dan pasti dia akan mendapatkan hukuman. Begitulah perumpamaan antara sunnah (SOP) dan bid'ah (rekayasa).
Analogi lain:
Ada seorang menteri dengan tugas dan kewajiban yang sudah ditetapkan oleh presiden. Untuk melaksanakan tugas, jenis tugas dan lain lainnya sudah ada aturan hukum atau uu yang mendasari pelaksanaan tugasnya. Ternyata menteri tersebut melakukan pekerjaan diluar ketentuan uu yang harus dia taati, padahal niatnya untuk berbuat baik tapi karena diluar prosedur maka menteri itu bukan dinilai berprestasi baik, malah ditangkap kpk. Kenapa terjadi padahal niat dan tujuannya untuk berbuat baik? Jawabannya karena menyalahi prosedur. Itulah makanya dalam ibadah sudah ada ketentuan yakni berdasarkan sunnatullah (Syariat Allah) dan sunnah Rasul (Syariat Rasul) yang tidak sesuai maka akan ditolak oleh Allah. Alih alih dapat penghargaan atau pahala, yang diterima malah sebaliknya amalannya ditolak dan dia mendapatkan murkaNya.
Dari uraian saya di atas ini silahkan saja peserta kajian ini mau taat aturan Allah dan RasulNya atau mau berinprovisasi atau mengikuti inprivisasi buatan buatan manusia. INGAT tidak ada paksaan dalam beragama dan dalam mentaati Allah dan RasulNYA, silahkan tentukan.pilihan masing masing dan tidak perlu berbantahan.
Pertanyaan pertanyaan yang ada jawabannya silahkan direnungkan sesuai isi materi dan jawaban saya diatas mengenai substansi sunnah dan bid'ah. Bagi yang mampu mencerna dengan hati yang bersih in sya Allah nyambung.
Untuk sementara, kita siap siap sambut waktu maghrib. Yang berpuasa sunnah siap siap sediakan buka puasa. Saya rasa kajian kita cukup disini ya... batery hp saya sudah teriak 2 kali harus di cas (charge)
Subhanaka Allahumma wabihamdika asyhadu anla ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika.
Wassalaamu alaikum ww
DISKUSI DAN TANYA JAWAB
PERTANYAAN 202
PERTANYAAN 202
1. Apakah ia kita tidak boleh menggunakan hadist dhaif (lemah) bukan kah itu juga hadist? Ucapan rasulullah. Adakah salah satu contoh amalan hadist dhaif yang bisa kita amalkan.. jzkllah
Jawab :
Sedangkan bid,ah adalah tambahan tambahan hasil rekayasa manusia yg dimasukkan dlm syariat islam atau dimasukkan ke dlm SOP yg ditetapkan oleh Allah dan RasulNya. Apapun maksud dan tujuannya maka hal tersebut adalah membuat rusaknya syariat atau SOP.
2. Bagaimana dengan orang-orang yang mendustai umat rasulullah dijaman sekarang, seperti yang katanya kalau sedang haid tidak boleh keramas, tidak boleh potong kuku, atau yang lebih umum lagi kalau sedang hamil tidak boleh duduk di pintu. Hal hal tersebut sudah tertanam di benak masyarakat, jika kita sudah menegur bahwa hal itu tidak di anjurkan/dicontohkan rasulullah, tapi mereka tetap bersih kukuh terhadap pendapatnya dan mengait ngaitkannya pada bidang kesehatan atau jin atau makhluk makhluk gaib lainnya,
Bagaimana yang hrus kita lakulan ustdz?
Jawab :
INGAT!!! BID'AH ADALAH ATURAN ATURAN yang ditambahkan, disisipkan, disusupkan atau dgunakan untuk mengganti syariat ketetapan Allah dan syariat ketetapan Rasul, sehingga syariat tersebut berubah (Menjadi berkurang atau bertambah) atau menjadi makin sulit dan mempersulit atau menjadi praktis dan gak perlu repot melaksanakannya. Contoh orang berbuat bid'ah dengan mengurangi syariat misalnya: shalat cukup eling dan ingat saja seperti keyakinan kejawen dan klompok inkar sunnah dan aliran kepercayaan yang lainnya. Contoh di atas Tujuannya adalah untuk berbuat ibadah lebih praktis dan tidak perlu repot. Contoh berbuat bid'ah yang nambah nambahi, sehingga bikin repot dan memberatkan misalnya bagi orang yag haid harus kumpulkan rambutnya yang rontok selama haid, tidak boleh potong kuku dll dan pada saat mandi wajub rambut rintik yang dikumpulin tadi juga harus ducuci saat keramas dll. Juga upacara upacara doa kirim doa saat meratakan memperingati kematian dan masih banyak lagi. Semua itu namanya merubah syariat atau merubah SOP yang ditetapkan Allah dan RasulNya.
3. Ustad ana ingin brtanya apa gadget tu bid'ah?
Jawab :
Dalam hal penggunaan alat saat melaksanakan ibadah maksudnya untuk memudahkan tugasnya sebagai hamba Allah dan RasulNya mempersilahkan setiap manusia menciptakan alat baru selain alat standar (pendengaran, penglihatan dan hati / akal) artinya untuk memudahkan pergi haji manusia dipersilahkan ciptakan alat sebagai sarana menuju ke mekah. Untuk memudahkan melakukan transaksi manusia dipersilahkan menciptakan sistem takaran dan timbangan yang teliti untuk menghindari kedzaliman. Untuk memudahkan dan menyempurnakan menutup aurat manusia dipersilahkan menciptakan pakaian dengan segala jenis modelnya dst dst . Makanya bid'ah itu tidak ada kaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memudahkan setiap hamba untuk melaksanakan tugas pokoknya di atas yakni untuk beribadah dan menyembah hanya kepada Allah semata, sehingga rasul pernah sampaikan hadits "antum a'lamu li umuri dun yakum" yang artinya kalian lebih mengetahui untuk urusan dunia kalian.
Tapi untuk urusan akhirat pahala dan dosa, pengampunan dan keselamatan kita harus ittiba dengan kata lain sami'na wa atho'na terhadap SOP dari Allah maupun SIP dari RasulNya. Tidak ada tawar menawar.
4. Ustadz kalau menggunakan tasbih untuk dzikir, terus sajadah khusus untuk sholat gmana hukumnya?
Jawab :
Tergantung kondisi. Kalo dia merasa aman dan nyaman dgn alat tersebut silahkan saja. Maksud saya yang berkaitan dengan menggunakan sajadah. Kalo alat tasbih, saya tetap mengikuti ketetapan rasulullah berkaitan dengan ruas ruas jari tangan yang bisa dijadikan alat untuk menghitung jumlah bacaan tasbih kita. Dan cara menghitung dengan ruas ruas jari tangan itupun dicontohkan oleh Rasul s.a.w
Wallahu a'lam
5. Berarti kalau dengan gelang tasbih yang ga dituntunkan Rosululloh bid'ah ustadz?
Jawab :
Ya ada yang menyatakan hal itu termasuk di dalamnya. Coba bandingkan dengan para biksu ulama ulama agama budha. Mereka menggunakannya untuk menghitung jumlah mantra mantra (wirid) yang mereka baca. Wallahu a'lam
6. Sama seperti dzikir / wirid berjamaah yang dilakukan jg bid'ah?
Jawab :
Dzikir berjmaah dengan bacaan sir (pelan) tidak bid'ah. Karena Rasul menjelaskannya.
7. Lha kalau orang-orang Nahdiyin.. Afwan nyebut kelompok. Habis sholat itu dzikir berjamaah dengan suara yang bisa di dengar sebelahnya dan dpimpin oleh imamnya. Itu gimana ustadz?
Jawab
Ya.. silahkan baca Qs. 7:55 & 205.
Tempat yang tertinggi (Al-'A`rāf):55 - Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Kita tidak menyalahkan dan syariat itu tidak untuk menyalahkan siapa siapa atau kelompok manapun. Sebab kebenaran itu bukan diukur dari kelompok mana dan banyak atau sedikit yang mengikutinya.
8. Ana cuma mau nanyain aja ustadz tentang dzikir jamaah habis sholat aja. Setau ana jaman rosululloh tidak ada acara seperti itu ustadz. Kebetulan aja, pas keluar kota gitu ana nemu kejadian di Masjid. Kalau hal itu salah berarti ya keliru amalan dzikir jamaahnya.
Jawab :
Dzikirnya mungkin tidak keliru, tapi melakukannya yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan sunnah rasul dan ketentuan Allah. Tapi jika dimaksudkan untuk tarbiah (mendidik) agar jamaah mampu mengucapkan dan menghafalkan sesuai dengan makhrajnya maka hal tersebut tidak masalah. Tapi kalo dijadikan syariat keyakinan ibadah dan kalo tidak dengan cara tersebut berarti tidak berdzkir, maka keyakinan tersebut yang disebut bid'ah
9. Kalau belum tahu tapi tidak ingin mencari tahu salah ga ustadz? Kebanyakan orang kan kalau tidak diberi tahu soal agama, mereka malas mencari tahu sendiri ustadz.
Jawab :
Yang blom tahu tapi gak mau blajar tetap salah malah ada kemungkinan termasuk dalam 6 golongan yang akan dilemparkan ke dalam neraka tanpa ditanya. Makanya harus belajar. Rasul pernah sampaikan ada 6 golongan yang akan dilemparkan ke neraka tanpa dihisab. Salah satunya org jahil (bodoh) yg tdk mau belajar
10. Mengenai uyut ana. Dia salah satu sesepuh di bandung dulu, umurnya sampai 130 tahun kata ibu ana. Dia jihad lawan belanda sampai belanda takut kepada beliau, karna dukungan dari banyak muslim di bandung. Dia menyembuhkan banyak orang yang sakit, dia seorang tabib. Dia juga seorang yang gak pernah ketinggalan shalat berjamaah. Tapi anak-anak beliau banyak yang bilang kalau uyut ana juga suka bertapa di gunung. Itu yang buat dia kebal dari benda tajam juga. Ana bingung ustadz sampai sekarang, posisi dia di akherat sekrang. Tapi ana yakin dia di surga. Bagaimana pendapat antum tadz?
Jawab
Keyakinan antum semoga benar. Kita termasuk saya tidak bisa menghukumi atau menetapkan orang yang telah mendahului kita karena kita tidak menyaksikan apa yang beliau lakukan smasa hidupnya. Doakan saja terus semoga beliau khusnul khotimah. Itulah kewajiban kita.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT